Anda di halaman 1dari 6

MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

AKAD MURABAHAH
No. 0224/MRB/BNI-S/VI/2015

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


“Dan Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Qs.Al-Baqarah: 275)
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu....”
(Qs.An – Nisaa’: 29)

Dengan memohon petunjuk dan ridho Allah SWT, akad pembiayaan Murabahah ini
dibuat dan ditandatangani pada hari ini, Senin, 15 Juni 2015 Pukul 10.00 WIB, bertempat
di kantor PT Bank BNI Syariah Palembang, oleh para pihak sebagai berikut :
1. Nama : Iswahyudi, S.Sy
Umur : 25 Tahun
NIK : 160710102205940003
Jabatan : Kepala Divisi Marketing
: Jln. Raya Palembang-Betung Km15 Rt.21/06 Kel. Tanah Mas Kec. Talang Kelapa
Banyuasin.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Bank BNI Syariah Palembang yang berkantor
dan berkedudukan di Jln. Jenderal Sudirman Km3,5 Palembang, selanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama.

2. Nama : Asrori Agus Latif, S.Sy


Umur : 29 Tahun
NIK : 12345678910121314
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Kemenag Banyuasin)
: Jln. Pangeran Ayin Rt.10/12 Kel. Talang Keramat Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak
kedua.

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


1. Bahwa Pihak kedua telah mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan kepada Pihak pertama
untuk membeli barang berupa satu unit Truk Mitsubishi canter Tangki Air warna putih tahun
2014 dengan uang muka senilai Rp 40.000.000, selanjutnya Pihak pertama menyetujui, dan
dengan akad perjanjian ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas pembiayaan untuk
pihak kedua sesuai dengan ketentuan tersebut.
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Syari’ah, pembiayaan oleh Pihak pertama kepada Pihak kedua
diatur dan akan berlangsung menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

o Pihak pertama membeli barang dari dealer Wahyu Mobilindo untuk memenuhi kepentingan
Pihak kedua, dan selanjutnya Pihak pertama menjual barang tersebut kepada Pihak kedua
dengan harga yang telah disepakati antara Pihak kedua dan Pihak pertama.
o Penyerahan barang tersebut dilakukan oleh dealer langsung kepada Pihak kedua dengan
persetujuan dan dengan sepengetahuan Pihak pertama.

Page 1 of 6
MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

o Pihak kedua membayar harga pokok ditambah margin keuntungan atas jual beli setelah
dikurangi dengan jumlah uang muka yang diberikan Pihak kedua dalam jangka waktu yang
telah disepakati kedua belah pihak, sehingga sebelum Pihak kedua membayar lunas harga
pokok dan margin keuntungan setelah dikurangi dengan jumlah uang muka kepada Pihak
pertama, Pihak kedua berutang kepada Pihak pertama.

Berdasarkan hal diatas, para pihak sepakat mengikat diri untuk mengadakan Perjanjian
Murabahah (untuk selanjutnya disebut perjanjian) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut:

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Yang dimaksud dengan :
1. Murabahah adalah Akad jual beli antara Pihak pertama dan Pihak kedua. Pihak pertama membeli
barang yang diperlukan pihak kedua dan menjual kepada pihak kedua sebesar harga pokok
ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
2. Barang adalah satu unit mobil mitsubishi canter tangki warna kuning tahun 2014 on the road.
3. On the road adalah harga kendaraan termasuk surat-suratnya secara lengkap (STNK dan
BPKB)
4. Harga pokok adalah sejumlah uang yang dikeluarkan Pihak pertama untuk membeli barang
dari dealer atas permintaan Pihak kedua.
5. Keuntungan adalah sejumlah uang sebagai tambahan dari harga pokok yang diberikan oleh
Pihak pertama atas terjadinya jual-beli yang ditetapkan dalam Akad ini, yang harus dibayar
oleh Pihak kedua kepada Pihak pertama sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
disepakati.
6. Jangka Waktu Akad adalah masa berlakunya Akad ini sesuai kesepakatan.
7. Pembukuan Pembiayaan adalah pembukuan atas nama Pihak kedua pada Pihak pertama yang
khusus mencatat seluruh transaksi Pihak kedua sehubungan dengan pembiayaan, yang
merupakan bukti sah dan mengikat Pihak kedua atas segala kewajiban pembayaran, sepanjang
tidak dapat dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah menurut hukum.
8. Cedera Janji adalah peristiwa yang menyebabkan Pihak pertama dan Pihak kedua dapat
dikenakan sanksi sesuai kesepakatan dalam Akad ini.
9. Keadaan Memaksa atau Force Majeure adalah keadaan dimana salah satu pihak yang
mengadakan akad terhalang untuk melaksanakan prestasinya.

PASAL 2
PEMBIAYAAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
Ayat 1
Pihak pertama berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan dan menjual
barang yang dipesan oleh Pihak kedua dengan rincian sebagai berikut:
- Harga Pokok Rp. 270.000.000
- Margin Keuntungan Rp. 37.000.000 +

Jumlah Pembiayaan Rp. 307.000.000

- Terbilang (tiga ratus tujuh juta rupiah)


Ayat 2

Page 2 of 6
MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

Penyerahan barang dilakukan oleh dealer Wahyu Mobilindo langsung kepada Pihak
kedua dengan persetujuan dan dengan sepengetahuan Pihak pertama.
Ayat 3
Pihak kedua berjanji serta dengan ini mengikatkan diri untuk membeli dan menerima
barang serta membayar harganya kepada Pihak pertama dan karenanya telah berutang kepada
Pihak pertama sejumlah pembiayaan pada ayat 1 dikurangi dengan uang muka Rp 40.000.000.
- Jumlah Pembiayaan Rp. 307.000.000
- Uang Muka Rp. 40.000.000 -

Jumlah Utang Rp. 267.000.000

- Terbilang (dua ratus enam puluh tujuh juta rupiah)

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN
Ayat 1
Hak dan Kewajiban Pihak pertama:
1. Pihak pertama wajib memberitahu Pihak kedua tentang harga pokok dan margin keuntungan.
2. Pihak pertama wajib menyerahkan barang sesuai spesifikasi dari Pihak kedua maksimal 3 (tiga)
hari setelah akad ditandatangani.
3. Pihak pertama wajib mengganti barang apabila terdapat cacat tersembunyi setelah barang
diterima oleh Pihak kedua dan bukan karena kesalahan Pihak kedua, kecuali apabila jika Pihak
kedua dapat menerima kekurangan tersebut dan tidak mempermasalahkannya.
4. Pihak pertama berhak menerima pembayaran atas harga barang sampai batas waktu yang telah
disepakati antara kedua belah pihak.
5. Pihak pertama berhak menahan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) selama jangka
waktu pembayaran sampai Pihak kedua dapat melunasi angsuran.
Ayat 2
Hak dan Kewajiban Pihak kedua:
1. Pihak kedua wajib melakukan pembayaran secara tertib kepada Pihak pertama selama jangka
waktu yang telah disepakati antara kedua belah pihak.
2. Pihak kedua wajib memberitahu Pihak pertama apabila terjadi hal-hal diluar pengetahuan Pihak
kedua mengenai cacat tersembunyi dari barang yang diterima maksimal 3 (tiga) hari setelah
barang diterima oleh Pihak kedua.
3. Pihak kedua berhak menerima barang dari Pihak pertama maksimal 3 (tiga) hari setelah akad
ditandatangani.
4. Pihak kedua berhak mendapatkan ganti rugi dari Pihak pertama apabila terjadi cacat
tersembunyi pada barang yang diterima di luar kesalahan Pihak kedua.

PASAL 4
JANGKA WAKTU DAN CARA PEMBAYARAN
Ayat 1
Pihak kedua berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar kembali jumlah
seluruh utang kepada Pihak pertama sebagaimana tersebut pada Pasal 2 ayat 3 Akad ini dalam
jangka waktu 23 (dua puluh tiga) bulan terhitung sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan
tanggal 15 Mei 2017.

Page 3 of 6
MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

Ayat 2
Cara pembayaran dilakukan secara angsuran setiap tanggal 5-15 terhitung sejak tanggal
akad ini ditandatangani sampai lunas pada saat jatuh tempo 23 (dua puluh tiga) bulan.
Ayat 3
Jumlah angsuran setiap bulannya sebesar jumlah utang dibagi dengan jangka waktu
pembayaran yaitu Rp. 267.000.000 dibagi 23 bulan atau sama dengan Rp.
11.608.695,7 (sebelas juta enam ratus delapan ribu enam ratus sembilan puluh lima koma
tujuh rupiah) per-bulan.
Ayat 4
Dalam hal jatuh tempo, pembayaran angsuran pembiayaan bertepatan dengan bukan hari
kerja Pihak pertama, maka Pihak kedua berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran kepada pihak kedua sebelum tanggal 15 pada setiap bulan maka
apabila lewat tempo maka pihak pertama siap menerima konsekuensi pendedandaan.

PASAL 5
TEMPAT PEMBAYARAN
Ayat 1
Setiap pembayaran kembali/pelunasan utang oleh Pihak kedua kepada Pihak pertama
dilakukan di kantor Pihak pertama atau di tempat lain yang ditunjuk Pihak pertama, atau
dilakukan melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama Pihak kedua di Pihak pertama.
Ayat 2
Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening Pihak kedua di Pihak pertama, maka
dengan ini Pihak kedua memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab-sebab yang
ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata kepada Pihak pertama,
untuk mendebet rekening Pihak kedua guna membayar/melunasi utang Pihak kedua.

PASAL 6
PEMBUKUAN PEMBIAYAAN
Pembukuan pembiayaan dilakukan oleh Pihak pertama atas seluruh transaksi yang
dilakukan Pihak kedua terkait pembayaran angsuran setiap bulan yang dinyatakan dalam Buku
Angsuran Pembiayaan dan diberikan kepada Pihak kedua sebagai bukti pembayaran angsuran
yang telah dibayar.

