Anda di halaman 1dari 23

OBLIGASI

Disusun Oleh :

Ajeng Retno Anggriani (220420131)

Aulia Santika (220420134)

Siti Hadisa Fitri (220420107)

Putri Handayani (220420111)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, serta tak
lupa sholawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama
yang sempurna addinul islam.

Makalah yang kami susun ini menjelaskan tentang utang jangka panjang yang terdiri dari
berbagai bahasan. Makalah yang berjudul “OBLIGASI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui
tentang mekanisme yang berkaitan dengan obligasi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yaitu WAHYUDDIN, S.E,
M.Si, Ak Yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami serta teman-teman yang
telah membantu kami.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Dan semoga
dengan selesainya Makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas bagi pembaca.

Hormat Kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Obligasi dan Alasan Penerbitan.....................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Obligasi........................................................................................................5
2.3 Karakteristik Obligasi....................................................................................................6
2.4 Posedur Penerbitan Obligasi..........................................................................................9
2.5 Pasar Obligasi................................................................................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya akan
dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan
dari sumber aktiva lancar. utang jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing,
artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berutang. Dan akan
dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung,
tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.

Utang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik dan obligasi. Dari
jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, pemahan dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama
lain. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk pembelian
tambahan aktiva tetap, menaikan jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau
mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.

Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada umumnya
terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing. Obligasi adalah surat utang
jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai nominal/ par
value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau
pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.

Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi
kupon (coupon bond ) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi.
Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli
obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan,
6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai mekanisme serta hal – hal yang berkaitan dengan obligasi.

iv
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Mengapa obligasi diterbitkan?


2. Apa saja jenis – jenis obligasi?
3. Apa saja karakteristik obligasi ?
4. Bagaimana posedur penerbitan obligasi dalam berbagai situasi?
5. Bagaimana prosedur dalam perdagangan obligasi dan menentukan nilai pasar?

1.3 Tujuan Masalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah disusun dengan tujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan.

1. Untuk mengetahui alasan obligasi diterbitkan,


2. Untuk mengetahui jenis – jenis obligasi,
3. Untuk mengetahui karakteristik obligasi
4. Untuk memahami bagaimana posedur penerbitan obligasi dalam berbagai situasi
5. Untuk memahami prosedur dalam perdagangan obligasi dan menentukan nilai pasarnya.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Obligasi dan Alasan Penerbitan

Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan selain saham.
Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta
janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal
jatuh tempo. Penerbit obligasi adalah pihak yang membutuhkan dana atau debitur, sedangkan
pemegang obligasi adalah pihak yang memberikan pinjaman atau kreditur. Dengan penerbitan
obligasi ini, maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi untuk memperoleh pembiayaan investasi
jangka panjangnya yang bersumber dari luar perusahaan.

Obligasi diterbitkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kegiatan pendanaan


perusahaan tersebut, untuk pengembangan usaha dan menutup hutang yang jatuh tempo.
Obligasi menarik bagi investor karena obligasi memiliki beberapa kelebihan yang terkait
keamanan dibandingkan dengan saham, yaitu: (1) volatilitas saham lebih tinggi dibandingkan
dengan obligasi sehingga daya tarik saham berkurang, dan (2) obligasi menawarkan tingkat
return yang positif dan memberikan income yang tetap.

Sebuah perusahaan dapat menggunakan pendanaan jangka panjang selain obligasi, seperti
wesel bayar dan sewa. Untuk pendanaan yang lain tersebut perusahaan perlu menemukan
seseorang, perusahaan, atau lembaga keuangan yang berkenan memberikan dana yang
dibutuhkan. Wesel bayar dan sewa jarang dapat memenuhi kebutuhan pendanaan yang
dibutuhkan untuk pengembangan pabrik dan beberapa proyek seperti pembangunan gedung baru.
Untuk memperoleh jumlah yang besar dari modal jangka panjang, menejemen perusahaan
biasanya memutuskan untuk menerbitkan saham biasa (pendanaan ekuitas) atau obligasi. Dari
sudut pandang perusahaan, pendanaan jangka panjang melalui obligasi memberikan keunggulan
dibandingkan saham biasa.

vi
Meskipun obligasi merupakan salah satu bentuk investasi yang relatif lebih aman bila
dibandingkan dengan investasi dalam saham, seorang investor sebaiknya harus
mempertimbangkan risikonya, yaitu default risk. Default risk adalah risiko di mana suatu emiten
tidak mampu untuk memenuhi kewajiban keuangannya (pokok dan bunga hutang) atau
mengalami gagal bayar. Menurut Manurung et al. (2007), obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah, biasanya mendapatkan peringkat obligasi investment grade (level A), dikarenakan
pemerintah dianggap akan mampu untuk melunasi kupon dan pokok hutang saat obligasi jatuh
tempo, sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan (corporate bonds), terdapat default
risk, yang bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan emiten.

Obligasi pemerintah yang terkadang disebut juga obligasi negara diterbitkan oleh
pemerintah pusat telah beralasan untuk berasumsi bahwa pemerintah akan memenuhi
pembayaran yang diizinkan sehingga obligasi pemerintah tidak memiliki risiko gagal bayar.
Namun, harga obligasi ini akan turun ketika tingkat bunga naik sehingga aplikasi
ini tidak sepenuhnya bebas resiko.
Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan. Tidak seperti obligasi
pemerintah, obligasi korporasi memiliki resiko gagal bayar jika perusahaan emiten mengalami
masalah, perusahaan tersebut mungkin tidak mampu melakukan pembayaran atas
bunga dan pokok seperti yang dijanjikan. Setiap obligasi korporasi memiliki tingkat risiko
gagal bayar yang berbeda-beda bergantung pada karakteristik perusahaan emiten dan
ketentuan spesifik dari setiap obligasi. Resiko gagal bayar sering disebut sebagai risiko kredit.
semakin besar risiko gagal bayar, semakin tinggi tingkat bunga yang diminta oleh investor.

Obligasi pemerintah daerah diterbitkan oleh pemerintah negara bagian demi


pemerintah lokal. Seperti obligasi korporasi obligasi pemerintah daerah juga memiliki risiko
gagal bayar. Akan tetapi obligasi pemerintah daerah memberikan satu keunggulan
penting dibandingkan jenis-jenis obligasi lainnya. Bunga yang diterima atas sebagian besar
aplikasi pemerintah daerah kecuali dari pajak federal, dan dari pajak negara bagian jika
pemegangnya merupakan penduduk dari negara bagian yang menerbitkan. Akibatnya, suku
bunga obligasi Pemerintah Daerah yang lebih rendah dari pada obligasi pemerintah dengan
risiko yang ekuivalen.

vii
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka sebaiknya pemilik modal (investor)
memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat obligasi memberikan informasi atau signal
tentang probabilitas kegagalan hutang suatu emiten. Peringkat obligasi dapat mencerminkan
keamanan dari suatu obligasi. Keamanan ini ditunjukkan dari kemampuannya dalam membayar
bunga dan pelunasan pokok pinjaman.

Peringkat obligasi merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga


pemeringkat tentang kondisi penerbit obligasi dan skala risiko dari semua obligasi yang
diperdagangkan. Penentuan tingkat skala tersebut memperhitungkan beberapa variabel yang
mempengaruhi pemeringkatan obligasi. Peringkat obligasi yang diumumkan ke publik dapat
mengurangi asimetri informasi antara perusahaan penerbit obligasi dan investor (Zuhrohtun dan
Baridwan, 2005). Peringkat obligasi diberikan oleh lembaga yang independen, objektif, dan
dapat dipercaya.

2.2 Jenis- jenis Obligasi


 Obligasi dengan Jaminan dan Obligasi Tanpa Jaminan Obligasi dengan jaminan (secured
bond) memiliki asset khusus untuk dijadikan jaminan atas penerbitan obligasi tersebut.
Sebagai contoh, obligasi dengan jaminan sebuah real estat disebut obligasi hipotek
(mortgagebond). Obligasi yang dijamin dengan asset khusus yang disisihkan untuk
melunasi obligasi itu disebut obligasi dana pelunasan (sinking fund bond). Obligasi tanpa
jaminan (unsecured bond) diterbitkan melalui kredit umum peminjam. Obligasi tersebut,
yang dinamakan obligasi debenture (debenture bond), digunakan oleh perusahaan besar
yang memiliki peringkat kredit yang baik. Sebagai contoh,dalam laporan tahunan baru-
baru ini, DuPont melaporkan lebih dari $2 miliar obligasi debenture yang beredar.
 Obligasi Berjangka dan Obligasi Berseri
Obligasi yang jatuh tempo pada waktu yang bersamaan di masa mendatang disebut
obligasi berjangka (term bond). Sebaliknya, obligasi yang jatuh tempo pada waktu yang
berbeda (secara berangsur-angsur) disebut obligasi berseri (serial bond). Sebagai contoh,
obligasi debenture Caterpillar Inc. yang jatuh tempo dalamtahun 2007 merupakan
obligasi berjangka. Obligasi debenture Caterpillar Inc. yang jatuh tempo dalam tahun
2004 dan 2007 merupakan obligasi berseri (jatuh tempo secara tahunan).

viii
 Obligasi Atas Nama dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik disebut obligasi atas nama (registered
bond). Pembayaran bunga pada obligasi atas nama dilakukan denganmemeriksa catatan
pemegang obligasi. Obligasi yang bukan atas nama disebut obligasi atas unjuk (bearer
(coupon) bond). Pemegang obligasi atas unjuk harus mengirim kupon untuk menerima
pembayaran bunga. Kupon obligasi dapat dipindahkan langsung ke pihak lain.
Sebaliknya, pemindahan kepemilikan obligasi atas nama mengharuskan pembatalan
obligasi oleh perusahaan dan penerbitan obligasi baru. Kebanyakan obligasi yang
diterbitkan saat ini adalah obligasi atas nama.
 Obligasi Konvertibel dan Obligasi yang Dapat Ditarik
Obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham umum berdasarkan pilihan dari pemegang
obligasi disebut obligasi yang dapat dikonversi (konvertibel) (convertible bond). Adanya
fitur konversi inilah yangsecara umum dapat menarik pembeli obligasi. Obligasi yang
dapat ditarik kembalioleh perusahaan sebelum jatuh tempo disebut obligasi yang dapat
ditarik (callablebond).

2.3 Karakteristik Obligasi


Meskipun semua obligasi memiliki karakteristi umum yang sama setiap obligasi juga
memiliki beberapa fitur kontraktual yang berbeda-beda. Misalnya sebagian besar aplikasi
perusahaan memiliki profesi sehingga penerbit obligasi dapat melakukan pelunasan lebih awal
tetapi beberapa konten tual penebusan spesifik dapat sangat bervariasi dari satu obligasi ke
obligasi yang lainnya sama hanya beberapa obligasi dijamin oleh aset spesifik yang harus
diserahkan kepada pemegang obligasi jika emiten gagal bayar sementara obligasi lain tidak
memiliki jaminan sperti itu. Perbedaan ketentuan kontraktual dan juga pada fundamental
keuangan yang mendasari perusahaan penjamin obligasi menyebabkan terjadinya perbedaan
dalam resiko, harga dan perkiraan pengembalian obligasi.
a.) Nilai Pari
Nilai pari merupakan nilai nominal obligasi yang dinyatakan. 2 untuk tujuan ilustrasi,
kita biasanya berasumsi nilai pari adalah $1.000 meskipun setiap kelipatan $1.000
jumlah uang yang dipinjam oleh perasaan dan jaminan untuk dilunasi kembali pada
tanggal jatuh tempo.

ix
b.) Tingkat Bunga Kupon
 Tingkat bunga kupon ditentukan pada saat obligasi diterbitkan dan tetap berlaku
sepanjang umur obligasi tersebut. Biasanya, pada saat obligasi diterbitkan,
pembayaran kuponnya telah ditentukan pada satu tingkat yang akan membuat
investor tertarik untuk membeli obligasi pada atau mendekati nilai parinya.
Ketika pembayaran kupon tahun ini dibagi dengan nilai parinya hasilnya adalah
tingkat bunga kupon.
 Obligasi adalah obligasi dengan tingkat bunga tetap karena tingkat kuponnya
tetap selama umur obligasi tersebut namun dalam beberapa kasus pembayaran
kupon obligasi dimungkinkan untuk berbeda sepanjang waktu. Obligasi dengan
tingkat bunga mengambang ini bekerja sebagai berikut, tingkat komponen
ditetapkan untuk periode awal biasanya selama enam bulan yang mana setelah
itu disesuaikan setiap enam bulan berdasarkan beberapa tingkat bunga pasar
terbuka.
 Berapa obligasi bahkan tidak membayar kupon sama sekali tetapi ditawarkan
dengan diskon dibawah nilai parinya sehingga memberikan apresiasi modal
sebagai ganti dari pendapatan bunga. Efek seperti ini disebut obligasi tanpa
bunga. Obligasi lain membayar sebagian bunga kupon tetapi tidak cukup untuk
memungkinkan obligasi tersebut diterbitkan pada nilai pari. Pada umumnya
setiap obligasi yang ditawarkan dengan harga jual dibawah nilai pari disebut
sebagai obligasi diskon emisi awal.
c.) Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal yang telah ditentukan yang menunjukkan kapan
nilai pari obligasi akan dibayarkan. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal,
atau waktu jatuh tempo saat obligasi tersebut pertama kali diterbitkan, yang berkisar
antara 10 hingga 40 tahun, namun jatuh tempo lainnya masih tetap diperkenankan.

x
d.) Ketentuan Penebusan
Ketentuan penebusan merupakan ketentuan dalam kontrak suatu obligasi yang
memberikan hak kepada emiten untuk menebus kembali obligasi berdasarkan
persyaratan yang telah ditentukan sebelum tanggal jatuh tempo normal. Ketentuan
penebusan biasanya menyatakan bahwa emiten harus membayar jumlah yang lebih
besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi jika obligasi tersebut ingin ditebus.
Jumlah tambahan tersebut, atau yang disebut premi penebusan biasanya sama dengan
bunga selama 1 tahun. Meskipun beberapa obligasi dapat segera ditebus dalam
kebanyakan kasus obligasi seringkali tidak dapat ditebus sampai beberapa tahun
setelah diterbitkan yang biasa dikenal sebagai penebusan yang ditangguhkan dan
obligasi dikatakan memiliki proteksi penebusan.
e.) Dana Pelunasan
Bebetapa aplikasi juga menyertakan ketentuan dana pelunasan yang mempermudah
pelunasan emisi obligasi secara teratur. Ketentuan dana pelunasan merupakan
ketentuan dalam kontrak suatu obligasi yang meminta emiten melunasi sebagian
emisi obligasi setiap tahunnya. Umumnya emiten dapat memenuhi persyaratan dana
pelunasan dengan melakukan salah satu dari dua cara dibawah ini :
- Perusahaan dapat membeli kembali untuk menebus (pada nilai parinnya)
- Perusahaan dapat membeli obligasi yang diminta di pasar terbuka
f.) Fitur Lainnya
- Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat ditukar dengan lembar saham
biasapada suatu harga tetap berdasarkan opsi pemegang obligasi. Obligasi
konversi memiliki tingkat kupon yang lebih rendah daripada utang yang
tidak dapat dikonversi, dengan risiko kredit yang sama tetapi obligasi tersebut
menawarkan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan keuntungan
modal sebagaikompensasi atas tingkat kupon yang lebih rendah.
- Obligasi Yang Diterbitkan dengan Waran, merupakan objek jangka panjang
untuk membeli sejumlah tertentu saham biasa pada harga yang telah ditentukan.

xi
- Putable Bond (obligasi yang dapat dijual kembali), merupakan obligasi dengan
ketentuan yang memungkinkan investornya menjual kembali obligasi kepada
perusahaan sebelum tanggal jatuh tempo pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya.
- Obligasi Terindeks atau Obligasi Daya Beli, merupakan obligasi pembayaran
bunganya atas dasar indeks inflasi sehingga akan melindungi pemegangnya dari
inflasi.

2.4 Posedur Penerbitan Obligasi


Undang-undang menjamin kekuasaan perusahaan untuk menerbitkan obligasi. Dalam
perusahaan, diperlukan persetujuan baik dari pemegang saham maupun dewan direksi. Dalam
otorisasi penerbitan obligasi, dewan direksi harus menetapkan jumlah obligasi yang akan
diotorisasi, total nilai nominal, dan suku bunga kontrak. Total obligasi yang diotorisasi sering
kali melebihi jumlah obligasi pada saat pertama kali diterbitkan. Hal ini memberikan fleksibilitas
bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas di masa depan.
Nilai nominal (face value) merupakan jumlah pokok yang harus dibayar oleh pihak yang
menerbitkan obligasi pada tanggal jatuh tempo. Suku bunga kontrak (contractual interest rate),
sering kali disebut sebagai suku bunga yang dinyatakan (stated rate), merupakan suku bunga
yang digunakan untuk menentukan jumlah bunga tunai yang harus peminjam bayar dan investor
terima. Biasanya suku bunga kontrak ditetapkan sebagai suku bunga tahunan. Bunga umumnya
dibayar setiap enam bulan sekali.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus menandatangani kontrak, yang dikenal
sebagai bond indenture. Dalam kontrak tersebut dijelaskan hak pemegang obligasi dan wali
amanatnya, serta disebutkan pula kewajiban dari perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.
Wali amanat (umumnya lembaga keuangan) menyimpan catatan dari masing-masing pemegang
obligasi, menyimpan obligasi yang belum diterbitkan, dan memegang hak tertentu dari
property yang dijaminkan.

xii
Setelah bond indenture selesai dibuat, sertifikat obligasi (bond certificates) dicetak. Bond
indenture dan sertifikat merupakan dokumen yang terpisah. Sertifikat obligasi memberikan
informasi sepert: nama penerbit, nilai nominal, suku bunga kontrak, dan tanggal jatuh tempo.
Obligasi pada umumnya dijual melalui perusahaan investasi yang memang khusus
menjual sekuritas.

2.5 Menentukan Nilai Pasar Obligasi

Menentukan nilai pasar obligasi melibatkan berbagai faktor dan perhitungan. Berikut adalah
beberapa langkah umum dalam menentukan nilai pasar obligasi:

 Identifikasi Informasi Obligasi: Dapatkan informasi lengkap tentang obligasi yang ingin
Anda nilai, termasuk jenis obligasi, tingkat kupon, tanggal jatuh tempo, dan nilai
nominal.
 Hitung Nilai Kini (Present Value): Hitung nilai kini dari aliran kas yang diharapkan dari
obligasi. Ini melibatkan diskon semua aliran kas masa depan menggunakan tingkat
diskonto yang sesuai. Tingkat diskonto ini biasanya mencerminkan tingkat bunga pasar
saat ini.
 Tinjau Tingkat Kupon dan Tingkat Bunga Pasar: Perhatikan apakah tingkat kupon
obligasi lebih rendah atau lebih tinggi dari tingkat bunga pasar saat ini. Jika tingkat
kupon lebih tinggi dari tingkat bunga pasar, maka nilai pasar obligasi mungkin di atas
nilai nominal (premium). Sebaliknya, jika tingkat kupon lebih rendah, maka nilai pasar
obligasi mungkin di bawah nilai nominal (discount).
 Perhitungan Nilai: Hitung nilai pasar obligasi dengan menjumlahkan nilai kini dari
seluruh aliran kas masa depan dan tambahkan nilai kini dari nilai nominal saat jatuh
tempo.
 Pertimbangkan Faktor Risiko: Pertimbangkan faktor risiko seperti perubahan suku bunga,
kualitas kredit penerbit obligasi, dan faktor-faktor ekonomi lainnya yang dapat
mempengaruhi nilai pasar obligasi.
 Gunakan Model Penilaian: Banyak investor dan analis keuangan menggunakan model
penilaian, seperti model penilaian arus kas diskon, untuk menghitung nilai pasar obligasi
dengan lebih rinci.

xiii
 Gunakan Sumber Daya dan Data: Anda dapat menggunakan sumber daya finansial,
seperti Bloomberg, atau kalkulator online khusus untuk menilai obligasi.

Perlu diingat bahwa nilai pasar obligasi dapat berfluktuasi seiring perubahan tingkat bunga
pasar dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang mendalam tentang pasar
keuangan dan metode penilaian untuk menentukan nilai pasar obligasi yang akurat.

Jika Anda seorang investor yang ingin membeli obligasi, bagaimana menentukan berapa
harga yang harus dibayar? Untuk lebih jelasnya, asumsikan bahwa PT Merdeka menerbitkan
obligasi berbunga nol (tidak ada bunga) dengan nilai nominal Rp 12.000.000 dan jatung tempo
20 tahun. Untuk obligasi ini, jumlah yang akan Anda terima adalah dua belas juta rupiah pada 20
tahun kemudian. Maukah Anda membayar dua belas juta rupiah untuk obligasi ini? Tentu saja
tidak. Dua belas juta rupiah yang diterima 20 tahun dari sekarang tidak akan sama dengan dua
belas juta rupiah yang diterima hari ini. Hal ini berkaitan dengan konsep nilai waktu dari uang.
Jika Anda memiliki uang sebesar dua belas juta rupiah hari ini kemudian Anda
menginvestasikannya maka Anda akan memperoleh bunga sehingga pada akhir 20 tahun
mendatang, Anda akanmemiliki lebih dari dua belas juta rupiah. Dengan kata lain, Anda
sebaiknya menentukan berapa banyak yang harus diinvestasikan hari ini dengan suku bunga
yang berlaku untuk mendapatkan dua belas juta rupiah dalam 20 tahun ke depan. Jumlah tersebut
yang harus diinvestasikan hari ini dengan suku bunga yang berlaku pada periode tertentu disebut
nilai sekarang. Adapun suku bunga pasar adalah suku bunga yang dikehendaki investor dalam
meminjamkan dana.

xiv
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obligasi menjadi alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dalam jumlah
yang besar tanpa harus melalui syarat-syarat yang rumit ketika akan meminjam dana ke bank
Karena dalam obligasi ini penjualannya akan dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung. Pada dasarnya obligasi adalah surat tanda utang yang dikeluarkan oleh perusahaan
maupun pemerintah untuk memperoleh modal. Obligasi yang berjangka waktu panjang
umumnya memiliki masa jatuh tempo 10 tahun hingga 15 tahun.

Obligasi dengan jangka waktu di bawah 1 tahun disebut dengan surat utang Karakteristik
obligasi dapat dilihat dari beberapa hal yaitu nilai intrinsik, terdiri dari nilai nominal, kupon,
jatuh tempo; penerbit/emiten, Bond Indenture, Call Provision. Jenis obligasi dapat dilihat dari
berbagai pengelompokan seperti berdasarkan sisi penerbit, hak penukuran, sistem pembayaran
bunga, jaminan, nilai nominal. Kemudian penilaian obligasi jika dijual dengan harga dibawah
nilai parinya. Ketika tingkat bunga yang berlaku naik diatas tingkat kupon, harga obligasi tingkat
bunga tetap akan turun di bawah nilai parinya, dan ini disebut diskon obligasi (discount Bond).
Dan sebaliknya ketika tingkat bunga berlaku umum turun dibawah tingkat kupon, harga obligasi
tingkat bunga tetap akan naik di atas nilai parinya. Ini disebut sebagai obligasi
premium (Premium Bond).

xv
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, R. (2021, September 22). Makalah Obligasi. Retrieved from SCRIBD:


https://www.scribd.com/document/526809423/MAKALAH-OBLIGASI

Brigham, & Houston. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Buku 1. Edisi 14
Selemba Empat.

Muharam, G., Dinnar K, E., Ramadhani, R. D., Puspitasari, W., Safitri, E., Fullu, A. A., . . .
Adriani, A. W. (2018, Januari 09). HUTANG JANGKA PANJANG : OBLIGASI.
Retrieved from Academia.edu: https://www.academia.edu/38182387/Makalah_Obligasi

Ndukonak, M. C., & Serlita. (2022). Manajemen Keuangan. Makalah Obligasi, 1-7.

xvi
REKAP PERTANYAAN DARI KELOMPOK-KELOMPOK LAIN BESERTA
JAWABANNYA

Pertanyaan dari :

Nama : Siti Aisyah


Nim : 220420114
Kelompok :1
Yang menjawab : Putri Handayani
Kapan waktu yang tepat untuk menjual Obligasi supaya bisa mendapatkan keuntungan?

Jawaban

Waktu yang tepat untuk menjual obligasi agar mendapatkan keuntungan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, termasuk suku bunga pasar dan karakteristik obligasi itu sendiri. Beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan adalah: Suku Bunga: Ketika suku bunga pasar turun, nilai
obligasi yang ada meningkat, sehingga penjualan obligasi pada saat ini dapat menghasilkan
keuntungan. Sebaliknya, jika suku bunga naik, nilai obligasi mungkin turun. Jangka Waktu:
Kewajiban jangka panjang cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga daripada
obligasi jangka pendek. Oleh karena itu, saat suku bunga diperkirakan akan naik, penjualan
obligasi jangka panjang lebih awal bisa menjadi pilihan. Kredit Emiten: Jika kualitas kredit
emitennya menurun, mungkin bijaksana untuk menjual obligasi sebelum kondisinya memburuk
lebih lanjut. Tujuan Investasi: bermaksud apakah Anda menjual obligasi untuk mendapatkan
keuntungan atau untuk diversifikasi portofolio Anda. Ini akan mempengaruhi keputusan waktu
penjualan. Perencanaan Keuangan: Selalu perlu mempertimbangkan rencana keuangan Anda,
termasuk kebutuhan likuiditas dan tujuan jangka panjang Anda. Jika Anda tidak yakin kapan
harus menjual obligasi, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang kompeten
untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan situasi keuangan Anda.

Pertanyaan dari :
Nama : Dinda Putri Ramadani
NIM : 220420060
Kelompok :2
Yang menjawab : Aulia Santika
Apa yang dimaksud dengan nilai nominal atau nilai pari pada obligasi dan apa contohnya?

xvii
Jawaban

Nilai nominal, juga dikenal sebagai nilai pari, adalah nilai tetap atau jumlah uang yang dicetak
pada obligasi atau surat utang. Ini merupakan nilai nominal atau pokok yang akan dijual oleh
penerbit kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Misalnya, jika sebuah obligasi
memiliki nilai nominal 1.000 dolar, penerbit akan membayar 1.000 dolar kepada pemegang
obligasi pada saat obligasi jatuh tempo, terlepas dari apakah mereka membeli obligasi dengan
harga yang lebih rendah atau lebih tinggi. Ini adalah konsep penting dalam instrumen keuangan
seperti obligasi, dan digunakan untuk menghitung pembayaran bunga dan nilai pasar obligasi.

Pertanyaan dari :
Nama : Nadia Cantika
Nim : 220420136
Kelompok :4
Yang menjawab : Ajeng Retno Anggriani
Bagaimana kewajiban perusahaan pada saat suatu perusahaan mengeluarkan obligasi?
Jawaban

Ketika sebuah perusahaan mengeluarkan obligasi, ada beberapa kewajiban atau tanggung jawab
yang harus dipenuhi oleh perusahaan terhadap pemegang obligasi. Berikut adalah beberapa
kewajiban utama perusahaan dalam konteks penerbitan obligasi:

1. Pembayaran Bunga: Perusahaan harus membayar bunga secara teratur kepada pemegang
obligasi sesuai dengan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian obligasi.
Pembayaran bunga biasanya dilakukan secara berkala, misalnya setiap enam bulan atau
setahun sekali.
2. Pembayaran Pokok: Saat obligasi jatuh tempo, perusahaan harus membayar nilai pokok
obligasi kepada pemegang obligasi. Nilai pokok ini biasanya merupakan jumlah utama
yang dipinjam oleh perusahaan dan harus dikembalikan kepada pemegang obligasi pada
saat jatuh tempo.
3. Kepatuhan Syarat dan Ketentuan: Perusahaan harus mematuhi semua syarat dan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian obligasi. Ini termasuk ketentuan tentang
pembayaran bunga, jadwal pembayaran, hak pemegang obligasi, dan segala ketentuan
lain yang disepakati.
4. Pelaporan dan Transparansi: Perusahaan harus menyediakan informasi keuangan dan
laporan yang diperlukan kepada pemegang obligasi dan otoritas regulasi sesuai dengan

xviii
peraturan yang berlaku. Ini untuk memastikan transparansi dan kewajiban perusahaan
terhadap pemegang obligasi.
5. Jaminan Aset: Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin memberikan jaminan aset
atau hak tertentu kepada pemegang obligasi sebagai jaminan pembayaran obligasi jika
perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

Pertanyaan dari :
Nama : Chairy Ramadhan
Nim : 220420068
Kelompok :5
Yang menjawab : Aulia Santika
Bagaimana jika saya membutuhkan dana tunai namun harga jual obligasi saya belum cukup
menguntungkan?
Jawaban

1. Menunggu: menunggu sampai harga obligasi tersebut meningkat sehingga Anda dapat
menjualnya dengan keuntungan yang lebih baik. Harga obligasi dapat berfluktuasi, jadi
menunggu beberapa waktu mungkin akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
2. Menahan Obligasi: Anda juga dapat mempertimbangkan untuk tetap memegang obligasi
Anda sampai jatuh tempo jika obligasi tersebut memiliki tanggal jatuh tempo yang akan
datang. Pada saat jatuh tempo, Anda akan menerima nilai pokok atau nominal obligasi,
meskipun mungkin ada bunga yang masih harus dibayar.
3. Refinansiasi: Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual obligasi tersebut dan
memanfaatkan sumber dana lain, seperti pinjaman bank atau sumber dana lainnya, untuk
memenuhi kebutuhan dana tunai Anda.
4. Berkonsultasi dengan Pialang: Jika Anda memegang obligasi yang sulit dijual dengan
harga menguntungkan, berkonsultasilah dengan pialang atau profesional keuangan yang
dapat memberikan saran mengenai opsi terbaik dalam situasi Anda

Pertanyaan dari :
Nama : Nova crusita hutabarat
Nim : 220420109
Kelompok :6
Yang menjawab : Putri Handayani

xix
salah satu penyebab naik atau turun nya obligasi adalah suku bunga menurut para presentator
jika saya membeli obligasi dan di kemudian hari harga obligasi tersebut menurun apa yg sebaik
ny saya lakukan? saya harus menjual nya atau tidak terima kasih tolong di jelaskan beserta
alasan nya?

Jawaban

Jika harga obligasi yang Anda miliki turun, ada beberapa pilihan yang bisa Anda pertimbangkan:

Kewajiban Tahan: Anda dapat memilih untuk tetap memegang obligasi hingga jatuh tempo, di
mana Anda akan menerima nilai nominalnya. Ini akan memungkinkan Anda menghindari
kerugian jika Anda memegangnya sampai jatuh tempo.

Menjual Kewajiban: Jika Anda memutuskan untuk menjual obligasi sebelum jatuh tempo, Anda
akan menerima harga pasar saat itu, yang mungkin lebih rendah dari harga beli awal. Hal ini
akan menimbulkan kerugian jika harga obligasi telah turun. Namun, menjual mungkin
merupakan pilihan jika Anda memiliki investasi lain yang lebih menguntungkan atau jika Anda
ingin menghindari kerugian lebih lanjut.

Diversifikasi Portofolio: Untuk mengurangi risiko, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk
memiliki beragam jenis investasi, termasuk saham, obligasi, dan instrumen lainnya. Diversifikasi
dapat membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi harga obligasi.

Keputusan terbaik tergantung pada situasi keuangan Anda, tujuan investasi, dan toleransi risiko
Anda. Penting untuk berkonsultasi dengan seorang penasihat keuangan atau profesional
keuangan sebelum membuat keputusan investasi yang besar.

Pertanyaan dari :
Nama : Ria Resti Sinaga
Nim : 220420009
Kelompok :7
Yang menjawab : Siti Hadisa Fitri
Bagaimana tingkat bunga obligasi dapat mempengaruhi harga obligasi?
Jawaban
Tingkat bunga obligasi dan harga obligasi memiliki hubungan terbalik yang kuat. Ini berarti
ketika tingkat bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Ini disebabkan oleh
beberapa alasan:

xx
1. Opportunity Cost: Ketika tingkat bunga pasar naik, investasi alternatif seperti obligasi
baru yang menawarkan tingkat bunga lebih tinggi menjadi lebih menarik. Sebagai
hasilnya, harga obligasi yang ada dengan tingkat bunga yang lebih rendah menjadi
kurang menarik, sehingga harganya turun.
2. Nilai Kupon Tetap: Obligasi biasanya memiliki nilai kupon tetap. Ketika tingkat bunga
pasar naik, nilai kupon yang tetap pada obligasi yang ada menjadi kurang berharga
dibandingkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi yang dapat diperoleh investor di
pasar. Ini juga mengarah pada penurunan harga obligasi.
3. Risiko Bunga: Obligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah menjadi lebih sensitif
terhadap perubahan tingkat bunga karena investor ingin meminimalkan risiko mereka. Ini
berarti ketika tingkat bunga naik, harga obligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah
dapat turun lebih tajam.
4. Durasi: Durasi obligasi memainkan peran penting. Durasi mengukur sensitivitas harga
obligasi terhadap perubahan tingkat bunga. Semakin tinggi durasi, semakin besar dampak
perubahan tingkat bunga pada harga obligasi.

Jadi, penting bagi investor untuk memahami hubungan antara tingkat bunga dan harga obligasi
saat membuat keputusan investasi dalam pasar obligasi.

Pertanyaaan dari :
Nama : Cut khaisa ulvia
Nim : 220420138
Kelompok :8
Yang Menjawab : Siti Hadisa Fitri
Apa yang menjadi alasan sebuah perusahaan cenderung lebih memilih menerbitkan obligasi dari
pada melakukan pinjaman ke bank?
Jawaban
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan mungkin lebih memilih menerbitkan obligasi
daripada mengambil pinjaman dari bank:

1. Diversifikasi Sumber Dana: Menerbitkan obligasi memungkinkan perusahaan untuk


mendiversifikasi sumber dana. Mereka tidak hanya tergantung pada satu bank atau
lembaga keuangan.
2. Tingkat Suku Bunga yang Lebih Kompetitif: Terkadang, obligasi dapat menawarkan
tingkat suku bunga yang lebih kompetitif daripada pinjaman bank, terutama jika
perusahaan memiliki kualitas kredit yang baik.

xxi
3. Fleksibilitas: Perusahaan dapat memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menentukan
jangka waktu dan persyaratan obligasi daripada dalam kesepakatan pinjaman bank yang
biasanya lebih terstruktur.
4. Kelebihan Likuiditas: Obligasi dapat dijual di pasar sekunder, sehingga perusahaan
memiliki kelebihan likuiditas jika dibandingkan dengan pinjaman bank yang biasanya
memiliki jangka waktu yang lebih panjang.
5. Pengurangan Risiko Perbankan: Menerbitkan obligasi dapat membantu mengurangi
risiko yang terkait dengan bergantung pada satu lembaga keuangan tertentu.
6. Peningkatan Citra Perusahaan: Menerbitkan obligasi bisa meningkatkan citra perusahaan
di mata investor dan masyarakat, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepercayaan
diri dalam pengelolaan keuangan mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa keputusan antara menerbitkan obligasi atau mengambil
pinjaman bank tergantung pada situasi keuangan dan strategi perusahaan. Keputusan ini akan
dipengaruhi oleh faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan keuangan perusahaan, dan profil
risiko mereka.

xxii
PERTANYAAN PERWAKILAN KELOMPOK

Pertanyaaan dari :
Nama : Siti Hadisa Fitri
Nim : 220420107
Kelompok :3
Bagaimana reksa dana menghasilkan keuntungan dan bagaimana keuntungannya didistribusikan
kepada investor?

xxiii

Anda mungkin juga menyukai