Anda di halaman 1dari 8

Akad Kafalah

Al Kafalah yaitu perjanjian pemberi penjamin atau penanggungan.


Akad Kafalah merupakan suatu bentuk penjamin yang diberikan oleh penanggung/kafiil (bank
syariah) kepada pihak ketiga/makful lahu untuk memenuhi kewajiban pihak yang
ditanggung/ashil (nasabah)
Contoh Kafalah

1. Dina akan membuat usaha ayam bakar, namun belum mempunyai modal, sedangkan Dona sudah ingin
memesan ayam bakarnya, agar tidak kehilangan konsumen pertamanya maka dari itu Dina mencari dana untuk
meminjamkan uang untuk modal usahanya.

2. Dalam rangka menjalankan usahanya, seorang kontraktor sering memerlukan penjaminan dari pihak lain
melalui jaminan yang diberikan oleh Bank Syariah (kafiil) kepada pihak ketiga (makful lahu) untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua (kontraktor) atau yang ditanggung (makfuul anhu)
Jenis Kafalah

1. Kafalah bin-Nafs
Memberikan jaminan atas diri (personal quarantee). Contohnya: seorang nasabah yang mendapat pembiayaan
dengan jaminan nama baik dan ketokohan seseorang atau pemuka masyarakat
2. Kafalah bil-Maal
Merupakan jaminan pembayaran barang atau pelunasan utang
3. Kafalah bit-Taslim
Menjamin pengembalian atas barang dan sewa, pada waktu masa sewa berakhir. Jaminan dapat berupa
deposit/tabungan
4. Kafalah al-Munajazah
Jaminan mutlak yang tidak dapat dibatasi oleh jangka waktu dan untuk kepentingan/tujuan tertentu
5. Kafalah al-Muallaqah
Jaminan ini merupakan penyederhanaan dari kafalah al-munajazah, dimana jaminan dibatasi oleh kurun waktu dan
tujuan tertentu
Bentuk perjanjian Kafalah

1. Dengan cara tanjiz (melaksanakan)


Perjanjian pertanggungan utang (kafalah) dengan cara adanya pernyataan dari pihak penanggung (kafil)
Contohnya: aku jamin si A sekarang, aku menjamin, aku tanggung jawab, aku talangi atau aku sebagai
penanggung
2. Dengan cara ta’liq (menggantungkan)
Perjanjian pertanggungan utang adalah penanggungan oleh seseorang kepada orang tertentu yang
disyaratkan/digantungkan kepada sautu hal tertentu pula
Contohnya: jika engkau memberi kepercayaan kepada si A untuk memimpin usaha itu makan aku menjadi
penjamin untuknya
3. Dengan cara tauqit
Perjanjian pertanggungan utang dengan cara pertanggungan yang didasarkan kepada suatu waktu tertentu
Contohnya: jika bulan Ramadhan telah datang, maka aku akan menjadi penjamin untukmu, jika telah lewat 2
tahun maka akan menjadi penjaminmu
Rukun Kafalah

1. Sighat kafalah (ijab qabul)


Yaitu ungkapan yang menyatakan adanya kesanggupan untuk menanggung sesuatu, sebuah kesanggupan untuk
menunaikan kewajiban
Contohnya: aku akan menjadi penjamin atas kewajibanmu kepada seseorang
2. Makful Bihi (objek tanggungan)
Objek pertanggungan harus bersifat mengikat terhadap diri tertanggung, selain itu objek harus merupakan
tanggung jawab penuh pihak tertanggung
Contohnya: menjamin harga atas pihak transaksi barang sebelum serah terima
3. Kafil (penjamin)
Kafil haruslah orang yang berjiwa filantropi, orang yang terbiasa berbuat baik demi kemaslahatan orang lain
4. Makful’Anhu (tertanggung)
Tertanggung harus memiliki kemampuan untuk menerima objek pertanggungan, baik dilakukan oleh dirinya
atau orang yang mewakilinya
5. Makful lahu (penerima hak tanggungan)
Harus dikenali kafil, untuk meyakinkan pertanggungan yang menjadi bebannya dan mudah untuk memenuhinya
Syarat Kafalah

1. Tindak hukum syariah yang disepakati


Perjanjian diadakan oleh pihak itu bukanlah yang bertentangan dengan hukum
2. Harus sama rida dan ada pilihan
Harus didasarkan kesepakatan kedua belah pihak
3. Harus jelas dan gambling
Para pihak harus terang menerang tentang apa yang menjadi isi perjanjian
Skema Kafalah
Berakhirnya Kafalah

Apabila pemilik hak menyederhanakan hartanya kepada kafiil. Harta telah diserahkan kepada pemilik hak atau
dalam pengertian diserahkan, baik penyerahan tersebut oleh penjamin atau kafiil maupun oleh ashiil atau
makful anhu

Anda mungkin juga menyukai