Disusun Oleh:
Ita Purnamasari 21430537
Saya mengingat bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus membantu, memberikan saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dan saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala saran, masukan serta kritik yang
membangun dari pembaca. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Sekuritas Dilutif dan Skema Kompensasi........................................................................5
2.2 Pengertian Laba Per Saham..............................................................................................8
2.3 Perhitungan LPS Dilusian untuk Peruahaan.....................................................................9
2.4 Penyajian dan Pengungkapan.........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
Kesimpulan...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
3
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian sekuritas dilutive dan skema kompensasi
beserta komponen yang ada didalamnya
2. Menjelaskan pengertian laba per saham
3. Menjelaskan struktur modal sederhana dan kompleks pada laba per
saham
4. Menjelaskan penyajian dan pengungkapannya
4
BAB II PEMBAHASAN
1) Opsi Saham
2) Waran Saham
3) Utang Konversi
5
Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya
untuk mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau pada
tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio
pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitaan obligasi
tersebut. Alasan perusahaan mengeluarkan utang konversi dikarenakan,
pertama untuk meningkatkan permodalan perusahaan dengan kemungkinan
mengeluarkan saham dalam jumlah yang lebih kecil. Kedua fitur konversi
yang melekat dalam obligasi dapat menjadi pemanis yang berdampak pada
tingginya permintaan atas obligasi tersebut dan turunnya biaya modal dari
pengeluaran obligasi tersebut
6
ekuitas dicatat dalam akun premi saham - ekuitas konversi dalam laporan
posisi keuangan.
e) Konversi Dipercepat
5) Kompensasi Saham
7
tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal,
maka entitas harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrument
ekuitas yang diberikan.
Entitaas harus mengukur barabg atau jasa yang diterima dan kenaikan
ekuitas terkait secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima,
kecuali nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal, jika entitas tidak
dapat estimasi secara andal maka maka entitas harus mengukur nilai barang dan
jasa tersebut dan kenaikan ekuitas terkait secara tidak langsung dengan mengaju
pada nilai wajar instrument ekuita yang diberikan.
Untuk hal ini entitas harus mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan
mengacu pada niai wajaar instrument ekuitas yang diberikan, karena pada
umumnya tidak mungkin untuk mengestimasi nilai wajar jasa yang diterima
secara andal. Nilai wajar instrument ekuitas tersebut harus diukur pada tanggal
pemberian. Tanggal pembelian adalah pada saat kedua belah pihak menyetujui
perjanjian pembayaran berbasis saham, dan. Secara umum, beban kompensasi
diakui pada periode ketika karyawan memberikan jasa disebut sebagai periode
jasa. kecuali ditentukan lain.periode jasa adalah periode vesting yaitu waktu
antara hibah dan tanggal vesting.
Untuk transaksi dengan pihak selain karyawan yang diukur dengan mengacu
pada nilai wajar instrument ekuitas yang diberikan. Dalam situasi ini PSAK 53
(revisi 2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur nilai wajar tersebut pada
tanggal entitas memperoleh barang atau pihak lawan transaksi menyerahkan jasa.
8
liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau ekuitas jika dan sepanjang tidak
terdapat iabilitas yang timbul.
Laba per saham adalah ukuran profitabilitas yang sangat berguna dan
apabila dibandingkan dengan Laba per Saham pada perusahaan sejenisnya, Laba
per Saham ini akan memberikan suatu gambaran yang sangat jelas tentang
kekuatan profitabilitas antara perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan
pembandingnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan pembandingnya harus
merupakan perusahaan yang bergerak di jenis industri yang sama. Earning per
Share atau EPS ini apabila dihitung selama beberapa tahun, maka akan
menunjukan apakah profitabilitas perusahaan tersebut semakin membaik atau
malah semakin memburuk. Investor biasanya akan menginvestasikan dananya
pada perusahaan yang Laba per Sahamnya yang terus meningkat.
LPS Dasar= Laba Bersih Residual : Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa
Laba bersih residual merupakan laba bersih dikurangi dengan dividen saham
utama. Dividen saham preferen meliputi:
1) Jumlah dividen dari saham preferen bukan kumulatif yang diumumkan bagi
periode yang bersangkutan.
9
dividen saham preferen kumulatif periode lalu meskipun dividen tersebut
diumumkan atau dibayar dalam periode kini.
LPS Dasar digunakan sebagai informasi laba yang akan diperoleh oleh
pemegang saham per lembar saham yang di milikinya. Apabila perusahaan
memiliki sekuritas dilutive, maka berarti perusahaan tersebut memiliki struktur
modal yang relative kompleks sehingga penyajian LPS Dasar saja tidak dapat
memberikan informasi yang akurat. Dalam perhitungan LPS dilusian, laba
residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar harus disesuaikan
dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang
dilutif.
Penyesuaian terhadap laba residual dilakukan untuk beberapa hal berikut ini:
a) Setiap deviden dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
b) Bunga dari efek perpotensi saham biasa yang dilutif, yang diakui pada periode
bersangkutan.
c) Perubahan pendapatan atau beban yang timbul dari konvensi efek berpotensi
saham biasa bersifat dilutif.
10
Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar dilakukan
dengan menambah jumlah rata-rata tertimbang (dalam perhitungan LPS Dasar)
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi
semua efek berpotensi saham biasa dikonverensikan menjadi saham biasa.
1) Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu
periode;
2) Nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar instrumen ekuitas
yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan;
3) Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau rugi entitas
dalam suatu periode dan posisi keuangannya.
1) Jumlah laba (rugi) yang dipakai sebagai pembilang dalam perhitungan LPS
Dasar dan Dilusian, dan rekonsiliasinya dengan laba (rugi) untuk periode yang
bersangkutan.
2) Jumlah rata rata tertimbang saham beredar yang dipakai sebagai penyebut
dalam perhitungan LPS Dasar dan dilusian, dan rekonsiliasi penyebut penyebut
satu dengan yang lain
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Utang konversi Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi
pemegangnya untuk mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau
pada tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio
pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitaan obligasi
tersebut. Perlakuan Akuntansi Utang Konversi: Akuntansi saat penerbitan,
Akuntansi saat penyelesaian obligasi konversi (Utang dilunasi saat jatuh tempo,
Konversi obligasi pada saat jatuh tempo, Konversi obligasi pada saat sebelum
jatuh tempo, Pembelian kembali sebelum jatuh tempo)
Saham preferen konversi adalah sekuritas saham utama yang mana pemilik
saham preferen dapat mengonversi menjadi saham biasa dalam jumlah yang telah
ditentukan sebelumnya.
12
Apabila perusahaan memiliki sekuritas dilutive, maka berarti perusahaan
tersebut memiliki struktur modal yang relative kompleks sehingga penyajian LPS
Dasar saja tidak dapat memberikan informasi yang akurat.
perusahaan harus menyajikan LPS Dasar dan LPS Dilusian pada laporan
laba rugi untuk seluruh periode yang disajikan. Penyajian LPS Dasar dan Dilusian
harus tetap dilakukan, meskipun jumlahnya negatif karena perusahaan menderita
rugi (rugi per saham).
13
DAFTAR PUSTAKA
14