Kontrak : _____________________
Dengan berlindung kepada Allah dan senantiasa memohon Rahmat-Nya, akad Murabahah ini dibuat dan ditandatangani pada
hari ini Jumat 16 September 2022 tempat Kantor KSPPS BINA MUAMALAT WALISONGO oleh para pihak sebagai
berikut :
Dalam hal yang diuraikan di bawah ini bertindak untuk dan atas nama KSPPS BINA MUAMALAT WALISONGO
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengurus Nomor 020/KSPPS-bmw/IV/2018 tentang Pengangkatan Manager Cabang,
dalam hal yang diuraikan di bawah ini bertindak untuk dalam kedudukannya selaku Pengurus KSPPS BINA MUAMALAT
WALISONGO yang berkedudukan di Semarang , dan karenanya berdasarkan Akta Pendirian KSPPS BINA MUAMALAT
WALISONGO dan telah disahkan oleh Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil Republik Indonesia Kota Semarang
No0374/BH/KDK.11-30/I/2000 tertanggal 13 bulan Januari tahun 2000 yang telah mengalami perubahan Nama berdasarkan
Akta yang dibuat oleh Notaris SUGIHARTO,SH, Notaris di kota semarang dengan tanggal 29-03-2016 Nomor 48 dan telah
mendapat ijin dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro , Kecil dan menengah tanggal 07-04-2016 Nomor
21/180.08/PAD/XIV.34/IV/2016 menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah “ BINA MUAMALAT
WALISONGO” , Yang Berkedudukan Di Semarang Untuk selanjutnya disebut: ”PIHAK PERTAMA” Sebagai Shohibul
Maal.
Kedua belah pihak bertindak dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana tersebut di atas, telah sepakat mengadakan
PERJANJIAN JUAL BELI (MURABAHAH) yang terikat dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal I
JUAL BELI
Pihak I menjual barang kepada Pihak II berupa barang/barang-barang yang tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari akad perjanjian ini, sebesar Rp 49,149,000( Empat puluh sembilan juta seratus empat
puluh sembilan ribu rupiah ). Dengan rincian :
2. Pembiayaan : Rp. 33,480,000 ( Tiga puluh tiga juta empat ratus delapan puluh rib )
Margin : Rp. 15,669,000 ( Lima belas juta enam ratus enam puluh sembilan rib )
Total Pembiayaan Rp 49,149,000
( Empat puluh sembilan juta seratus empat puluh sembilan ribu rupiah )
3. Angs. Perbulan : Rp. 1,365,500 ( Satu juta tiga ratus enam puluh lima ribu lima ratus rupiah
) / Bulan
4. Cadangan Resiko : Rp - Per Bulan
Pasal II
SISTIM, JANGKA WAKTU PEMBAYARAN KEMBALI DAN BIAYA-BIAYA
Pihak II sepakat untuk membeli barang sebagaimana tersebut pada pasal I dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Sistim pembayaran adalah angsuran / jatuh tempo.
2. Tata cara pembayaran diatur pada lembar tersendiri yang merupakan bagian yang melekat dan tidak terpisahkan
dengan perjanjian ini.
3. Jangka waktu pembayaran adalah 36 Bulan dimulai dengan Angsuran Pertama tanggal 16 Oktober 2022 Oleh
karena itu perjanjian Musyarokah ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya. Adapun pelunasan pembayaran dapat
dilakukan sebelum jatuh tempo atau selambat-lambatnya akan jatuh tempo pada tanggal 16 September 2025
4. Pihak II wajib membayar seluruh kewajiban yang muncul akibat adanya perjanjian jual beli ini sampai dengan lunas
penuh sebagaimana mestinya kepada Pihak I.
5. Dalam hal pembayaran angsuran yang dilakukan Pihak II sesuai kesepakatan jatuh pada hari Ahad dan atau hari
libur umum atau hari bukan hari kerja lainnya, maka pembayaran dilakukan pada hari sebelumnya tersebut.
6. Dalam hal terjadi kelalaian dalam membayar seperti apa yang diperjanjikan Pihak II sebagaimana bunyi perjanjian
ini, maka segala ongkos penagihan, denda, ganti-rugi, termasuk juga biaya kuasa dari Pihak I, harus dipikul dan
dibebankan serta dibayar oleh Pihak II.
PASAL III
BIAYA-BIAYA
Pihak II setuju untuk membayar dimuka semua biaya-biaya yang timbul karena akad murabahah ini, meliputi :
Pasal IV
PERNYATAAN JAMINAN
Untuk menjamin keamanan dan terpenuhinya akad sebagaimana tujuan perjanjian jual beli ini, maka pihak II menyerahkan
jaminan.
1. Pihak II menyerahkan jaminan berupa :
a. Agunan 1 BPKB HONDA PCX TAHUN 2022 A/N BUNGA KUSUMA
b. Agunan 2
c. Agunan 3
d. Agunan 4
e. Agunan 5
Sebagai jaminan atas akad jual beli yang telah disepakati.
2. Obyek jaminan menjadi milik Pihak I, sedang obyek jaminan tersebut tetap berada pada kekuasaan Pihak II selaku
peminjam pakai, obyek jaminan hanya dapat dipergunakan oleh Pihak II menurut sifat dan peruntukannya.
3. Pihak II berkewajiban untuk memelihara obyek jaminan tersebut dengan sebaik-baiknya dan melakukan semua tindakan
yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan atas obyek jaminan atas biaya dan tanggungan Pihak II sendiri serta
membayar pajak, retribusi dan beban lainnya yang berkaitan dengan itu.
4. Apabila bagian dan atau seluruhnya dari obyek jaminan tersebut rusak, hilang, atau diantara obyek jaminan tersebut tidak
dapat dipergunakan lagi, maka Pihak II dengan ini mengikatkan diri untuk mengganti bagian dan atau seluruhnya dari
obyek jaminan sejenis dan atau yang nilainya setara dengan yang digantikan serta disetujui oleh Pihak I.
5. Pihak II tidak berhak untuk melakukan penjaminan ulang atas obyek jaminan dan juga tidak diperkenankan unuk
membebankan dengan cara apapun, menggadaikan atau menjual atau mengalihkan obyek jaminan kepada pihak lain
tanpa persetujuan tertulis terlebih dulu dari Pihak I.
6. Pihak II bersedia dan bertanggungjawab untuk melepaskan hak atas jaminan tersebut pada Pasal IV ayat 1 kepada Pihak
I, apabila Pihak II selama tiga periode angsuran tidak memenuhi kewajibannya untuk mengangsur sebagaimana diatur
pada pasal II perjanjian ini. Dengan ini Pihak I memiliki hak terhadap barang tersebut dengan tanpa sesuatu yang
dikecualikan untuk menarik jaminan dan atau untuk menjualnya kepada pihak manapun untuk melunasi kewajiban Pihak
II.
PASAL V
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Apabila terjadi hal-hal dibawah ini, setiap kejadian kemudian, masing-masing secara tersendiri atau bersama-sama
disebut peristiwa cidera janji ;
1. Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan salah satu pihak untuk memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum
dalam perjanjian ini, yang disebabkan oleh keadaan yang memaksa seperti bencana alam, huru-hara dan sabotase, dan
tidak dapat dihindari dengan melakukan tindakan sepatutnya, maka kerugian yang diakibatkan tersebut ditanggung
secara bersama oleh para pihak.
2. Dalam hal terjadi keadaan memaksa, pihak yang mengalami peristiwa yang dikategorikan keadaan memaksa wajib
memberitahukan secara tertulis tentang hal tersebut kepada pihak lainnya dengan melampirkan bukti secukupnya dari
kepolisian atau instansi yang berwenang mengenai kejadian memaksa tersebut selambat-lambatnya 14 hari terhitung
sejak keadaan yang memaksa tersebut.
3. Apabila dalam waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana ayat 2 tersebut belum atau tidak ada
tanggapan dari pihak yang menerima pemberitahuan, maka adanya peristiwa tersebut dianggap telah disetujui oleh
pihak tersebut.
4. Apabila keadaan memaksa tersebut mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian
ini selama 3 bulan maka perjanjian ini dapat diakhiri dengan suatu perjanjian antara para pihak.
PASAL VI
ASURANSI
Pihak Kedua dengan ini mengikatkan diri untuk menutup asuransi berdasar Syariah atas bebannya terhadap seluruh
jaminan bagi Pembiayaan berdasar Akad ini pada perusahaan asuransi yang ditunjuk atau disepakati oleh Pihak Pertama
sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran claim asuransi tersebut (Pihak Pertama Clause) dengan ketentuan
pembayaran angsuran lancar tidak ada wanprestasi dan apabila terjadi claim atas manfaat asuransi tersebut tidak melampaui
masa jatuh tempo.
Pasal VII
ADDENDUM
Kedua belah pihak telah bersepakat, bahwa segala sesuatu ang belum diatur dalam akad ini, akan diatur dalam
addendum-addendum dan atau surat-surat dan atau lampiran-lampiran yang akan dibuat dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan perjanjian ini.
