Anda di halaman 1dari 19

“INVESTASI DALAM EFEK”

Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keuangan
Prodi : Manajemen Keuangan 1

Semester :3 (tiga)

2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-NYA lah sehingga makalah “Investasi dalam Efek” ini dapat
diselesaikan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen keuangan Dalam upaya Meningkatkan wawasan dan meningkatkan
kemampuan Mahasiswa.

Berpijak dari dorongan keikut sertaan dengan adanya sebuah makalah ini,
mudah mudahan dapat membantu teman –teman khususnya dan para pembaca
umumnya untuk dapat menambah wawasan yang baru.

Penulisan dan perbaikan makalah ini telah diusahakan semaksimal


mungkin.

Namun, karena keterbatasan waktu, tentunya laporan ini jauh dari kata
kesempurnaan. Semoga makalah ini turut memberi andil dalam upaya meningkatkan
pengetahuan dan wawasan.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kami penyusun menyadari
bahwa tiada karya manusia yang sempurna. harapan penyusun, semoga makalah ini
dapat diterima oleh pembaca serta dapat pula memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya.

Situbondo, 12 November2023
penyusun

ii
DAFTAR IS

iii
I
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

BAB 1............................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah............................................................................................2

BAB 2 PEBAHASAN..................................................................................................3

2.1 Pengertian dan Tujuan Investasi dalam Efek............................................3

2.2 Penentuan “Rate of Return” dan “Nilai” dari Efek Jangka Panjang.....3

2.2.1 Obligasi.......................................................................................................4

1) Jenis – Jenis Obligasi......................................................................................4

2) Penentuan Besarnya “Rate Of Return”........................................................6

3) Penentuan Nilai Obligasi................................................................................7

2.2.2 Saham Preferen.........................................................................................9

1) Menentukan Nilai Dari Saham Preferen....................................................11

2.2.3 Saham Biasa.............................................................................................11

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..................................................................................................14

3.2 Saran............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen kauangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan
yang bersangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan
biayaminimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan beserta usaha
untukmenggunakan dana tersebut seefisien mungkin.Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yanglayak dari investasi pada
berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber danauntuk membelanjai aktiva-
aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan danatersebut, manajer
keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dariluar perusahaan
dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber daridalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),cadangan,
maupun depresiasi. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasarmodal,
yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang
dapatmenyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat
berbentukhutang (obligasi) atau modal sendiri (saham).Perusahaan dapat
menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efekatau surat-surat berhaga.
Pembelian efek dilakukan dengan tujuan
untuk penjagaan likuiditas atau tujuan mendapatkan pendapatan dari dana yan
ditanamkan dalam efek tersebut. Dalam pemenuhan kebutuhan dana,
perusahaanharus ditinjau dari sudut likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
kekuasaanterhadap perusahaan.
Untuk penjagaan likuiditas atau tujuan mendapatkan pendapatan,
perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau
surat-surat berharga. Efek dibeli untuk tujuan mendapatkan pendapatan dan
efek tersebut akan dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang. Dalam
pembelian efek juga harus memperhatikan resiko yang kemungkinan akan

v
terjadi, dan juga memperhatikan faktor lain. Sehingga likuiditas perusahaan
dapat terkontrol dan dapat meningkatkan kestabilan keuangan di perusahaan
yang dianggap paling populer adalah saham. Kebanyakan orang akan lebih
sering mengaitkan saham sebagai sarana investasi yang menarik. Saham
merupakan surat berharga bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sehingga, bagi
investor saham merupakan instrument investasi yang paling banyak dipilih
karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan instrument lain. Namun, disamping keuntungan yang akan diperoleh
akan ada risiko yang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dan tujuan investasi dalam efek ?
b. Bagaimana penetuan Rate Of Return dan Nilai dari efek jangka panjang?
c. Apa Pengertian “Obligasi”?
d. ApaPengertian “Saham Preferen”?
e. Apa Pengertian “Saham biasa”?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini
sebagai berikut:
a. Yang paling utama tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mencari
serta menambah pengetahuan serta wawasan yang luas.
b. Memahami lebih dalam lagi materi tentang investasi dalam efek

vi
BAB 2 PEBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Investasi dalam Efek


Efek atau dalam istilah bahasa inggris disebut Security adalah merupakan suatu
surat berharga yang bernilai serta dapat diperdagangkan. Perusahaan dapat
menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau surat-surat berharga
(securities). Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan likuiditas atau
tujuan mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek tersebut.
Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara
(temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca, efek tersebut
digolongkan dalam aktiva lancar dan biasanya disebut “marketable securities” atau
“temporary investment”. Adapun efek yang dibeli untuk tujuan mendapatkan
pendapatan dan efektersebut akan dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang,
merupakan investasi jangka panjang, dan golongan efek ini tidak termasuk dalam
kelompok aktiva lancar, melainkan diasukkan dalam golongan aktiva tersendiri yang
sering disebut “permanent investment” atau cukup dengan sebutan “investment”.
Cara penilaian antara kedua golongan efek tersebut dalam neraca
pun berbeda. Penilaian “marketable securities” dalam neraca didasarkan pada harga
mana yang lebih rendah antara harga beli atau harga pasar (the lower of cost-or-
market valuation), sedangkan golongan efek yang termasuk
dalam“permanentinvestment” penilaiannya didasarkan pada cost (valuation at cost)

2.2 Penentuan “Rate of Return” dan “Nilai” dari Efek Jangka Panjang
Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah:

vii
2.2.1 Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berutang yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga
secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari
analisa efek dalam penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “Yield”
yang diharapkan dari obligasi tersebut. Rate of return dan nilai obligasi relatif
mudah ditentukan selama obligasi tersebut diperkirakan tidak akan gagal
dalam pembayaran bunga secara periodik dan pembayaran modal pokoknya
(principal). Discount rate yang digunakan dalam penentuan dalam penentuan
nilai masing masing obligasi adalah berbeda-beda tergantung kepada besarnya
tingkat risiko tidak terbayarkan bunga dan principalnya.

1) Jenis – Jenis Obligasi


1. Obligasi Atas Unjuk (bearer bond) Obligasi yang tidak memiliki
identas pemiliknya.
2. Obligasi Atas Nama ( registered bond) Obligasi yang memiliki
identitas pemiliknya.
3. Obligasi dengan jaminan (secured Bond) Obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aktiva riil.
4. Obligasi tanpa jaminan (unsecured Bond) Suatu obligasi yang
diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aktiva riil tertentu.
5. Obligasi Konversi (Convertible bond) Obligasi yang dapat dialihkan
menjadi kepemilikan (saham) setelah jangka waktu tertentu.
6. Obligasi dengan bunga tetap Bunga obligasi besarnya sama dari awal
sampai dengan jatuh tempo.

viii
7. Obligasi dengan bunga mengambang, Obligasi yang memberikan
tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengn fluktuasi tingkat bunga
pasar yang berlaku.
8. Obligasi tanpa bunga, Obligasi yang dijual dengan discounted, jadi
yang diterima investor hanya sebesar nilai nominal dari obligasi
tersebut.
9. Obligasi tidak ada masa jatuh tempo Obligasi yang akan jatuh tempo
jika perusahaan penerbit dilikuidasi dan selama memegang obligasi
tersebut investor akan memperoleh bunga.
10. Obligasi pendapatan (Income Bond) Obligasi yang hanya membayar
bunga jika laba telah diperoleh.

Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada


bank. Bila kita membeli obligasi, kita akan memperoleh bunga/coupon
yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali
sampai waktu jatuh tempo. Investasi ini mungkin akan menjadi investasi
terbaik karena fluktuasi performanya relatif lebih rendah dibanding saham.
Tetapi perlu dipertimbangkan pula dalam memilih investasi tesebut karena
mengandung 4 masalah utama, diantaranya :
1. Default Risk
Penerbit obligasi terkadang mengalami kesulitan untuk membayar
coupon obligasinya, bahkan kita tidak mendapatkan pendapatan dari
kupon seperti yang dijanjikan. Dan biasanya harga dari obligasi
tersebut akan menurun tajam. Risiko ini dikenal dengan default risk
atau risiko gagal bayar.
2. Naiknya Tingkat Suku Bunga
Bila tingkat suku bunga turun, harga obligasi akan naik. Akan tetapi
bila suku bunga naik, harga obligasi tentunya akan menurun.
3. Risiko Pembelian Kembali

ix
Ada beberapa jenis obligasi yang memiliki feature call, di mana
perusahaan penerbit memiliki hak untuk membeli kembali (buy back)
obligasi yang kita pegang atau kita miliki pada harga tertentu (call
price), sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Hal ini biasa dilakukan
oleh perusahaan penerbit saat tingkat suku bunga di pasar turun
menjadi lebih rendah dari tingkat pembayaran kupon (coupon rate).
Selanjutnya perusahaan penerbit akan menggantikan obligasi baru
dengan tingkat kupon yang lebih rendah dari obligasi yang telah ditarik
(call). Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam pola arus kas
yang akan Anda terima. Selain itu, potensi untuk mendapatkan
keuntungan dari selisih harga beli dan jual atau capital gain juga akan
berkurang, karena harga obligasi di pasar tidak akan naik jauh dari call
price yang telah ditetapkan.
4. Biaya Investasi Tinggi
Walau investasi obligasi berpotensi memberikan keamanan pada nilai
investasi Anda, kerugian mungkin saja terjadi bila Anda ingin
menjualny sebelum jatuh tempo. Karena satuan jual beli instrumen
investasi yang cukup besar, umumnya Rp 1 miliar, bila kita hanya
memiliki obligasi bernilai Rp.250 juta, biasanya bila kita ingin
menjualnya, kita harus mau menerima nilai yang lebih rendah. Hal ini
dikarenakan para pemain investasi ini umumnya adalah institusibesar
seperti bank, perusahaan asuransi, atau dana pensiun. Pasar obligasi
yang masih rendah (jumlah transaksinya) juga berpengaruh terhadap
potensi kerugian dikarenakan tingginya biaya yang harus dikeluarkan.

2) Penentuan Besarnya “Rate Of Return”


Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan
dipertahankan sampai hari jatuhnya (yield to maturity) dapat

x
dihitungdengan menggunakan rumus jalan pintas (shortcut formula)
atau denganmenggunakan present value.

Dimana :
c = bunga tahunan dalam rupiah
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan dterima pada akhir
umurnya
p = harga pasarn = umur obligasi
Contoh :
Suatu obligasi yang bernominal Rp10.000,00 yang mempunyai harga pasar
Rp9.000,00 mempunyai umur 5 tahun dan membayarkan coupon (bunga
obligasi) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya “rate of return”
dari obligasi tersebut apabila obligasi itu akan dipertahankan sampai hari
jatuhnya (yield to maturity) ?
Jawab:

3) Penentuan Nilai Obligasi


Pada prinsipnya nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga
yangsedang berlaku Apabila obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh
(perpetuity) maka nilainya ditentukan dengan mengkapitalisasaikan bunga
tahunannya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu.Dengan

xi
demikian, nilai dari obligasi tersebut dapat ditentukan dengancara sebagai
berikut :

Contoh :
Suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh, mempunyai nilainominal
Rp20.000,00 dan membayarkan bunga Rp1.000,00 setiaptahunnya. Berapa
nllai obligasi tersebut berdasarkan kondisi pasar padawaktu ini di mana
tingkat bunga yang berlaku adalah 4% ?Berdasarkan rumus tersebut di atas
nilai dari obligasi itu adalah :

Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar naik menjadi 5% maka


nilaiobligasi tersebut akan turun menjadi

Sebaliknya kalau tingkat bunga yang berlaku turun menjadi 2% makanilai


obligasi tersebut akan naik menjadi

Untuk obligasi yang mempunyai hari jatuh, cara perhitungannya


adalah berbeda. Pada prinsipnya penentuan obligasi semacam ini adalah
denganmenggunakan tabel present value.Contoh :Suatu obligasi yang mempunyai
nilai nominal Rp20.000,00 danmempunyai umur 3 tahun. Bunga tahunan yang
dibayarkan adalaahRp1.000,00. Tingkat bunga yang berlaku pada waktu ini adalah
4% . berapa nilai dari obligasi tersebut berdasarkan kondisi pada waktu ini ?
Berdasarkan konsep P.V Maka nilai dari obligasi tersebut dapatditentukan sebagai
berikut:

xii
Berapa nilai obligasi tersebut apabila umurnya lima tahun ?Besarnya niali obligasi
tersebut adalah :

2.2.2 Saham Preferen


Saham preferen (preferred stock) adalah saham yang disertai dengan preferensi
tertentu di atas saham biasa dalam hal pembagian dividend dan pembagian kekayaan
dalam pembubaran perusahaan. Saham preferen ini biasanya memberikan dividend
yang tetap setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada umumnya saham preferen ini
tidak mempunyai hari jatuh (perpetuity).
Beberapa jenis saham preferen, antara lain:
1. Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada
pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap
mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen
kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).
2. Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak
untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahuntahun yang
lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).
Saham preferen memiliki karakteristik:

xiii
1. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda
2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen
3. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
4. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.

Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki


sifat-sifat seperti saham biasa maupun obligasi, maksudnya
1. Memiliki sifat seperti saham biasa karena dalam pembagian devidennya bias
berupa nihil atau nol jika laba perusahaan jatuh pada tingkat tertentu, selain
itu saham preferen merupakan penyertaankepemilikan dan dikeluarkan tanpa
adanya jatuh tempo.
2. Memiliki sifat seperti obligasi karena adanya hak didahulukan atas laba,
aktiva dan pendapatan yang biasanya tetap.

Rate of return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan rumus
sebagai berikut:

Contoh soal:
Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 1.000,00 dan
membayarkan dividend tahunan sebesar Rp. 50,00 dengan harga pasar Rp.
750,00. Berapa besarnya rate of return dari saham preferen tersebut?

xiv
1) Menentukan Nilai Dari Saham Preferen
Nilai dari saham preferen yang tidak mempunyai hari jatuh (perpetuity)
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Contoh:
Beberapa tahun yang lalu suatu perusahaan mengeluarkan
saham preferen yang bernomin Rp1.000,00 membayarkan dividend tahunansebesar
Rp75,00. Pada waktu itu tingkat bunga yang berlaku adalah7,5%. Pada waktu itu
perusahaan tersebut telah berkembang dan tingkat bunga yang berlaku
pada saat ini adalah 5%. Berdasarkan daata tersebuttentukan berapa nilai saham
preferen itu pada waktu ini ?
Jawab :

2.2.3 Saham Biasa


Penerbitan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Saham tersebut dijual melalui pasar utama
(primary market )atau pasar sampingan (secondary market). Saham biasa memiliki
karakteristik:
1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru.
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.

Penentuan besarnya rate of return dan nilai dari saham biasa (common
stock) lebih sukar dibandingkan dengan obligasi dan saham preferen,
karena:

xv
1. Forecasting dari pendapatan, dividend dan harga saham diwaktu yang akan
datang adalah sukar
2. Tidak seperti halnya dengan bunga dan dividend preferen, pendapatan dan
dividend saham biasa diharapkan meningkat setiap tahunnya, dan tidak tetap
konstan

Nilai investasi dari selembar saham biasa tergantung kepada jumlah pendapatan
dalam rupiah yang diharapkan akan diterima oleh seorang investor kalau dia membeli
saham tersebut. Dengan demikian maka nilai dari suatu saham ditentukan oleh
besarnya dividend yang diterima oleh investor selama dia mempertahankan saham
tersebut plus penerimaan hasil penjualan kalau dia menjual saham tersebut. Jadi harga
akhir (eding
price) dari saham biasa adalah sama denagn harga permulaan ditambah dengan
“capital gains” atau dikurangi dengan “capital lossess”. Capital gain akan diperoleh
kalau harga pada waktu dia menjual saham lebih tinggi daripada harga pada waktu
dia membelinya dan menderita “capital losses” kalau harga pada waktu menjual
sahamnya lebih rendah daripada herga pada waktu dia membelinya. Oleh karena
besarnya rate of return dari suatu saham merupakan penghasilan yang berasal dari
dividend plus capital gains, maka besarnya rate of return dari saham tersebut dapat
ditentukan dengan cara sebagai
berikut:

Dalam formula di atas D1 adalah dividend yang diharapkan pada akhir tahun
pertama, P1 adalah harga saham yang diharapkan pada akhir tahun pertama.
Sementara P0 adalah harga saham pada waktu ini.
Contoh soal:

xvi
Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp. 10.000,00. Pemodal mengharapkan cash-
dividend tahun depan sebesar Rp. 500,00 dan mereka juga mengharapkan bahwa pada
akhir tahun pertama saham tersebut akan dapat dijual dengan harga Rp. 10.400,00.
Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan besarnya rate of return yang diharapkan
dari saham tersebut adalah?
Jawab:

Rate of return yang diharapkan dari saham sebesar 9% tersebut terdiri dari dua unsur,
yaitu unsur pendapatan berasal dari dividend (dividen yield) sebesar 5% dan unsur
pendapatan berasal dari perbedaan kurs (capital gain) sebesar 4%.

xvii
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Efek atau dalam istilah bahasa inggris disebut Security adalah merupakansuatu
surat berharga yang bernilai serta dapat diperdagangkan.Perusahaan dapat
menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efekatau surat-surat berharga
(securities). Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan likuiditas atau
tujuan mendapatkan pendapatan dari dana yanditanamkan dalam efek tersebut.
Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan likuiditas atau tujuan
mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek tersebut. Pembelian
efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary
investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca, efek tersebut digolongkan
dalam aktiva lancar dan biasanya disebut “marketable securities” atau “temporary
investment”.
Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah :
1. Obligasi
2. Saham Preferen
3. Saham Biasa

3.2 Saran
Untuk memulai investasi, kita harus melihat terlebih dahulu kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Namun dalam melakukan
investasi saham kita tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti
resiko dan renturn dari investasi saham yang kita lakukan. Kunci utama untuk sukses
dalam investasi dan mengelola saham adalah dengan menilai aset tersebut dan juga
sumber aset. Selain itu kita juga harus melakukan analisis dan penilaian investasi
saham yang benar sesuai dengan data yang ada atau akurat.

xviii
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. 2009. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta;BPFE-
Yogyakarta
Keown, Arthur J, et al. 2008. Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat,
BPFE, Yogyakarta.

xix

Anda mungkin juga menyukai