Anda di halaman 1dari 22

RAHAYU FERY ANITASARI, SH.

, MKn
Berdasarkan prestasi
Perikatan positif dan negatif
Perikatan sepintas lalu dan terus menerus
Perikatan alternatif
Perikatan fakultatif
Perikatan generik dan spesifik
Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat
dibagi
Berdasarkan subyek
Perikatan tanggung renteng/solidair
Berdasarkan daya kerja perikatan
Perikatan prinsipal/pokok
Perikatan accessoir/tambahan
Berdasarkan syarat dan ketetapan waktu
Perikatan dg ketetapan waktu
Perikatan bersyarat
Perikatan dg syarat putus
Perikatan Perdata (civiele verbintenis atau civil
obligation)
adalah perikatan yang pemenuhan prestasinya
dapat digugat dimuka pengadilan.
Perikatan Wajar (natuurlijke verbintenis atau
natural obligation)
adalah perikatan yang pemenuhan prestasinya
tidak dapat digugat dimuka pengadilan jadi tanpa
gugat. Bersumber dr UU, kesusilaan dan kepatutan
(Pendapat sempit dan luas).
Cont : Ps 1756,1788,1967 BW
Perikatan memberi sesuatu
Perikatan u/ berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Perikatan bersyarat
Perikatan dg ketetapan waktu
Perikatan manasuka /boleh dipilih
Perikatan tanggung renteng
Perikatan dapat dibagi/tdk dpt dibagi
Perikatan dg ancaman hukuman
Perikatan memberi sesuatu
Ps 1235-1238 BW

Perikatan berbuat sesuatu atau tidak berbuat


sesuatu
Ps 1239-1242 BW
Pasal 1253 – 1267 BW
Berlaku atau hapusnya perikatan
digantungkan pada terjadi atau tidak
terjadinya suatu peristiwa yang akan datang
yang belum tentu terjadi
Penggolongan :
Syarat menangguhkan, perikatan berlaku bila
syarat dipenuhi
Syarat menghapuskan/batal, perikatan hapus
bila syarat dipenuhi
Macam syarat mnr isi :
Syarat potestatif
pemenuhannya tergantung dari
kekuasaan/kemauan salah satu pihak
Syarat kebetulan
pemenuhannya tdk tergantung dari
kekuasaan/kemauan kedua belah pihak tp pd
peristiwa yg blm pasti tejadi
Syarat campuran
pemenuhanny tergantung dari kemauan salah satu
pihak jg bergantung dari kemauan pihak ketiga
bersama-sama.
A akan memberi rumah kpd B, jika B mau
menikah dgn keponakanny. Jadi syarat ini
tergantung dari B dan jg keponakanny.
Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk
berkewajiban utk berprestasi sblm syarat itu
dipenuhi.
Jika debitur tlh berprestasi sblm syarat itu
dipenuhi, maka debitur dpt minta kembali
prestasiny sampai syarat itu dipenuhi. Jadi
merupakan pembayaran tdk terutang.
Pasal 1268-1271 BW;
Berlaku atau hapusnya perikatan
digantungkan pada waktu atau peristiwa
tertentu yang akan terjadi dan pasti terjadi
Penggolongan :
Ketentuan waktu dapat tetap
Ketentuan waktu dapat tidak tetap
Perikatan Bersyarat Perikatan dengan ketentuan
 Debitur yang belum waktunya waktu
tiba telah memenuhi prestasi  Debitur yang belum waktunya

- prestasinya dapat diminta tiba telah memenuhi prestasi


kembali dan merupakan - prestasinya tidak dapat
pembayaran yang tidak diminta kembali, karena waktu
itu akan pasti tiba.
terutang.
 Berlakunya pemenuhan prestasi
 Berlakunya pemenuhan
- pemenuhan prestasi itu tidak
prestasi
berlaku surut, pasal 1268 BW.
- pemenuhan prestasi itu Ketentuan waktu tidak
berlaku surut, sejak perjanjian menangguhkan perikatan,
itu dibuat. Karena syaratnya melainkan hanya
belum pasti terjadi. menangguhkan pelaksanaannya.
Ps 1272 dan Ps 1277 BW
Perikatan alternatif adalah perikatan dimana D
wajib melaksanakan satu dari dua atau lebih
prestasi menurut pilihan D, K, atau pihak k3
Perikatan alternatif menjadi murni bila :
− jika salah satu barang tidak lagi menjadi obyek
perikatan (ps 1274)
− D atau K telah memilih prestasi yang akan
dilakukan
− Jika prestasi tidak mungkin lagi dipenuhi (ps
1275)
Ps 1278-1295 BW
Didasarkan kehendak para pihak atau UU
Macam :
Tanggung renteng aktif (1278)
2 K atau lebih dapat menuntut prestasi dari D,
pemenuhan prestasi kepada seorang K
membebaskan D dari K lainnya
Tanggung renteng pasif (1280)
2 D atau lebih wajib memenuhi prestasi kepada K,
pemenuhan prestasi yang dilakukan seorang D
membebaskan D lainnya
Pelunasan oleh D (ps. 1278, ps1280)
Pemilihan D oleh K untuk memenuhi prestasi (ps.
1283)
Musnahnya barang (ps 1444, 1237, 1285)
Ps 1296 dan Ps 1297 BW
Didasarkan pada prestasi dapat dibagi atau tidak
Pembagian prestasi yang tidak dapat dibagi :
Menurut sifat obyeknya
Menurut tujuan para pihak
Ps 1304-1312 BW
 Tujuan : menjamin pelaksanaan perikatan
 Termasuk perjanjian bersifat tambahan
Perikatan positif adalah perikatan yang
isinya mewajibkan D untuk berbuat
sesuatu atau memberikan sesuatu

Perikatan negatif adalah perikatan yang


melarang D untuk berbuat sesuatu
Perikatan yang sepintas adalah perikatan yang
pemenuhan prestasi cukup dilakukan dengan satu
kali perbuatan saja dan dalam waktu yang singkat
mis : jual beli

Perikatan yang terus menerus (berlanjut) yang


pemenuhan prestasinya dilakukan dengan terus
menerus berkelanjutan dalam waktu yang panjang
mis : sewa menyewa, perjanjian perburuhan
Perikatan fakultatif adalah perikatan yang
obyeknya hanya berupa satu prestasi,
dimana D dapat menyerahkn prestasi kpd
pihak lain
Perikatan Prinsipal ialah perikatan yang
pokok.

Perikatan yang Accessoir ialah perikatan


yang tambahan.
Perikatan yang spesifik maksudnya ialah
perikatan yang prestasinya ditentukan satu
persatu (terperinci).

Perikatan yang generik ialah yang


prestasinya ditentukan menurut jumlah dan
jenisnya.
RISIKO dlm keadaam memaksa (Ps 1460 &1461)
Spesifik : risiko ditanggung K (Ps 1237 & 1444)
Generik : risiko ditanggung D

TEMPAT PEMBAYARAN
Spesifik : pemenuhan prestasi mengenai brg t3
dilaksanakan di tempat dimana brg itu berada
Generik : pembayaran dilakukan di tempat K

Anda mungkin juga menyukai