Anda di halaman 1dari 37

SIA PERTEMUAN 1

Pertama, Terjadi aliran informasi mengenai catatan waktu kerja (job time) dari bagian
produksi kebagian cost accounting. Bagian produksi juga menyerahkan payroll time
information kepada bagian penggajian untuk diproses (dihitung) gaji masing masing
karyawan.
Adapun untuk informasi job time information digunakan oleh bagian cost accounting untuk
membebankan suatu beban pada job tertentu (ingat akuntansi untuk job order costing).
Bagian cost accounting akan mencatat penggunaan tenaga kerja, penggunaan bahan baku,
dan overhead pabrik (tenaga kerja tidak langsung, bahan pembantu dll) dengan jurnal sbb.
Dr. WIP
Cr. Beban Bahan Baku
Cr. Beban Tenaga kerja langsung
Cr. Beban overhead pabrik
Bagian payroll memproses penggajian untuk masing masing karyawandan mencatat pada
daftar penggajian (payroll record) periodik (bulanan atau dua mingguan). Berdasarkan daftar
pengggaji periodik maka bagian payroll (penggajian) menyiapkan pembayaran gaji
menggunakan check (pay check) kepada masing masing karyawan.
Sebelum menyiapkan payccheck maka daftar penggajian periodik diserahkan kepada bagian
Account Payable untuk mendapatkan pengesahan pembayaran. Bagian account payable
mengesahkan daftar penggajian periodik dan mempersiapkan pengisian saldo di rekening
bank untuk penggajian. Daftar penggajian yang telah disyahkan kemudian dicatat dengan
pengakui Beban Gaji dan Utang gaji sbb:
Dr. Beban Gaji
Cr. Utang Gaji
Berdasarkan otorisasi dari Account Payable maka kasir pembayaran melakukan transfer
kepada rekening penggajian. Karyawan yang menerima check penggajian melakukan
pencairan tunai ke bank. Dari laporan bank diperoleh informasi bahwa telah tejadi pencairan
dana oleh karyawan untuk penggajian. pemegang rekening penggajian (baisanya
menggunakan kas kecil) lakukan pencatatan pada buku kas kecil (dengan sistem imprest
fund).
System imprest fund adalah sistem pencatatan dana kas kecil dengan saldo kas kecil yang
selalu tetap.
Pada saat pembentukan kas kecil
Dr. Kas Kecil
Cr. Kas

Pada saat penggunaan kas kecil (tidak dicatat)

pada saat pengisian kembali


Dr. Beban Beban
Cr. Kas

Sehingga saldo kas selalu tetap.


Berdasarkan informasi dari Cost Accounting dan Account Payable maka dilakukan update
General Ledger dan diposting kemasing masing buku besar.
Sistem imprest berbeda dengan sistem fluktuasi
Kalau sistem fluktuasi
a. Saat pembentukan kas kecil
Dr. Kas Kecil (petty cash)
Cr. Kas (cash)

Saat penggunaan
Dr. Beban-beban
Cr. Kas Kecil

Saat Pengisian kembali


Dr. Kas Kecil
Cr. Kas
Artinya saldo rekening kas kecil akan naik dan turun (sesuai mutasi debet dan kredit).
Adapun dengan sistem imprest maka rekening kas kecil hanya di catat sekali (didebetkan)
pada saat pembentukan.
Tujuannya untuk pengendalian agar kas kecil tidak berlebihan.
Pertanyaan : Pak, kalau semisalnya penggajiannya secara langsung secara tunai. Itu
perlakuannya bagaimana pak?
Jawaban:
Berarti bagian bank tidak dilibatkan. Bagian payroll menyiapkan daftar gaji periodic, disyahkan oleh
account payable. Account payable memerintahkan kasir pembayaran untuk melakukan pembayaran
secara tunai.

Bisa juga dengan transfer ke rekening masing masing karyawan, sehingga paycheck hanya berupa
slip gaji. Pembayaran dilakukan oleh bank langsung ke rekening masing masing sesuai dengan daftar
penggajian periodik.

Sistem yang belum direengeering

Bagan tersebut menunjukkan proses penggajian sebelum dilakukan reengineering system.


Terlihat disini bahwa proses penggajian masih belum real time. Dimulai dari bagian produksi
yang melakukan pencatatan job time (untuk dasar penggajian masing masing karyawan) dan
job ticket (untuk dasar pembebanan pada masing masing job order).
Bagian produksi melalui terminal mencatat data mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan
karyawan (personel action) dan jam kerja yang digunakan. Masing masing data disimpan
dalam data base yang berbeda beda (ditunjukkan oleh gambar tabung). Bagian data
processing melakukan UPDATE file karyawan berdasarkan data di database job hours dan
personel action dan juga mengambil data dari employee payrol file (berisi daftar gaji pokok,
daftar tunjangan, jenis potongan dan lain lain) untuk dibuatkan payroll register (daftar
pembayaran gaji periodik). Dari proses update employee file maka bagian data processing
menyiapkan paycheck untuk diserahkan kepada bagian pembayaran (cash disburshment).
Payroll register disimpan dalam database payroll register dan dijadikan dasar untuk
memproses daftar pembayaran gaji periodik, cek transfer uang, dan jurnal voucher. Dari
proses manual berdasarkan payroll register kemudian disiapkan check transfer dana dan
dilampiri dengan payroll register yang dierahkan kepada bagian pembayaran (cash
disburshment). Adapun journal vouvher disimpan dalam database voucher file untuk
kemudian dicocokan dengann labor cost summary untuk digunakan sebagai dasar update
general ledger. Labor cost summary dihasilkan oleh data processing berdasarkan data dari
bagian produksi.
Bagian produksi menyiapkan Job Tickets yang berisi mengenai jenis jenis Job number yang
dikerjakan.
Bagian processing mencatat job tickets pada terminal dan disimpan ke dalam database job
tickets. Data base tersebut kemudian memproses (mengelompokkan) WIP pada masing-
masing Job Number berdasarkan data yang ada di job tickets.
Hasil update WIP tersebut disimpan dalam database WIP file.

Bagian pembayaran kas melakukan pemrosesan paymaster distribution (berisi daftar transfer
atau daftar pembayaran). Paymaster disimpan dibagian pembayaran kas. Berdasarkan fund
transfer check dan payroll register yang diterima dari bagian data processing maka bagian
pembayaran kas melakuan pencocokan kedua dokumen tersebut untuk disyahkan sebagai
dasar pembayaran. Setelah kedua dokumen tersebut disyahkan maka dilakukan penyiapan
payroll register dan fund transfer check ditandatangani untuk diserahkan ke bank sedangkan
payroll check register disimpan di bagian pengeluaran kas.
Sistem yang sudah direingeering

Pada sistem yang sudah direeingeering tidak ada proses manual. Masing masing terminal
langsung meng akses pada data base dan dokumen yang dihasilkan oleh data base diproses
secara otomatis oleh data base.
Pertanyaan: adakah syarat khusus atau kriteria perusahaan yang dapat menggunakan
reengineering system pak?
Jawaban: Syarat utama harus memenuhi prinsip, manfaat dari reegineering harus lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan untuk reeingineering sistem.

Berikutnya: perusahaan harus mempunyai sumber daya yang mencukupi untuk reengineering
sumber daya manusia, sumberdaya financial, sumber daya perangkat. Proses manual yang
dilakukan pada sistem yang sudah mengalami reengineering terlihat hanya pada saat input
data ke terminal dan pembayaran ke bank, selebihnya dilakukan oleh database.
SIA Pertemuan 2 (CH07) The Conversion Cycle

Continuum merupakan suatu garis maju yang bergerak secara terus menerus. Continuum
dalam praktik manufaktur (berdasarkan status kelas dunia) menunjukkan adanya pergerakan
Perusaahaan tradisional------>Perusahaan dalam Transisi------->perusahaan kelas
dunia
 Perusahaan kelas dunia - World Class Firm
Adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan telah mengalami perubahan
mendasar dari bentuk organisasi dan manajemen tradisional .
Terus meningkatkan di semua aspek operasinya, termasuk prosedur manufakturingnya yang
sangat berorientasi pada pelanggan.
Perusahaan kelas dunia membutuhkan metode akuntansi baru dan sistem informasi baru
yang:
a. menunjukkan apa yang penting bagi pelanggannya
b. mengidentifikasi produk yang menguntungkan
c. mengidentifikasi pelanggan yang menguntungkan
d. mengidentifikasi peluang untuk peningkatan dalam operasi dan produk
e. mendorong adopsi kegiatan dan proses nilai tambah di dalam organisasi dan
mengidentifikasi yang tidak menambah nilai
d. secara efisien mendukung banyak pengguna dengan informasi keuangan dan nonkeuangan
SIKLUS KONVERSI
Siklus konversi mengubah sumber daya input, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
menjadi produk atau jasa jadi untuk dijual.
Siklus konversi terdiri dari dua subsistem:
1. Sistem produksi
2. Sistem akuntansi biaya
Sistem Produksi
Melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan kontrol produk fisik melalui proses pembuatan
a. menentukan persyaratan bahan baku
b. Otorisasi pelepasan bahan baku ke dalam produksi
c. otorisasi pekerjaan yang harus dilakukan dalam proses produksi
d. mengarahkan pergerakan kerja melalui berbagai tahapan produksi

Metode Produksi
a. Pemrosesan Berkelanjutan (Continous Processing) menciptakan produk yang homogen
melalui serangkaian prosedur standar yang berkelanjutan.
b. Batch Processing menghasilkan kelompok produk (batch) yang berbeda. Setiap item dalam
batch serupa.
c. Make-to-Order Processing, melibatkan pembuatan produk-produk diskrit (tidak continous)
sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Dokumen yang digunakan dalam Batch Production System


a. Prakiraan Penjualan (ramalan penjualan)- permintaan yang diharapkan untuk barang jadi
b. Jadwal Produksi - rencana produksi dan otorisasi untuk melakukan produksi
c. Bill of Material (BOM) - menentukan jenis dan jumlah bahan baku dan subassemblies
yang digunakan untuk menghasilkan unit barang jadi tunggal
d. Lembar Rute - merinci jalur produksi yang akan diambil bets tertentu dalam proses
pembuatan
- urutan operasi
- waktu yang dialokasikan di setiap stasiun
e. Perintah Kerja - menggunakan informasi dari BOM dan lembar rute untuk menentukan
bahan yang tepat dan proses produksi untuk setiap batch.
f. Tiket Pindah- catatan pekerjaan yang dilakukan di setiap pusat kerja dan mengotorisasi
gerakan batch
Ticket pindah adalah ketika suatu barang dalam proses selesai apda satu station (work center)
dan masuk ke station berikutnya untuk menjalani proses lain maka harus di catat dalam move
tickets. Perpindahan dari satu station ke statio berikutnya harus di syahkan (diotorisasi)
dengan mencatatkan perpindahan di move tickets.
Contoh dari bagian pemotongan pindah menuju bagian perakitan......pindah lagi ke bagian
pengecatan (painting)........pindah lagi ke bagian pengepakan (packaging)......pindah lagi ke
gudang barang jadi.
Surat jalan digunakan untuk pengiriman kepada pihak luar (pembeli)
Move ticket digunakan internal antar work station (department)
g. Permintaan Bahan - mengijinkan gudang persediaan untuk melepaskan bahan baku untuk
digunakan dalam proses produksi

Penjelasan
Ramalan pejualan + Inventory Status Report + Spesifikasi Engineering + BOM & route
sheet, dokumen tersebut menentukan
a. Permintaan Material, dan
b. Kebutuhan (ketentan) operasional.
Berdasarkan pada dokumen dokumen tersebut (Ramalan penjualan - Operation Reqiremen)
maka disusunlah suatu rencana produksi yang meliputi
a. Work Order (nomor pekerjaan)
b. Move tickets (kartu perpindahan batch dari satu station-jenis pengerjaan ke station lainnya)
c. material requisition (permintaan material)
e. membuka (memulai) setiap work order (nomor pekerjaan)
Penanganan work order, move ticketd, material requisition, dan memulai pekerjaan (open
work order) menjadi tanggung jawak disetiap work center.
Job tickets digunakan oleh bagian cost accounting untuk menentukan pembebanan cost
kepada masing-masing work order yang menggunakannya.
Time cards menjadi dasar proses penggajian.
Move ticket yang sudah lengkap (proses produksi selesai) digunakan untuk perencanaan dan
pengendalian produksi.

Atas proses produksi yang sudah diselesaikan maka


barang jadi (finished good)--------------------> dikirim ke gudang barang jadi
Dilakukan penutupan Work Order (closed work order)
Closed work order------------------> dikirimkan ke bagian inventory control untuk update
status bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Status bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi ------->digunakan untuk perencanaan
dan pengendalian produksi.
Bagian inventory control menerbitkan jurnal voucher untuk update Buku Besar
Dr. persediaan barang jadi
Cr. Barang dalam proses (WIP)

Model Persediaan EOQ


Tujuan: meminimalkan total biaya persediaan sambil memastikan bahwa ada persediaan yang
memadai untuk memenuhi permintaan saat ini
Penggunaannya sangat sederhana, tetapi asumsi tidak selalu valid
ASUMSI yang digunakan
a. permintaan diketahui dan konstan
b, lead time pemesanan diketahui dan konstan
c. total biaya per tahun dari penempatan pesanan berkurang karena jumlah pesanan
meningkat
membawa biaya persediaan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pesanan
d. tidak ada diskon kuantitas

Q = jumlah pemesanan yang ekonomis


D = kebutuhan pertahun (dalam unit-kg, set, piece...dll)
S = Beban pemesanan tetap (per pesanan)
H = beban penyimpanan per unit per tahun

Reorder point adalah titik pemesanan kembali (pada tingkat unit persediaan berapa harus
dilakukan pemesanan kembali)
Lead time adalah masa jeda antara waktu pemesanan dengan persediaan sampai.
Daily demands adalah penggunaan (permintaan) persediaan secara harian
Fungsi dari Cost Accounting
a. Merekam efek keuangan dari peristiwa yang terjadi dalam proses produksi
b. Memulai (inisiasi) work order (perintah kerja)
c, Petugas akuntansi biaya membuat catatan biaya baru untuk batch baru dan memfile dalam
file WIP
d. memperbarui catatan manakala bahan dan tenaga kerja digunakan
e. Menerima move ticket terakhir yang menandakan penyelesaian proses produksi
f. Petugas menghapus lembar biaya dari file WIP
g. menyiapkan voucher jurnal untuk mentransfer saldo ke akun persediaan barang jadi dan
meneruskan ke departemen Buku Besar
Pertanyaan: Pak saya ingin bertanya terkait asumsi yang digunakan. Apa yang menjadikan
dasar asumsi itu pak? Apakah hasil dari perhitungan EOQ pak?
Jawaban: Asumsi merupakan suatu anggapan yang digunakan agar suatu konsep (model
EOQ) mampu menampilkan makna kebenarannya. Asumsi dikembangkan sendiri oleh yang
pertama kali merumuskan suatu konsep (dalam hal ini EOQ). Kalau asumsi asumsi yang
mendasari suatu konsep tidak terpenuhi, maka makna kebenaran dari konsep tersebut menjadi
tumbang. Jadi, asumsi adalah fondasi dari bangunan konsep. Contohnya jika asumsi pertama
bahwa permintaan bersifat konstan tidak terpenuhi (permintaan tidak dapat diprediksi) maka
penggunaan EOQ tidak bermanfaat.

Pertanyaan: Izin bertanya pak model dengan metode persediaan apakah sama atau beda
pak?
Jawaban: Model persediaan dibangun salah satunya dengan adanya metode tertentu yang
dijalankan. Jadi metofe menjadi bagian dari model.

Kelas pengendalian Point pengendalian dalam sistem

Otorisasi transkasi Work order, move tickets, material requisition


Pemisahan tugas 1. Inventory control dipisahkan dari penanganan fisik raw
materi dan barang jadi
2. Cost accounting dipisahkan dari work center
3. General Ledger dipisahkan dari fungsi accounting

Supervisi Supervisor mengawasi penggunaan material dan


absensi kerja karyawan

Akses Dilakukan pembatasan akses secara fisik terhadap barang


jadi,
bahan baku, dan proses produksi. Gunakan prosedur formal
dan dokumentansi untuk melepaskan material dan
menyerahkan ke bagian produksi.
Catatan akuntansi Work oder, cost sheet, move tickets, job tickets, material
requisition, catatan barang dalam proses, file persediaan
barang jadi

Verifikasi independent Bagian cost accounting merekonsiliasi semua biaya produksi


General ledger merekonsiliasi keseluruhan sistem.
SIA Pertemuan 3 (Ch 08) GLS, FRS, MRS
Tujuan pembelajaran, adalah memahami
• Fitur operasional GLS, FRS, dan MRS
• Kontrol operasional yang mengatur GLS, FRS, dan MRS
• Proses pengambilan keputusan manajemen
• Peran prinsip-prinsip manajemen dalam desain sistem informasi
• Pengaruh tipe keputusan dan tingkat manajemen pada kebutuhan informasi
• Perbedaan antara keputusan terstruktur dan tidak terstruktur
• Jenis laporan yang berbeda dan atribut yang umum untuk semua laporan
• Elemen dari sistem akuntansi pertanggungjawaban
• Masalah perilaku dalam pelaporan manajemen

Penggunaan Coding Secara Umum dalam Accounting Information System


• Secara ringkas merepresentasikan sejumlah besar informasi kompleks yang
seharusnya tidak dapat dikelola
• Memberikan sarana pertanggungjawaban atas kelengkapan transaksi yang diproses
• Identifikasi transaksi dan akun unik dalam file
• Mendukung fungsi audit dengan memberikan jejak audit yang efektif

SEQUENTIAL CODE
• Mewakili item dalam urutan-urutan
• Biasa digunakan untuk prenumber dokumen
• Memungkinkan sistem melacak setiap transaksi yang diproses dan mengidentifikasi
dokumen yang tidak sesuai urutan
• Kekurangan:
• informasi sewenang-wenang
• sulit untuk membuat perubahan dan penyisipan
BLOCK CODE
• Mewakili seluruh kelas item dengan membatasi setiap kelas pada rentang tertentu
dalam skema pengkodean
• Digunakan untuk bagan akun yang merupakan dasar untuk buku besar
• Mengizinkan penyisipan kode baru di dalam blok tanpa harus menata ulang seluruh
struktur pengkodean

Kekurangan:
• informasi sewenang-wenang

Penulisan NIM dengan menggunakan GROUP CODE karena setiap kumpulan digit mewakili
informasi tertentu. Bandingkan dengan kode berikut ini

Urutan angka tersebut hanya menunjukkan sequence (urut urutan). Tidak menunjukkan
informasi selain urutan saja.

Group Code
Digunakan untuk mewakili item yang kompleks dan kejadian kejadian yang melibatkan dua
atau lebih potongan (bagian informasi) yang menggunakan zona, bidang yang mempunyai
makna khusus.
Alphabetic Codes
Mungkin digunakan untuk banyak tujuan yang sama sebagaimana digunakan dalam kode
nomor.
Dapat dipakai secara berurutan atau sebagai suatu block dan group coding.
Dapat digunakan untuk mewakili item-item informasi dalam jumlah yang sangat besar

kelemahannya:
Informasinya acak (tidak berurutan-sambung menyambung)

MNEMONIC CODES
Karakter abjad dalam bentuk singkatan dan kombinasi lain yang mengandung makna
keunggulannya memudahkan pemakai mengidentifitkasi makna dibalik singkatan
Contoh:
kfc 4420 (kode telp kfc)
JKT (KODE KOTA JAKARTA)
Kelemahan: Penggunaan dan ketersediaan kode yang terbatas.

Semua buku besar sebaiknya (harus):


1. mengumpulkan data transaksi dengan cepat dan akurat
2. mengklasifikasikan / kode data dan akun
3. memvalidasi transaksi yang dikumpulkan / mempertahankan kontrol akuntansi (mis., debit
dan kredit yang sama)
4. memproses data transaksi
- memposting transaksi ke akun yang tepat
- memperbarui akun buku besar umum dan file transaksi
- merekam penyesuaian ke akun
8. menyimpan data transaksi
9. menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu

GLS Data Base


File induk buku besar
- File FRS utama berdasarkan bagan akun
File riwayat buku besar umum
- digunakan untuk dukungan keuangan komparatif
File voucher jurnal
- semua voucher jurnal periode sekarang
File riwayat voucher jurnal
- voucher jurnal periode lalu untuk jejak audit
File pusat tanggung jawab
- data keuangan oleh pusat pertanggungjawaban untuk MRS
File induk anggaran
- data anggaran oleh pusat pertanggungjawaban untuk MRS
Dalam sistem anggaran, pelaporan keuangan,dan pelaporan manajemen, coding menjadi
sangat penting karena menentukan dalam proses pengklasifikasian informasi berdasarkan,
Akun, Jenis Produk, Departemen, Wilayah Pemasaran dll.
GLS REPORT
Analisis Buku Besar
• daftar transaksi
• alokasi biaya untuk pusat biaya
• perbandingan saldo akun dari periode sebelumnya
• saldo percobaan
Laporan keuangan
• neraca keuangan
• laporan laba rugi
• laporan arus kas
Laporan Manajerial
• analisis penjualan
• analisis uang tunai
• analisis piutang
• Bagan Akun: daftar kode akun

Potensi Eksposur dalam GL / FRS  Risiko


1. Entri jurnal yang disiapkan dengan tidak benar
2. Entri jurnal yang belum diposkan
3. Debit tidak sama dengan kredit
4. Anak perusahaan tidak sama dengan akun pengendali buku besar
5. Akses yang tidak pantas ke buku besar
6. Jejak audit yang buruk
7. Data hilang atau rusak
8. Saldo akun yang salah karena voucher jurnal yang tidak sah atau tidak benar

ISU ISU PENGENDALIAN DALAM GL/FRS


Otorisasi transaksi - voucher jurnal harus disahkan dengan benar oleh manajer yang
bertanggung jawab di departemen sumber
Pemisahan tugas - panitera buku besar tidak boleh:
1. bertanggung jawab atas pencatatan jurnal khusus atau buku besar pembantu
2. menyiapkan voucher jurnal
3. memiliki penyimpanan aset fisik

Pengendalian akses:
DIRECT-voucher jurnal hanya boleh diposting oleh orang yang berwenang
INDIRECT dokumen sumber harus diberi nomor awal dan log disimpan
Catatan akuntansi - harus dapat melacak dokumen sumber dari awal sampai dengan
dampaknya terhadap laporan keuangan dan sebaliknya.

Verifikasi independen
- voucher dan ringkasan jurnal direkonsiliasi oleh departemen buku besar.
Dua laporan operasional penting yang digunakan:
- daftar voucher jurnal
- laporan perubahan buku besar umum

GL / FRS otomatis menggunakan Batch Processing dan Sequential Files


Keuntungan
• Pengendalian - voucher jurnal dapat disetujui, divalidasi, dan diseimbangkan sebelum
diproses
• pelaporan - memberikan umpan balik ringkasan tentang aktivitas transaksi

Kekurangan
• inefisiensi - produksi dokumen manual yang harus dimasukkan ke dalam sistem dan
disimpan
• rekonsiliasi yang jarang

Reengineered GL / FRS Menggunakan File Akses Langsung


Keuntungan
• pembaruan dan rekonsiliasi segera
• informasi tepat waktu
Penghapusan pemisahan antara otorisasi dan pemrosesan transaksi
• daftar voucher jurnal rinci dan laporan aktivitas akun adalah kontrol kompensasi
Catatan Akuntansi dan Kontrol Akses
• membutuhkan teknik kontrol komputer seperti kata sandi dan tabel otorisasi

