Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 4

ADINDA SEKAR PERTIWI (1816040051)


SITI NAFISAH (1816040065)
QORRY AYUKA (1816040068)
PENGUJIAN PENGENDALIAN &
SUBSTANTIF
TERHADAP PIUTANG
A. PENGERTIAN PIUTANG

Piutang merupakan klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang
dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus
kegiatan perusahaan. Piutang umumnya disajikan di neraca dalam dua
kelompok :
 Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan
barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha ini
umumnya merupakan jumlah yang material di neraca bila dibandingkan
dengan piutang non usaha.
 Piutang non usaha, timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa
kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang
penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak,
piutang dividen dan bunga.
B. PENYAJIAN PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM

prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang usaha di neraca:


 Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang
diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang
usaha disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran
kerugian tidak tertagihnya piutang.
 Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha,
harus dicantumkan pengungkapannya di negara bahwa saldo piutang
usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
 Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus
disajikan rinciannya di neraca.
 Piutang usaha yang bersaldo kredit pada tanggal neraca harus disajikan
dalam kelompok utang lancar.
 Jika jumlahnya material, piutang non usaha harus disajikan terpisah dari
piutang usaha.
C. TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF PIUTANG

1.Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi


yang bersangkutan dengan piutang.

2.Membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian piutang


usaha yang di cantumkan di neraca.

3.Membuktikan asersi kelengkapan piutang usaha yang


dicantumkan di neraca.

4.Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas piutang yang


dicantumkan di neraca.

5.Membuktikan asersi penilaian piutang usaha yang


dicantumkan di neraca .

6.Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang


usaha di neraca.
D. DOKUMEN YANG TERKAIT DENGAN PIUTANG
1. Faktur Penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang
dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher)
ini merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum, yang dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan
otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
5. Laporan Pengiriman Piutang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pengiriman untuk melaporkan jenis dan
kuantitas barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok sesuai dengan
perintah retur pembelian dalam memo kredit dari fungsi pembelian.
E. CATATAN YANG TERKAIT DENGAN PIUTANG

1. Jurnal Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.
4. Jurnal Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi penerimaan kas dari debitur.
F. PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG

Berbagai prosedur audit dilakukan dalam lima tahap berikut ini:


1.Prosedur Audit Awal, Auditor melakukan 6 prosedur audit dalam
melaksanakan rekonsiliasi informasi piutang usaha di meaca dengan catatan
akuntansi yang bersangkutan.
2.Prosedur Analitik, Dalam tahap ini auditor mengumpulkan berbagai ratio
dan perbandingan untuk memfokuskan kemana pengujian terhadap
transaksi dan saldo akun rinci yang diarahkan
3.Pengujian Terhadap Transaksi Rinci, Keandalan saldo piutang usaha
ditentukan oleh kepatan pisah batas yang digunakan untuk mencatat
berbagai transaksi tersebut.
4.Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci, Pengujian terhadap saldo akun
rinci dalam siklus pendapatan difokuskan ke dalam saldo piutang usaha dan
akun penilaiannya (akun cadangan kerugian piutang usaha).
5.Verifikasi Terhadap Penyajian dan Pengungkapan, Auditor
membandingkan penyajian dan pengungkapan piutang usaha yang disajikan
klien dalam neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai