Larangan:
B.
Nash Tdk Dimaksudkan Sebagai Pembatasan Menciptakan Bentuk Muamalah Baru Tidak Perlu Mencari padananya (qiyas) Dalam Nash Menetapkan Kebolehan Tdk Perlu Menganalogkan Atau mentakhrij hasil Ijtihad Para Ulama Tidak Melanggar Nash Yang mengharamkan
C. D. E.
III. DASAR HUKUM AKAD DITINJAU DARI HUKUM PERIKATAN Pasal 1338 KUH Perdata Setiap perjanjian yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya KEBEBASAN MEMBUAT PERJANJIAN
Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang alan diberlakukan Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang akan diberlakukan
Bebas menetapkan materi perjanjian maupun pilihan hukum yang akan diberlakukan.
Umum
AKAD
Segala sesuatu yang dikerjakan atas keinginan sendiri seperti, wakaf, hibah, wasiat, dst.
Khusus
Ditentukan Undang-undang
Terjadinya perikatan
Diperjanjikan
Istilah Fiqh
Waad = Keinginan dan janji melakukan sesuatu Aqad = Perjanjian dua belah pihak Ahd = Ikatan/hubungan manusia dengan Tuhan Istilah Perundang-undangan Persetujuan = proses terjadinya suatu perjanjian Perjanjian = perbuatan satu orang atau lebih yang mengikatkan dirinya satu sama lain. Perikatan = hubungan hukum antara dua orang yang menimbulkan hak dan kewajiban. Perbandinga Waad = persetujuan Aqad = perjanjian dan atau Perikatan
7
VII. PERSAMAAN AKAD/PERJANJIAN Prinsip/Asas Kebebasan Berkontrak Hk. Nasional - Ps 1338 KUHPer - Sepakat (ps1320 KUHPer) Hk. Syariah - Asas al-hurriyyah (segalanya boleh ke cuali yang dilarang) - Asas al-ridhaiyyah (sepakat/sama rela)
- sepakat kedua pihak - shighat al-aqd (ps 1320 KUHPer) (sepakat) - cakap - al-mutaaqidain (para pihak) - hal tertentu - al-maqud alaih (obyek yang halal) - sebab tidak dilarang
8
VII. PERSAMAAN AKAD Prinsip Batasan-Batasan Hk. Nasional - sebab yang halal - hal tertentu
- tidak khilaf (1321-2 KUHPer) - tidak berat sebelah
Penalti
- judi=pidana (KUHPid) UU No. 7/1974 - Kehati-hatian (prudential banking: SKDir BI/no.30 tgl 27/2/98 - Tidak menipu, curang (KUHPid) - Ganti biaya, rugi (ps 1234, 1267 KUHPer)
Prinsip
Bunga Menjual barang yang belum dimiliki. Jual beli surat berharga/ surat utang
Hk. Nasional
boleh short selling, index Boleh boleh
Hk. Syariah
dilarang Bai al-madum dilarang (Fatwa DSN No. 20/DSNMUI/IV/2001) Jumhur : Tidak boleh Ibn Taimiyah dkk: boleh yang mustaqir dengan syarat-syarat tertentu
10
x
x x x
ASAS-ASAS KONTRAK
Keadilan (Al-Adalah)
Kerelaan (Al-Ridha)
Kejujuran (As-Shidq)
Pemaksaan (Al-Ikrah)
Penipuan (Al-Ghasy)
11
X. UNSUR-UNSUR KONTRAK
1. Harus jelas Maksudnya Ijab & Qabul 2. Harus Selaras 3. Harus Menyambung (satu majlis akad) 1. Berakal dan Dewasa (Aqil-Baligh) Pelaku Kontrak (Aqidain) 2. Memilki Kewenangan Terhadap Obyek Kontrak Dikecualikan: 1. Ada Ketika Kontrak berlangsung salam istisna 1. Tulisan 2. Isyarat 3. Perbuatan? (Muathah) 4. Lisan
13
1. MURABAHAH JUAL BELI 2. SALAM 3. ISTISNA 1. IJARAH MURNI 2. IJARAH WA IQTINA 1. INAN
PERTUKARAN
SEWA/IJARAH
Tijarah
SYIRKAH
PERCAMPURAN
AKAD
MUDHARABAH
1. MUTLAQAH 2. MUQAYYADAH
TITIPAN/WADIAH Tabarru
WAKALAH KAFALAH
KEPERCAYAAN
HAWALAH RAHN
14
1. BELUM ADA STANDARISASI 2. KETENTUAN-KETENTUAN PENDUKUNG BERSERAKAN DAN BAHKAN BERTENTANGAN. 3. PERSOALAN-PERSOALAN TERMINOLOGI YANG BELUM PADAN. 4. RENDAHNYA PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK-PRODUK BANK SYARIAH.
15
16
Kesepakatan pembatalan karena penyesalan (Iqalah) Tidak Terpenuhinya Kontrak (Adam al-Tanfidh)
Kesepakatan kedua belah pihak (Ittifaqy) Keputusan Pengadilan (Qadhai)
Kematian (al-Maut) Tidak Adanya Izin dari Yang berwenang (adam al-Ijazah liman lahu alwilayah)
Pustus dg sendirinya (Infisakh)
MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih Dalam Satu Majkis) TAYIN (hak menentukan barang yang menjadi obyek jual-beli )
XVI. KHIYAR
SYARTH (hak pilih yang digantungkan pada syarat) AIB (hak pilih ketika ditemukan adanya cacat) RUYAH (hak pilih untuk melihat obyek yang ketika terjadinya kontrak pembeli belum bisa melihat )
18
19