Sistem Pelaporan Manajemen


1. menghasilkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
untuk merencanakan dan mengendalikan bisnisnya
2. aplikasi bersifat diskresioner
3. menyediakan sarana formal untuk memantau fungsi kontrol internal dan implikasi kontrol
ini secara khusus diakui dalam SAS 78

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Informasi Manajemen


• Proses pengambilan keputusan
• Prinsip manajemen
• Fungsi manajemen, level, dan tipe keputusan
• Struktur masalah
• Jenis laporan manajemen
• Akuntansi pertanggungjawaban
• Pertimbangan perilaku

STRUKTUR MASALAH
Struktur masalah mencerminkan seberapa baik pembuat keputusan memahami masalah.
Elemen struktur masalah:
a. Data
b. Prosedur
c. tujuan

Jenis Laporan Manajemen


1. Laporan terprogram:
a. Laporan terjadwal diproduksi pada interval yang ditentukan sebelumnya, seperti
mingguan.
b. Laporan berdasarkan permintaan dipicu oleh peristiwa, seperti level inventaris turun
ke level tertentu.
2. Laporan ad hoc - laporan yang dirancang dan dibuat berdasarkan "sesuai kebutuhan"
ketika situasi muncul yang membutuhkan informasi baru

Menetapkan Tujuan Keuangan: Penganggaran


1. Penganggaran adalah proses yang membantu manajemen mencapai tujuan
keuangannya dengan menetapkan tujuan yang terukur untuk setiap segmen organisasi.
2. Informasi anggaran mengalir ke bawah dan menjadi semakin rinci di setiap tingkat
yang lebih rendah.
3. Informasi kinerja mengalir ke atas sebagai laporan pertanggungjawaban.
SIA (CH 09) Database Management Systems (DMS)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Masalah operasional yang melekat dalam pendekatan flat file
untuk manajemen data yang memunculkan konsep database
• Hubungan antara elemen-elemen yang menentukan dari
lingkungan basis data
• Anomali yang disebabkan oleh database yang tidak ter-normalisasi
dan perlunya normalisasi data
• Tahapan dalam desain basis data termasuk identifikasi entitas,
pemodelan data, pembuatan basis data fisik, dan persiapan
pandangan pengguna
• Fitur operasional dari database terdistribusi dan mengenali
masalah yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan
konfigurasi database tertentu.

LINGKUNGAN FLAT FLIE VS LINGKUNGAN DATABASE

• Pemrosesan komputer melibatkan dua komponen:


data dan instruksi (program).
• Secara konseptual, ada dua metode untuk mendesain
antarmuka antara instruksi program dan data:
• pemrosesan berorientasi file: File data spesifik dibuat
untuk setiap aplikasi
• pemrosesan berorientasi data: Membuat repositori
data tunggal untuk mendukung berbagai aplikasi.
• Kerugian pemrosesan berorientasi file termasuk data dan program yang berlebihan
dan beragam format untuk menyimpan data yang berlebihan.
• Format untuk bidang yang sama dapat bervariasi karenapemrogram menggunakan
format bidang yang tidak konsisten.
Program dalam flat file environment dibuat secara terpisah untuk satu kelompok data saja.
PENGULANGAN DATA (DATA REDUNDANCY) DAN PERMASALAHAN-
PERMASALAHAN FLAT FILE
1. • Penyimpanan Data - menciptakan biaya penyimpanan yang berlebihan dari dokumen
kertas dan / atau bentuk magnetic
2• Pemutakhiran Data - setiap perubahan atau penambahan harus dilakukan beberapa
kali
3• Nilai uang dari Information - potensi masalah kegagalan memperbarui semua file
yang terpengaruh
4• Ketergantungan Tugas-Data - ketidakmampuan pengguna untuk mendapatkan
informasi tambahan saat kebutuhannya berubah

Dalam Database Approach, maka setiap program dibangun untuk melayani jenis transaksi
tertentu ang menggunakan data yang terintegrasi dalam sebuah DBMS. Semua program dapat
menggunakan data yang beraneka ragam yang terintegrasi dalam sebuah DBMS. Program-
program tersebut dapat dikengembangkan ulang terhadadap berbagai jenis data dalam DBMS
yang sebelumnya tidak digunakan oleh program tersebut.

Data sharing / Database terpusat menyelesaikan masalah flat-file:


1. • Tidak ada redundansi data - Data disimpan hanya sekali,
menghilangkan redundansi data dan mengurangi biaya penyimpanan.
2• Pembaruan tunggal (single update)- Karena data hanya ada di satu tempat, itu hanya
memerlukan prosedur pembaruan tunggal, mengurangi waktu dan biaya untuk menjaga agar
basis data tetap terkini.
3• Nilai saat ini (real time)- Perubahan ke database yang dibuat oleh pengguna mana pun
menghasilkan nilai data saat (real time) ini untuk semua pengguna lain.
4• Independensi data-tugas - Karena informasi pengguna perlu diperluas di luar domain
langsung mereka, kebutuhan baru dapat lebih mudah dipenuhi daripada di bawah pendekatan
flat-file.

KELEMAHAN PENDEKATAN DATABASE


1. Dapat mahal untuk diimplementasikan
-perlu penambahan perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan, dan sumber daya
jaringan
2. Hanya dapat berjalan di lingkungan operasi tertentu
Pendekatan database mungkin tidak cocok untuk beberapa konfigurasi sistem
3. Karena sangat berbeda dari pendekatan berorientasi file,
pendekatan database membutuhkan pelatihan pengguna
Kemungkinan muncul penolakan dan kelambatan

FITUR-FITUR DBMS
1. Pemakai program-membuat kehadiran DBMS transparant terhadap semua pemakai.
2. Pencarian langsung- memungkinkan pengguna yang syah untk mengakses data tanpa
melakukan modifikasi pemrograman.
3. Pengembangan Aplikasi-aplikasi yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pengguna
4. Back up (cadangan) dan pemulihan-salinan database
5. Pelaporan penggunaan data base-menangkap statistik pada penggunaan database (siapa,
kapan, dll)
6. Akses Data base-akses yang syah atas bagian dari database

 Tujuan data base adalah untuk menyediakan akses yang terkendali kepada data base
 DBMS adalah perangkat lunak khusu untuk mengetahui elemet data yang mana yang
oleh setiap pemakai di perbolehkan untuk di akses dan menolak akses data kepada
pemakai yang tidak diperbolehkan (unauthorized).

Data Defintion Language (DDL)


DDL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendefinisikan basis data ke
DBMS.
• DDL mengidentifikasi nama dan hubungan semua
elemen data, catatan, dan file yang merupakan basis data.
• Tingkat Tampilan:
- pandangan internal - pengaturan fisik catatan (1)
- pandangan konseptual - representasi basis data (1)
- tampilan pengguna - bagian dari basis data yang dilihat setiap pengguna (banyak
pengguna)

Data Manipulation Language (DML)


DML adalah bahasa pemrograman berpemilik yang digunakan DBMS tertentu untuk
mengambil, memproses, dan menyimpan data.
Seluruh program pengguna dapat ditulis dalam DML, atau perintah DML yang dipilih
dapat dimasukkan ke dalam program universal, seperti COBOL dan FORTRAN.

Query Language
Kemampuan query memungkinkan pengguna akhir dan pemrogram profesional untuk
mengakses data dalam database tanpa perlu program konvensional.
Structured Query Language (SQL) ANSI adalah bahasa generasi keempat yang
telah muncul sebagai bahasa permintaan standar.
SIA (CH10) ERPS
ERP ADALAH:
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan.

KELEMAHAN SISTEM NON ERP


1. Desain in-house membatasi konektivitas di luar perusahaan
2. Kecenderungan terhadap IS terpisah dalam perusahaan kurangnya batasan integrasi
komunikasi dalam perusahaan
3. Pengambilan keputusan strategis tidak didukung
4. Biaya perawatan jangka panjang tinggi
5. Batasi kemampuan untuk terlibat dalam rekayasa ulang proses

SISTEM INFORMASI TRADISIONAL:


SEBUAH ARSITEKTUR DATABASE YANG TERTUTUP
a. Mirip dengan pendekatan konsep FLAT FILE
1. data tetap menjadi properti dari aplikasi
2. terdapat pembagian batas komunikasi
b. Keberadaan banyaknya database yang berbeda dan terpisah pisah
1. berakibat pada redudancy (pengulangan dan penumpukan data)
c. Sistem yang Paper Based (berbasis kertas)
1. membutuhkan banyak entry data
2. tidak dapat menelusuri status informasi pada setiap titik kunci
Dapat dilihat pada bagan tersebut, pendekatan sistem informasi tradisional tersekat-
sekat (fragmented) dalam masing masing data base (Customer data base, Manufacturing data
base, procurement data base).
Data base yang tersekat sekat dan saling independen mengakibatkan pengulangan satu
jenis data yang akan ditemukan pada bebera data base.
Selain itu, data base customer tidak dapat mengakses progress pelayanana pesanan
yang sedang dikerjakan oleh database manufacturing dsb karena tidak teintegrasi
Pertanyaan: Pak izin bertanya, kenapa biaya perawatan sistem non ERP tinggi?
Jawaban: Salah satu penyebab biaya perawatan yang mahal karena sistem yang tersekat-
sekat, maka (update) atas suatu propses binis mengakibatkan update pada banyak data base.
Berbeda dengan sistem ERP yang terintegrasi, dimana update pada satu proses bisnis hanya
dilakukan sekali dan dapat mengupdate informasi yang dapat digunakan oleh semua modul.
Berbeda dengan ERP, biaya setup awalnya mahal, tetapi biaya perawatan dan
pengembangannya lebih murah.
Pertanyaan: pakah masih ada yang menggunakan sistem non erp? Jika iya perusahaan yang
seperti apa pak?
Jawaban: Tergantung skala usaha dan skala proses bisnis. KITA lihat apakah UNTIRTA
sudah secara penuh menerapkan ERP. Ada SIMAKAD, ADA SIAKAD, ADA SPADA,
ADA SIKITA, ADA SISPENAS...dan sistem informasi lain. Artinya...masih terdapat sistem-
sistem informais yang tersekat-sekat secara terpisah dan independen satu dengan yang lain
Padahal terdapat terdapat kemungkinan redundancy data misalkan, data dosen selalu ada di
masing-masing sistem informasi tersebut.
Pertanyaan: Jika perusahaan yang sudah memakai sistem non ERP ingin beralih
menggunakan sistem ERP, hal yang harus diperhatikan dan harus dilakukan apa pak?
Jawaban: Banyak yang harus diperhatikan ketika akan menerapkan ERP antara lain:
Analisis perbandingan antara biaya dan manfaat, jika invetasi ERP terlalu besar maka
sebaiknya ditinjau ulang:
1. Kesiapan perangkat
2. Kesiapan pemakai (user) butuh pelatihan terlebih dahulu
3. Migrasi data dari sistem yang lama kepada sistem yang baru, DLL
Migrasi dari sistem lama kepada sistem yang baru bisa memakan waktu karena
redundancy data perlu dilakukan rekonsiliasi agar tidak terjadi Overlap. overlap yang
dimaksudnkan adalah overlap antar data base.
Selain itu platform sistem informasi yang tidak selalu sama dari amsing masing data base
mungin membutuhkan proses entry data secara manual ke dalam sistem ERP. Perbedaan
platform sangat mungkin terjad antara platform sisem informasi ang lama dengan platform
ERP. Selain itu kemananan (security) dari sistem juga perlu diperhatikan, karena dengan
sistem ERP maka sistem informasi perusahaan terhubung dengan pelanggan dan suplier
secara online

Dalam sistem ERP tersebut, data bukan merupakan properti dari data base.
Selanjutnya, pengembangan data base tidak akan mempengaruhi data karena data berada
dalam sebuah DATA WARE HOUSE, sedangkan data base hanya menangani aplikasinya.