Pasal VIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran atas hal-hal yang tercantum di dalam Surat Perjanjian ini atau
terjadi perselisihan atau sengketa dalam pelaksanaannya, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah untuk mufakat, mediasi, dan pengadilan agama.
2. Mengenai Akad kerjasama dengan segala akibatnya dan pelaksanaannya, para pihak sepakat memilih tempat kediaman
hukumnya yang tetap dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Agama Kota Semarang.
Pasal IX
DOMISILI DAN PEMBERITAHUAN
1. Alamat para pihak sebagaimana yang tercantum pada kalimat-kalimat awal Akad ini merupakan alamat tetap dan tidak
berubah bagi masing-masing pihak yang bersangkutan, dan ke alamat-alamat itu pula secara sah segala
suratmenyurat atau komunikasi di antara kedua pihak akan dilakukan.
2. Apabila dalam pelaksanaan Akad ini terjadi perubahan alamat, maka pihak yang berubah alamatnya tersebut wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya dengan surat tercatat atau surat tertulis yang disertai tanda bukti penerimaan,
alamat barunya.
3. Selama tidak ada perubahan alamat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 PASAL ini, maka surat menyurat atau
komunikasi yang dilakukan ke alamat yang tercantum pada awal Akad dianggap sah menurut hukum.
PASAL XI
PENUTUP
1. Sebelum Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh Pihak Kedua mengakui dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang
sebenarnya, bahwa Pihak Kedua telah membaca dengan cermat atau dibacakan kepadanya seluruh isi Perjanjian ini
berikut semua surat dan/atau dokumen yang menjadi lampiran Surat Perjanjian ini, sehingga oleh karena itu Pihak Kedua
memahami sepenuhnya segala yang akan menjadi akibat hukum setelah Pihak Kedua menandatangani Surat Perjanjian
ini.
2. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka Pihak Kedua dan Pihak
Pertama akan mengaturnya bersama secara musyawarah untuk mufakat dalam suatu Addendum.
3. Tiap Addendum dari Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
4. Dalam hal satu atau lebih ketentuan yang dimuat dalam perjanjian kerjasama tidak berlaku, tidak sah, atau tidak bisa
dilaksanakan dalam hal apapun berdasarkan hukum yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian ini,
tetap berlaku sah dan boleh dilaksanakan.
5. Seluruh Akad sebelumnya dan Akad yang ditandatangani oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama ini merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan akad dan/atau akta dan/atau perjanjian sebelumnya dan/atau yang
akan dibuat selanjutnya sampai dengan berakhirnya seluruh kewajiban Pihak Kedua terhadap Pihak Pertama.
6. Kedua belah pihak sepakat dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain, bahwa untuk Perjanjian ini dan
segala akibatnya memberlakukan syariah Islam dan peraturan perundang-undangan lain yang tidak bertentangan dengan
syariah.
Demikianlah, Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas kertas yang berm aterai cukup,
surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani, demi kepentingan kedua belah pihak.
Disetujui dan disepakati oleh :
Semarang , Jumat 16 September 2022
Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan ini member i kuasa penuh kepada KSPPS BINA MUAMALAT WALISONGO CABANG PAPANDAYAN
SEMARANG
Dengan demikian apabila dikemudian hari ternyata kami tidak dapat memenuhi kewajiban kami membayar angsuran atas
pembiayaan saya tersebut maka kami bersedia jika Agunan kami tersebut disita oleh KSPPS BINA MUAMALAT
WALISONGO CABANG PAPANDAYAN SEMARANG atau dikuasakan olehnya untuk menjual dibawah tangan atau
muka umum (lelang) dengan harga mufakat, sedangkan hasilnya digunakan untuk melunasi kredit tersebut diatas, apabila ada
sisa akan dikembalikan kepada yang berhak.
Selanjutnya dengan ini menyatakan pula bahwa hak milik kami tersebut diatas adalah hak milik kami sendiri, tidak
dijaminkan pada pihak lain dan bebas dari segala tuntutan.
Demikian surat kuasa menjual ini kami buat dengan sesungguhnya, tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
KARTU PEMBIAYAAN
BANYUMANIK
Perhatian :
Kartu ini milik KSPPS BINA MUAMALAT WALISONGO SEMARANG
Apabila menemukan kartu ini mohon dikembalikan kepada :
KSPPS BINA MUAMALAT WALISONGO No. Anggota :200-10-02463
Kantor Cabang PAPANDAYAN Semarang
Jl.Papandayan No.772 Semarang 024-8411255