D
I
S
U
S
U
N
oleh :
Ari setiadi permana ( 1907311029)
Rafli dimas ramadhan ( 1907311053)
Novia indra sari ( 1907311044)
“ Om Swastyastu”
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
“Akuntansi Utang Jangka Panjang & Obligasi Metode Garis Lurus”.
Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik dan petunjuk
dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana. Terima kasih.
“ Om Santih,Santih,Santih Om “
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata penghantar......................................................................................................... 1
Daftar isi..................................................................................................................... 2
BAB I. Pendahuluan................................................................................................... 3
A. Latar belakang................................................................................... 3
B. Rumusan masalah.............................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar lebih dari 1 tahun
atau 12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya
kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berhutang. Dan akan
dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan,
gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan
sebagainya.Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hutang hipotik dan
obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan dan cara mengerjakan yang
berbeda satu sama lain.
Hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap nilai perusahaan. Nilai
perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Semakin tinggi proporsi hutang, maka semakin
tinggi harga saham. Namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai
perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil dari pada
biaya yang ditimbulkan. Para pemilik perusahaan lebih suka menciptakan hutang pada tingkat
tertentu yang menaikkan nilai perusahaan.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi
dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan
neraca per 31 Desember. Perusahaan untuk memperoleh sumber ekonomi yang akan
digunakan membelanjai kegitan khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat
mengeluarkan sertifikat berarti membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia
membayar bunga atas pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya.
Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam
operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh
transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka
panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian
untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka
pendek.
Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima (proceeds), yang dapat
dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari pengeluaran-pengeluaran debitur
obligasi di masa yang akan datang yang terdiri dari nilai jatuh tempo obligasi dan beban
bunga ini dipengaruhi oleh stated rate (SR) dan market rate (MR)
Jika MR = SR, berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
Jika MR > SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya atau kas yang di
bawah nilai pari
Jika MR < SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari.
Metode amortisasi diskonto atau premium obligasi Salah satu karateristik obligasi
adalah bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi akan dinilai sebesar nilai premium.
Oleh karena itu diskonto atau premium yang muncul pada saat penerbitan obligasi akibat
selisih antara kas yang diterima dengan nilai nominalnya harus dihapuskan, yaitu dengan cara
diamortisasi setiap akhir periode setiap akhir periode atau setiap tanggal pembayaran bunga.
Pada saat tanggl jatuh tempo, diskonto atau premium sudah harus habis diamortisasi sehingga
nilai buku obligasi sama dengan nilai nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode berbeda-
beda.
Disposisi atau terhapusnya hutang obligasi dari neraca bisa dengan dua cara, yaitu
1. Jatuh tempo
Pada saat tanggal jatuh tempo, hutang obligasi sudah harus dilunasi sebesar nilai
parinya dan diskonto atau premium sudah harus diamortisasi sehingga tidak ada keuntungan
atau kerugian yang muncul.
a. Pembayaran bunga
Hutang bunga xxx
Kas xxx
b. Pelunasan Obligasi
Hutang obligasi xxx
Kas xxx
2. Pelunasan dini
Dimungkinkan sebuah obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempu (callable bonds).
Jika terjadi pelunasan dini atau pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, maka masih ada
premium atau diskonto yang belum habis diamortisasi dan ada kemungkinan besarnya
pelunasan lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai buku obligasi sehingga muncul keuntungan
atau kerugian akibat pelunasan dini.
a. Pembayaran bunga
Beban bunga xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
b. Pelunasan obligasi
Hutang obligasi xxx
Keg. Akibat pel. Dini xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
F. Harga obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah
100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi
adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi
adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi
di samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal
bunga terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang
dibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau
rekening utang bunga obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang
bunga obligasi maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang
bunga obligasi sebesar bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika
bunga berjalan dikreditkan ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi
berikutnya dicatat dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang
dibayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran
bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut
disajikan contoh pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31 Desember
2005 memutuskan untuk mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar
Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga
obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh obligasi dapat dijual pada
tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,- (yaitu harga jual Rpl.030.000,- dikurangi
biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai
dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah adalah tahun kalender, amortisasi agio
dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar,
yaitu sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,-
(Rpl.029.000,- dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58
bulan, sehingga amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.
Dengan metode garis lurus, jumlah yang diamortisasikan setiap periode selalu sama, yaitu
sejumlah total diskon dibagi dengan jumlah periode obligasi.
Sebagai contoh:
obligasi dengan nilai nominal Rp100.000.000 dijual dengan harga Rp97.500.000. Jika
periode pembayaran bunganya adalah 10 tahun, jumlah yang diamortisasi per tahun adalah
Rp250.000 ((Rp100.000.000 – Rp97.500.000)/10).
Amortisasi dicatat dengan mendebit beban bunga dan mengkredit utang obligasi atau diskon
obligasi jika pada saat penerbitan obligasi dicatat dengan metode bruto.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Disagio Obligas akan timbul apabila suatu obligasi ditempatkan / dijual dibawah nilai
nominal. Dan juga disagio bukanlah menjadi kerugian atau beban pada periode penempatan
obligasi, namun harus dianggap sebagai kerugian / beban selama umur obligasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://zulidamel.wordpress.com/2009/02/26/hutang-jangka-panjang/
http://dzaitunakhdan.blogspot.com/2012/03/hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_akuntansi_2/bab4-
investasi_dan_hutang_jangka_panjang.pdf
http://mistercela21.wordpress.com/2010/02/22/hutang-jangka-panjang-2/
http://evaoktaviagunawan.wordpress.com/2011/11/06/hutang-jangka-panjang/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/akuntansi-keu-menengah-2-hutang-jangka-
panjang-hipotik/
https://pajak.warsidi.com/amortisasi-diskon-obligasi-metode-garis-/
lurus/https://mastahbisnis.com/obligasi/