Anda di halaman 1dari 8

Nama: Affan Muhammad Adil

NIM: 8111420130
Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam
Islam Dalam Pengertian Sebenarnya

• Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan


kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW.

• Islam tidak hanya mengajari dalam satu segi,tetapi dari berbagai segi
dari kehidupan manusia,sumber ajaran-ajarannya adalah Al-Qur’an
dan Hadits.

• Dalam paham dan keyakinan umat islam Al-Qur’an mengandung


sabda tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad.

2
Bentuk-Bentuk Wahyu

• Wahyu dalam bentuk pertama adalah pengertian atau pengetahuan


yang tiba tiba dirasakan seseorang timbul dalam dirinya; timbul
dengan tiba tiba sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya.
• Wahyu dalam bentuk kedua adalah pengalaman dan penglihatan di
dalam keadaan tidur atau di dalam keadaan trance.
• Wahyu dalam bentuk ketiga adalah yang diberikan melalui utusan
atau malaikat, yaitu Jibril dan wahyu serupa ini disampaikan dalam
bentuk kata-kata. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW adalah wahyu dalam bentuk ketiga, dijelaskan dalam Al-
Qur’an. Surah Al-Syu’ara ayat 192-195.

3
• Hadits-hadits juga menjelaskan bahwa wahyu yang disampaikan
kepada nabi Muhammad adalah melalui Jibril. Dalami hadits
Aisyah mengenai wahyu yang pertama diturunkan kepada nabi,
dapat kita baca mengenai bagaimana ketatnya Jibril merangkul
beliau, sehingga beliau merasa sakit dan kemudian disuruh
mengulangi apa yang diturunkan Jibril.
• Dalam hadits lain, sewaktu ditanya bagaimana caranya Wahyu
turun Kepada beliau, Nabi Muhammad menerangkan: “Wahyu
turun sebagai suara lonceng dan inilah yang terberat bagiku.
kemudian ia pergi dan akupun sudah mengingat apa yang
diturunkannya. terkadang malaikat itu datang dalam bentuk
manusia berbicara kepadaku dan aku pun mengingat apa yang
dikatakannya”.
• Wahyu yang dalam bentuk kata-kata itu disampaikan kepada Nabi
Muhammad, turun bukan sekaligus tetapi sepotong demi sepotong
dalam masa kurang lebih 23 tahun. yang dilakukan nabi pada waktu
itu ialah setiap waktu turun, itu beliau menyampaikan kepada
sahabat-sahabat untuk dihafal dan untuk dicatat.

4
Zaid Ibn Tsabit adalah sekretaris utama yang mencatat dalam bentuk
tulisan ayat-ayat yang diturunkan itu. selain dari sekretaris ini disebut
juga nama sahabat-sahabat lain yang disuruh mencatat, seperti Abu
Bakar, Usman, Umar, Ali, Zubair Ibn Awam, Abdullah Ibn Sa’ad, dan
Ubay Ibn Kaab. ayat-ayat itu ditulis di atas batu, tulang, pelepah
kurma, dan lain-lain. penghafal-penghafal profesional sebagaii diakui
oleh A. Guillaume merupakan bagian dari anggota masyarakat yaitu
bagian yang tak boleh tidak mesti ada dalam masyarakat Arab dahulu.
merekalah yang menghafal syair-syair Arab jahiliyah dalam
keseluruhannya dan merekalah yang menyebarkannya ke daerah-
daerah dan yang meneruskannya dari generasi ke generasi. penghafal
serupa ini besar perannya dalam zaman Jahiliyah dan penting pula
perannya dalam sejarah pengumpulan ayat-ayat Al-Quran dalam
bentuk buku seperti yang dikenal sekarang. Demikianlah teks Al-
Qur’an adalah orisinil dari nabi dan adalah wahyu yang beliau terima
melalui Jibril dalam bentuk kata-kata yang didengar dan dihafal,
bukan dalam bentuk pengetahuan yang dirasakan hati atau yang
dialami dan dilihat dalam mimpi.

5
• Hadits sebagai sumber kedua dari ajaran islam,mengandung
sunnah nabi Muhammad. Sunnah boleh mempunyai bentuk
ucapan, perbuatan, atau persetujuan secara diam dari nabi.
• Pembukuan baru terjadi di permulaan abad kedua Hijri, yaitu
Ketika khalifah Umar Abd Al-Aziz (717-720 M) meminta dari Abu
Bakar Muhammad Ibn Umar dan Muhammad Ibn Syihab Al-
Zuhri,mengumpulkan hadis nabi yang mereka peroleh.

Inilah dua sumber asli dari ajaran-ajaran islam dalam segala aspeknya.

6
Salah satu ajaran dasar lain dalam agama islam ialah bahwa
manusia yang tersusun dari badan dan roh itu berasal dari Tuhan dan
akan Kembali ke Tuhan. Tuhan adalah suci dan roh yang dating dari
Tuhan juga suci dan akan Kembali ke tempat asalnya di sisi
tuhan,kalua ia tetap suci. Kalau ia menjadi kotor dengan masuknya ia
ke dalam tubuh manusia yang bersifat materi itu, ia tak akan dapat
kembali ke tempat asalnya.
Dalam pada itu ada segolongan umat islam yang tidak merasa puas
dengan cara formal yang terdapat dalam ibadah untuk mendekati
Tuhan. Dengan lain kata,hidup spiritual yang diperoleh melalui ibadah
biasa beum memuaskan kebutuhan spiritual mereka, maka mereka
mencari jalan yang membwa mereka lebih dekat kepada Tuhan,
sehingga mereka merasa dapat melihat Tuhan dengan hati-
sanubari,bahkan merasa bersatu dengan tuhan. Ajaran-ajaran
mengenai ini terdapat dalam mistisisme islam yang dalam istilah
Arabnya disebut Tasawwuf.

7
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai