Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Tentang

Pengertian,Konsep,Ruang lingkup dan Urgensi Sejarah peradaban Islam

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dalam Mata Kuliah Studi


Sejarah Peradaban Islam Semester 1 Jurusan Akuntasi Syariah Tahun
Akademik 2019/2020

DISUSUN OLEH:

Kelompok: 1

RISKA NIM:

Dosen Pembimbing:

LELI INDRA BETI, M.Hum

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN IMAN BONJOL PADANG

1440H/2019
KATA PEGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, kurunia, serta taufik hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
Tugas pengantar studi hukum islam ini sebatas kemampuan dan pegetahuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih kepada Leli Indra Beti, M.Hum selaku
dosen mata kuliah pengantar studi sejarah peradaban islam yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap tugas pengantar studi sejarah peradaban islam ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai pengertian,konsep,ruang lingkup dan urgensi sejarah peradaban islam.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Padang, 8 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah Peradaban Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang
banyak menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan sarjana Muslim
maupun non Muslim, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
tersebut. Bagi umat Islam mempelajari peradaban Islam selain akan memberikan
kebanggaan juga sekaligus peringatan agar berhati-hati. Dengan mengetahui
bahwa umat Islam dalam sejarah pernah mengalami kemajuan dalam segala
bidang selama beratus-ratus tahun misalnya, akan memberikan rasa bangga dan
percaya diri menjadi orang islam. Demikian pula dengan mengetahui bahwa umat
Islam juga mengalami kemunduran, penjajahan dan keterbelakangan, akan
menyadarkan umat Islam untuk memperbaiki keadaan dirinya dan tampil untuk
berjuang mencapai kemajuan.

Sementara itu, bagi peneliti Barat, mempelajari sejarah Islam selain


ditujukan untuk pengemangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari-
cari kelemahan dan kekurangan umat Islam agar dapat dijajah dan sebagainya.

Dari keadaan itulah, banyak masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan


produk-produk hukum yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan dengan
tidak disertai pengetahuan sejarah yang cukup. dengan demikian, sering berbagai
masalah sosial dan hukum serta pemikiran Islam lainnya dipahami lepas dari
konteksnya, sehingga kemampuan untuk mengaitkannya dengan masalah-maslah
yang muncul di masyarakat menjadi tidak terjangkau.

Menyadari berbagai persoalan tersebut, kini disadari bahwa kemampuan


dalam menguasai materi keilmuan tertentu terutama studi peradaban Islam perlu
di imbangi dengan kemampuan di bidang metodologi sehingga pengetahuan
tentang peradaban Islam yang dimilikinya dapat dikembangkan.

B. Tujuan

Dapat memahami definisi,konsep, ruang lingkup dan urgensi sejarah peradaban


islam secara baik benar dalam mempelajari sejarah peradaban islam.
BAB II

PENGANTAR SEJARAH PERADABAN ISLAM

A. PENGERTIAN SEJARAH

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh, berasal dari akarkata
ta’rikh dan taurikh, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa,pemberitahuan
tentang waktu, dan kadangkala kata tarikhusy-syay-i menunjukkan arti pada
tujuan masa berakhirnya suatu peristiwa. Sedang menurut istilah berarti
“Keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau
pada masa yang masih ada. Sedangkan pengertian selanjutnya memberikan makna
sejarah sebagai catatanyang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam
yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang
luas, dan pokok dari persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan
pengalamanpengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan
keadaan masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Sayid Quthub “Sejarah bukanlah
peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa itu, dan pengertian
mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh
bagian serta memberinya dinamisme waktu dan tempat”.

Sejarah juga berasal dari bahasa Arab “Syajarotun”yang artinya pohon.


Kalau ditelaah secara sistematis memang sejarah hampir sama dengan pohon
yakni mempunyai cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian
tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah
adalah kata silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa Arab.

Dalam dunia Barat, sejarah disebut Histoire(Prancis),Historie(Belanda),dan


History(Inggris). Dalam bahasa Yunani berasal dari dua kata yaitu istoria yang
berarti ilmu. Menurut Aristoteles, Istoriadiartikan sebagai kajian sistematik
mengenai seperangkat gejala alam, yang dituturkan secara kronologis maupun
tidak kronologis. Pengertian ini masih digunakan dalam bahasa Inggris yang
disebut Natural History. Kata istoriabiasanya diperuntukkan bagi kajian mengenai
gejala-gejala, hal ihwal manusia,alam urutan kronologis.

Definisi secara umum kata historyberarti “masa lampau umat manusia”.


Dalam bahasa Jerman disebut Geschichte, berasal dari kata geschehenyang berarti
terjadi.

Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian sejarah mencakup 3 hal :

1. Silsilah, asal usul keturunan,


2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau,
riwayat, tambo, peristiwa-peristiwa penting yang benarbenar terjadi,
cerita-cerita yang beradasar pada kejadian-kejadian yang benar-benar
terjadi,

3. Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan kejadian-


kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau.

Definisi sejarah menurut pendapat beberapa ahli :

1. Menurut Ibnu Khaldun.

Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atauperadaban


dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak-watak masyarakat
itu, seperti keliaran, keramah-tamahan dan solidaritet golongan, tentang revolusi-
revolusi dan pemberontakanpemberontakan oleh segolongan rakyat melawan
golongan yang lain dengan akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara,
dengan tingkat bermacam-macam, tentang bermacam-macam kegiatan dan
kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya, maupun dalam
bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan dan pertukangan, dan pada umumnya
tentang segala perubahan yang terjadi ke dalam masyarakat karena watak
masyarakat itu sendiri.

2. Menurut Bauer

Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan


dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan
sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap
masyarakatnya. Melihat dampaknya pada masa-masa berikutnya atau yang
berhubungan dengan kualitas mereka yang khas dan berkonsentrasi pada
perubahan-perubahan yang temporer dan di dalam hubungan terhadap yang tidak
dapat diproduksi kembali.

3. Menurut Zidi Gazalba

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya


sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan
fakta tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan
kefahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
4. Menurut Brenheim

Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan menceritakan faktafakta di


dalam waktu temporer dan di dalam hubungan dengan perkembangan umat
manusia dalam aktifitas mereka (baik individu maupun kolektif) sebagai makhluk
sosial di dalam hubungan sebab akibat.1

B. PENGERTIAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

Berangkat dari pengertian sejarah sebagaimana yang dikemukakandi atas,


peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata
Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan
kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di
Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang
mensinonimkan dua kata “kebudayaan” dan “peradaban”. Kebudayaan adalah
bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan
manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi
dan moral, maka peradaban terrefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.2

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga


wujud:

1. Wujud Ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide,


gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan lain-lain.

2. Wujud Kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks


aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud Benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil


karya.Sedangkan istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian
dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah.

Dalam definisi peradaban yang dimaksud disini yakni Islam yang


diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah membawa bangsa Arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, dan cepat mengembangkan dunia,
membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam
sejarah manusia hingga sekarang. Dengan demikian jelaslah bahwa kedatangan
Islam mempunyai makna kemanusiaan yang tinggi, cita-cita dan semangat Islam
adalah peneguhan kemanusiaan, memperteguh kesetiaan manusia terhadap tugas
1
http://tatangjm.wordpress.com/sejarah-peradaban-islam/
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003); M. Solikhin, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Rosail, 2005).
dan kewajibannya sebagai wakil Allah di muka bumi. Menurut H.A.R. Gibb,
bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama,Ia adalah peradaban yang
sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya
kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan
kebudayaan atau peradaban Islam.

Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi sejarah peradaban Islam yakni


kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa silam yang diabadikan
dimana pada saat itu Islam merupakan pokok kekuatan dan sebab timbulnya suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem
kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.3

Sejak zaman Rasulullah Saw, kebudayaan Islam berkembang terus


menerus sejalan dengan perkembangan pemikiran dan meluasnya kekuatan politik
dan daerah penganut Islam, terbentuk bermacammacam struktur, ide, dan
lembaga-lembaga dalam politik, lapangan ibadat, lapangan hukum, lapangan seni,
lapangan ekonomi, lapangan sosial dan bermacam-macam lapangan kebudayaan
yang lain. Yang jelas benar menonjol dalam perkembangan kebudayaan Islam
yang berpusat pada al-Qur’an itu adalah kedinamisannya menyerbu keluar dari
keterbelakangan kebudayaan bangsa Arab, yang hidup terpencil di gurun-gurun
pasir yang tandus, dan keluasan berfikir yang mendorongnya.

Yang sangat menarik dalam perkembangan kebudayaan Islam dari abad


ketujuh sampai ketiga belas adalah bagaimana kebudayaan dan agama yang
berasal pada bangsa Arab di gurun pasir yang miskin dan terpencil dengan
pimpinan Nabi Muhammad Saw dan khalifahkhalifah Rasyidin dan khalifah raja-
raja, dan yang disebut pertama kali dari kebudayaan saat itu adalah ilmu.
Sedangkan landasan dari pembahasan ini yakni “peradaban Islam” adalah
“kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan
Islam” adalah agama Islam. Jadi dalam Islam, tidak seperti pada masyarakat yang
menganut agama-agama bumi, agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat
melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa
manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan.

C. PERSOALAN DALAM SEJARAH

Persoalan Sejarah sebagai Peristiwa dan Sejarah sebagai Kisah. Sejarah sebagai
peristiwa adalah peristiwa yang benar-benar terjadi, seperti turunnya wahyu
kepada Nabi Muhammad SAW,hijrah Nabi,dan lain-lain.Sejarah sebagai kisah
adalah hasil rekonstruksi para sejarawan,biasanya diterbitkan dalam sebuah buku.

3
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/09/definisi-sejarah-peradabanislam.html
Penulis buku sejarah tersebut biasanya berbeda-beda penafsiran meskipun dalam
bahasan masalah yang sama.

Persoalan Objektif dan Subyektif Sejarah

Subjektifits sejarah terjadi karena 4 faktor, yaitu :

- Sikap berat sebelah pribadi (personal bias)

- Prasangka kelompok (group prejudice)

- Teori interpretasi sejarah yang berlainan

- Filsafat yang berlainan

Sejarah sebagai Ilmu atau Seni

Sejarah sebagai ilmu dimulai sejak Ibnu Khaldun menulis buku pada abad
ke-14, Muqaddimah. Dalam buku itu Ibnu Khaldun menunjuk adanya kritik
terhadap sumber-sumber sejarah dan sebab-sebab kelemahan yang terdapat pada
para sejarawan. Di Barat kritik sejarah berkembang sejak abad ke-17 hingga
memperoleh kematangan pada abad ke-19 dengan lahirnya sejarah ilmiah yang
dipelopori oleh Leopold von Ranke yang mengatakan bahwa sejarah harus
menunjukkan apa yang benarbenar terjadi.4

D. RUANG LINGKUP PERADABAN ISLAM

Sejarah Islam adalah bagian dari ilmu pengetahuan Agama Islam dan tidak boleh
dipandang terpisah dari ilmu pengetahuan agama Islam. Oleh karena itu dalam
menulis sejarah Islam harus mempunyai pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu
pengetahuan agama Islam seperti Al-Qur’an, As-Sunnah, Fiqih, Tauhid, Tarikh
Tasyri.

Menurut para sejarawan, perkembangan historiogragfi Islam terbagi ke


dalam empat periode, di antaranya :

1. Periode awal sampai pada abad ke-3 Hijriyah

Ciri dari masa ini adalah belum terpecahkannya antara legenda dan tradisi Arab
sebelum Islam dengan sejarah Islam yang relatif ilmiah yang muncul pada abad ke
dua Hijriyah. Penulisan sejarah abad ini masih dipengaruhi oleh tradisi penulis
Persia. Salah satu buku yang terkenal adalah buku yang berjudul Khudai-
Nama(Buku Raja-raja).

4
A.I. Sabra, dkk., Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban Dunia
(Bandung: Nuansa, 2001.
2. Periode dimulai abad ke-3 sampai abad ke-6 Hijriyah

Ciri periode ini adalah diakui sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ciri
lainnya ditandai dengan lahirnya sejarawan-sejarawan wilayah/propinsi, seperti
Fathu Mishr karya Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Hakam, dan Tarikh
Baghdad karya Ibnu Abi Thahir Taifur.

3. Periode abad ke-6 sampai abad ke-10 Hijriyah

Ciri periode ini adalah digunakannya dua bahasa yakni bahasaArab dan Persia

4. Periode abad ke-10 sampai abad ke-13 Hijriyah

Ciri periode ini adalah dipergunakannya bahasa Turki dalam penulisansejarah.


Hal ini sebagai akibat logis dari tegaknya Dinasti Turki Utsmani dan ekspansi
Barat terhadap dunia Islam.

Periodisasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa
dalam konteks waktu dan tempat dengan tolok ukur yang bermacam-macam.

Menurut Prof. DR. H.N. Shiddiqi, ada beberapa pendapat yaitu :

1. Tolok ukurnya adalah pada sistem politik, hal ini biasanya digunakan pada
sejarah konvensional.

2. Tolok ukurnya pada persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam


sebuah negara.

3. Tolok ukurnya pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.

4. Tolok ukurnya pada masuk dan berkembangnya suatu agama.

Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, periodisasi sejarah Islam terbagi pada 3
periode :

1. Periode Klasik (650-1250 M)

Meliputi dua masa kemajuan yaitu masa Rasulullah SAW,Khulafaurrasyidin,Bani


Umayyah, dan masa-masa permulaan Dawlah Bani Abbasiyah.

2. Periode Pertengahan (1250-1800 M.)

Pada periode ini terjadi dua masa kemunduran dan masa Tiga Kerajaan Besar.
Turki Utsmani, Dawlah Shafawiyah, dan Dawlah Mongoliyah di India. Fase Tiga
Kerajaan Besar mengalami kemajuan pada tahun 1500-1700 M dan mengalami
kemunduran kembali pada 1700-1800 M.
3. Periode Modern (1800- sekarang)

Pada periode ini umat Islam banyak belajar dari dunia Barat dalam rangka
mengembalikan balance of power. Dalam era ini Islam mulai bangkit kembali
dengan melakukan pembaharuan (tajdid).5

E.URGENSI MENPELAJARI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi, di mana pada waktu itu dunia Islam menjadi
kiblat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia6.Namun, sangat
memilukan bahwa masyarakat Indonesia yang religius dewasa ini terpuruk
dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.
Laporan pengamat asing satu dekade yang lalu tentang Indonesia yang memiliki
etos kerja yang buruk dan korupsi yang sangat serius (the lousy work ethics
and serious corruption) ternyata kini tidak dapat diganggu gugat lagi7. Bahkan
sekarang terbalik, Negara Barat menjadi model bagi negara-negara yang
berkembang termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, hendaknya perlu ada upaya rekonstruksi untuk menata
kehidupan, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan unsur penting bagi terbentuknya suatau peradaban,
bukan menjadi monopoli hanya pada satu agama tertentu. Sebagai umat Islam
diwajibkan untuk mencari ilmu ke seluruh pelosok dunia walaupun berbeda
keyakinan, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar menuntut
ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Dengan demikian, dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa diperlukan kerja sama dari semua orang
Indonesia tanpa membedakan agama. Yang perlu ditegakkan adalah aturan
untuk melakukan kerja sama tersebut, sehingga perlu dikembanggkan akhlak atau
etika pergaulan.

Sejarah yang membahas berbagai peristiwa masa lalu, jangan


diremehkan dan dibiarkan seiring dengan berlalunya waktu, sebab begitu
besar makna sejarah bagi kehidupan manusia.“Belajarlah dari sejarah”,demikian
kata-kata mutiara yang dapat mengingatkan kita makna sejarah.Bahkan
Presiden Pertama RI Sukarno telah menitipkan sesuatu yang sangat berharga
berupa “Jasmerah” sebagai akronim dari “Jangan Sekali-kali Melupakan
Sejarah”.
5
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 11.
6
Mansur, Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah (Yogyakarta: Global Pustaka Utama,
2004), 7
7
Abdurrahman Mas’ud, Antologi Studi dan Pendidikan (Semarang: Aneka Ilmu, 2004), 122
Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan
umat manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung
kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru
bagi perkembangan kehidupan manusia. Pentingnya memahami sejarah
perabadan Islam tidak semata-mata untuk mengetahui tanggal, bulan, tahun, dan
abad suatu peristiwa peradaban Islam di masa lampau. Namun juga memahami
realitas muslim untuk mengetahui suatu peristiwa peradaban Islam.

Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktivitas


peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan
kembali peradaban Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatau yang
terjadi dalam peradaban Islam dengan segala ide, konsep, institusi, system
dan operasionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu. Jadi, sejarah pada
dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme, tetapi lebih dari itu
merupakan refleksi histori.

Dengan demikian, mempelajari sejarah peradaban Islam dapat


memberikan semangat back projecting theory untuk membuka lembaran dan
mengukir kejayaan atau kemajuan peradaban Islam yang baru dan lebih baik.
Sejarah peradaban Islam sebagai studi tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan sejarah peradaban sudah tentu akan sangat bermanfaat
terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau
perkembangan peradaban.

Dengan mempelajari sejarah peradaban Islam diharapkan


seseorangdapat mengetahui dan memahami perumbuhan dan perkembangan
peradaban Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang. Sejarah peradaban
Islam tidak hanya memiliki manfaaat yang sangat besar dalam pembangunan dan
pengembangan peradaban Islam, namun dapat pula menyelesaikan
problematika perdaban Islam pada masa kini. Di samping itu, dapat
memunculkan sikap positif terhadap berbagai perubahan system peradaban
Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:
Al Wakil, Sayyid, Lahmatun min Tarikhid Da’wah, Terj. Fadhly Bahkri LC,
Wajah Dunia Islam.

Ali, K. (1991). Sejarah Islam: Tarikh Pramodern, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Karim, M. Abdul (2007). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta:


Pustaka Book Publisher.

Rasyidi, Badri (1987). Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Armico.

Yatim, Badri (2003). Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nasution, Harun (1975). Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran

dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang.

Sabra, A.I., dkk. (2001). Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban

Dunia, Bandung: Nuansa.

Websites:

http://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/09/definisi-sejarah-peradabanislam.html

http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-arab-masa-nabi-muhammadsaw.html

http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-islam-di-andalusia.html

Anda mungkin juga menyukai