Anda di halaman 1dari 6

AKAD IJARAH (SEWA MENYEWA)

TANAH DAN BANGUNAN


No: ____________________

Dengan memohon petunjuk dan ridho Allah , maka Akad Ijarah ini dibuat dan
ditandatangani pada hari ini________, _____________ Hijriah/tanggal ______________ 2020, oleh
kami Para Pihak berikut saksi-saksi sebagai berikut:

I. ______________Perempuan, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga,


bertempat tinggal di______________________________________________, Pemegang Nomor Induk
Kependudukan:______________, dalam kedudukannya selaku pemilik rumah, dan
selanjutnya disebut sebagai Mua’jir/Pihak Pertama.

II. ______________, laki-laki, Warga Negara Indonesia, Pekerjaan karyawan, bertempat


tinggal di________________________________________________, Pemegang Nomor Induk
Kependudukan: _______________selanjutanya disebut sebagai Musta’jir/Pihak Kedua.

Para Pihak terlebih dahulu mempertimbangkan dan memperhatikan hal-hal yang


mendasari dibuatnya akad ini sebagai berikut:

1. Bahwa, Pihak Pertama adalah pemilik sah dari sebidang tanah dan bangunan, seluas
____________________ ,terletak di__________________________________________, berdasarkan
Sertifikat Hak Milik Nomor__________________ , tercatat atas nama ______________ sesuai
dengan Lampiran Akad ini (selanjutnya disebut “Rumah”).

2. Bahwa, Pihak Kedua dengan ini bermaksud ingin mendapatkan manfaat penggunaan
Rumah yang akan dipergunakan sebagai ___________________________________.

3. Bahwa, Pihak Pertama dengan ini bersedia dan setuju untuk mengalihkan manfaat
penggunaan Rumah dengan imbalan manfaat dalam jangka waktu tertentu, agar dapat
dipergunakan sesuai dengan maksud dan tujuan Pihak Kedua.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat
menuangkan Akad ini dalam Akad Ijarah (selanjutnya disebut “Akad”) dengan syarat-
syarat serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

(1) Ijarah adalah akad sewa-menyewa/pemindahan manfaat (hak guna) atas suatu objek
(ma’jur) antara dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah);
(2) Syari’ah adalah hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al Hadist (Sunnah)
yang mengatur segala hal yang mencakup bidang ibadah mahdhah dan ibadah
muamalah;
(3) Mu’ajir adalah pemilik yang memberikan manfaat objek sewa;
(4) Musta’jir adalah pihak yang menerima manfaat sewa;
(5) Ma’jur adalah objek sewa/Rumah yang dihalalkan berdasar Syari’ah, baik materi
maupun cara perolehannya, yang diperjanjikan untuk diambil manfaatnya;
(6) Ujrah adalah sejumlah nilai sewa yang halal dalam perolehannya berdasar Syari’ah,
yang wajib diberikan oleh Penyewa/Musta’jir kepada Pemilik/Mu’ajir sebagai imbalan
manfaat;
(7) Jangka Waktu Akad adalah masa berlakunya Akad ini sesuai yang ditentukan dalam
Pasal 3 Akad ini;

PASAL 2
POKOK AKAD

(1) Pihak Pertama berjanji dan dengan ini mengkatkan diri untuk mengalihkan manfaat
penggunaan objek sewa kepada Pihak Kedua agar dapat dipergunakan sebagai
_______________________________________________ yaitu berupa sebidang tanah dan bangunan,
seluas ____________________ terletak di _________________________, berdasarkan Sertifikat Hak
Milik Nomor _______ , tercatat atas nama ______________ sebagai mana terlampir dalam
Akad ini.

(2) Pihak Kedua berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menerima manfaat
penggunaan objek sewa dari Pihak Pertama untuk dipergunakan sesuai dengan
maksud dan tujuannya sebagaimana Pasal 1 diatas, dari dan oleh karenanya Pihak
Kedua wajib memberikan imbal manfaat kepada Pihak Pertama sejumlah nilai sewa
sebagimana ditetapkan dalam Pasal 4 Akad ini.

PASAL 3
JANGKA WAKTU SEWA

(1) Akad sewa menyewa ini dilangsungkan dan ditetapkan untuk jangka waktu ____ tahun,
terhitung sejak tanggal _____________ dan berakhir pada tanggal__________________;

(2) Setelah jangka waktu tersebut lampau, maka sewa menyewa ini dapat diperpanjang
atas persetujuan kedua belah pihak, untuk jangka waktu dan dengan syarat-syarat
serta ketentuan-ketentuan yang akan ditentukan dalam Akad dan/atau addendum
tersendiri. Pemberitahuan perpanjangan oleh Pihak Kedua akan diajukan selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum Akad ini berakhir;

PASAL 4
UJRAH/NILAI SEWA

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa nilai sewa sebagai imbal manfaat Rumah
ditetapkan sebesar ________________________ untuk _____ tahun masa sewa atau untuk
keseluruhan jangka waktu penggunaan manfaat Rumah, dimana sejumlah nilai tersebut
akan diberikan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dengan skema pembayaran sebagai
berikut:

(1) Tahap I, sebesar ___________________________________ akan dibayarkan bersamaan pada saat


penandatanganan Akad ini;
(2) Tahap II, sebesar _______________________________ akan dibayarkan secara bertahap setiap
bulan setelah pembayaran Tahap I dengan jangka waktu sampai dengan
bulan_____________; Adapun pembayaran Tahap II akan dibayarkan setiap awal bulan
dan paling lambat dibayarkan pada pertengahan bulan berjalan.

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

(1) Jumlah nilai sewa Rumah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada
saat penandatanganan Akad ini dengan memakai kwitansi tersendiri dan Akad ini juga
berlaku sebagai tanda penerimaan yang sah;

(2) Pembayaran nilai sewa Rumah dilaksanakan dengan cara transfer ke rekening Pihak
Pertama yang tersebut dibawah ini:
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :

PASAL 6
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) Pihak Pertama berhak menerima atas pembayaran nilai sewa Rumah dari Pihak Kedua
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan dengan cara pembayaran sesuai dengan
Pasal 5 Akad ini. Apabila terdapat hal-hal berupa kendala dan hambatan sehubungan
dengan pembayaran sewa menyewa Rumah berdasarkan Akad ini, maka Pihak
Pertama berhak memperoleh upaya terbaik dari Pihak Kedua untuk mencari jalan
keluar secara musyawarah dan dengan cara-cara yang ma’aruf.

(2) Pihak Pertama berhak memperoleh kembali manfaat penggunaan Rumah yang disewa
oleh Pihak Kedua apabila jangka waktu sewa Rumah berakhir;

(3) Pihak Pertama, apabila ada, telah menunaikan seluruh kewajiban rutin bulan berjalan
atas segala hal yang berkaitan dengan fasilitas listrik, air (PDAM), telepon, iuran
keamanan dan kebersihan serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada saat serah
terima Rumah dengan Pihak Kedua;

(4) Apabila terdapat hal-hal berupa hambatan, rintangan, dan/atau klaim dari pihak
ketiga sehubungan dengan sewa menyewa Rumah berdasarkan Akad ini, maka Pihak
Pertama dengan ini menyatakan kesediaannya untuk duduk bersama dengan para
pihak yang berkepentingan untuk mencari jalan keluar dengan cara-cara yang ma’aruf;

(5) Apabila dikemudian hari terdapat kondisi luar biasa yang mengakibatkan Pihak Kedua
tidak lagi mendapatkan haknya atas manfaat penggunaan Rumah sebelum jangka
waktu sewa berakhir diantaranya namun tidak terbatas karena terjadinya peristiwa
jual-beli dan/atau peristiwa peralihan hak lainnya atas Rumah, maka Pihak Pertama
bersedia menggantikan biaya sisa sewa rumah dihitung secara proporsional sesuai
dengan Syari’ah;
(6) Sehubungan dengan ayat (5) diatas, maka Pihak Pertama dengan ini memberikan
waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sejak pemberitahuan kepada Pihak Kedua
untuk pelaksanaan transisi/peralihan Rumah sewa;

(7) Pihak Pertama dengan ini bersedia untuk menanggung seluruh biaya yang timbul oleh
karena adanya peralihan Rumah sewa tersebut termasuk namun tidak terbatas pada
biaya jasa pengangkutan barang,, penyewaan alat pengangkutan dan lain sebagainya.

PASAL 7
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) Pihak Kedua berhak menempati Rumah yang disewanya dari Pihak Pertama dan
apabila terdapat hal-hal berupa hambatan, rintangan, dan/atau klaim dari pihak ketiga
sehubungan dengan sewa menyewa Rumah berdasarkan Akad ini, maka Pihak Kedua
berhak memperoleh upaya terbaik dari Pihak Pertama untuk mencari jalan keluar
dengan cara-cara yang ma’aruf;

(2) Apabila dikemudian hari terdapat kondisi luar biasa yang mengakibatkan Pihak Kedua
tidak lagi mendapatkan haknya atas manfaat penggunaan Rumah sebelum jangka
waktu sewa berakhir, maka Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan penggantian
pengembalian sebagian uang sewa dari Pihak Pertama yang dihitung secara
proporsional;

(3) Sehubungan dengan ayat (2) diatas, maka Pihak Kedua memperoleh hak jangka waktu
sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sejak pemberitahuan dari Pihak Pertama pindah
rumah;

(4) Pihak Kedua berhak mengelola/memanfaatkan lahan/ruang terbuka untuk tujuan-


tujuan yang baik.

