Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR

HUKUM
PERUSAHAAN
DAN KEPAILITAN
Nina Indah Febriana, M.Sy
APAKAH HUKUM
PERUSAHAAN ITU?
Hukum Perusahaan merupakan hukum
yang secara khusus mengatur segala
aktifitas atau kegiatan yang berkaitan
dengan jalannya suatu perusahaan.
SUMBER-SUMBER HUKUM PERUSAHAAN
1. Lex Generalis: KUHD dan KUHPerdata
2. Lex Spesialist:
 UU No. 1 Th 1967 Tentang Penanaman Modal Asing;
 UU No. 5 Th 1968 Tentang Konvesi Washington Mengenai Sengketa Modal Asing di Indonesia;
 UU No. 6 Th 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negara (PMDN);
 UU No. 9 Th 1969 Tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara;
 UU No. 3 Th 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan;
 UU No. 8 Th 1995 Tentang Pasar Modal;
 UU No. 5 Th 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
 UU No. 10 Th 1998 Tentang Perbankan;
 UU No. 4 Th 1998 Tentang Kepailitan;
 UU No. 8 Th 1999 Tentang Perlindungan Konsumen;
 UU No. 19 Th 2003 Tentang BUMN;
 UU No. 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas;
 Peraturan Perundang-undangan yang diterbitkan dalam berbagai bentuk peraturan, misalnya Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dsb.
3. Pendapat para ahli hukum
MACAM-MACAM PERUSAHAAN

Berdasarkan kepemilikan, suatu perusahaan


dibedakan menjadi:
1. Perusahaan Negara
2. Perusahaan Swasta
PERUSAHAAN NEGARA
Perusahaan Negara yaitu perusahaan yang modalnya dimiliki oleh
Negara dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berupa Perusahaan Daerah
(PD) atau juga Perseroan Terbatas (PT).

Perusahaan Negara dibedakan antara lain;


• Perusahaan Jawatan (Perjan);
• Perusahaan Umum (Perum)
• Perusahaan Perseroan (Persero) yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT)
PERUSAHAAN SWASTA
Perusahaan Swasta merupakan perusahaan yang
modalnya dimiliki oleh swasta, umumnya berbentuk
Perseroan Terbatas atau salah satu dari bentuk-
bentuk usaha yang ada berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Selain kedua jenis perusahaan diatas, macam perusahaan juga dibedakan lagi
menjadi:
 Perusahan Nasional, yaitu perusahaan yang sekurang-kurangnya 51% dari modal
dalam negeri yang ditanam didalamnya dimiliki oleh Negara dan atau Swasta
Nasional. Kepemilikannya bisa oleh Negara atau oleh Swasta.
 Perusahaan Asing, yaitu perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan untuk
persyaratan Perusahaan Nasional (kepemilikan kurang dari 51%). Selanjutnya
perusahaan Asing tersebut bisa berupa Perusahaan Patungan dan Perusahaan
Murni Asing.
 Perusahaan Multi Nasional (PMN), umumnya merupakan perusahaan swasta
yang berbentuk Perseroan dan mempunyai usaha di banyak negara. Para
pemegang saham perusahaan ini adalah para pemegang saham dari berbagai
Negara, perusahaan ini biasanya sangat besar, memiliki kantor-kantor, pabrik,
dan kantor cabang di banyak Negara.
KEPAILITAN

Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan


debitur pailit yang pengurusannya dan
pemberesannya dilakukan oleh curator dibawah
pengawasan hakim pengawas.
(Pasal 1 ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004)
KEPAILITAN
Permohonan pernyataan pailit dan penundaan pembayaran
kewajiban pembayaran utang, diperiksa dan diputuskan oleh
Pengadilan Niaga yang berada di lingkungan Peradilan
Umum. Pengadilan Niaga akan memeriksa dan memutuskan
perkara pada tingkat pertama dengan hakim majelis.

Keputusan Pengadilan Niaga di tingkat Pertama yang


menyangkut permohonan pernyataan pailit dan penundaan
kewajiban pembayaran utang, hanya dapat diajukan Kasasi
kepada Mahkamah Agung, dan dapat diajukan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung.
SYARAT PERUSAHAAN DINYATAKAN
PAILIT
 Debitur harus mempunyai dua hutang atau lebih dan tidak membayar
sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
 Dinyatakan pailit oleh putusan Pengadilan Niaga.

 Diajukan oleh pihak-pihak yang emnuhi syarat yaitu:


 Debitur/kreditur
 Kejaksaan jika untuk kepentingan umum
 Bank Indonesia jika debiturnya adalah Bank
 BAPEPAM jika debiturnya adalah Perusahaan efek dll
 Menteri Keuangan jika debiturnya adalah Perusahaan Asuransi, Reasuransi, Dana
Pensiun, BUMN yang bergerak dibidang kepentingan public.
PIHAK-PIHAK DALAM PROSES
KEPAILITAN
• Kreditur, adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau
undang-undang yang dapat ditagih dimuka pengadilan.
• Debitur, adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau
undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.
• Debitur pailit adalah debitur yang sudah dinyatakan pailit dengan putusan
pengadilan.
• Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang
diangkat oleh pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitur
pailit dibawah pengawasan hakim pengawas.
• Hakim pengawas adalah haki yang ditunjuk oleh pengadilan dalam
putusan pailit atau putusan penundaan kewajiban pembayaran hutang.
TINDAKAN-TINDAKAN HUKUM SETELAH ADANYA
PUTUSAN PAILIT
• Kurator melakukan pemberesan harta pailit.
• Hakim pengawas mengawasi tindakan kurator
• Dilakukan rapat verifikasi (pencocokan hutang piutang)
• Dilakukan rapat kreditur
• Atas usulan hakim pengawas, permintaan kurator dan
permintaan kreditur, pengadialan dapat memrintahkan supaya
debitur pailit ditahan dibawah pengawasan pengawas.
AKIBAT KEPAILITAN
• Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan
mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit sejak
tanggal putusan pailit diucapkan.
• Semua perikatan debitur yang terbit sesudah putusan pailit tidak
lagi dapat dibayar dari harta pailit kecuali perikatan tersebut
menguntungkan harta pailit.
• Upah yang tertuang sebelum maupun sesudah putusan pailit
merupakan utang harta pailit.
• Berlaku penangguhan terhadap pelaksanaan Hak Tanggungan
untuk jangka waktu paling lama 90 hari.

Anda mungkin juga menyukai