Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKUITAS PEMEGANG SAHAM


PENERBITAN SAHAM DAN DEVIDEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Menengah II
Dosen Pengampu: H. Muhammad Ridho, S.E., M.Si.

Disusun Oleh
1. Dhela Fitri Yana (221120002584)
2. Efie Rohmatin Marfu’ah (221120002622)
3. Nasya Denisca Cindy (221120002597)

PROGRAM STUDI AKUTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NADHATUL ULAMA JEPARA
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah Nya lah kami dapat menyelesakan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi
Keuangan Menengah II. makalah ini berjudul “EKUITAS PEMEGANG
SAHAM: PENERBITAN SAHAM DAN DEVIDEN”. Adapun pembuatan
makalah ini adalah sebagai tugas makalah dengan tujuan pembelajaran untuk
mengetahui tentang Peneribtan Saham dan Deviden.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, terutama kepada dosen kami yang senantiasa
memberikan semangat dan dorongan untuk berkarya selama penelusuran bahan-
bahan disegala media.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Jepara, 15 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH......................................................................................................................................i
HUTANG JANGKA PANJANG : PELUNASAN DAN RESTRUKTURISASI...........................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 UTANG.............................................................................................................................3
2.2 UTANG JANGKA PANJANG........................................................................................3
2.3 PELUNASAN DAN RESTRUKTURISASI....................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saham merupakan salah satu instrument keuangan jangka panjang yang
diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham adalah bentuk kertas yang menjadi
tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan yang
tercantum di dalamnya nilai nominal yang jelas, nama perusahaan, dan hak-kewajiban
yang jelas pada setiap pemegang sahamnya. (Irham Fahmi 2012: 81). Posisi permintaan
dan penawaran atas saham yang ada di pasar modal Indonesia, membuat saham memiliki
harga untuk diperjualbelikan. Semakin tinggi tingkt permintaan dan penawaran terhadap
lembar saham, maka harga saham pun akan tinggi begitu juga sebaliknya.

Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan sangat
penting dilakukan. Kemampuan perusahan dalam mengoperasikan kegiatan operasional
perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan. Bberapa factor yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari
laporan keuangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas muncul beberapa masalah yang
dapat di rumuskan sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan ekuitas pemegang saham?
2) Apa yang dimaksud dengan saham, jenis-jenis saham dan faktor yang
mempengaruhi saham?
3) Apa yang dimaksud dengan deviden?

1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui definisi tentang ekuitas pemegang saham.
2) Untuk menjelaskan pengertian saham, jenis- jenis saham, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi saham.
3) Untuk mengetahui tentang deviden.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 EKUITAS PEMEGANG SAHAM

 Pengertian
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi
liabilitas (kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau
kekayaan entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.
Nantinya harta tersebut akan mengalami residu atau pengurangan karena
kewajiban yang harus dibayarkan seperti kewajiban hutang dan beban lainnya.
Nilai dari ekuitas tidak selalu positif, bisa juga nilai ekuitas menjadi negatif
karena beban yang dimiliki perusahaan lebih besar dibanding dengan nilai
asetnya.Saat ekuitas memiliki nilai negatif, maka disebut dengan defisit.

Ekuitas pemegang saham adalah jumlah nilai aset yang diberikan kepada
para pemegang saham suatu perusahaan, setelah dikurangi dengan hutang-hutang
atau kewajiban lainnya. Ekuitas ini dijadikan sebagai faktor acuan penentuan
sehat tidaknya kondisi keuangan sebuah bisnis.

 Klasifikasi

Klasifikasi dari ekuitas pemegang saham atas dasar sumber dibagi menjadi
modal setoran dan laba ditahan. Penyajian klasifikasi ekuitas atas dasar sumber
merupakan yang paling tradisional atau yang paling banyak digunakan oleh
banyak perusahaan.

Berikut adalah penjelasan dari klasifikasi ekuitas pemegang saham


berdasarkan sumbernya:

 Laba ditahan
Laba ditahan adalah hasil dari perhitungan akumulasi akun laba dan rugi,
laba yang ditahan perusahaan dan tidak dibayarkan kepada pemegang
saham sebagai dividen. Laba ditahan digunakan untuk membiayai
operasional perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
 Modal Setoran
Yang termasuk kedalam Modal Disetor adalah modal yuridis seperti
penerbitan saham baru, kapitalisasi laba ditahan, deviden saham, konversi
obligasi, dan stock subscription. Selain itu Modal setoran lain juga
termasuk dan berisi tentang premium modal saham, penjualan saham

2
treasuri, penyerapan defisit, deklarasi dividen likuidasi, restrukturisasi
kapital, dan revaluasi asset.

2.2 SAHAM

 Pengertian

Saham adalah bentuk kertas yang menjadi tanda bukti penyertaan


kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum di dalamnya
nilai nominal yang jelas, nama perusahaan, dan hak-kewajiban yang jelas pada
setiap pemegang sahamnya. (Irham Fahmi 2012: 81). Penerbitan saham
merupakan salah satu cara perusahaan untuk bisa mendapatkan dana segar atau
modal untuk pengembangan bisnis secara jangka panjang. Saham sendiri dapat
diperjualbelikan melalui Bursa Efek dengan harga yang berubah-ubah sesuai
dengan kondisi perusahaan dan juga kondisi ekonomi.

Nah, salah satu cara untuk memiliki saham perusahaan yaitu seseorang
harus membelinya di pasar modal. Pasar modal sendiri merupakan sebuah sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana untuk kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
lainnya.

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran


dasar dengan memeperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal
persyaratan kepemilikan saham telah ditetapkan dan, pihak yang memperoleh
kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham
dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar. Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan
investasi atau penanaman modal ke suatu perusahaan atau persero. Penanaman
modal di bagi menjadi 2:
- Penanaman modal dalam negeri
Menurut UU No.25 tahun 2007 pasal 1 ayat (5) Penanam modal dalam
negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha
Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.

- Penanaman modal asing.


Menurut UU No.25 tahun 2007 pasal 1 ayat (6). Penanaman modal
asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing,

3
dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia.

 Jenis-jenis Saham

Saham terbagi berdasarkan prioritas pembagian keuntungan ke pemegang


saham (dividen). Jenis saham terbagi menjadi dua, yakni saham biasa (common
stock) dan saham preferen (preferred stock).

 Saham Biasa (Common Stock)


Saham biasa atau common stock merupakan saham yang menempatkan
pemiliknya di paling akhir dalam pembagian dividen dan hak atas
kekayaan perusahaan. Dividen akan dibayarkan jika perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan/laba. Pemilik saham akan memiliki hak suara
atas perusahaan yang sahamnya dia miliki. Besar kecilnya hak suara
tersebut tergantung dari seberapa besar persentase saham yang dimiliki.
Jadi, jika Anda memiliki persentase yang besar atas saham dari sebuah
perusahaan, maka hak suara yang Anda miliki juga akan semakin besar.

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris


2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

 Saham Preferen (Preferred Stock)


Saham Preferen atau preferred stock merupakan saham yang memiliki
karakteristik dari saham biasa dan obligasi. Saham Preferen menghasilkan
pendapatan tetap seperti bunga obligasi. Saham Preferen juga merupakan
saham yang pemegangnya mendapatkan prioritas atau didahulukan atas
pembagian dividen perusahaan. Termasuk diprioritaskan untuk
mendapatkan pengembalian modal dari pembagian aset saat perusahaan
dilikuidasi.

Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan ciri-ciri yang


berbeda
2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih
tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian deviden

4
3. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya
maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari
saham biasa.
4. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila
kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit
terbentuk.
 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Saham
1.

 Risiko utang jangka panjang

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Hutang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang
atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan
dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat. Berdasarkan jangka
waktu pengembaliannya Jenis-jenis utang terbagi menjadi 3 jenis yaitu Hutang
Jangka Pendek, Hutang Jangka Waktu Menengah, dan Hutang Jangka Panjang.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban untuk melunasi pinjaman tertentu dalam
jangka waktu lebih dari 1 tahun.Jangka waktu 1 tahun ini merupakan 1 periode
akuntansi yang terhitung dari tanggal pembuatan neraca utang. Pembayaran jenis
utang ini dapat dilakukan dengan kas maupun diganti dengan aset tertentu. Atau,
dengan kata lain utang jangka panjang atau yang sering disebut sebagai kewajiban
tidak lancar adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo pembayarannya lebih
dari satu tahun atau 12 bulan. Utang jangka panjang ini biasanya dibutuhkan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam melakukan ekspansi usaha.
Misalnya untuk penambahan modal kerja, pembelian mesin atau aktiva tetap baru,
perluasan pabrik, akuisisi, ataupun pelunasan utang jangka panjang lain yang
segera jatuh tempo, dan lain-lain. Sebab itu, utang jangka panjang mencerminkan
rasio ekuitas (total debt to equity ratio), yaitu ukuran untuk menilai kemampuan
perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya. Beberapa jenis utang jangka
panjang yaitu Utang Hipotek, Utang obligasi, Pinjaman Jangka Panjang.
Adapun yang dimaksud dengan pelunasan utang jangka panjang adalah
suatu tindakan untuk membayar kembali utang yang telah jatuh tempo sesuai
dengan kesepakatan antara pemberi pinjaman dan peminjam. Pelunasan ini dapat
dilakukan secara sekaligus atau secara bertahap dalam beberapa kali pembayaran,
tergantung dari kesepakatan yang telah dibuat. Pelunasan utang jangka panjang
dapat dilakukan menggunakan sumber dana internal maupun eksternal.
Restrukturisasi utang adalah suatu proses menata ulang kewajiban perusahaan

6
agar terhindar dari kesulitan keuangan dengan tujuan setelah dilakukan
restrukturisasi utang ini kinerja keuangan perusahaan akan membaik. Restruktur
dalam hal ini adalah penataan ulang kembali utang yang telah atau akan jatuh
tempo lalu pembayarannya akan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pada kesepakatan antara pihak kreditur
dan debitur. Dilakukannya restrukurisasi utang ini memberikan keringanan
kepada debitur untuk memenuhi kewajibannya yang secara tidak langsung
perusahaan mempunyai peluang untuk dapat mengalokasikan dananya pada
operasional perusahaan terlebih dahulu dengan harapan agar hal tersebut
memberikan dampak terhadap perbaikan kinerja keuangan.

Anda mungkin juga menyukai