PASAL 7
CEDERA JANJI DAN AKIBAT CEDERA JANJI
Pihak dapat dianggap melakukan cedera janji, apabila karena kesalahannya:
1. Pihak pertama tidak memberitahu Pihak kedua tentang harga pokok dan margin keuntungan
maka terjadi pembatalan akad.
2. Pihak pertama tidak menyerahkan barang sesuai spesifikasi dari Pihak kedua maksimal 3 (tiga)
hari setelah akad ditandatangani maka Pihak kedua boleh meminta ganti rugi berupa potongan
biaya angsuran pertama sebesar Rp 400.000 (empat ratus ribu rupiah) atau Pihak kedua boleh
meminta pembatalan akad.
3. Pihak pertama tidak mengganti barang apabila terdapat cacat tersembunyi setelah barang
diterima oleh Pihak kedua diluar kesalahan Pihak kedua maka Pihak kedua boleh menuntut
ganti rugi sebesar biaya yang ditimbulkan oleh cacat barang tersebut, kecuali jika Pihak kedua
dapat menerima kekurangan tersebut dan tidak mempermasalahkannya.
4. Pihak kedua terlambat melakukan pembayaran kepada Pihak pertama, maka Pihak kedua harus
membayar denda pada Pihak pertama sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) untuk tiap-

Page 4 of 6
MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

tiap hari keterlambatan, terhitung sejak kewajiban pembayaran tersebut jatuh tempo sampai
dengan tanggal dilaksanakannya pembayaran kembali.
5. Pihak kedua memberitahu Pihak pertama bahwa terjadi hal-hal diluar pengetahuan Pihak kedua
mengenai cacat tersembunyi dari barang yang diterima lebih dari 3 (tiga) hari setelah barang
diterima oleh Pihak kedua maka Pihak pertama tidak wajib mengganti rugi sebesar biaya yang
ditimbulkan oleh cacat barang tersebut.

PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Ayat 1
Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan salah satu pihak untuk memenuhi
kewajiban sebagaiman tercantum dalam akad ini yang disebabkan oleh keadaan yang memaksa
seperti bencana alam, huruhara, dan sabotase, yang tidak dapat dihindari dengan melakukan
tindakan sepatutnya, maka kerugian yang diakibatkan tersebut ditanggung oleh Pihak pertama
dan Pihak kedua.
Ayat 2
Dalam hal terjadi keadaan memaksa, pihak yang mengalami peristiwa yang
dikategorikan keadaan memaksa wajib memberitahukan secara tertulis tentang hal tersebut
kepada pihak lainnya dengan melampirkan bukti secukupnya dari kepolisian atau instansi yang
berwenang mengenai kejadian memaksa tersebut selambat-lambatnya 5 (lima) hari terhitung
sejak keadaan memaksa tersebut terjadi.
Ayat 3
Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana
ayat 2 tersebut, belum atau tidak ada tangggapan dari pihak yang menerima pemberitahuan,
maka adanya peristiwa tersebut dianggap telah disetujui oleh Pihak pertama dan Pihak kedua.
Ayat 4
Apabila keadaan memaksa tersebut mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dalam akad ini selama 3 bulan, maka akad ini dapat diakhiri dengan suatu
perjanjian antara Pihak pertama dan Pihak kedua.

PASAL 9
PENYELESAIAN SENGKETA
Ayat 1
Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian
dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan akad ini, maka Pihak pertama dan Pihak
kedua akan berusaha untuk menyelesaikan secara musyawarah.
Ayat 2
Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah
untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh Pihak pertama dan Pihak
kedua, maka dengan ini Pihak pertama dan Pihak kedua sepakat untuk menunjuk dan
menetapkan serta memberi kuasa kepada Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI)
untuk memberikan putusannya, menurut tata cara dan prosedur berarbitrase yang ditetapkan
oleh dan berlaku di badan tersebut.
Ayat 3
Apabila usaha penyelesaian perbedaan pendapat atau perselisihan melalui BAMUI tidak
menghasilkan keputusan yang disepakati oleh Pihak pertama dan Pihak kedua, maka dengan
ini Pihak pertama dan Pihak kedua sepakat untuk melanjutkan perkara ke Pengadilan Agama
Kelas1A Palembang.

PASAL 10

Page 5 of 6
MASRIAH_MAGISTRA_MURABAHAH

ADDENDUM
Pihak pertama dan Pihak kedua telah bersepakat bahwa segala sesuatu yang belum diatur
dalam akad ini, akan diatur kemudian dalam addendum-addendum dan surat-surat yang akan
dibuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akad ini.

PASAL 11
PENUTUP
Akad Perjanjian ini ditandatangani dan dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sama, ditandatangani oleh Pihak
pertama dan Pihak kedua dengan suka rela (saling ridho) tanpa paksaan atau interfensi dari
pihak manapun, serta disaksikan oleh :
1. Abdul Salam, S.Sy
2. Husnuzon, S.Pdi

Palembang, 15 Juni 2015

Pihak Pertama Pihak Kedua

Iswahyudi,S.Sy Asrori Agus Latif

Saksi 1 Saksi 2

Abdul Salam, S.Sy Husnuzon, S.Pdi

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai