1706027332
Kelas Aspek-Aspek Hukum dalam Transaksi Keuangan Paralel
1. Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit atau credit/ loan agreement merupakan salah satu perjanjian
yang dilakukan antara bank dengan pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah nasabahnya.
Perjanjian kredit sebenarnya dapat dipersamakan dengan perjanjian utang-piutang.
Perbedaannya adalah di istilah bahwa perjanjian kredit umumnya dipakai oleh bank
sebagai kreditur, sedangakn perjanjian utang-piutang umumnya dipakai oleh masyrakat
dan tidak terkait dengan bank.
2. Leasing
Leasing atau sewa guna usaha menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahunn 2009
tentang Lembaga Pembiayaan merupakan kegiatan pembiataan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease)
maupunsewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh
penyewa guna usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara angsuran.
Adapun perbedaan leasing dengan perjanjian kredit ialah objek dari perjanjian
kredit telah balik nama dan menjadi milik debitur, sementara objek leasing masih
mengatas namakan leasor/ pemberi leasing. Dimana dalam hal in selama memang
Unisya Izhari Rinsta Savira
1706027332
Kelas Aspek-Aspek Hukum dalam Transaksi Keuangan Paralel
penerima leasing wanprestasi sehingga menimbulkan sanksi berupa pemutusan perjanjian
leasing alias berkonsekuensi pada penarikan objek leasing, maka pemberi leasing dapat
menarik objek leasing sewaktu-waktu dari tangan penerima leasing. Hal tersebut tidak
dapat dikatakansebagai perbuatan melawan hukum dan bukan pula tindak pidana, karena
memang atas suatu objek dalam perjanjian leasing masing mengatas namakan pemberi
leasing.1
Dari segi pandangan hukum. Kegiatan Leasing memiliki empat ciri, yaitu:
1. Lessor ialah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan
kepad apihak lessee dalam bentuk barang modal;
1
Hery Shietra, “Perbedaan Leasing dan Kredit Kendaraan/ Mesin Fidusia” https://www.hukum-
hukum.com/2014/08/perbedaan-leasing-dan-kredit-terkait.html diakses pada 15 Oktober 2020
2
Muhamma Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1996), hlm.
214.
3
Sigit Triandaru, Tototk Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2006),
hlm. 189-190.
Unisya Izhari Rinsta Savira
1706027332
Kelas Aspek-Aspek Hukum dalam Transaksi Keuangan Paralel
2. Lessee yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor;
3. Pemasok ialah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan
barang untuk dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunnai oleh
lessor;
4. Bank atau Kreditur. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank
atau kreditur tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut tetapi bank
memegang pernanan dalam hal penyediaan dana kepada lessor.4
Dilihat dari jenis transaksi leasing, Teknik pembiayaan leasing secara garis besar
dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:
1. Finance Lease
Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah
pihak yang menyediakan barang modal. Lesse biasanya memilih barang
modal yang dibutuhkan lalu terjadi transaksi sewa guna usaha. Selama masa
sewa guna usaha, lessee melakukan pembayaran secara berkala dengan jumlah
seluruhnya ditambah pembayaran nilai sisa atau nilai residu (residual value).
Dalam prakteknya a, finance lease dapat dibagi dalam beberapa bentuk
transaksi yaitu Direct Finance Lease, Sale and Lease back, Leveraged Lease,
Syndicated Lease, Vendor Program;
2. Opertaing Lease
Dalam teknik operating lease, pihak pemilik objek leasing atau lessor
membeli barang modal dan disewagunausahakan kepada lessee. Pembayaran
periodic yang dilakukan oleh lessee tidak mencakup biaya yang dikeluarkan
oleh lessor untuk mendapatkan barang modal tersebut dan bunganya. Lessor
mengharapkan keuntungan dari penjualan barang modal yang
disewagunausahakan. Lessor juga dapat memperoleh sumber penghasilan dari
perjanjian sewa guna usaha lain. Karena harapan keuntungan operating lease
ini tergantung pada penjualan barang yang sudah selesai disewagunausahakan.
4
Ibid, hlm. 190
Unisya Izhari Rinsta Savira
1706027332
Kelas Aspek-Aspek Hukum dalam Transaksi Keuangan Paralel
Serta operating lease ini bersifat cancelable (bisa membatalkan masa sewa
guna usaha sebelum jangka waktu yang disepakati.5
5
Ibid, hlm. 194-195
Unisya Izhari Rinsta Savira
1706027332
Kelas Aspek-Aspek Hukum dalam Transaksi Keuangan Paralel
4. Resiko, resiko menjadi tanggung jawab bank, baik resiko yang disengaja oleh
nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi
bencana atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan
lainnya;
5. Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga
dan biaya administrasi 45 kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan
bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan
bagi hasil.6
Menurut Ari wahyudi dalam kuliah aspek-aspek hukum dalam transaksi keuangan
pada tanggal 15 Oktober 2020 menerangkan bahwa ketiga hal tersebut sama-sama
merupakan hutang. Leasing juga merupakan semi-hutang dengan kata lain dapat diartikan
sebagai sewa. Dalam leasing sebelum penggunaan istilah sewa guna usaha dulunya sewa
beli. Leasing. Sebagai contoh ada rental ps yang menyewakan cdnya, jika menggunakan
leasing dia tidak sepenuhnya sewa menyewa tetatpi ada aspek dimana terkiat dengan
bisnisnya, karena dia punya kepentingan untuk memutar uang. Sewa beli disamakan
dengan higher purchase di amerika dikarenakan di akhirnya mereka diharuskan untuk
membeli objek jaminan tersebut. Terkiat dengan bunga, leasing memiliki bunga lebih
besar daripada bunga bank dikarenakan mneggunakan dana dari bank.
6
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 87