Anda di halaman 1dari 11

Nama : Amelia Syahara

Nom : 2022.05.10.005
Prodi : Perbankan Syariah
Semester : lll (Tiga)
Mata Kuliah : Manajemen Bank Syariah
Dosen Pengampu : Muhammad Saleh S.H.I.,M.E.I
Pengertian Al Kafalah
Kafalah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Arti kata kafalah
adalah menjamin atau menanggung.Namun, secara umum dapat dikatakan
pengertian kafalah adalah dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan
za’mah (tanggungan). Sementara pengertian kafalah secara istilah adalah
menyatukan tanggung jawab penjamin dengan tanggung jawab yang
dijamin dalam hal hak atau utang itu sendiri. Sehingga, hak atau utang
tersebut menjadi tanggung jawab penjamin.menurut Tim Pengembangan
Syariah, kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga dalam rangka memenuhi kewajiban dari pihak yang
ditanggung (makful anhu), apabila pihak yang ditanggung wanprestasi
atau tidak bisa melaksanakan kewajibannya.
Dasar Hukum Al Kafalah
Al- Qur’an Surah Yusuf Ayat 66
‫َقاَل َلْن ُاْر ِس َلٗه َم َعُك ْم َح ّٰت ى ُتْؤ ُتْو ِن َم ْو ِثًقا ِّم َن ِهّٰللا َلَتْأُتَّنِنْي ِبٖٓه ِآاَّل َاْن ُّيَح اَط‬
‫ِبُك ْۚم َفَلَّم ٓا ٰا َتْو ُه َم ْو ِثَقُهْم َقاَل ُهّٰللا َع ٰل ى َم ا َنُقْو ُل َو ِكْيٌل‬.
Artinya:
Dia (Yakub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi)
bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas
(nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku
kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh).” Setelah
mereka mengucapkan sumpah, dia (Yakub) berkata, “Allah
adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”
Hadist Rasulullah
Telah dihadapkan kepada Rasulullah saw. (Mayat seorang
laki-laki untuk dishalatkan... Rasulullah Saw bertanya
“Apakah dia mempunyai warisan? Para sahabat
menjawab “tidak”. Rasulullah bertanya lagi,, Apakah dia
mempunyai utang?”ya sejumlah tiga dinar”. Rasulullah
pun Menyuruh para sahabat untuk menshalatkan nya
(Tetapi beliau sendiri tidak. Abu Qatadah lalu berkata
“saya menjamin utangnya, ya Rasulullah.”Maka
Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut.
(HR. Bukhari no. 2127, kitab al-Hawalah)
Rukun dan Syarat Al Kafalah
1. Dhamin kafil yaitu orang yang menjamin dimana ia di
syaratkan sudah baligh, berakal, tidak dicegah membelanjakan
hartanya (mahjur) dan dilakukan dengan sekehendak sendiri.
2. Madmun lah yaitu orang yang berpiutang,syaratnya ialah
bahwa yang berpiutang diketahui oleh orang yang menjamin.
3. Madmun anhu adalah orang yang berutang
4. Makful bih adalah utang, disyaratkan pada makful bih dapat
diketahui dan tetap keadaannya.
5. Lafadz, disyaratkan keadaan lafadz itu menjamin Atau pasti
Jenis-jenis Al kafalah dan
contoh kontemporer
1. Kafalah bi an-nafs 2. Kafalah bil-mal
Perjanjian yang menjadikan nama baik atau Menjadikan seseorang sebagai penjamin orang
kredibilitas seseorang sebagai jaminan. tersebut dengan syarat orang tersebut
Contoh : membayar nominal uang tertentu kepada si
Rahmat meminjam uang ke Bank Muamalat, tetapi penjamin dalam akad kafalahnya.
rahmad tidak punya Assets untuk sebagai boroh, Contoh
akhirnya pak lurah menjamin Rahmat, supaya Bu Irma mempunyai utang 500.000,- di Toko
Bank merasa yakin.Dengan akad saya yang Jaya Abadi, utang ini akan dibayar 2bulan
menjamin Rahmat.. yang akan datang, tetapi belum sempat 2 bln
beliausakit, akhirnyameninggal disini,
anaknya menjamin utang tersebut
3.Kafalah bit Taslim
biasa dilakukan untuk menjamin atas barang yang disewa pada
masa akhir sewa. Jenis jaminan dilaksanakan oleh bank berupa
deposito atau tabungan dan bank memperoleh fee dari
nasabah.
Contohnya :
Bank mengeluarkan surat jaminan untuk nasabahnya tentang
pengembalian (penyerahan) barang sewa yang disewa nasabah
kepada perusahaan leasing.
4. Kafalah Al Munjazah 5.Kafalah al-muallaqah

Jaminan mutlak yang tidakdibatasi oleh Yaitu jaminan dibatasi jangka waktu
jangka waktu. Salah satu pemberian tertentu.
jaminan dalam bentuk performance bonds. Contohnya
Contohnya : Perusahaan perbankan dan asuransi,
jaminan prestasi (performance bonds) yang menerapkan batasan dan kurun
yang umum dilakukan di dunia perbankan. waktu serta tujuan tertentu di dalam
penjaminannya.
FATWA DSN MUI
NO: 11/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG KAFALAH
Pertama ketentuan umum tentang kafalah yaitu:
Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan olehpara pihak untuk menunjukkan kehendak
mereka dalam mengadakan kontrak (akad). Dalam akad kafalah, penjamin dapat menerima
imbalan (fee)sepanjang tidak memberatkan.Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan
tidak boleh dibatalkan secara sepihak.
Kedua : Rukun dan Syarat Kafalah yaitu:
Pihak Penjamin (Kafiil)
-Baligh (dewasa) dan berakal sehat.
-Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukumdalam urusan hartanya dan rela (ridha)
dengan tanggungan kafalah tersebut.
Pihak Orang yang berutang (Ashiil, Makfuulanhu)
-Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang)kepada penjamin.
-Dikenal oleh penjamin.
Pihak Orang yang Berpiutang (Makfuul Lahu)-Diketahui identitasnya.
-Dapat hadir pada waktu akad/memberikankuasa.-Berakal sehat.
Obyek Penjaminan (Makful Bihi)
-Merupakan tanggungan pihak/orang yangberutang, baik berupa uang, benda,
maupun pekerjaan.
-Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
-Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin hapus
kecuali setelah dibayar atau dibebaskan
-Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
-Tidak bertentangan dengan Syari’ah (diharamkan).
Ketiga : Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan di antara parapihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui
Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai