Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PIDANA

KASUS PENCURIAN
A. Pengertian Pembunuhan
2
Pembunuhan menurut KBBI berasal dari kata “ bunuh “ yang artinya mematikan dengan
segaja. Dalam hukum pidana, pembunuhan disebut dengan kejahatan terhadap jiwa
seseorang yang diatur dalam BAB XIX Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
( KUHP ). Bentuk pokok-pokok dari kejahatan ini adalah pembunuhan (doodslage), yaitu
menghilangkan jiwa seseorang.

Menurut Ramianto yang dikutip dari Anwar (1982:88) dalam bukunya yang berjudul
Hukum Pidana Bagian Khusus ( KUHP, Buku II) Jilid I, pembunuhan (doodslage), yaitu
menghilangkan jiwa seseorang.

Dalam Agama Islam, pembunuhan merupakan perbuatan yang menghancurkan tata nilai
yang dibangun dengan kehendak Allah SWT dan merampas hak hidup manusia. Sehingga
dalam hal ini, islam melarang keras terhadap tindak pidana pembunuhan dengan alasan
yang dibolehkan oleh syariat.
3
Kronologi Kejadian Perkara
4 (Rabu, 28/06/2022)Kumparan.com. Polisi menangkap AJL (28), seorang pria pembunuh wanita
berinisial SL (35) yang ditemukan bersimbah darah di indekosnya di kawasan Serpong Utara,
Tangerang Selatan. Korban dibunuh karena memberikan perlawanan saat ponselnya hendak dicuri.
Kabid Humas Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pelaku pembunuhan terungkap
setelah pihaknya mengamankan 2 orang penadah ponsel hasil curian itu.
“ Jadi HP itu sempat dijual ke 2 orang yang ditetapkan sebagai penadah inisial J dan S. Mereka
diamankan dan diperiksa dan dilakukan pengembangan dan mengarah ke tersangka utama AJL “
Kata Zulpan dalam pers, ( Rabu 29/06/2022).
Kemudian,lanjut dia, AJL akhirnya diamankan di indekos yang juga berada dikawasan Serpong
Utara, Tangerang Selatan, pada Selasa (28/6) sekitar pukul 00.37 WIB.
“ Hasil pemeriksaan dan pencocokan dengan alat bukti yang kita temukan ini identik bahwa disitu
ada bukti-bukti yang memiliki keterkaitan, sidik jari dan sebagainya bahwa yang bersangkutan
adalah pelaku. Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan juga mengakui perbuatannya” terang
Zulpan
Atas perbuatan pelaku, kedua penadah itu dijerat dengan Pasal 480 KUHPidanna tentang
penadah dan terancam hukuman 4 tahun penjara. Sementara AJL dikenakan Pasal 338
5 KUHPidana tentang pembunuhan dan pencurian kekerasan.
“ Dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara “, pungkasnya.
Korban SL ditemukan tergeletak bersimbah darah pada Sabtu (25/6) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu tetangga korban berinisial RS tengah berbincang bersama temannya dan tiba-tiba
mendengar suara teriakan.
Saat kejadian itu, saksi menyebut korban masih dalam keadaan hidup. Bahkan, korban sempat
meminta tolong bahwa ada pria yang mengambil ponselnya.
“Korban berkata “ tolong, maling, cowok dari pintu belakang, HP saya diambil” ungkap
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu, Sabtu (25/6).
Kemudian, tetangga korban langsung menelepon penjaga indekos tersebut untuk meminta
bantuan.
Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang. Namun sayang
nyawanya tidak tertolong.
Sumber : kumparan.com/kumparannews/dikutip Tanggal 30 Juni 2022
Pembunuhan Dan Pencurian Ditinjau dalam
KUHPidana
6 Pasal 340 KUHPidana menyatakan bahwa
“ Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun “
Dan Pasal 340 KUHPidana ini adalah unsur rencana dalam tindak pidana pembunuhan
berancana. Oleh karena itu, rencana pembunuhan yang memenuhi syarat rencana, yakni
adanya keputusan kehendak dengan tenang dan adanya waktu tertentu sebagaimana
