SEWA
Presented By :
Syafira Nurul Cholisa
(5552180139)
Nanda Febiana (5552180149)
Morlia Hindriani (5552180156)
KERANGKA BAB
Karakteristik Sewa Akuntansi Sewa untuk
Lessee
Jenis-Jenis Sewa
Sewa Operasi
Kriteria Sewa
Pembiayaan
1
Karakteristik Sewa
.
Dan Jenis-Jenis
Sewa
Karakteristik Sewa
Keunggulan
Sewa Tingkat Keuntung
bunga Fleksibe an pajak
tetap l
Umur manfaat
• Jika nilai wajar aset adalah Rp97.000.000 dan lessee sudab membayar
uang muka sebesar Rp10.000.000, maka jurnalnya sebagai berikut :
NILAI RESIDU
Nilai Residu
Aset sewaan bisanya memiliki nilai residu. Nilai residu tersebut
ada yang di jamin ada yang tidak dijamin. Apabila nilai residu
dijamin oleh lessee mengakuin kerugian dan harus membayar
kepada lessor sebesar selisih nilai wajar atas nilai dijamin
tersebut. Jika sebaliknya maka lessee mengakui keuntungan
apabila terdapat kesepakatan atas pembagian keuntungan
tersebut.
Pengukuran Setelah NILAI
Pengakuan Awal R ES I D U
Pemisahan antara Beban
Keuangan dan Pelunasan jika perjanjian sewa terdapat nilai residu yang dijamin, maka
beban penyusutan atas aset sewaan yang diakui lessee , etelah
Pokok memperhitungkan nilai residu yang dijamin tersebut.
Sedangkan jika nilai residu tidak dijamin adalah sebaliknya
2. Lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup
rendah dibandingkan nilai wajar pada ainggal opsi mulai dapat
dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi
akan dilaksanakan. Kriteria ini juga ridak tecpenubi karena tidak ada
opsi uncuk membeli aset yang ditawarkan kepada PT Lessee dalam
perjanjian sewa.
3. Masa sewa mencakup sebagian besar umur
ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.
Kriteria ini terpenuhi karena masa sewa (4 tahun)
meliputi sebagian besar umur ekonomis aset
sewaan (5 tahun).
2/1/15 150.000.000
2/1/15 41.933.445 - 41.933.445 108.000.000
2/1/16 41.933.445 8.644.324 34.288.121 74.778.000
2/1/17 41.933.445 5.982.275 35.951.170 38.927.264
2/1/18 41.933.445 3.106.181 38.927.264 0
Pada tabel 20.1 dapat dilihat bahwa untuk tanggal 2 Januari
2015 asa dua baris karena pembayaran sewa pertama dilakukan
langsung diawal masa sewa, sehingga seluruh pembayaran
merupakan pelunasan pokok. Beban bunga dihitung dari 8%
dikali liabilitas sewa pada tgl pembayaran sebelumnya, sehingga
tidak ada beban bunga yang diakui tgl 2/1/2015 perlu
diperhatikan bahwa beban bunga belum terjadi jika waktu
belum berjalan dari awal masa sewa. Pengurangan pokok
liabilitas diperoleh dari selisih antara pembayaran sewa dengan
beban bunga atas pembayaran tersebut PT Lessee mencatat
jurnal sbb :
Pada akhir masa sewa, PT Lesse mengembalikan aset sewaan kepada PT Lessor dan menghentikan
pengankuannya sbb :
31/12/2018 Akumulasi penyusutan 160.000.000
Aset sewa pembiayaan 160.000.000
2
Akuntansi Sewa
Untuk.Lessee
Contoh 20.3
Sewa Pembiayaan bagi Lessee dengan Nilai Residu
Soal
Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Lessee menandatangani kontrak sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT Lessor.
Nilai wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp150.000.000, dengan nilai residu Rp30.000.000. PT Lessee mulai
menggunakan mesin tersebut pada tanggal 2 Januari 2015. Pada akhir masa sewa, mesin dikembalikan kepada PT
Lessor yaitu tangal 31 Desember 2018. PT Lessor menetapkan pembayaran sewa dilakukan secara tahunan tiap awal
periode mulai 2 Januari 2015 sebesar Rp35.768.978. Tingkat bunga implisit yang ditetapkan PT Lessor sebesar 8%
(diketahui oleh PT Lessee) sedangkan tingkat bunga inkremental bagi PT Lessor adalah sebesar 10%. Umur ekonomis
diestimasikan 5 tahun. Metode penyusutan yang digunakan kedua perusahaan adalah garis lurus.
Diketahui :
• n = 4 Tahun
• Nilai wajar aset = Rp150.000.000
• Nilai residu = Rp30.000.000
• Harga sewa = Rp35.768.978
• Tingkat bunga implisit = 8%
• Tingkat bunga inkremental = 10%
• Umur ekonomis aset = 5 Tahun
• Dimulai = 2 Januari 2015
• Diakhiri (Pengembalian Aset) = 31 Desember
2018
Ditanya :
Analisis jenis sewa
Buat ayat jurnal
ANSWER?
ANALISIS JENIS SEWA
(Lihat modul hal. 326)
1) Aset dikembalikan kepada PT Lessor pada akhir masa sewa
2) Tidak ada opsi untuk membeli aset yang ditawarkan kepada PT Lessor dalam perjanjian sewa
3) Masa sewa mencakup sebagian umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialaihkan
4) Nilai kini dari jumlah dari pembayaran sewa minimum secara substansial medekati nilai wajar aset sewaan. Berikut
perhitungan Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimum :
Pembayaran sewa Rp 35.768.978
Faktor nilai kini anuitas due of l (n=4, i=8%) 3,5770969 x
Nilai kini pembayaran sewa Rp127.949.194
Nilai residu yang dijamin Rp 30.000.000
Faktor nilai kini (n=4, i=8%) 0,7350298 x
Nilai kini residu yang dijamin Rp 22.050.894
Jumlah Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimum Rp150.000.000
Perhitungan di atas memenuhi kriteria sewa pembiayaan karena nilai kini pembayaran sewa minimum sama dengan nilai wajar
Jika nilai residu tidak dijamin oleh PT Lessee,maka nilai kini dari
jumlah pembayaran sewa minimum adalah sebagai berikut :
* (150.000.000-30.000.000)/4
** 127.949.104/4
Jurnal pada Tabel 20.4 mengasumsikan nilai wajar aset ada akhir masa sewa sama dengan nilai residu yang dijamin
yaitu Rp30.000.000. Jika nilai wajar aset pada akhir masa sewa hanya Rp20.000.000, maka PT Lessee harus
membayar sejumlah Rp10.000.000 pada saat mengembalikan aset tersebut, dengan jurnal sebagai berikut:
Jika niai wajar aset lebih besar dari nilai residu yang dijamin, maka PT Lessee
akan mengakui keuntungan sebesar jumlah kas yang diterima dari PT Lessor
(jika perjanjian sewa menyatakan demikian)
OPSI PEMBELIAN
Lessor memberikan opsi untuk membeli aset sewaan pada harga yang relatif lebih rendah dari nilai wajar pada akhir masa sewa.
Nilai opsi pembelian akan diperhitungkan oleh Lessee sama halnya nilai residu yang dijamin dalam nilai kini pembayaran minimum.
Perbedaan perhitungan, pada penyusutan aset. Pada opsi pembelian, aset sewaan disusutkan selama umur manfaat.
Pengakuan Beban
Lessee mengakui beban atas pembayaran sewa dengan dasar garis lurus selama
masa sewa. Mengacu pada Contoh 20.2, jika sewa dikategorikan sebagai sewa operasi,
maka PT Lessee membuat jurnal pada tiap tanggal pembayaran sewa sebagai berikut
Beban Sewa
Kas
41.933.445
41.933.445
SEWA
Pengukuran Beban
Nilai beban sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran sewa yang dilakukan
oleh Lessee. Namun, terkadang Lessee mendapatkan insentif tertentu dari lessor agar
OPERASI bersedia melaksanakan perjajian sewa. Insentif berupa pembayaran tunai di muka
kepada lessee atau potongan pembayaran sewa. Jika lessee mendapatkan insentif
seperti itu, maka lessee mengakui manfaat agregat dari insentif sebagai pengurang
beban rental selama masa sewa (ISAK 23 : Sewa Operasi⸺Insentif).
Sebagai ilustrasi, pada awal tahun 2015 PT Lessee menyewa gedung selama 4 tahun
kepada PT Lessor dengan pembayaran sewa Rp10.000.000 perbulan. Sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. PT Lessor membebaskan PT Lessee atas
pembayaran sewa selama 6 bulan pertama, sehingga PT Lessee mengakui dan
membayar beban sewa pada tahun 2015 sebesar Rp60.000.000 sekalipun gedung telah
digunakan selama 1 tahun. Berdasarkan ISAK 23 PT Lessee mengakui beban sewa
tahun 2015 sebesar Rp105.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut :
CONTOH 20.4
Jumlah pembayaran sewa keseluruhan (Rp10.000.000 x 42 bulan*) Rp420.000.000
Periode sewa sesuai perjanjian 48 bulan SEWA
Beban sewa perbulan (Rp420.000.000/48 bulan) Rp 8.750.000
Beban sewa pertahun berdasarkan ISAK 23 (Rp8.750.000 x 12 bulan) Rp105.000.000 OPERASI
Berdasarkan perhitungan di atas, beban sewa tahun 2015 menjadi lebih tinggi INSENTIF
(Rp60.000.000 dikoreksi menjadi Rp105.000.000), namun pada tahun-tahun
selanjutnya menjadi lebih rendah (Rp120.000.000 menjadi Rp105.000.000).