COVER
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
SekuritasDilutifdanLaba per Saham.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Sekuritas Dilutif dan Skema Kompensasi......................................................5
1) Opsi Saham.......................................................................................................5
2) Waran Saham...................................................................................................5
3) Utang Konversi.................................................................................................6
4) Saham Preferen Konversi................................................................................8
5) Kompensasi Saham..........................................................................................8
2.2 Pengertian Laba per Saham..........................................................................10
2.3 Perhitungan LPS Dilusian untuk Perusahaan.............................................11
1) Perhitungan LPS Dasar untuk Perusahaan dengan Struktur Modal............11
Sederhana...............................................................................................................11
2) Perhitungan LPS Dasar untuk Perusahaan dengan Struktur Modal...........11
Kompleks................................................................................................................11
2.4 Penyajian dan Pengungkapan......................................................................13
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................14
3.2 SARAN............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Investor tidak akan langsung puas dengan hanya mengetahui laba meningkat ketika
mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan. Investor ingin mengetahui kaitan antara
laba bersih dengan saham yang dimiliki dan harga pasar saham. Investor akan menggunakan
Laba per saham (earnings per share) sebagai alat ukur yang berguna untuk membandingkan
laba dari berbagai satuan usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba dari waktu ke
waktu mana kala terjadinya perubahan dalam struktur modal. Laba per saham dengan ringkas
menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan harga pasar saham beredar. Laba per saham
yang dikaitkan dengan harga pasar saham bisa memberikan gambaran tentang kinerja
perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam pemilik perusahaan.
Penghitungan laba per saham tidak hanya berdasarkan saham biasa beredar tapi juga
berdasarkan jumlah lembar saham yang akan beredar jika sekuritas konvertibel tertentu
ternyata dikonversi dan jika opsi atas saham tertentu ternyata digunakan. Laba per saham
akan menurun jika saham biasa diterbitkan karena pengkonversian sekuritas dan penggunaan
opsi. Sekuritas atau surat berharga yang akan mengakibatkan penurunan laba per saham
disebut sekuritas dilutif.
3
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan pengertiansekuritas dilutive dan skema kompensasi beserta
komponen yang ada didalamnya
2) Menjelaskan pengertian laba per saham
3) Menjelaskan struktur modal sederhana dan kompleks pada laba per saham
4) Menjelaskan penyajian dan pengngkapannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1) Opsi Saham
Merupakan kontrak yang diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor
lainnya dimana kontrak tersebut memberikan opsi/hak bagi penerimanya untuk
menjual/membeli suatu saham perusahaan yang menjadi dasar perdagangan opsi
tersebut dalam jumlah dan pada harga yang telah ditentukan sebelumnya serta berlaku
dalam periode tertentu.
2) Waran Saham
5
Waran saham merupakan opsi yang diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran
untuk membeli saham dengan harga tertentu dalam waktu tertentu. Waran biasanya
dikeluarkan sebagai pemanis sekuritas lainnya yang sering kali digunakan dalam
situasi sebagai berikut:
3) Utang Konversi
Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya untuk
mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau pada tanggal tertentu
setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan
terlebih dahulu pada penerbitaan obligasi tersebut. Alasan perusahaan mengeluarkan
utang konversi dikarenakan , pertama untuk meningkatkan permodalan perusahaan
dengan kemungkinan mengeluarkan saham dalam jumlah yang lebih kecil. Kedua
,fitur konversi yang melekat dalam obligasi dapat menjadi pemanis yang berdampak
pada tingginya permintaan atas obligasi tersebut dan turunnya biaya modal dari
pengeluaran obligasi tersebut
Bentuk utang yang paling umum dikeluarkan oleh perusahaan adalah obligasi
konversi. Obligasi konversi mengkombinasikan antara keuntungan obligasi dari
segi pendapatan tetap dan fasilitas pilihan bagi pemegangnya untuk
menukarkannya menjadi saham, sehingga memiliki opsi konversi akan ditukarkan
apabila harga saham meningkat secara signifikan. Beberapa bentuk dari utang
konversi : Utang konversi dengan fitur Konversi Sebagian, Utang Konversi dengan
Fitur Konversi Seluruhnya, Utang Konversi dengan Fitur Konversi Wajib
Seluruhnya
6
Utang Konversi merupakan instrument campuran yang memiliki kmponen utang
dan juga komponen ekuitas. PSAK 26 (Revisi 2010) Laba Per Saham
menyatakann bahwa entitas harus memisahkan kedua komponen tersebut dalam
pengakuan dan penyajian.
1) Tentukan total nilai pasar utang konversi dengan dua komponen liabilitas dan
ekuitas.
2) Tentukan komponen liabilitas dengan menghitung nilai kini neto dari semua
aliran kontraktual kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan tingkat
bunga pasar.
3) Kurangi komponen liabilitas yang dihitung dilangkah ke-2 dari nilai pasar
obligasi konversi akan diperoleh nilai ekuitas.
e) Konversi Dipercepat
7
menawarkan “iming-iming” yang disebut “sweetener”. Bentuk dari pemanis ini
bias berbentuk kas atau saham biasa . perusahaan harus mengakuinya sebagai biaya
atas sweetener tersebut.
5) Kompensasi Saham
Merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada pemasok baarang atau jasa
yang dapat mencakup pihak karyawan dan non-karyawan yang mana kompensasi
tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan pada harga saham atau instrumen ekuitas perusahaan. Berbeda dengan
obligasi koversi yang mana prinsipalnya merupakan sekuritas utang dan opsi
konversinya merupakan sekurita sekuitas , saham preferen konversi secara
prinsipalnya merupakan sekuritas ekuitas dan opsi konversinya pun merupakan
sekuritas ekuitas. Oleh karana itu perusahaan tetap memasukkan kedua komponen
tersebut dalam ekuitas perusahaan. Bila saham preferen dikonvesi atau dilunasi , tidak
dicatat adanya laba rugi konversi atau penjualan.
8
b) Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Instrument
Ekuitas
Entitaas harus mengukur barabg atau jasa yang diterima dan kenaikan ekuitas
terkait secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali
nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal , jika entitas tidak dapat
estimasi secara andal maka maka entitas harus mengukur nilai barang dan jasa
tersebut dan kenaikan ekuitas terkait secara tidak langsung dengan mengaju pada
nilai wajar instrument ekuita yang diberikan.
Untuk hal ini entitas harus mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan
mengacu pada niai wajaar instrument ekuitas yang diberikan , karena pada
umumnya tidak mungkin untuk mengestimasi nilai wajar jasa yang diterima
secara andal. Nilai wajar instrument ekuitas tersebut harus diukur pada tanggal
pemberian. Tanggal pembelian adalah pada saat kedua belah pihak menyetujui
perjanjian pembayaran berbasis saham, dan. Secara umum, beban kompensasi
diakui pada periode ketika karyawan memberikan jasa disebut sebagai periode
jasa. kecuali ditentukan lain.periode jasa adalah periode vesting yaitu waktu
antara hibah dan tanggal vesting.
Untuk transaksi dengan pihak selain karyawan yang diukur dengan mengacu pada
nilai wajar instrument ekuitas yang diberikan. Dalam situasi ini PSAK 53 (revisi
2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur nilai wajar tersebut pada tanggal
entitas memperoleh barang atau pihak lawan transaksi menyerahkan jasa.
9
f) Transaksi Berbasis Saham yang Memberikan Pilihan Dalam Penyelesaian
Suatu entitas harus mengakui transaksi pembayaran berbasis saham yang mana
persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan
transaksi untuk menyelesaikan transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas
atau dengan penerbitan instrument ekuitas sebagai transaksi, pembayaran berbasis
saham dengan penyelesaia kas, jika dan sepanjang entitas telah menimbulkan
liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau ekuitas jika dan sepanjang tidak
terdapat iabilitas yang timbul.
Laba per saham adalah ukuran profitabilitas yang sangat berguna dan apabila
dibandingkan dengan Laba per Saham pada perusahaan sejenisnya, Laba per Saham
ini akan memberikan suatu gambaran yang sangat jelas tentang kekuatan
profitabilitas antara perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan
pembandingnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan pembandingnya harus merupakan
perusahaan yang bergerak di jenis industri yang sama. Earning per Share atau EPS ini
apabila dihitung selama beberapa tahun, maka akan menunjukan apakah profitabilitas
perusahaan tersebut semakin membaik atau malah semakin memburuk. Investor
biasanya akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang Laba per Sahamnya
yang terus meningkat.
10
2.3 Perhitungan LPS Dilusian untuk Perusahaan
1) Perhitungan LPS Dasar untuk Perusahaan dengan Struktur Modal
Sederhana
Struktur modal perusahaan dikatakan sederhana (Simple Capital Structure )
jika hanya terdiri dari saham biasa dan tidak mencakup saham biasa potensial
(sekuritas konvertibel, opsi, waran).
Laba bersih residual merupakan laba bersih dikurangi dengan dividen saham
utama. Dividen saham preferen meliputi:
1) Jumlah dividen dari saham preferen bukan kumulatif yang diumumkan bagi
periode yang bersangkutan.
2) Jumlah dividen preferen kumulatif yang terakumulasi bagi periode yang
bersangkutan, dividen tersebut sudah atau belum diumumkan. Jumlah saham
dividen saham utama kumulatif untuk periode bersangkutan tidak mencakup
dividen saham preferen kumulatif periode lalu meskipun dividen tersebut
diumumkan atau dibayar dalam periode kini.
11
semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Perhitungan LPS dilusian untuk
perusahaan dengan strukrut modal kompleks adalah sebagai berikut:
+/+
Laba Bersih Residual Penyesuaian atas Efek
LPS= atau
Jumlah Rata−Rata Tertimbang Berpotensi Saham
Saham Biasa Biasa yang dilutif
-/-
LPS Dasar
LPS Dilusian
Perhitungan LPS Dilusin menyesuaikan LPS Dasar dengan efek berpotensi saham
biasa yang bersifat dilutif. Efek tersebut seolah-olah dikonverensi menjadi
sekuritas saham sehingga mempengaruhi perhitungan LPS. Beberapa efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif adalah sebagai berikut.
1) Opsi, Warna, dan Instrumen keuangan sejenis.
2) Instrumen yang dapat dikenverensikan.
3) Saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen
4) Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas
5) Opsi yang dibeli,
6) Opsi jual yang diterbitkan
12
1) Penyesuaian terhadap laba residual (setelah pajak)
Penyesuaian terhadap laba residual dilakukan untuk beberapa hal berikut
ini:
a) Setiap deviden dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
b) Bunga dari efek perpotensi saham biasa yang dilutif, yang diakui pada
periode bersangkutan.
c) Perubahan pendapatan atau beban yang timbul dari konvensi efek berpotensi
saham biasa bersifat dilutif.
2) Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar
Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar dilakukan
dengan menambah jumlah rata-rata tertimbang (dalam perhitungan LPS Dasar)
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi
semua efek berpotensi saham biasa dikonverensikan menjadi saham biasa.
1) Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu periode;
2) Nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar instrumen ekuitas yang
diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan;
3) Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau rugi entitas dalam
suatu periode dan posisi keuangannya.
Sedangkan berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan Laba Per Saham (LPS), maka
perusahaan harus menyajikan LPS Dasar dan LPS Dilusian pada laporan laba rugi untuk
seluruh periode yang disajikan. Penyajian LPS Dasar dan Dilusian harus tetap dilakukan,
meskipun jumlahnya negatif karena perusahaan menderita rugi (rugi per saham). Perusahaan
harus mengungkapkan hal hal berikut ini.
1) Jumlah laba (rugi) yang dipakai sebagai pembilang dalam perhitungan LPS Dasar dan
Dilusian, dan rekonsiliasinya dengan laba (rugi) untuk periode yang bersangkutan.
2) Jumlah rata rata tertimbang saham beredar yang dipakai sebagai penyebut dalam
penghitungan LPS Dasar dan Dilusian, dan rekonsiliasi penyebut penyebut satu dengan
yang lain.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sekuritas dilutif merupakan surat berharga yang dapat dikonversi menjadi saham
biasa sehingga pada saat dikonversikan akan memengaruhi jumlah saham yang
beredar dan berdampak pada penurunan nilai laba per saham atau terdilusi.
Skema kompensasi merupakan program kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada pihak –pihak yang terkait baik karyawan maupun non karyawan.
Opsi saham Merupakan kontrak yang diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya dimana kontrak tersebut memberikan opsi/hak bagi
penerimanya untuk menjual/membeli suatu saham perusahaan yang menjadi dasar
perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya serta berlaku dalam periode tertentu. Waran saham merupakan opsi yang
diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran untuk membeli saham dengan harga
tertentu dalam waktu tertentu
Utang konversi Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi
pemegangnya untuk mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau
pada tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran
yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitaan obligasi tersebut. Perlakuan
Akuntansi Utang Konversi: Akuntansi saat penerbitan, Akuntansi saat penyelesaian
obligasi konversi (Utang dilunasi saat jatuh tempo, Konversi obligasi pada saat jatuh
tempo, Konversi obligasi pada saat sebelum jatuh tempo, Pembelian kembali sebelum
jatuh tempo)
Saham preferen konversi adalah sekuritas saham utama yang mana pemilik saham
preferen dapat mengonversi menjadi saham biasa dalam jumlah yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kompensasi saham Merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada
pemasok baarang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan non-karyawan
yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang
14
jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atau instrumen ekuitas
perusahaan. Pengakuan kompensasi berbasis saham: Transaksi Pembayaran Berbasis
Saham yang Diselesaikan dengan Instrument Ekuitas, Transaksi Dengan Karyawan,
Transaksi dengan pihak selain karyawan, Transaksi Berbasis Saham yang
Diselesaikan dengan Menggunakan Kas, Transaksi Berbasis Saham yang
Memberikan Pilihan Dalam Penyelesaian
Struktur modal perusahaan dikatakan sederhana (Simple Capital Structure ) jika
hanya terdiri dari saham biasa dan tidak mencakup saham biasa potensial (sekuritas
konvertibel, opsi, waran).
Apabila perusahaan memiliki sekuritas dilutive, maka berarti perusahaan tersebut
memiliki struktur modal yang relative kompleks sehingga penyajian LPS Dasar saja
tidak dapat memberikan informasi yang akurat.
perusahaan harus menyajikan LPS Dasar dan LPS Dilusian pada laporan laba rugi
untuk seluruh periode yang disajikan. Penyajian LPS Dasar dan Dilusian harus tetap
dilakukan, meskipun jumlahnya negatif karena perusahaan menderita rugi (rugi per
saham).
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami buat mengenai Sekuritas Delutif dan Laba per Saham.
15
DAFTAR PUSTAKA
Martani, D., Veronica NPS, S., Wardhani, R., Farahmita, A., Tanujaya, E., & Hidayat, T. (2015).
Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
16