(5) Selama berlangsungnya Akad ini Pihak Kedua diperbolehkan untuk melakukan
dan/atau mengadakan perubahan-perubahan seperlunya atas prasarana (ruang-
ruang) untuk disesuaikan dengan kebutuhan pihak kedua dengan persetujuan terlebih
dahulu dari Pihak Pertama, namun dalam hal ini Pihak Kedua tidak diperkenankan
untuk mengubah konstruksi bangunan utama.

(6) Pihak Kedua berkewajiban memberikan nilai sewa sebagai imbal manfaat Rumah
kepada Pihak Pertama dengan jumlah dan cara pembayaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Akad ini. Apabila terdapat hal-hal berupa kendala dan
hambatan sehubungan dengan pembayaran sewa menyewa Rumah berdasarkan Akad
ini, maka Pihak Kedua berkewajiban melakukan upaya terbaik untuk mencari jalan
keluar secara musyawarah dan dengan cara-cara yang ma’aruf.

(7) Pihak Kedua wajib membayar biaya fasilitas listrik, air (PDAM), telepon, iuran
keamanan dan kebersihan setiap bulannya terhitung sejak periode sewa efektif
dimulai sampai dengan jangka waktu sewa berakhir sesuai dengan jumlah beban yang
digunakan.

(8) Bilamana jangka waktu sewa ini berakhir maka Pihak Kedua berkewajiban untuk
segera mengosongkan dan menyerahkan kembali kepada Pihak Pertama Rumah
tersebut termasuk seluruh kunci dan/atau peralatan inventaris milik Pihak Pertama,
bersih dan dalam keadaan baik kecuali kerusakan yang umum karena pemakaian yang
biasa, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah Akad ini berakhir.

PASAL 8
PENGALIHAN AKAD

(1) Akad ini tidak akan batal atau berakhir karena meninggalnya salah satu pihak, untuk
itu akan tetap dilaksanakan oleh ahli waris atau kuasanya dari yang meninggal
tersebut;

(2) Dalam hal Pihak Pertama menjual atau melakukan peralihan hak atas Rumah
dimaksud, maka pengalihan tersebut tidak akan mengakibatkan batalnya atau
berakhirnya Akad, untuk itu seluruh hak dan kewajiban kedua belah pihak menurut
Akad ini akan tetap berlaku dan oleh karenanya maka pihak ketiga akan tunduk pada
Akad ini.

PASAL 9
LAIN-LAIN

(1) Selama berlakunya jangka waktu sewa sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1),
kerusakan-kerusakan kecil yang mungkin timbul akan menjadi tanggung jawab Pihak
Kedua kecuali kerusakan yang terjadi akibat kebakaran, banjir, perang, gempa bumi,
atau kerusakan-kerusakan besar lainnya yang timbul bukan karena kesalahan Pihak
Kedua atau oleh karena keadaan darurat (Force Majeure).

(2) Bilamana dalam jangka waktu sewa, sebagian atau keseluruhan Rumah dimaksud
rusak karena kebakaran yang bukan merupakan kelalaian Pihak Kedua atau pihak
yang menjadi tanggungan Pihak Kedua, maka dalam hal kerusakan yang terjadi sama
sekali atau dalam keadaan tidak layak lagi untuk dihuni, maka sewa menyewa ini akan
berakhir bila itu dikehendaki oleh Pihak Kedua dengan pemberitahuan tertulis
terlebih dahulu, yang harus diajukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari setelah terjadinya peristiwa kebakaran tersebut dan Pihak Pertama
dengan ini menyatakan kesediaannya untuk mengembalikan sisa uang yang telah
dibayarkan dimuka oleh Pihak Kedua.

(3) Akad ini dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak dengan penuh itikad baik. Oleh
karena itu Akad ini wajib ditaati dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak, seperti
yang dimaksud dalam Syari’ah;

(4) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Akad ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam akad tambahan
(addendum) dan merupakan akad yang tidak terpisahkan dari Akad ini.
PASAL 10
MUSYAWARAH DAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN

(1) Jika terjadi perbedaan pendapat, penafsiran dan/atau kendala antara kedua belah
pihak, akan diselesaikan secara musyawarah;

(2) Jika perbedaan pendapat/penafsiran tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,


maka kedua belah pihak sepakat untuk melibatkan seseorang/tokoh/institusi yang
memiliki keilmuan dan kompetensi Syari’ah untuk memberikan pandangan dan
rekomendasi agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

Demikian Akad ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan dimuka, dalam
rangkap 2 (dua) asli, masing-masing sama bunyinya, dibubuhi materai serta mempunyai
kekuatan yang sama setelah ditanda-tangani kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

______________________ _____________________

SAKSI-SAKSI

______________________ ________________________

Anda mungkin juga menyukai