DUA APLIKASI UTAMA ERP


1. Aplikasi Inti
- On-line transaction processing (OLTP)
- Sistem pengola transaksi
- pendukung aktifitas operasional bisnis harian
- pendukung misi dan tugas kritis melalui queri sederhana dari
database operasional
- termasuk juga penjualan dan distribusi, perencanaan bisnis,
perencanaan produksi, pengendalian bagian penjualan (shop floor),
dan modul-modul logistic

2. Business Analysis Application


- On-line Analytical Processing (OLAP)
- merupakan perangkat pendukung pengambilan keputusan manajemen
sebuah tuga kritikal melalui invetigasi analitis atas pola hubungan antar data yang
kompleks
- menyediakan manajemen informais real time dan memungkinkan pengambilan keputusan
secara cepat
- meliputi pendukung pengambilan keputusan, pemodelan, pengambilan informasi, pelaporan
ad hoc, and analisis what-if (apa yang akan tejadi-jika terjadi sesuatu)
SIA (CH17) Information Systems Auditing and Assurance

ATESTASI VS ASURANSI
ATESTASI:
Perikatan di mana seorang praktisi dilibatkan untuk mengeluarkan, atau memang
mengeluarkan, komunikasi tertulis yang mengungkapkan kesimpulan tentang keandalan
pernyataan tertulis yang merupakan tanggung jawab pihak lain. (SSAE No. 1, AT Sec.
100.01)

ASURAN
Layanan profesional yang dirancang untuk meningkatkan kualitas informasi, baik finansial
maupun non-finansial, digunakan oleh para pembuat keputusan
termasuk, tetapi tidak terbatas pada ATESTASI

Jasa assuran meliputi jasa atesasi dan jasa lainnya, audit termasuk dalam jasa atestasi.
Jasa telaah atas prosedur termasuk dalam irisan antara jasa atestasu dengan jasa konsultasi
maajemen.

Audit Keuangan
Audit keuangan merupakan jasa atestasi oleh auditor profesional (CPA) berkenaan dengan
penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya
Tiga tahapan dalam audit keuangan:
a. Penenalan usaha klien
b. Evaluasi dan pengujian pengendalian internal
c. Penilaian reliabilitas data laporan keuangan

Auditor eksternal vs internal


Auditor eksternal mewakili kepentingan pemangku kepentingan pihak ketiga, sementara
auditor internal berfungsi sebagai fungsi penilaian independen dalam organisasi.
Auditor internal sering melakukan tugas yang dapat mengurangi biaya audit eksternal dan
membantu mencapai efisiensi audit dan mengurangi biaya audit.

ELEMENT AUDIT
1. Prosedur sistematis digunakan
2. Bukti diperoleh
tes pengendalian internal
tes substantif
3. Penentuan materialitas untuk kelemahan ditemukan
4. Menyiapkan laporan audit & opini audit

IT Audit
Karena sebagian besar sistem informasi menggunakan teknologi informasi, audit TI biasanya
merupakan komponen penting dari semua audit eksternal (keuangan) dan internal.

Audit TI:
1. Fokus pada aspek berbasis komputer dari sistem informasi organisasi
2. Menilai implementasi, operasi, dan kontrol sumber daya komputer yang tepat

RISIKO AUDIT
Kemungkinan auditor menerbitkan opini wajar tanpa pengecualian manakala terdaapt salah
saji material dalam laporan keuangan audit.
INHERENT RISK, Risiko yang melekat terkait dengan karakteristik unik dari bisnis atau
industri klien.
CONTROL RISK, Risiko pengendalian adalah kemungkinan bahwa struktur
PENGENDALIAN cacat karena tidak ada PENGENDALIAN atau PENGENDALIAN tidak
memadai untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dalam akun.
DETECTION RISK, Risiko deteksi adalah risiko yang bersedia diambil oleh auditor
sehingga kesalahan yang tidak terdeteksi atau dicegah oleh struktur kontrol juga tidak akan
terdeteksi oleh auditor.
Pertanyaan: Maksud dari tugas auditor internal yg dapat mengurangi biaya auditor eksternal
contoh nya apa ya pak?
Jawaban: Contohnya audit kepatuhan, audit operasional
Jika kepatuhan dan pengendalian operasional berjalan efektif, maka auditor eksternal tidak
perlu memperluas prosedur pemeriksaan,,,,sehingga bukti yang dikumpulkan tidak banyak
dan waktu penugasan juga tidak lama sehingga biaya audit eksternal dapat dikurangi

Pengujian PENGENDALIAN INTERNAL


Tujuan utama adalah untuk memahami:
-tujuan audit di setiap bidang pengendalian umum dan
-sifat pengujian yang dilakukan auditor untuk mencapai tujuan ini.

PENGUJIAN PENGENDALIAN INTERNAL


1. Pengendalian sistem operasi
2. Pengendalian manajemen data
3. Pengendalian struktur organisasi
4. Pengendalian pengembangan sistem
5. Pengendalian pemeliharaan sistem
6. Pengendalian dan kontrol pusat komputer
7. Pengendalian Internet dan Intranet
8. Pengendalian pertukaran data elektronik (EDI)
9. Pengendaliankomputer pribadi
Pada bagan tersebut dapat dilihat bahwa jadi sistem informasi suatu organisasi
mungkin saja tersambung dengan sistem informasi organisasi lain berupa proses
ELECTRoNIC DATA INTERCHANGE (EDI) melaui sambungan internet maupun intranet.
Oleh karena itu diperlukan kerangka kerja pengendalian umum atas CBIS (Computer Based
Informastion system Risk).