disebutkan diatas, harus memiliki hubungan yang erat dengan pembunuhan yang
dilakukannya. Dalam kasus ini, pembunuhan bermula dari pencurian oleh tersangka
berinisial AJL (28) yang melakukan tindakan kekerasan berujung pembunuhan serta tindak
pidana pencurian.
Pencurian secara umum dirumuskan dalam Pasal 362 KUHPidana menjelaskan bahwa :
“ Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagai kepunyaan orang
lain, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda
paling banyak enam puluh rupiah “
Dalam peristiwa ini, tersangka utama yaitu inisial AJL awalnya berencana melakukan
tindak pidana pencurian terhadap korban yang berinisial SL. Maka tersangka AJL telah
7 melanggar ketentuan Pasal 338 KUHPidana yang memenuhi unsur obyektif dan unsur
subjektif Tindak Pidana. Dalam perbuatan menghilangkan nyawa orang lain terdapat tiga
ketentuan yang diantaranya :
a. Adanya wujud perbuatan;
b. Adanya suatu kematian;
c. Adanya hubungan sebab dan akibat antara perbuatan dan akibat kematian
Antara unsur subjektif sengaja dengan wujud perbuatan menghilangkan nyawa terdapat
syarat yang harus dibuktikan, yaitu pelaksanaan perbuatan menghilangkan nyawa orang lain
harus tidak lama setelah timbulnya kehendak ( niat ) untuk menghilangkan nyawa orang
lain tersebut. Oleh karena itu apabila tenggang waktu yang cukup lama sejak timbulnya
perbuatan tersebut, dimana dalam tenggang waktu yang cukup lama itu pelaku dapat
memikirkan tentang hal lain, misalnya memikirkan apakah kehendaknya tersebut
diwujudkan dan sebagainya, maka pembunuhan itu telah masuk dalam jenis pembunuhan
berencana dan bukan lagi pembnuhan biasa.
Pasal 362 KUHPidana merupakan rumusan pencurian dalam bentuk pokoknya, apabila dirinci,
pasal tersebut terdiri dari unsur objektif dan unsur subjektif. Unsur objektif terdiri dari perbuatan
mengambil yaitu objeknya adalah “ sesuatu barang “ dan unsur keadaan yang menyertai atau
8 unsur yang melekat pada benda yaitu benda tersebut sebagian atau seluruhnya “ milik orang lain
“.
Pasal 583 ayat ( 3 ) RKUHP berbunyi : “ Pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului oleh
suatu tindak pidana yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pelaksanaanya, atau untuk melepaskan diri sendiri atau peserta lainnya dari pidana dalam hal
tertangkap tangan, atau untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara
melawan hukum, dipidana dengan pdana penjara yang sama sebagaimana ayat (2)
Maka kasus ini terdiri dari unsur sebagai berikut :
- Semua unsur pembunuhan tertuju pada hal yang dimaksud dalam Pasal 583 ayat (1)
RKUHP
- Pembunuhan dilakukan dengan maksud :
a. Untuk mempersiapkan dan mempermudah tindak pidana lain
b. Untuk memastikan penguasaan benda yang diperolehnya secara melawan hukum
SARAN
9 Berdasarkan uraian diatas, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
Disarankan kepada Kepolisian Tangerang Selatan untuk terus melaksanakan sosialisasi dan
alangkah baik jika meningkatkan patroli untuk keamanan serta membuka wawasan terhadap
masyarakat
Disarankan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap lingkungan sekitar dan
meningkatkan kewaspadaan serta saling gotong royong antar tetangga
Disarankan kepada aparat penegak hukum khususnya hakim dalam hal mengadili pelaku
tindak pidana pencurian dan pembunuhan harus memperhatikan kepentingan masyarakat
dan kepentingan keluarga korban agar dengan dijatuhkannya hukuman maka akan
memberikan manfaat hukum bagi semua pihak.
THANK YOU
📖
10

Anda mungkin juga menyukai