Anda di halaman 1dari 6

SURAT AKAD SYIRKAH ABDAN

MUQODDIMAH

Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi):


“Aku adalah pihak ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan Syirkah, selama salah
seorang dianta mereka tidak berkhianat kepada kawan syirkahnya, apabila diantara mereka yang berkhianat,
maka Aku akan keluar dari mereka (tidak melindungi).”
(HR. Imam Daruquthni Dari Abu Hurairah r.a)

Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pada hari ini,
...........tanggal .............. bulan ..................... tahun 2015, di................... yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama :

Bertindak atas nama :

Alamat :Pilahan Kidul Kg 1/ 891 Kotagede Yogyyakarta

Yang selanjutnya disebut sebagai Musyarik pertama

Nama : Muhammad Alfian Rendra Saputra

Bertindak atas nama : ...........................................

Alamat : ...........................................

Yang selanjutnya disebut sebagai Musyarik kedua

Secara bersama – sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan
aqad syirkah Abdan dalam suatu usaha bernama IMOS ISLAMIC CLOTHING Dengan ketentuan –
ketentuan yang diatur dalam pasal- pasal sebagai berikut :
Pasal 1

Ketentuan Umum

1. Musyarik pertama dan kedua adalah selaku pengelola usaha, yang mengelola suatu usaha
bernama IMOS ISLAMIC CLOTHING
2. Musyarik pertama dan kedua mencurahkan pikiran dan tenaganya bersama – sama untuk
mengelola modal dari pihak ketiga dengan profesional (amanah, kafaah dan etos kerja
tinggi)
3. Musyarik pertama & kedua tidak diperkenankan menarik diri dari pengelolaan sampai
berakhirnya jangka waktu aqad ini atau ketidak mampuan kepengelolaan secara fisik dan
mental yang menyebabkan berakhirnya aqad ini secara syar’i.
4. Semua musyarik akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut prosentase
keuntungan yang disepakati bersama menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam pasal
2 dan pasal 3.
5. Masing – masing Musyarik memiliki andil dalam usaha ini berupa badan (tenaga dan pikiran)
untuk mengelola usaha sesuai jenis pekerjaan yang akan dilakukan dari pihak ketiga.

Pasal 2

Keuntungan

1. Keuntungan bagi hasil usaha adalah keuntungan bersih, berupa keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan usaha.
2. Impas adalah kegiatan usaha dibagi menurut musyawarah . Adapun pembagian keuntungan
hasil usaha yang disepakati kedua belah pihak adalah :
3. Pihak pertama sesuai tugas dan tanggung jawabnya (pasal 7) memperoleh bagi hasil 50 %
dari seluruh keuntungan bersih hasil usaha , sedangkan pihak kedua sesuai tugas dan
tanggung jawabnya (pasal 7) memperoleh 50 % dari seluruh keuntungan bersih hasil usaha

Pasal 3

Kerugian

1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif atau besar
modal usaha menjadi berkurang atau musanah dalam suatu kegiatan usaha.
2. Apabila terjadi impas pada akhir kegiatan usaha , kedua pihak tidak mendapatkan apa – apa
dari kegiatan usaha.
3. Kerugian ;pada hakekatnya ditanggung oleh pihak pertama dan kedua . Sesuai dengan
hukum islam tentang Syirkah Abdan, tanggungan kerugian adalah sesuai porsi bagi hasil
keuntungan terkait dengan aqad kepada pihak ketiga yaitu sebagai berikut ;
Kerugian modal usaha karena force major (bencana alam, kondisi politik dan ekonomi yang
diluar kemampuan pengelola) sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga yaitu pemilik modal
(shohibul mal), sedangkan kerugian tenaga pengelolaan usaha ditanggung oelh pihak
pertama & kedua sebagai pengelola (mudhorib) dari pihak ketiga.

Kerugian modal usaha akibat kelalaian pengelola (miss management) , maka akan menjadi
tanggungan pengelola (pihak pertama & kedua) dengan porsi sebagai berikut:
- Pihak pertama menanggung kerugian 50 % dari total kerugian
- Pihak kedua menanggung kerugian 50 % dari total kerugian

Pasal 4

Perhitungan Untung rugi

1. Perhitungan untung rugi dilakukan maksimal hari setelah laporan terinci dibuat.
2. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana pasal 2 ayat 3 (bila memperoleh keuntungan)
dilaksanakan selambat- lambatnya 3 Hari setelah perhitungan untung rugi dilakukan.

Pasal 5

Jangka waktu syirkah

1. Jangka waktu syirkah yang tersebut pada pasal 1 adalah 12 Bulan, kecuali ada pembubaran
kerjasama yang disepakati oleh kedua belah.
2. Pada akhir periode , aqad syirkah ini akan ditinjau kembali untuk diperbaharui dan/atau
dimusyawarahkan kembali oleh kedua pihak.

Pasal 6

Hak dan Kewajiban

I. Selama jangka waktu bersyirkah , pihak pertama dan kedua :


a. Berkewajiban menelola usaha yang telah diterima dari pihak ketiga untuk suatu
kegiatan usaha yang telah ditetapkan.
b. Berkewajiban melaporkan hasil usaha secara rinci kepada pihak ketiga.
c. Berkewajiban secara serius dan terencana untuk mencapai target yang telah
disebutkan dalam proposal kerjasama.
d. Berhak menggunakan modal usaha dalam kegiatan usaha tanpa campur tangan
pihak ketiga.
e. Berhak mengelola dan menentukan kebijakan – kebijakan dalam kegiatan usaha.
Pasal 7

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Pihak pertama memiliki peran sebagai penanggung jawab umum usaha (Direktur Utama)
2. Pihak kedua memiliki peran sebagai Direktur Operasional Usaha.
3. Tugas Pihak Pertama :
a. Bertanggung jawab secara langsung kepada pihak ketiga
b. Bertanggung jawab membuat perencanaan usaha dan menganalisa perkembangan
usaha.
c. Bertanggung jawab memimpin, menjaga dan mengarahkan usaha agar sesuai
dengan perencanaan usaha.
d. Bertanggung jawab dalam seluruh urusan sumber daya permodalan dan keuangan
perusahaan (Manajemen Keuangan Perusahaan)
e. Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan SDM perusahaan
(Manajemen SDM)
f. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pendokumentasian kegiatan usaha
(Manajemen Administrasi Usaha).
g. Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan produksi (Manajemen
Produksi)

4. Tugas pihak kedua :


a. Bertanggung jawab dalam seluruh urusan sumber daya permodalan dan keuangan
perusahaan (Manajemen Keuangan Perusahaan)
b. Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan pamasaran
( Manajemen Pemasaran)
c. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pendokumentasian kegiatan usaha
(Manajemen Administrasi Usaha).
d. Bertanggung jawab membuat perencanaan usaha dan menganalisa perkembangan
usaha.
e. Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan SDM perusahaan
(Manajemen SDM)
f. Bertanggung jawab memimpin, menjaga dan mengarahkan usaha agar sesuai
dengan perencanaan usaha.
g. Bertanggung jawab secara langsung kepada pihak ketiga
5. Sanksi diberikan kepada pihak pertama dan atau pihak kedua apabila terjadi kelalaian
sebagaimana tercantum pada pasal 8 ayat 1

Pasal 8

Kelalaian dan Sanksi

1. Kelalaian adalah suatu tindakan secara sengaja tidak melaksanakan kewajiban dan tugas
sebagaimana tercantum dalam pasal 8 dan 9 yang dilakukan oleh pihak pertama dan kedua.
2. Sanksi diberikan oleh perusahaan apabila terjadi kelalaian sebagaimana dimaksud pada
pasal 8 ayat 1.
3. Bentuk sanksi yang diberikan berupa :
a. Teguran Lisan
b. Teguran tertulis
c. Pemutusan aqad syirkah tanpa hak kompensasi apapun dari perusahaan kepada
pihak yang melakukan pelanggaran pasal 8 ayat 1.

Pasal 9

Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak Sehubungan dengan akad syirkah itu ,
kedua pihak bersepakat menyelesaikannya dengan musyawarah dengan mengedepankan
ukhuwah (persaudaraan)
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian musyawarah akan dituangkan dala
perjanjian sendiri.
3. Jika kata putus tidak diperoleh berdasarkan hasil musyawarah , maka perselisihan dapat
diajukan kepada hakim (qadhi) atau pihak yang dipercayai oleh keduanya untuk
memutuskan perselisihan sesuai syariat islam.

Pasal 10

Lain – lain

1. Akad ini secara hukum syariat kepada kedua pihak.


2. Surat akad ini dibuat rangkap dua dan seluruhnya ditanda tangani oleh kedua pihak pada
hari dan tanggal di muka.
Khotimah
“ Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara yang bathil
dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian harta
benda orang lain dan janganlah kamu berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”
(TQS. Al –Baqoroh : 188)

Yang Bersyirkah

....................................,..................................

(tempat dan waktu aqad syirkah)

Musyarik Pertama, Musyarik kedua,

(..............................) (................................)

Saksi 1 Saksi 2

(................................) (................................)

Anda mungkin juga menyukai