MAKALAH
Diajukan Guna Untuk Memenuhi Tugas
Dosen :
Dr.Munadi,MA
FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1. Latar Belakang........................................................................................................3
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
1. Pengertian Dhaman................................................................................................4
2. Pengertian kalafah.................................................................................................5
3. Rukun dan Syarat Al-kafalah...................................................................................7
4. Macam Macam Al-kafalah......................................................................................8
5. Pelaksanaan Al-khafalah.........................................................................................9
PENUTUP..........................................................................................................................10
1. Kesimpulan...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
1. Pengertian Dhaman
2. Pengertian Kafalah
Al-kafalah menurut bahasa berartial-dhamani(jaminan),,hamalah(beban),,dan
za’amah(tanggungan).Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan al-
kafalah atau al-dhaman sebagaimana dijelaskan oleh para ulama sebagai berikut:
Meurut Mashab Nahafi bahwa rukun al-kafalah adalah satu, yaitu ijab dan Kabul
(al-jaziri, 1969:226).Sedangkan menurut para ulama yang lainnya bahwa rukun
dan syarat al-kafalah adalah sebagai berikut :
4. Macam-Macam Al-kafalah
Secara umum (garis besar) bahwa al-kafalah dibagi menjadi dua bagian, yaitu
kafalah dengan jiwa dankafalah dengan harta. Kafalah dengan jiwa dkenal pula
dengan kafalah bi al-wajhi, yaitu adany kemestian(keharusan) pada pihak
penjamin (al-kafil, al-dhamin, atau al-za’im) untuk menghadirkan orang yang
iatanggung kepada yang ia janjikan tanggungan (makfullah) Penanggungan
(jaminan) yang menyangkut masalah manusaia adalah boleh hukumnya, orang
ang ditanggung tidak mesti mengetahui permasalahan, karena kafalah menyangkut
badan bukan harta.Penanggungan tentang hak allah, seperti had al-khamar dan
had menuduh zna adalah tidak sah, sebabnabi SAW. Bersabda:Yang artinya :
“tidak ada kafalah dalam had” (riwayat al-baihaqi).Alasan berikutnya ialah,
karena menggugurkan dan menolak had adalah perkara syubhat,o leh karena
itutidak ada kekuatan jaminan yang dapat dipegang an tidaklah mungkin had
dapat dilakukan kecuali olehorang yang bersangkutan.
Jika seseorang menjamn akan menghadirkan seseorang, maka orang tersebut akan
menghadirkannya, bilaia tidak dapat menghadirkannya, sedangkan penjamin
masih hidup atau penjamin itu sendiri berhalanganhadir, menurut mazhab maliki
dan penduduk madinah penjamin wajib membayar hutang orang
yangditanggungnya, dalam hal ini rasulullah SAW. Besabda:Yang
artinya:“penjamin adalah yang berkewajiban membayar” (riwayat abu dawud).
Sedangkan menurut mazhab hanafi bahwa penjamin (kafil atau dhamin) harus
ditahan sampai ia dapatmenghadikan orang tersebut atau sampai penjamin
mengetahui bahwa asbil telah meninggal dunia, dalamkeadaan demikian penjamin
tidak berkewajiban membayar dengan harta, kecuali ketika
menjaminmensyaratkan demikian (akan membayarnya).Menurut mazhab syafi’I,
bila asbil telah meninggal dunia, maka kafil tidak wajib membayar
kewajibanya,karena ia tidak menjamin harta tapi menjamin orangnya dan kafil
dinyatakan bebas tanggung jawab(sabiq,t.t:161).
Kafalah yang kedua ialah kafalah harta, yaitu kewajiban yang mesti ditunaikan
oleh dhamin atau kafildengan pembayaran (pemenuhan) berupa harta. Kafalah
harta ada tiga macam, yaitu:
5. Pelaksanaan Al-khafalah
PENUTUP
1. Kesimpulan
Islam
. Surabaya: Al-hidayah.