1. PENGUJIAN PENGENDALIAN UMUM


Tujuan sistem operasi:
Memeriksa bahwa kebijakan pengamanan dan prosedur pengendalian cukup
kokoh untuk melindungi sistem operasi dari :
- kegagalam perangkat keras (rusak,,,,hang dll)
- usaha dari software
- tindakan karyawan dan hacker yang merusak
- Infeksi virus
Pengujian atas pengendaian akses
- pengendalian privilege
- pengendalian password
- pengendalian virus
- pengendalian toleransi terhadap fault (kegagalan)
Menguji atas manajemen data
- Manajemen data ditujukan untuk melindungi dati kases yang tidak syah
atau perusakandata dan backup data yang tidak memadai
Pengendalian, meliputi:
- akses-enskripsi, tabel otorisasi, pengendalian inferensial dan biometric adalah beberapa
contoh
- Backup-grandfaher-father-son dan backup akses langsung, prosedur recovery
Tujuan struktur organisasi:
- menentukan apakah fungsi yang tidak kompatibel telah diidentifikasi dan dipisahkan sesuai
dengan tingkat paparan potensial
-menentukan apakah pemisahan dipertahankan melalui lingkungan kerja yang
mempromosikan hubungan formal antara tugas-tugas yang tidak kompatibel

Kontrolnya:
- meninjau dokumentasi organisasi & sistem, mengamati perilaku, dan meninjau tabel
otoritas basis data
Tujuan pengembangan sistem: memastikan bahwa ...
- Kegiatan SDLC diterapkan secara konsisten dan sesuai dengan kebijakan manajemen
- sistem yang semula diterapkan bebas dari kesalahan materi dan penipuan
- sistem itu dinilai perlu dan dibenarkan di berbagai pos pemeriksaan di seluruh SDLC
- dokumentasi sistem cukup akurat dan lengkap untuk memfasilitasi kegiatan audit dan
pemeliharaan
Pengendalian atas system development
- teknik otorisasi sistem
- prosedur pengembangan yang bagus
- partisipasi tim audit internal
- pengujian sistem secara memadai
Atas tujuan pemeliharaan sistem
yaitu untuk mendeteksi pemeliharaan program yang tidak syah dan menyimpulkan bahwa:
- prosedur pemeliharaan melindungi aplikasi dari perubahan yang tidak syah.
- aplikasi bebas dari eksalahan (error) secara material
- Perpustakaan program terlindungi dari akses yang tidak syah
PENGENDALIAN atas pemeliharaan sistem
- persyaratan otorisasi untuk pemeliharaan program
- dokumentasi perubahan yang sesuai
- pengujian yang memadai terhadap perubahan program
- merekonsiliasi nomor versi program
- mengulas tabel otoritas pemrogram
- tabel uji otoritas
Tujuan pusat komputer: menentukan bahwa ...
- kontrol keamanan fisik secara memadai melindungi organisasi dari paparan fisik
- perlindungan asuransi atas peralatan memadai untuk memberi kompensasi pada organisasi
atas kerusakan, atau kerusakan pada, pusat komputernya
- dokumentasi operator memadai untuk menangani operasi rutin serta kegagalan sistem
- rencana pemulihan bencana organisasi memadai dan layak
PENGENDALIAN ATAS PUSAT KOMPUTER
- layout fisik tertata secara baik
- rencana pemulihan karena bencana dan backup
- datar review atas aplikasi kritis
Tujuan Internet & Intranet: menentukan bahwa kontrol komunikasi ...
- dapat mendeteksi dan memperbaiki kehilangan pesan karena kegagalan peralatan
- dapat mencegah dan mendeteksi akses ilegal baik secara internal maupun dari internet
- akan membuat data apa pun yang berhasil ditangkap oleh pelaku tidak berguna
- cukup untuk menjaga integritas dan keamanan data yang terhubung ke jaringan
PENGENDALIANNYA:
Meliputi
- kegagalan peralatan: pemeriksaan saluran (paritas & gema), dan cadangan
- ancaman subversif: kontrol akses, enkripsi data, dan firewall
- kontrol pesan: penomoran urutan, otentikasi, log transaksi, polling permintaan-respons

PENGUJIAN PENGENDALIAN UMUM ATAS EDI


Tujuan EDI: tentukan bahwa ...
-semua transaksi EDI diotorisasi, divalidasi, dan sesuai dengan kebijakan organisasi
- tidak ada organisasi yang tidak sah mendapatkan akses ke catatan basis data
- mitra dagang resmi hanya memiliki akses ke data yang disetujui
kontrol yang memadai tersedia untuk memastikan transaksi EDI lengkap
Kontrol:
teknik otorisasi & validasi canggih
kontrol akses
modul dan kontrol jejak audit
Tujuan PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN komputer pribadi (PC): tentukan
bahwa ...
- Terdapat pengawasan dan prosedur operasi yang memadai untuk mengimbangi kurangnya
pemisahan antara tugas pengguna, programer, dan operator
- akses ke mikrokomputer, file data, dan file program dibatasi untuk personel yang
berwenang
- prosedur cadangan tersedia untuk mencegah hilangnya data dan program dari kegagalan
perangkat keras
- prosedur pemilihan dan akuisisi sistem menghasilkan aplikasi yang berkualitas tinggi, bebas
dari kesalahan, dan dilindungi dari perubahan yang tidak sah
PENGENDALIANNYA
- peningkatan pengawasan
- kontrol akses & keamanan
- kontrol cadangan
- pengembangan sistem dan kontrol pemeliharaan
- pengembangan sistem dan kontrol akuisisi

Teknik untuk mengaudit aplikasi komputer terbagi dalam dua kelas:


1) teknik untuk menguji kontrol aplikasi
2) teknik untuk memeriksa detail transaksi dan saldo akun — pengujian substantive

Pengujian Pengendalian Aplikasi


- Pendekatan Kotak Hitam - memahami diagram alur, prosedur input, & hasil keluaran
- Pendekatan Kotak Putih - memahami logika internal aplikasi
tes keaslian (akses)
tes akurasi
tes kelengkapan
tes redundansi
tes jejak audit
pembulatan tes kesalahan

TEKNIK WHITEBOARD
- Metode data uji: menguji logika atau masalah kontrol - bagus
untuk sistem baru atau sistem yang telah mengalami
pemeliharaan terbaru
+ evaluasi sistem kasus dasar (BCSE) - menggunakan
serangkaian transaksi pengujian yang komprehensif
+ tracing - melakukan penelusuran elektronik dari logika internal aplikasi
-Metode Uji Data bukanlah pembodohan
+ snapshot - satu poin dalam pemeriksaan waktu
+ biaya tinggi untuk mengembangkan data uji yang memadai

Anda mungkin juga menyukai