Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Kontrak Bisnis Syariah
Dosen Pengampu:
Hj. Syamsarina, Lc.,MA
Oleh:
FARIA MONIKA
NIM.1810102012
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Penciptakan, Alam Semesta dan
isinya. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad Saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Hukum
Kontrak Bisnis Syariah. Penulis menyusun makalah ini secara sistematis dan sesuai
dengan kaidah ilmiah. Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis
mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para
pembaca, karena masih dalam tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan.......................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Hukum Kontrak Bisnis Syariah ...............................
B. Struktur akta kontrak bisnis syariah..........................................
C. Klausa dalam Kontrak Bisnis Syariah.......................................
BAB II KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjanjian (akad) mempunyai arti penting dalam kehidupan
masyarakat. Perjanjian jugamerupakan suatu dasar dari sekian banyak
aktivitas keseharian kita. Melalui akad seoranglelaki disatukan dengan
seorang wanita dalam suatu kehidupan bersama, dan melalui akad juga
berbagai kegiatan bisnis dan usaha dalam memenuhi kebutuhan dan
kepentingannya yangtidak dapat dipenuhinya sendiri tanpa bantuan dan jasa
orang lain. Karenanya dapatdibenarkan bila dikatakan bahwa akad
merupakan sarana sosial yang ditemukan olehperadaban umat manusia
untuk mendukung kehidupannya sebagai mahluk sosial.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa betapa kehidupan kita tidak lepas
dari apa yangnamanya perjanjian, yang memfasilitasi kita dalam memenuhi
berbagai kepentingan kita.Mengingat betapa pentingnya akad(perjanjian),
setiap peradaban manusia yang pernah munculpasti memberi perhatian dan
pengaturan terhadapnya. Demikian halnya dengan agama Islam,yang
memberikan sejumlah prinsip dan dasar-dasar mengenai pengaturan
perjanjiansebagaimana tertuang dalam Al-quran dan sunnah Nabi
Muhammad Saw. Dasar-dasar inikemudian dikembangkan oleh ahli-ahli
hukum islam dari abad ke abad sehingga membentuk apa yang kini disebut
perjanjian syariah atau lebih khusus terhadap akad dalam
pembahasanmakalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiaman pembentukan akad?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembentukan adad
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah
pengetahuan tentang pembentukan akad.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
B. Strutur Akta Kontrak Bisnis Syariah
buku III Pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan semua perjanjian yang
(kontrak) harus mempunyai anatomi perjanjian (kontrak) yang jelas agar dapat
13
g. Penutup (testimonium): memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam
perjanjian/kontrak yang dibuat para pihak yang berlaku sama dan tanda
dan kedua pihak berusaha mencapai kata sepakat melalui proses negosiasi.
perjanjian yang sudah ada kemudian disodorkan kepada pihak lain untuk
tandar atau perjanjian adhesi. Kata baku atau standar artinya tolok ukur yang
dipakai sebagai patokan atau pedoman bagi setiap konsumen yang menandakan
meliputi model, rumusan dan ukuran. Kontrak baku adalah kontrak yang telah
dibuat secara baku (form standard), atau dicetak dalam jumlah yang banyak
dengan blangko untuk beberapa bagian yang menjadi obyek transaksi, seperti
besarnya nilai transaksi, jenis, dan jumlah barang yang ditransaksikan dan
14
melakukan negosiasi mengenai apa yang akan disepakati untuk dituangkan
dalam kontrak.
terdapat dalam Pasal 1320 KUH Perdata jo. Pasal 1338 KUH Perdata
mengakibatkan kontrak menjadi tidak sah dan juga tidak mengikat sebagai
tidak patut atau tidak adil jika kontrak itu terbentuk pada suatu hubungan atau
keadaan yang tidak seimbang. Jika kepatutan atau ketidakadilan itu terjadi pada
suatu hubungan para pihak tidak seimbang, maka keadaan ini dinamakan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bisnis syariah harus sesuai dengan hukum, dan dibuat sesuai struktur akta
B. Saran
16