Jenis-Jenis Fasilitas Kredit yang Diberikan oleh Bank
1. Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu Kredit adalah kartu hutang dimana kartu ini digunakan untuk melakukan pembayaran atau pembelanjaan lalu pengguna akan dibebani hutang dan tagihan sesuai dengan nominal uang yang pegguna pakai. Hutang pengguna dapat dibayarkan setelah tagihan kartu kredit terbit. 2. Kredit Tanpa Agunan Hampir sama seperti kartu kredit. Bedanya kartu kredit memberikan kita pinjaman atas survey dan pertimbangan profesi kita, maka Kredit Tanpa Agunan (KTA) biasanya surveinya tidak mendetail seperti kartu kredit. KTA memiliki bunga lebih tinggi daripada kartu kredit. Tapi KTA ini plafonnya bisa lebih tinggi daripada kartu kredit. 3. Kredit Usaha Rakyat (KUR) KUR adalah jenis fasilitas kredit yang berbentuk pinjaman yang diberikan kepada nasabah khusus bagi yang memiliki usaha. Syarat mengajukan KUR adalah usaha yang layak untuk didanai dan debitur memiliki jaminan yang cukup untuk diagunkan oleh bank. Jika permohonan kredit debitur disetujui, maka surat jaminan akan disimpan oleh bank. Jika debitur tidak mampu melunasi alias kena kredit macet, maka jaminan debitur yang akan dilelang oleh bank untuk melunasi sisa hutang debitur. Jaminan yang bisa digunakan untuk KUR juga beragam, mulai dari BPKB kendaraan bermotor hingga Sertifikat rumah/tanah. 4. Kredit Multiguna Kredit multiguna adalah gabungan antara KUR dengan kredit lain yang berfungsi untuk mendanai pembelian barang bergerak atau tidak bergerak seperti mobil untuk usaha atau pembelian ruko untuk kantor. Sebagian dana dari kredit multiguna bisa digunakan untuk usaha. Sebagian lainnya bisa digunakan untuk membeli kendaraan atau properti (kantor/pabrik) untuk usaha. Syarat pengajuannya juga sama yaitu debitur harus memiliki usaha yang layak untuk didanai dan debitur juga harus memiliki sejumlah jaminan yang bisa diagunkan. 5. Kredit Investasi Kredit investasi ini ditujukan juga khusus bagi pelaku usaha. Namun jangka waktu pengembaliannya lebih lama (bisa mencapai 10 tahun). Plafon yang dipinjamkan juga lebih banyak dan berfungsi sebagai investasi usaha, seperti untuk menyewa toko, membeli kantor, dan sebagainya. Merupakan jenis kredit yang digunakan untuk kegiatan berinvestasi. Jenis kredit ini sifatnya produktif, yaitu memberikan keuntungan dari kegiatan berinvestasi. Jika dilihat dari namanya yaitu investasi, dapat dikatakan secara umum jenis kredit ini berkaitan dengan jangka waktu yang relatif lama, baik dari segi perolehan keuntungan maupun pengembaliannya. Contoh penggunaan jenis kredit ini adalah untuk investasi perkebunan kelapa sawit atau karet yang umumnya membutuhkan waktu lama untuk menunggu waktu panennya. 6. Kredit Rekening Koran (KRK) Kredit rekening Koran juga salah satu jenis kredit yang membutuhkan agunan/jaminan. Bedanya dengan kredit-kredit lainnya, nasabah yang meminjam dengan jenis KRK hanya diwajibkan membayar bunga pinjaman dari jumlah uang yang dipinjam/ditarik. Pokok pinjamannya boleh dilunasi di akhir pelunasan. a. Kredit Rekening Koran Bebas Jenis fasilitas kredit yang dimana debitur menerima semua dari kreditnya dengan bentuk rekening koran kepadanya yang diberikan blangko cheque dan rekening koran pinjamannya diisi dengan berdasarkan besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas untuk melakukan penarikan selama kredit berjalan. b. Kredit Rekening Koran Terbatas Fasilitas kredit dengan adanya sebuah pembatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningnya. Seperti pemberian kredit dengan uang giral dan perubahannya mejadi uang cartal yang dilakukan dengan cara diangsur. 7. Kredit Modal Kerja Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang tujuannya digunakan sebagai modal kerja atau kegiatan usaha, baik untuk memulai usaha maupun memperluas usaha. Dilihat secara kegunaan jenis kredit ini termasuk dalam kategori jenis kredit produktif, karena tujuannya untuk menciptakan kegiatan usaha dalam rangka menghasilkan sebuah produk barang dan jasa yang bermanfaat sehingga menghasilkan keuntungan dari penyelenggaraan kegiatan tersebut. 8. Kredit Jangka Pendek Merupakan Jangka Pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian rata-rata dalam 1 tahun. Kredit jangka pendek umumnya diberikan untuk kegiatan yang bersifat menghasilkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, contohnya kredit untuk pertanian yang dalam 1 musim bisa melakukan panen lebih dari 1 kali. 9. Kredit Jangka Menengah Kredit yang jangka waktu pengembaliannya maksimal 3 tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk membantu permodalan kegiatan usaha UKM dengan nilai kredit yang tidak terlalu besar, umumnya dibawah 100 juta. 10. Kredit Jangka Panjang Kredit yang jangka waktu pengembaliannya maksimal 3 tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk membantu permodalan kegiatan usaha UKM dengan nilai kredit yang tidak terlalu besar, umumnya dibawah 100 juta. 11. Kredit Aksep Kredit Aksep merupakan Merupakan kredit modal kerja jangka pendek yang bersifat Insidentil dan tidak terlampau fluktuatif yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan peberitahuan terlebih dahulu kepada pihak bank. Kredit Aksep ini paling umum ditemui dan dikenali oleh masyarakat luas, yaitu kredit yang diberikan oleh bank. Dilihat dari kegiatan perbankan, sistem inilah yang memberikan keuntungan cukup besar dari keseluruhan pendapatan bank per tahunnya. 12. Kredit Jaminan Efek. Kredit yang jaminannya berupa saham atau surat berharga tertentu. 13. Kredit Jaminan Barang. Kredit yang jaminannya berbentuk barang bergerak, barang tetap, dan logam mulia. 14. Kredit Jaminan Dokumen. Kredit yang menggunakan jaminan berupa dokumen, seperti L/C (Letter of Credit), sertifikat tanah, dan BPKB. 15. Kredit Konsumtif Kredit konsumtif adalah pinjaman yang diberikan tersebut oleh nasabahnya dipergunakan untuk membiayai barang konsumtif. Contoh dari kredit konsumtif ini adalah kartu kredit, Kredit Kepemlikan Rumah (KPR), Kredit mobil, dan Kredit multiguna. 16. Kredit Sindikasi Kredit Sindikasi atau Syndicated Loan ialah pinjaman yang diberikan oleh beberapa kreditur sindikasi, yang biasanya terdiri dari bank-bank dan atau Lembaga-lembaga keuangan lainnya kepada seorang debitur, yang biasanya berbentuk badan hukum; atau membiayai satu atau beberapa proyek milik debitur.