KATA PENGANTAR
Assalmu’alikum wr.wb
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat taufik dan hidayah Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Obligasi dan Penilaianya”tidak lupa shalawat serta
salam tetap atas junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita harapkan syafa’atnya
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi kelompok dan juga dari reverensi yang
relevan, agar nantinya kami berharap makalah ini dapat di terima dengan baik di semua
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Ketua IAIN Tulungagung. Yang telah memberi kesempatan
2. Alindra Yanuardi,SE.MM. selaku Dosen pengampu. Yang telah membimbing kami selama ini
3. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Di dalam pengerjaan makalah ini, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi mungkin
dengan segala keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan, kami sadar bahwa makalah
ini masih jauh dari dari sempurna. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini di kemudian hari.
Wasalamua’laikum wr.wb
Tulungagung, 10 September 2014
Penyusun
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1
a. Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
b. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
c. Tujuan……………………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………... 2
a. Pengertian obligasi……………………………………………………………………… .1
b. Macam-macam obligasi……………………………………………………………........... 2
c. Karakter-karakter obligasi…………………………………………………………………6
d. Penilaian obligasi………………………………………………………………………..... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun
bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahan penerbit saham,
sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur
kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan
dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham
pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo
Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit" obligasi
adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah pemberi pinjaman atau
kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada
kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna
luar perusahaan.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OBLIGASI
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah sebagai berikut :
“Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan
atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal
tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan
bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan
obligasi. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi.[1]
Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah
besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena
obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai
dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang
obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.Investor meemiliki pilihan
B. JENIS-JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi (bond
indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan oleh kontrak
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian, Pelabuhan
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra
Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada
yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang dapat
dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi.
Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan
jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga
investor tidak akan menerima bunga secara periodik, dimana bunga langsung dibayarkan
sekaligus pada saat pembelian sehingga akan mengurangi harga obligasi.[2]Misalnya investor
membeli obligasi zero coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya
membayar dengan harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah sampai
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama, sedangkan
pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya,
demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif
terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga mengambang.
Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode awal, dan periode
d. Berdasarkan jaminannya
1) Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi perusahaan
penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan
sejumlah aset milik perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat
kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
2) Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva tertentu,
tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat
3) Subordinate debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan berdasarkan siapa yang
akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat prioritas
untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe subordinate debenture dibayar setelah debenture. Oleh
karena itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit tidak
mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi. Dalam
obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar
bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan disebutkan secara
jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung. Apabila
perusahaan melalaikan janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban
perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara langsung
menjadi agunan.
e. Dari segi tempat penerbitannya
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat perdagangannya dapat dibagi
atas 3 jenis :
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan dipasarkan di dalam
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada suatu negara
tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang, Dragon
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya keterbatasan
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis, yaitu :
1) Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi
(investment grade). Yang termasuk investment grade adalah peringkat AAA, AA, dan A menurut
2) Non-grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat yang layak untuk
investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan B
Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli kembali. Hak untuk
membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi tersebut jatuh tempo disebut call
feature. Dari segi call feature, obligasi dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu :
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit dapat memanggil
obligasi apabila tingkat bunga turun dan menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang
lebih rendah. Konsep ini disebut dengan refunding. Perusahaan penerbit dapat memanggil
obligasi yang beredar apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum
obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli melalui mekanisme pasar.
Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara freely callable bond dengan non callable
bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu dimana obligasi tersebut tidak dapat
dibeli kembali (non callable), misalnya pada tahun pertama, kemudian sesudahnya penerbit
Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham, baik saham penerbit
obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan lain yang dimiliki oleh penerbit
obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang akan digunakan sebagai konversi obligasi
akan dijadikan jaminan pada wali amanat dan disimpan di bank kustodian.
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham tetapi
hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh tempo sebagaimana pada obligasi
lainnya.
bunga.
2) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan
bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
a. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi
hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh
b. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan
dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi
sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan
prinsip syariah.[3]
Beberapa obligasi dijamin oleh aset spessifik yang harus diserahkan kepada pemegang obligasi
jika emiten gagal bayar,sementara obligasi lain tidak memiliki jaminan seperti itu.untuk
Nilai pari biasanya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh prusahaan dan dijanjikan
Didapat dari ketika pembayaran kupon tahunan biasanya disebutkan ,kemudian dibagi nilai pari
nya.
Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan ,dimana nilai pari harus dilunasi.
4. Ketentuan penebusan
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emitenn harus membayar jumlah yang
lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi ,jika obligasi ingin ditebus .
5. Dana pelunasan
6. Fitur lain
· Obligasi yanng dapat dikonversi :obligasi yang dapat ditukar ddengann lembar
saham
· Obligasi yang diterbitkan dengan waran : fungsinya mirip dengan obligasi yang
dapat dikonversi .
kembali pada perusahaan sebelum jatuh tempo pada harga yanng telah ditentukan.
· Obligasi daya beli :tingkat bungaa obligasi ini didasarkan pada suatu indeks inflasi
D. PENILAIAN OBLIGASI
Penilaian obligasi dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang diinginkan investor atau tingkat
Persamaan umum dibawah ini dapat digunakan untuk menghhitung nilai obligasi :
Contoh soal :
Perusahaan ABC akan membeli obligasi PT XYZ dengan nilai nominal Rp.250.000, perlembar.
Obligasi tersebut memberikan bunga sebesar 18% per tahun dengan jangka waktu 4 tahun
Jawab :
Diketahui : N = Rp.250.000,-
n = 4 tahun
Jawab :
a.
Po = Rp.230.946,7 = Rp.230.950
b.
Imbal Hasil atau Tingkat Keuntungan yang diharapkan atau Yield Obligasi :
Besarnya tingkat keuntungan yang diharapkan atau yield dihitung dengan menggunakan rumus
:
Dimana :
N = Nilai nominal
n = Umur obligasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
Karakter utama obligasi ada 6 yaitu Nilai pari (par value),Tingkat bunga kupon (coupont interest
rate), Tanggal jatuh tempo, Ketentuan penebusan, Dana pelunasan, Fitur lain.
DAFTAR PUSTAKA
3. http://doweanali.blogspot.com/2012/12/pengertian-obligasi.html.16.00/9.10.2014