Kelompok 1
Akuntansi B
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalh ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori Akuntasi, dengan judul “Long Term Liabilities”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenunya bahwa makalh ini masih jau darinkata sempurna di karernakan
terbatasnya pengalaman dn pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kmai mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalh ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
Latar Belakang...................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
Teori Yang Mendasari Kewajiban.......................................................................................................2
Pengertian Kewajiban....................................................................................................................2
Karakteristik Utama Kewajiban Kewajiban.....................................................................................2
Pengakuan Dan Pengukuran Kewajiban.............................................................................................4
Kewajiban jangka pendek..............................................................................................................4
Kewajiban jangka panjang.............................................................................................................6
Perbedaan Ekuitas dan kewajiban.....................................................................................................8
Klasifikasi Kewajiban..........................................................................................................................9
Analisis keuangan terhadap kewajiban jangka panjang...................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian yang semakin pesat mendorong perusahaan
untuk terusberinovasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan guna terus bersaing
dengan perusahaanlain. Salah satu hal yang menjadi perhatian para pengusaha yaitu
bagaimana kemampuanmenghasilkan laba. Kemampuan menghasilkan laba (net
income) yang maksimal pada suatuperusahaan menjadi perhatian khusus karena
pada dasarnya pihak-pihak yangberkepentingan, misalnya investor dan
kreditur mengukur keberhasilan perusahaanberdasarkan kemampuan
perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen dalammenghasilkan laba
dimasa mendatang. Kemampuan perusahaan mendapatkan pendanaan darikreditur
dalam memanfaatkan long term liabilities sangatlah penting. Di saat
perusahaantidak menggunakan long term liabilities untuk menghasilkan net income
maka hal itu akanmempengaruhi posisi keuangan. Long term liabilities merupakan
hutang yang pelunasannyaakan dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Long term liabilities biasanyadilakukan atas transaksi yang jumlahnya besar, seperti
hutang obligasi, hutang bank, dan lain-lain. Pendanaan dengan longterm liabilities
dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehinggaperusahaan akan lebih berusaha
untuk memperoleh laba guna membayar long termliabillities.
Namun, besarnya long term liabilities juga harus diperhitungkan
sesuai dengankemampuan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh besarnya longterm
liabilities selaras denganbesarnya resiko gagal bayar yang dihadapi perusahaan.
Risiko gagal bayar suatu perusahaanmempengaruhi keinginan investor untuk
menanamkan modal. Walaupun perusahaan denganrisiko tinggi bisa menjanjikan
return yang tinggi namun di sisi lain tingkat ketidakpastiannyajuga tinggi (Scott,
2006). Hal ini menyebabkan investor akan berhati-hati dalam mengambilkeputusan
sehubungan dengan perusahaan yang berisiko tinggi. Hal ini pun tentu
sangatberpengaruh pada kinerja perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh longterm liabilities.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Pengorbanan manfaat ekonomi
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus
memuat suatu tugas (duty) atau tanggung jawab (responbility)
kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan untuk
melunasi, menunaikan, melaksanakannya. Pengorbanan sumber
ekonominya tidk cukup pasti baik dalam hal jumlah maupun
saat sehingga kewajiban harus dibedakan dan dilaporkan secara
terpisah dengan ekuitas.
b. Keharusan sekarang untuk mentransfer aset
Objek yang nyata (real-word-objek) sebenarnya adalah
keharusan yang sekarang ada. Pengorbanan sumber ekonomi
masa datang sebenarnya sama maknanya dengan transfer aset
atau penyerahan data dimasa datang. Keharusan mengorbankan
sumber ekonomi dapat timbul akibat perjanjian (kontrak) antara
dua kesatuan usaha.
c. Akibat transaksi atau kejadian masa lalu
Yang dimaksud transaksi masa lalu adalah transaksi yang
menimbulkan keharusan sekarang telah terjadi. Sebagai contoh,
karena perusahaan mendapat pinjaman bank dengan kontrak,
keharusan sekarang berupa keharusan kontraktual timbul pada
akhir periode akuntansi.Yaitu berupa pokok pinjaman dan
bunga yang menuntut pengorbanan sumber ekonomi masa
datang (suatu saat setelah akhir periode tersebut). Dalam hal
ini, penandatangan kontrak adalah peristiwa yang telah terjadi
yang menimbulkan keharusan. pengorbanan manfaat ekonomis
masa datang tidak harus timbul dari desakan pihak eksternal
tapi dari minat dan kebijakan internal manajemen.
3
Dari gambar diatas kita bisa melihat bahwa dalam hal aset. Transaksi
atau kejadian di masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang (present
control) terhadap manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti.
4
kurang dari satu tahun; dan/ atau
kewajiban kepada wajib bayar PNBP yang timbul karena
Pemerintah telah menerima uang dari wajib bayar namun Pemerintah belum
dapat menyelenggarakan jasa/ pelayanan kepada wajib bayar sampai dengan
tanggal pelaporan.
Jenis-Jenis Kewajiban Jangka Pendek antara lain terdiri atas:
a. Utang Transfer;
b. Utang Bunga;
c. Utang kepada Pihak Ketiga;
d. Utang Perhitungan Fihak Ketiga;
e. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang;
f. Utang Jangka Pendek Lainnya, yang terdiri atas:
1) Pendapatan Diterima Di Muka;
2) Utang Biaya; dan
3) Kewajiban Pada Pihak Lain;
g. Surat Perbendaharaan Negara;
h. Kewajiban Diestimasi; dan
i. Kewajiban Kontijensi.
1. Pengakuan
Secara umum, kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai dengan pada saat tanggal pelaporan, dan
perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat
diukur dengan andal. Kewajiban yang berasal dari pinjaman diakui pada saat
dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai
dengan kesepakatan, dan/ atau pada saat kewajiban timbul.
2. Pengukuran
Secara umum, Kewajiban Jangka Pendek dicatat sebesar nilai nominal.
Apabila Kewajiban Jangka Pendek tersebut dalam bentuk mata uang asing
maka harus dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah bank sentral pada akhir periode pelaporan.
3. Penyajian/Pengungkapan
Kewajiban Jangka Pendek harus disajikan dalam:
a. Neraca; dan
5
b. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Penyajian Utang dalam mata uang asing pada neraca menggunakan
kurs tengah Bank Sentral pada tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos
Utang dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal pelaporan
dicatat sebagai pendapatan/beban selisih kurs yang belum terealisasi.
6
c. Pengakuan
Secara umum, Kewajiban Jangka Panjang diakui jika besar kemungkinan
bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai dengan tanggal pelaporan, dan perubahan atas kewajiban
tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban
diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah a tau dikeluarkan oleh
kreditur sesuai dengan kesepakatan, dan/ atau pada saat kewajiban timbul.
d. Pengukuran
Secara umum, Kewajiban Jangka Panjang dicatat sebesar nilai nominal.
Apabila Kewajiban Jangka Panjang tersebut dalam bentuk mata uang asing maka
harus dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
tengah bank sentral pada akhir periode pelaporan.
e. Penyajian dan Pengungkapan
Kewajiban Jangka Panjang pemerintah harus diungkapkan dalam neraca pada
periode pelaporan dengan nilai yang andal. Untuk mendukung agar informasinya
lebih lengkap dan bermanfaat bagi setiap pengguna laporan keuangan, selain disajikan
dalam neraca maka harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK). Informasi yang harus disajikan dalam CaLK antara lain meliputi:
Jumlah saldo Kewajiban Jangka Panjang berdasarkan tipe pemberi
pinjaman;
Jumlah saldo utang pemerintah jangka panjang berdasarkan jenis
sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya; dan
Syarat-syarat dan konsekuensi perjanjian atas pembayaran Kewajiban
Jangka Panjang tersebut.
Penyajian Utang dalam mata uang asing pada neraca menggunakan kurs
tengah Bank Sentral pada tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos Utang dalam
mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal pelaporan dicatat sebagai
pendapatan selisih kurs yang belum terealisasi atau beban kerugian selisih kurs belum
terealisasi.
7
C. Perbedaan Ekuitas dan kewajiban
Ekuitas adalah bagian dari jumlah aset yang dimiliki oleh pemilik atau pemegang
saham yang dibayarkan langsung. Ekuitas adalah bagian terpenting bagi pemilik
perusahaan karena itu adalah bagian finansial dari pemilik perusahaan tersebut - atau
dengan kata lain, bagian dari total aset yang dimiliki perusahaan yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan itu sendiri. Bentuk ekuitas pada aset dapat berupa bangunan,
peralatan, atau kas. Ekuitas juga sering disebut sebagai kekayaan bersih.Sebagai
contoh, jika Anda membeli sebuah kendaraan senilai $30.000 dengan pembayaran
tunai $5.000 dan $25.000 diangsur, maka Anda memiliki aset senilai $30.000, tetapi
hanya memiliki ekuitas senilai $5.000. Persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Kita dapat melihat bagaimana persamaan ini diterapkan ke dalam contoh di
atas:
$30.000 Aset = $25.000 Kewajiban + $5.000 Ekuitas.
Kewajiban adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan kepada pihak lain
(misalnya: Utang hipotek atau angsuran kendaraan). Kewajiban adalah utang, atau
kewajiban secara keuangan terhadap sebuah bisnis - sejumlah uang yang perlu
dibayar kepada pihak lain. Kewajiban dikelompokkan sebagai kewajiban jangka
pendek atau jangka panjang
1. Kewajiban jangka pendek adalah utang yang memiliki jatuh tempo paling
lama 12 bulan atau lebih singkat, dan umumnya terdiri dari kewajiban
operasional bulanan. Contoh dari kewajiban jangka pendek dapat berupa
utang usaha atau pendapatan dibayar di muka.
2. Kewajiban jangka pendek umumnya dibayar atau dilunasi dengan
menggunakan aset lancar; seperti uang tunai atau cek. Modal kerja (working
capital) sebuah perusahaan adalah perbandingan antara aset lancar dan
kewajiban jangka pendek. Pengelolaan utang jangka pendek serta memiliki
modal kerja yang cukup adalah kunci utama perusahaan untuk meraih
kesuksesan dalam jangka panjang.Kewajiban jangka panjang contohnya
adalah seperti hipotek atau pinjaman untuk membeli atau menyokong aset
tetap, dan umumnya memiliki jatuh tempo bukan dalam hitungan bulan,
melainkan di atas satu tahun .
8
D. Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu
lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Selain itu, kewajiban yang akan dibayar dalam
waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika:
9
E. Analisis keuangan terhadap kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang dicantumkan di neraca setelah kewajiban lancar
lainnya, di bagian yang mungkin mencakup surat hutang , pinjaman, kewajiban pajak
tangguhan , dan kewajiban pensiun. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban
yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan atau dalam siklus operasi
perusahaan jika lebih dari satu tahun 1 Siklus operasi suatu perusahaan adalah waktu
yang diperlukan untuk mengubah persediaannya menjadi uang tunai.
Ada sejumlah aktivitas berbeda yang dapat digunakan untuk menutupi hutang
jangka panjang perusahaan. Itu termasuk:
Rasio hutang jangka panjang terhadap aset = Total aset / Hutang jangka
panjang (juga dikenal sebagai kewajiban)
10
Rasio utang terhadap aset yang sehat dapat bervariasi sesuai dengan industri
tempat bisnis tersebut berada. Namun, rasio yang kurang dari 0,5 umumnya dianggap
baik.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
2Menurut IAI/SAK (dalam
kerangka dasar), PSAK No 1:
hutang adalah
kewajiban perusahaan yang
timbul karena Tindakan atau
transaksi-transaksi di
masa lampau untuk
memperoleh aktiva atau jasa,
yang pelunasannya baru akan
dilakukan di masa yang akan
datang, baik dengan
penyerahan uang tunai, aktiva-
aktiva tertentu lainnya, jasa,
maupun dengan menciptakan
hutang ba
14