Anda di halaman 1dari 18

Akuntansi Sosial

Dan Lingkungan
28 September 2020
Akuntansi Konservatif dan Krisis Sosial Lingkungan
Lala Ardila/1710104041
01 Pendahuluan
Akuntansi
Kelemahan Akuntansi
Konservatif 02 Konservatif
dan Krisis
Reformasi Akuntansi
Sosial 03 Konservatif
Lingkungan Agenda Menghijaukan
04 Akuntansi
Pendahuluan
Pada tahun 1950, American Accounting Association menerbitkan buku
monograf berjudul An Introduction to Corporate Accounting Standards karya W.A
Paton dan A.C Littleton.

Dalam bukunya tersebut, Paton dan Litteton merumuskan tujuh konsep dasar
akuntansi (Paton dan Litteton, Soewardjono: 210) yaitu:
1. Konsep entitas Bisnis/Kesatuan Usaha
2. Kontinuitas Usaha/Keberlanjutan Usaha
3. Penghargaan Sepakatan
4. Biaya Melekat
5. Upaya dan Hasil/Capaian
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
7. Asumsi
Pendahuluan
Pasca penerbitan buku monograf standar akuntansi yang berisi tujuh konsep
dasar, perkembangan akuntansi di Amerika kian pesat, ditambah lagi munculnya
publikasi hasil riset Ball dan Brawn (1968) dan Braver (1968)

Pasca publikasi dari dua jurnal tersebut, kemudian diikuti dan diperkuat oleh
sejumlah riset dari peneliti-peneliti pada era 1970-190an yang membuat
pemerintah dan pelaku ekonomi masyarakat semakin yakin bahwa prinsip-prinsip
akuntansi, konsep dasar akuntansi dan standar akuntansi keuangan sangat penting
untuk dikaji, dikembangkan dan dirumuskan secara serius oleh tim independen
yang kompeten.
Pendahuluan
Prinsip-prinsip akuntansi, kerangka konseptual, dan standar akuntansi
yang dirumuskan oleh Paton dan Littleton, AAA maupun FASB telah banyak
diadopsi dan diterapkan oleh berbagai Negara termasuk Indonesia pada era
1970-1990.
Pendahuluan
Dibalik berbagai kontribusi positif, ada beberapa pendapat yang
mengatakan jika akuntansi berada dibalik seriusnya eskalasi kerusakan
lingkungan dan ekologi serta krisis sosial disejumlah Negara berkembang,
termasuk Indonesia. Alasannya sebagai berikut:
1. Akuntansi dan Informasi Laporan Keuangan yang dihasilkannya
ditudung turut berkontribusi sebagai pemicu terjadinya krisis lingkungan.
2. Akuntansi juga dituding menjadi penyebab terjadinya krisis sosial yang
kian serius.

Selain dua alasan yang telah disebutkan, adakah hal lain yang menjadi
alasan mengapa akuntansi bisa dituding turut berkontribusi sebagai pemicu
dan pemacu semakin parahnya krisis lingkungan dan krisis sosial?
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Sejumlah pihak menuding bahwa akuntansi turut berkontribusi sebagai
pemicu krisis sosial dan lingkungan, karena informasi keuangan yang
dihasilkan dari proses akuntansi dan disajikan dalam Laporan Keuangan
tidak memasukkan objek, peristiwa dan transaksi lingkungan, serta
mengabaikan dampak negative dari aktivitas korporasi terhadap
masyarakat dan lingkungan.

Mengapa akuntansi konvensional yang berbasiskan pada akuntansi


keuangan mengabaikan objek, kejadian, transaksi dan dampak
eksternalitas sosial-lingkungan dalam proses pelaporan keuangan?
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Jawabannya adalah konsep dasar, prinsip-prinsip dasar
akuntansi yang berlaku umum, kerangka konseptual dan
standar akuntansi yang sudah dirumuskan sejak era 1950-an
hingga sekarang cenderung bersikap konservatif dalam
menghadapi ketidakpastian.
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Kendala utama akuntansi konvensional yang tidak
responsive terhadap isu dan permasalahan lingkungan/krisis
ekologi dalam proses akuntansi adalah terjadinya
ketidakcocokan antara informasi akuntansi dengan isu
ekologi. Ketidakcocokan tersebut dikarenakan akuntansi
konvensional menganut konsep dasar seperti: keberlanjutan
usaha, akrual, konsistensi, kehati-hatian dan moneter.
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Menurut Deegan (2004) dan Loko (2001) ada lima
keterbatasan mendasar yang menyebabkan
akuntansi konvensional bersikap konservatif dengan
mengabaikan isu-isu sosial dan lingkungan dalam
proses akuntansi dan pelaporan keuangan.
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Pertama, akuntansi keuangan hanya berfokus pada
kebutuhan informasi dari pihak-pihak yang terlibat
dalam pengambilan keputusan alokasi sumber daya
ekonomi entitas.

Kedua, pertimbangan utama dalam proses akuntansi


dan pelaporan keuangan adalah materialitas dan
informasi yang disajikan.

Ketiga, pelaporan akuntansi cenderung


memperlakukan pengorbanan sumber daya ekonomi
yang tidak jelas manfaat ekonominya dimasa depan
sebagai beban periodik.
Kelemahan Akuntansi Konservatif
Keempat, akuntansi mengadopsi asumsi “entitas
bisnis” yang mengharuskan perusahaan diperlakukan
sebagai suatu entitas yang berbeda dari pemangku
kepentingan.

Kelima, proses akuntansi hanya berfokus pada


komponen-komponen yang dapat dikontrol.
Reformasi akuntansi Konservatif
Berdasarkan uraian sebelumnya, reformasi dan
transformasi terhadap beberapa kelemahan
akuntansi konvensional yang cenderung konservatif
dan lebih berfokus pada perspektif akuntansi
keuangan menuju
Content Here akuntansi yang lebih peduli dan

ramah terhadap masyarakat dan lingkungan menjadi


sangat penting dan mendesak.
Content Here

Content Here
Reformasi akuntansi Konservatif
Beberapa ilmuwan akuntansi mengusulkan
perlunya pengembangan gagasan baru akuntansi
yang lebih sensitive terhadap isu-isu lingkungan dan
sosial.
1. Grany dan Laughin (1991,2012) mengusulkan
Content Here

dikembangkannya akuntansi sosial.


2. Konsep akuntansi keberlanjutan
3. Akuntansi hijau
Content Here

Content Here
Agenda Menghijaukan Akuntansi
Untuk mengatasi kelemahan
akuntansi konvensional, diperlukan
reformasi dan transformasi menuju
akuntansi hijau.
Agenda Menghijaukan Akuntansi
Pertama, difokuskan untuk mengembangkan dan
menerapkan akuntansi hijau yang berbasis pada tiga
pilar dasar tanggung jawab korporasi yaitu ekonomi,
sosial dan lingkungan.

Kedua, diarahkan untuk mendorong dan


mewujudkan akuntabilitas korporasi.

Ketiga, diarahkan untuk mendorong transparansi


informasi keuangan, sosial dan lingkungan korporasi
pada stakeholder.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai