Kelompok 7 :
Rila Sephia (223403089)
Ida Widaningsih (223403189)
Naila larisa (223403201)
Putri Aulia (223403204)
Nazwa Salsa Bila (223403292)
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
ISI..............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Hutang Jangka Panjang............................................................................6
2.2 Jenis-jenis Hutang Jangka Panjang.............................................................................7
A. Hutang Bond/Obligasi.............................................................................................7
B. Hutang Wesel Jangka Panjang...............................................................................8
C. Hutang Wesel Hipotek.............................................................................................9
D. Hutang Hipotik.........................................................................................................9
E. Uang Muka dari Perusahaan Afiliasi.....................................................................9
F. Hutang Kredit Bank Jangka Panjang....................................................................9
2.3 Keuntungan Pinjaman Jangka Panjang....................................................................10
2.4 Karakteristik Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang............................................10
2.5 Risiko Utang Jangka Panjang.....................................................................................12
2.6 Contoh kasus................................................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Akuntansi “Hutang Jangka Panjang”
dalam bentuk makalah. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh Ibu Dosen sebagai bahan pertimbangan nilai.
Dalam penulisan makalah ini tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik, walaupun ada beberapa hambatan yang saya alami dalam
penulisan makalah ini. Namun berkat motivasi yang disertai kerja keras dan bantuan
berbagai pihak akhirnya dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan
kiranya pembaca dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik
dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima
kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alasan utama individu atau perusahaan mengambil hutang jangka
panjang adalah untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pembelian
properti, pengembangan bisnis, atau pembelian peralatan. Dalam konteks
pemerintahan, hutang jangka panjang sering digunakan untuk mendanai proyek
insfrastruktur yang membutuhkan investasi besar dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu, hutang jangka panjang juga memiliki dampak stabilitas ekonomi
secara keseluruhan. Jika banyak individu, perusahaan, atau pemerintahan yang terlalu
banyak berhutang, hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan finansial yang dapat
merembet ke sektor lain dan bahkan memicu krisis ekonomi.
ISI
Obligasi umumnya berasal dari utang yang dituangkan dalam bentuk wesel yang
umumnya dikeluarkan oleh perusahaan, lembaga keuangan, atau pemerintah, dan
seringkali menarik investor dengan cara yang mirip dengan saham biasa, tetapi dijual
dalam denominasi yang lebih besar, biasanya dalam ribuan dolar. Obligasi dalam
perusahaan bisa memberikan keuntungan atau tidak, tergantung pada kinerja
perusahaan. Obligasi merupakan bentuk pinjaman yang timbul dari pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi menjadi pemegang obligasi dan surat obligasi
biasanya mencantumkan nilai nominal, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga tahunan,
dan ketentuan lainnya sesuai dengan jenis obligasi yang dipilih oleh pembeli atau
pemegang obligasi.
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar
bunganya,harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin
rendah tingkat bungaobligasi harga jualnya akan semakin rendah. Terdapat
beberapa jenis obligasi, Jenis-jenis obligasi antara lain:
Obligasi korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh
perusahaan.
Obligasi pemerintah, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan
oleh negara.
Obligasi ritel, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual
langsung ke investor ritel.
Obligasi tanpa kupon (zero-coupon), yaitu obligasi yang tidak membayar
bunga tetapi dijual dengan diskon dari nilai nominal.
Obligasi kupon tetap (fixed coupon), yaitu obligasi yang membayar bunga
dengan jumlah tetap.
Obligasi kupon variabel (variable coupon), yaitu obligasi yang membayar
bunga dengan jumlah yang berubah-ubah.
Obligasi syariah atau sukuk, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan prinsip
syariah.
Debentures, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan yang
terpercaya.
Subordinated Debentures, yaitu surat utang yang memiliki prioritas
pembayaran lebih rendah dari debentures biasa.
Secured Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan aset tertentu.
Unsecured Bond, yaitu obligasi yang tidak dijamin dengan aset tertentu.
Mortgage Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan aset gedung atau
bangunan.
Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan aset tertentu
yang ditempatkan pada trust.
Convertible Bond, yaitu obligasi yang dapat diubah menjadi saham.
Callable Bond, yaitu obligasi yang dapat dipanggil kembali oleh penerbit
sebelum jatuh tempo.
Puttable Bond, yaitu obligasi yang dapat dijual kembali oleh investor
kepada penerbit sebelum jatuh tempo.
Hutang wesel ini memiliki makna yang serupa dengan utang wesel biasa, yang
perbedaannya terletak pada periode waktu, di mana utang ini biasanya harus dilunasi
dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Utang wesel jangka panjang biasanya dipilih sebagai alternatif pendanaan untuk
proyek jangka panjang, seperti pembangunan gedung baru, akuisisi aset tetap, dan
sebagainya. Namun utang wesel jangka panjang juga dapat digunakan apabila tingkat
suku bunga diperkirakan mengalami kenaikan di masa yang akan datang.
Dokumen tertulis yang menetapkan hak atas properti tanpa gerakan untuk
menjamin pembayaran hutang, dengan syarat bahwa hak tersebut akan dicabut setelah
pembayaran dilakukan, merupakan hipotek. Hutang jangka panjang dapat dijamin
dengan hipotek dan dapat dilunasi dalam jangka waktu tertentu. Contoh kewajiban
jangka panjang ini dapat termasuk pembayaran sewa atau rental.
D. Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus didukung oleh properti yang tidak
bergerak. Dalam perjanjian pinjaman, properti peminjam yang dijadikan jaminan,
misalnya tanah atau bangunan, dijelaskan secara rinci. Jika peminjam tidak dapat
melunasi pinjaman sesuai jadwal, pemberi pinjaman memiliki hak untuk menjual
jaminan tersebut untuk menutupi jumlah pinjaman yang belum dilunasi.
Faktor utama pengaruh tingkat bunga pinjaman, yaitu patokan biaya uang, waktu
jatuh tempo, risiko pinjaman, dan besarnya pinjaman. Pinjaman jangka panjang dapat
dilihat melalui berbagai sisi, yaitu seperti yang ada berikut ini:
1) Semakin lama jangka waktu peminjaman dana dan pelunasannya maka risiko
juga akan semakin tinggi.
2) Hanya dapat memperoleh sumber dana yang terbatas dari hasil pinjaman.
3) Utang merupakan beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan.
4) Memiliki tenggat waktu jatuh tempo pembayaran utang yang sudah
pasti/tetap.
5) Kemungkinan nilai saham perusahaan akan turun akibat tingkat tinggi atau
rendah jumlah pinjaman.
Jumlah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hutang yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk dilunasi atau
yang berasal dari sumber selain aset saat ini diklasifikasikan sebagai hutang
jangka Panjang (goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019).
Jika suatu bisnis membutuhkan lebih banyak uang tunai tetapi tidak dapat
menerbitkan saham baru, maka bisnis tersebut mungkin dapat memperoleh hutang
jangka panjang. Perusahaan dapat menerbitkan obligasi jika sulit menemukan utang
dalam jumlah besar dari satu sumber. Jika reputasi perusahaan cukup kuat dan
diperkirakan bertahan selama obligasi tersebut beredar, maka obligasi tersebut
mungkin dapat dijual. Tingkat bunga obligasi menentukan harga jual obligasi. Harga
jual suatu obligasi akan meningkat dengan tingkat bunga yang lebih tinggi, dan harga
jual akan menurun dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Suatu perusahaan dapat
menerbitkan obligasi melalui penjualan langsung atau
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai mater yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangn ya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah in dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah in berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Pengertian Hutang. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Hartati, L., & Marsoem, B. S. (2021). Pengaruh Hutang Jangka Pendek Dan Hutang
Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas. JMBI UNSRAT
(Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi)., 8(2).
https://doi.org/10.35794/jmbi.v8i3.35718
Qomariah, N. I., Mahbubah, N., & Ilahi, B. (2021). Pengaruh Hutang Jangka Panjang
dan Hutang Jangka Pendek Terhadap Kinerja
Perusahaan. Muhasabatuna : Jurnal Akuntansi Syariah,
1(2), 13.
[1] N. A. I. S. A. E. Eriswanto, “PENGARUH HUTANG
JANGKA PANJANG TERHADAP RETURN ON
INVESTMENT PADA PT KALBE FARMA, Tbk.,” J.
Ilmu Manaj. Retail Univ. Muhammadiyah Sukabumi,
vol. 1, no. Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Manajemen
Retail (JIMAT) Universitas Muhammadiyah Sukabumi,
pp. 65–75, 2020, [Online]. Available:
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/jimat/article/view/98
4/562
[2] P. Utang and J. Panjang, “Pembiayaan Utang Jangka
Panjang,” pp. 551–610, 2018.