Tentang
DISUSUN OLEH:
Kelompok: 1
RISKA NIM:
Dosen Pembimbing:
1440H/2019
KATA PEGANTAR
Puji syukur kami ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, kurunia, serta taufik hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
Tugas pengantar studi hukum islam ini sebatas kemampuan dan pegetahuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih kepada Leli Indra Beti, M.Hum selaku
dosen mata kuliah pengantar studi sejarah peradaban islam yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap tugas pengantar studi sejarah peradaban islam ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai pengertian,konsep,ruang lingkup dan urgensi sejarah peradaban islam.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Peradaban Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang
banyak menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan sarjana Muslim
maupun non Muslim, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
tersebut. Bagi umat Islam mempelajari peradaban Islam selain akan memberikan
kebanggaan juga sekaligus peringatan agar berhati-hati. Dengan mengetahui
bahwa umat Islam dalam sejarah pernah mengalami kemajuan dalam segala
bidang selama beratus-ratus tahun misalnya, akan memberikan rasa bangga dan
percaya diri menjadi orang islam. Demikian pula dengan mengetahui bahwa umat
Islam juga mengalami kemunduran, penjajahan dan keterbelakangan, akan
menyadarkan umat Islam untuk memperbaiki keadaan dirinya dan tampil untuk
berjuang mencapai kemajuan.
B. Tujuan
A. PENGERTIAN SEJARAH
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akarkata
ta’rikh dan taurikh, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa,pemberitahuan
tentang waktu, dan kadangkala kata tarikhusy-syay-i menunjukkan arti pada
tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa. Sedang menurut istilah berarti
“Keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau
pada masa yang masih ada. Sedangkan pengertian selanjutnya memberikan makna
sejarah sebagai catatanyang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam
yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang
luas, dan pokok dari persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan
pengalamanpengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan
keadaan masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Sayid Quthub “Sejarah bukanlah
peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa itu, dan pengertian
mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh
bagian serta memberinya dinamisme waktu dan tempat”.
2. Menurut Bauer
Persoalan Sejarah sebagai Peristiwa dan Sejarah sebagai Kisah. Sejarah sebagai
peristiwa adalah peristiwa yang benar-benar terjadi, seperti turunnya wahyu
kepada Nabi Muhammad SAW,hijrah Nabi,dan lain-lain.Sejarah sebagai kisah
adalah hasil rekonstruksi para sejarawan,biasanya diterbitkan dalam sebuah buku.
3
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/09/definisi-sejarah-peradabanislam.html
Penulis buku sejarah tersebut biasanya berbeda-beda penafsiran meskipun dalam
bahasan masalah yang sama.
Sejarah sebagai ilmu dimulai sejak Ibnu Khaldun menulis buku pada abad
ke-14, Muqaddimah. Dalam buku itu Ibnu Khaldun menunjuk adanya kritik
terhadap sumber-sumber sejarah dan sebab-sebab kelemahan yang terdapat pada
para sejarawan. Di Barat kritik sejarah berkembang sejak abad ke-17 hingga
memperoleh kematangan pada abad ke-19 dengan lahirnya sejarah ilmiah yang
dipelopori oleh Leopold von Ranke yang mengatakan bahwa sejarah harus
menunjukkan apa yang benarbenar terjadi.4
Sejarah Islam adalah bagian dari ilmu pengetahuan Agama Islam dan tidak boleh
dipandang terpisah dari ilmu pengetahuan agama Islam. Oleh karena itu dalam
menulis sejarah Islam harus mempunyai pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu
pengetahuan agama Islam seperti Al-Qur’an, As-Sunnah, Fiqih, Tauhid, Tarikh
Tasyri.
Ciri dari masa ini adalah belum terpecahkannya antara legenda dan tradisi Arab
sebelum Islam dengan sejarah Islam yang relatif ilmiah yang muncul pada abad ke
dua Hijriyah. Penulisan sejarah abad ini masih dipengaruhi oleh tradisi penulis
Persia. Salah satu buku yang terkenal adalah buku yang berjudul Khudai-
Nama(Buku Raja-raja).
4
A.I. Sabra, dkk., Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban Dunia
(Bandung: Nuansa, 2001.
2. Periode dimulai abad ke-3 sampai abad ke-6 Hijriyah
Ciri periode ini adalah diakui sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ciri
lainnya ditandai dengan lahirnya sejarawan-sejarawan wilayah/propinsi, seperti
Fathu Mishr karya Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Hakam, dan Tarikh
Baghdad karya Ibnu Abi Thahir Taifur.
Ciri periode ini adalah digunakannya dua bahasa yakni bahasaArab dan Persia
Periodisasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa
dalam konteks waktu dan tempat dengan tolok ukur yang bermacam-macam.
1. Tolok ukurnya adalah pada sistem politik, hal ini biasanya digunakan pada
sejarah konvensional.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, periodisasi sejarah Islam terbagi pada 3
periode :
Pada periode ini terjadi dua masa kemunduran dan masa Tiga Kerajaan Besar.
Turki Utsmani, Dawlah Shafawiyah, dan Dawlah Mongoliyah di India. Fase Tiga
Kerajaan Besar mengalami kemajuan pada tahun 1500-1700 M dan mengalami
kemunduran kembali pada 1700-1800 M.
3. Periode Modern (1800- sekarang)
Pada periode ini umat Islam banyak belajar dari dunia Barat dalam rangka
mengembalikan balance of power. Dalam era ini Islam mulai bangkit kembali
dengan melakukan pembaharuan (tajdid).5
Oleh karena itu, hendaknya perlu ada upaya rekonstruksi untuk menata
kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan unsur penting bagi terbentuknya suatau peradaban,
bukan menjadi monopoli hanya pada satu agama tertentu. Sebagai umat Islam
diwajibkan untuk mencari ilmu ke seluruh pelosok dunia walaupun berbeda
keyakinan, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar menuntut
ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Dengan demikian, dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa diperlukan kerja sama dari semua orang
Indonesia tanpa membedakan agama. Yang perlu ditegakkan adalah aturan
untuk melakukan kerja sama tersebut, sehingga perlu dikembanggkan akhlak atau
etika pergaulan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Al Wakil, Sayyid, Lahmatun min Tarikhid Da’wah, Terj. Fadhly Bahkri LC,
Wajah Dunia Islam.
Sabra, A.I., dkk. (2001). Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban
Websites:
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/09/definisi-sejarah-peradabanislam.html
http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-arab-masa-nabi-muhammadsaw.html
http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-islam-di-andalusia.html