Anda di halaman 1dari 18

UJIAN AKHIR SEMESTER

TEORI AKUNTANSI

Oleh:

ANGGI ANGGRAENI
NIM 1911070339

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
BEKASI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020

1
DAFTAR ISI

1. Jawaban Ujian Akhir Semester……………………………………………1


2. International Review………………………………………………………8
3. Resume Aset……………………………………………………………….11
4. Resume PSAK 16………………………………………………………….14
5. Resume Revenue (Pendapatan)……………………………………………15

i
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2020/2021
PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
PERBANAS
IK
MATA UJIAN : TEORI AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : S1 Akuntansi
HARI/TANGGAL : Sabtu/19 Juni 2021
WAKTU : 08.00 – 10.00
DOSEN : Drs.Panubut Simorangkir.,Ak.MM.,CA
JENIS SOAL : Esai
SIFAT UJIAN : Tutup Buku

1. Uraikan apa keunggulan serta kelemahan penggunaan historical cost p.162


Jawab
1. Kelebihan historical cost:
 Historical cost merupakan variable yang objektif, karena didasarkan pada
transaksi pertukaran di masa lalu.
 Dalam keadaan harga jual tidak pasti atau dalam keadaan biaya tambahan sulit
untuk diperkirakan sehingga net output value tidak dapat ditaksir, maka
metode historical cost akan banyak bermanfaat.
 Untuk inventory yang dibeli langsung, maka historical cost menyajikan
pengukuran kuantitas dari sumber-sumber yang dikorbankan.
 Dikarenakan terjadinya penukaran yang tidak dipastikan, maka historical cost
merupakan nilai yang benar-benar telah dikorbankan.
 Dari segi pertanggungjawaban khusus mengenai uang dan sumber-sumber
lainnya, historical cost jumlahnya sama dengan sumber-sumber lain yang
dikorbankan.
2. Kelemahan historical cost:
 Bila barang-barang diperoleh pada tanggal yang berlainan, maka tidak bisa
diperbandingkan satu sama lain, karena historical cost tidak mewakili nilai
uang yang sama apabila terjadi inflasi dan deflasi.
 Cepat menjadi out of date.
 Karena sifatnya historis, maka matching cost dengan revenue tidak
menyajikan hasil yang berarti.
 Historical cost untuk perbandingan yang menghendaki joint cost, sampai saat
ini masih terkendala belum diketemukannya metode alokasi yang tepat bagi
joint cost tersebut.

1
2. Fair value hierarchy ada tiga level. Berikan penjelasan atas ketiga level tersebut.
p.242
Jawab:
 Level 1: Menggunakan harga yang dikutip (quoted price) untuk asset dan kewajiban
yang identikpada referensi pasar aktif di mana informasi tersebut tersedia. Harga yang
dikutip tidak bolehdisesuaikan.
 Level 2: Jika harga yang dikutip untuk asset dan kewajiban pada referensi pasar aktif
tidaktersedia, nilai wajar harus diestimasi berdasarkan harga yang dikutip untuk asset
atau kewajiban yangserupa/mirip pada pasar aktif, disesuaikan sepantasnya sesuai
dengan perbedaannya.
 Level 3: Jika harga yang dikutip untuk asset dan kewajiban yang sama dan
serupa/mirip padapasar aktif tidak tersedia, atau jika perbedaan antara asset dan
kewajiban yang mirip tidak secaraobjektif tersedia, nilai wajar harus diestimasi
menggunakan teknik penilaian berganda bersesuaiandengan pendekatan pasar, income
dan cost.

3. Berikan penjelasan tentang proprietary theory dan entity theory.p253


Jawab:
1. Proprietary theory
Proprietary theory adalah sebuah teori yang didasarkan pada pemikiran bahwa
proprietor (pemilik) adalah pusat dari seluruh perhatian. Di bawah pemikiran
pandangan ini seluruh konsep akuntansi, prosedur dan aturan diformulasikan disusun
sesuai dengan kepentingan pemilik sebagai dasar pemikirannya. Menurut Vernon
Kam (1990) dalam Amrullah (2014) proprietary adalah “subtansi” dari sistem doule-
entry dan sejarah munculnya akuntansi berkaitan dengan proprietoship. Tujuan utama
teori proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik
karena kepemilikan menggambarkan kekayaan bersih atas bisnis (kegiatan usaha) dan
dapat direpresentasikan dengan persamaan akuntansi :
Proprietorship = Asset – Liability
Menurut Vernon Kam (1990) dalam Amrullah (2014) Teori ini merupakan
teori akuntansi yang paling kuno dan banyak konsep akuntansi yang dikembangkan
dari teori ini . semakin besarnya perkembangan suatu perusahaan dan lingkungan
industri yang semakin cepat, maka perkembangan pasar uang dari reliabilitas
informasi akuntansi, mengakibatkan pendekatan proprietary theory menjadi tidak
sesuai. Sehingga munculah konsep entity theory, yang mengarah pusat perhatiannya
pada unit ekonomi, perbedaan dan pemisahaan kepemilikan.
2. Entity theory
Entity Theory (teori entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah
dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam perusahaan dan unit usaha
itulah yang menjadi pusat perhatiaan dan menyajikan informasi yang harus dilayani,
bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan
kewajiban perusahaan baik kepada kreditur maupun kepada pemilik. Persamaan
akuntansi dari konsep entity theory adalah sebagai berikut :
Asset =Liability + Equity
Mulawarman (2009) menjelaskan bahwa sebenarnya model bisnis
kontemporer sekarang ini sangat berbeda dengan modal bisnis masa lalu. Yang berarti
keberlangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan sendiri oleh pemilik, tetapi
banyak sekali dipengaruhi oleh banyak pihak seperti pelanggan, kreditur, manajemen,
pegawai, pemasok, pemerintah, dan lain-lain yang juga sama-sama memiliki

2
kepentingan terhadap perusahaan. Oleh karena itu kedua teori tersebut tidak akan
mampu mewadahi kemajemukan stakeholder dan percepatan bisnis yang ada saat ini,
dan untuk mengatasi hal ini diperlukan alternatif yang tepat, yaitu enterprise theory.

4. Dalam hal definisi liabilitas, terdapat komponen present obligation dan past
transaction. Berikan penjelasan kedua komponen tersebut.p.263
Jawab
Kieso menyatakan definis hutang adalah : “as a present obligation of a
economic arising from past events, the settlement of which is expected to result in
outflow from the company of resources, embodying economic benefit.” Stice (2004:
768, terjemahan) menyatakan: “Suatu kewajiban adalah hasil transaksi atau kejadian
dimasa lalu”. Belkaoui (1993: 400) mendefinisikan hutang adalah : FASB statement
No. 6, as follow : “ Liabilities are probable future sacrifices of economic benefit
arising from present obligation of a particular entity to transfer assets or provide
servise to other entities in the future as a result of past transactions or event.”
Berdasarkan pendapat dari para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa hutang
adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kejadian (peristiwa) ekonomis masa lalu
dengan mengorbankan sumber daya (kas, barang atau jasa) dalam pelunasannya.
Dapat disimpulkan ciri karakteristik dari hutang adalah :
1. Kewajiban sekarang
2. Timbul dari kejadian ekonomis atau peristiwa masa lalu.
3. Penyelesaian kewajiban melibatkan transfer asset (Kas, barang atau jasa)
4. Pengakuan Hutang
“Suatu kewajiban adalah hasil transaksi atau kejadian dimasa lalu. Maka suatu
kewajiban tidak diakui sampai terjadinya kewajiban tersebut” (Stice, 2004: 768,
terjemahan). Artinya kewajiban diakui pada saat kewajiban itu timbul karena suatu
perjanjian (kontrak) yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Kieso (2011: 666)
menyatakan “ In other word, a liabilities has three essential characteristics: 1) It is a
present obligation, 2) It arise from past events, 3) It results in outflow of resources
(cash, goods, servise). Dapat ditarik kesimpulan juga bahwa pengakuan hutang diakui
pada saat terjadinya peristiwa (even).
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1994 : 128) pengertian hutang
adalah: “ uang atau jasa yang dipinjamkan oleh pihak lain, merupakan kewajiban
resmi dari sebuah usaha yang timbal balik dari perjanjian tertulis maupun lisan”.
Artinya hutang diakui pada saat terjadinya perjanjian baik secara tertulis maupun
dilakukan secara lisan. Sedangkan AFB (statement nomor. 4, paragraph 181) dan
FASB (SFAC 5 paragraf 67), menyatakan : “Hutang diakui bila transaksi yang
menimbulkan kewajiban telah terjadi”, menyatakan bahwa hutang diukur berdasarkan
jumlah uang pada suatu transaksi. Kewajiban diakui bila memenuhi kriteria:
1. Memenuhi definisi suatu kewajiban
2. Dapat Diukur
3. Relevan
4. Dapat diandalkan
Kewajiban biasanya timbul dan diakui hanya kalau aktiva telah diserahkan
atau perusahaan telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli
aktiva. Secara umum saat pengakuan dan pengukuran kewajiban cukup jelas; karena
kewajiban timbul dari perjanjian yang jumlah yang saat pembayarannya tercantum
dalam perjanjian (kontrak). Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat
disimpulkan bahwa pengakuan hutang diakui pada saat terjadinya transaksi baik
dengan perjanjian tertulis maupun dengan perjanjian secara lisan.

3
5. Uraikan perbedaan dan persamaan antara debt dengan preference shares p.275
Jawab:
1. Makna
Para kreditur perusahaan meminjamkan uang mereka dengan kesepakatan bahwa mereka
akan dibayar bunga atas jumlah tersebut secara berkala. Pendapatan bunga ini harus
dibayarkan kepada mereka terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau
tidak. Juga, ketika sebuah perusahaan bubar, secara hukum berkewajiban untuk membayar
kembali dana krediturnya. Pemegang saham preferen selalu mendapatkan perlakuan istimewa
atas pemegang saham biasa dalam hal pembayaran dividen dan pembayaran yang dilakukan
dalam hal likuidasi perusahaan. Dividen dibayarkan hanya ketika perusahaan memperoleh
keuntungan dan, setelah menyisihkan sejumlah uang untuk keperluan makanan dan ekspansi,
membagikan jumlah sisanya kepada para pemegang saham.

2. fitur
Pemegang saham preferensi mendapatkan dividen setiap kuartal bahwa bisnis menghasilkan
keuntungan. Kreditur biasanya menerima bunga setiap kuartal terlepas dari apakah
perusahaan menghasilkan keuntungan atau tidak. Tingkat dividen dan tingkat bunga telah
ditentukan sebelumnya dan ditetapkan pada saat perusahaan memperoleh dana. Lembaga
pemeringkat kredit meninjau dan menilai fitur keamanan dan volatilitas dari dana utang dan
saham preferen.

3. Manfaat
Kedua bentuk investasi ini lebih aman dan terjamin dibandingkan dengan saham ekuitas.
Kreditur memiliki klaim hukum atas aset organisasi jika iuran tidak dibayar. Pemegang
saham preferensi mendapatkan perlakuan istimewa di atas dan di atas pemegang saham biasa
untuk pembayaran.

4. Jenis
Modal hutang diklasifikasikan di bawah dua kepala utama: pinjaman dengan jaminan dan
tanpa jaminan. Hutang yang dijamin adalah hutang di mana perusahaan memberikan jaminan
kepada krediturnya. Jaminan ini menjamin kreditur bahwa mereka memiliki klaim atas aset
perusahaan jika uang mereka tidak dilunasi pada tanggal yang telah ditentukan. Pinjaman
tanpa jaminan tidak memberikan jaminan keamanan. Ini diperoleh atas dasar niat baik yang
dimiliki perusahaan. Contoh modal utang termasuk surat utang, obligasi, surat berharga dan
letter of credit.

Ada beberapa jenis saham preferen yang diterbitkan perusahaan. Saham preferen yang dapat
dikonversi adalah jenis pertama. Di sini, pemegang saham selalu diberikan opsi untuk
mengubah saham preferennya menjadi saham ekuitas perusahaan. Jenis kedua adalah saham
preferen dengan tingkat bunga tetap. Di sini, pada saat menerbitkan saham, perusahaan
menentukan tingkat dividen untuk seluruh masa pakai saham. Jenis yang terakhir adalah
saham preferen yang berpartisipasi. Pemilik saham tersebut diberi kesempatan untuk
mendapatkan dividen lebih banyak dari tarif yang telah ditentukan. Ini terjadi jika perusahaan
menghasilkan keuntungan besar dan ada ruang lingkup untuk menerima lebih banyak.

5. Keterbatasan
Modal hutang tidak mewakili kepemilikan dalam perusahaan. Meskipun kreditur telah
meminjamkan sejumlah besar uang mereka kepada perusahaan, mereka tidak memiliki saham

4
di perusahaan. Pemegang saham preferensi meskipun adalah pemilik perusahaan tidak
memiliki hak suara. Dengan kata lain, mereka hanya pemilik di atas kertas dan tidak memiliki
suara dalam kerja organisasi.
6. Dalam hal revenue recognition, harus terpenuhi 2(dua) kriteria. Sebutkan dan berikan
penjelasannya.p 301
Jawab:
Secara umum, pedoman untuk pengakuan pendapatan sangat luas. Prinsip pengakuan
pendapatan memberikan perusahaan pengetahuan bahwa mereka harus mengakui
pendapatan:
(1) pada saat pendapatan tersebut telah direalisasikan, yaitu Pendapatan dan
keuntungan diakui ketika pendapatan atau keuntungan tersebut sudah direalisasi atau
dapat direalisasi.
(2) pada saat telah diterima/didapatkan, yaitu Pendapatan atau keuntungan diakui
ketika pendapatan atau keuntungan tersebut diperoleh dari penyelesaian secara
substansial atas aktivitas-aktivitas yang terkait dengan proses menghasilkan.
Kedua kriteria tersebut secara umum dipenuhi pada saat penjualan (point of sale),
yang sering kali terjadi ketika barang telah dikirimkan atau ketika jasa telah diberikan ke
pelanggan. Pada titik penjualan (point of sale) ini, kedua kriteria pengakuan pendapatan
biasanya terpenuhi. Yaitu, perusahaan telah menyediakan suatu produk atau jasa (kriteria
2), dan pelanggan telah menyediakan pembayaran atau janji akan pembayaran yang masih
berlaku (kriteria 1). Tetapi dalam beberapa kondisi, terdapat pengecualian bahwa
pendapatan dapat diakui sebelum titik penjualan atau dengan kata lain pengakuan
pendapatan ditangguhkan sampai setelah titik penjualan.
Secara umum, pendapatan ini tidak dapat diakui sebelum titik penjualan karena kedua
kriteria pengakuan pendapatan belum dipenuhi, yakni janji pembayaran yang masih
berlaku belum diterima dari pelanggan (kriteria 1) serta perusahaan menyediakan produk
atau jasa (kriteria 2). Akan tetapi, untuk kondisi dimana pelanggan memberikan janji
pembayaran yang masih berlaku dan terdapat kondisi yang secara kontrak menjamin
penjualan tersebut, maka pendapatan dapat diakui sebelum titik penjualan. contoh dari
pengecualian ini adalah kontrak jangka panjang dimana kedua pihak yang terlibat secara
hukum wajib untuk memenuhi persyaratan kontrak tersebut. Dalam kasus ini, pendapatan
(atau paling tidak, sebagian dari harga kontrak) dapat diakui sebelum titik penjualan.

7. Berikan definisi yang baik tentang expenses dan apa perbedaan costs dengan
expenses. p.331
Jawab:
Beban atau expense adalah suatu penurunan manfaat ekonomi dalam kurun waktu
satu periode akuntansi dalam bentuk pengeluaran ataupun berkurangnya suatu aset atau
terjadi kondisi liabilitas yang membuat adanya penurunan pada nilai ekuitas yang tidak
berhubungan dengan distribusi pada pihak investor.

Perbedaan cost dengan expense:

1. Sebagai Garis Besar


Secara umum, bisa kita artikan bahwa cost adalah seluruh sumber ekonomi yang
harus dikeluarkan agar bisnis bisa tetap berjalan dengan baik. Selain itu, beban juga
beban atau expense juga bisa dijadikan sebagai suatu langkah penurunan nilai ekonomi
seperti pengeluaran uang terhadap penyusutan pada nilai aktiva. Pada umumnya, expense
dan cost memang memiliki perbedaan yang sangat mencolok dan bisa kita pahami dengan

5
mudah. Untuk itu, pada biaya belum tentu akan dipergunakan oleh kegiatan bisni tapi
beban yang sudah ada akan digunakan pada kegiatan awal bisnis.

2. Letak Expense dan Cost Pada Laporan Keuangan


Klasifikasi perbedaan akun cost dan expense pada laporan keuangan adalah pada
beban yang akan dibukukan pada laporan laba rugi, yang tentunya tidak akan
memberikan manfaat di masa depan. Sehingga, bebannya hanya akan berguna sebagai
pengeluaran yang sudah terpakai dan memiliki periode waktu kurang dari satu tahun.
Berbeda halnya dengan letak akun biaya yang akan dibukukan dalam laporan neraca, dan
mempunyai manfaat di masa yang akan datang dan bisa dianggap sebagai aktiva karena
biaya tersebut belum digunakan.

3. Sesuai Dengan Periode Akuntansi


Klasifikasi lainnya yang ada dari perbedaan antara biaya dan juga beban bisa dilihat
dari sebuah laporan keuangan periode akuntansi, yang mana biaya atau cost mempunyai
lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu, biayanya pun masih dianggap sebagai
pengeluaran atas suatu modal ataupun aset, namun sebaliknya dengan expense yang
mempunyai periode akuntansi kurang dari setahun.
Expense akan dinilai sebagai pengeluaran yang bisa dimanfaatkan untuk bisa
menghasilkan sumber pendapatan, yang mana pada kedua hal tersebut bisa dikatakan
sebagai expense recognition. Komponen beban juga akan sangat berguna sebagai sumber
modal yang jumlahnya relatif lebih kecil dari jumlah biaya. Periode akuntansi yang lebih
dari setahun ini akan disebut sebagai capital expenditure. Tapi, jika kurang dari periode
setahun seperti akun beban, maka akan dianggap sebagai revenue expenditure.

4. Sesuai Dengan Jumlah Dan Nilai Nominal yang Dikeluarkan


Tentunya dalam hal ini biaya akan diambil atas modal suatu perusahaan, sehingga
pengeluaran yang sudah dikeluarkan juga akan lebih besar dan bahkan sama dengan aset
usaha lainnya seperti biaya ataupun biaya penyusutan yang periodenya terus
berkelanjutan. Di dalam suatu akun beban, akan diambil data dari nilai pendapatan. Selain
itu, akun beban juga belum tentu ada pada periode selanjutnya. Tapi, pada akun beban ini
mempunyai nilai pengeluaran yang relatif lebih kecil dari nilai biaya.

5. Manfaat Expense dan Cost


Cost dan expense tentunya memiliki manfaatnya masing-masing. Akun biaya akan
sangat bermanfaat dan mempengaruhi nilai pendapatan, berbeda dengan akun beban atau
expense yang lebih bermanfaat untuk sumber daya. Adanya manfaat ini juga mampu
memberikan efek pada sejumlah dana modal yang akan diterima setelanya, namun pada
akun beban akan memberikan efek yang besar pada jumlah keuangan perusahaan.

8. Uraikan beberapa pendefinisian dari “Revenue” Sebutkan dan berikan uraian


penjelasannya. P.292
Jawab:
1. John J. Wild (2003: 311)
Secara garis besar, John J, Wild membagi pendapatan kedalam 2 (dua) sisi :
1. Pendapatan menurut ilmu ekonomi
Didalam ilmu ekonomi, pendapatan adalah nilai maksimum yang di konsumsi
individu pada suatu periode dengan mengharapkan kondisi yang sama di setiap akhir
periode seperti dalam keadaan yang semula. Pendapatan dalam ilmu ekonomi ini

6
menutup kemungkinan terjadinya perubahan lebih dari jumlah harga kekayaan badan
usaha diawal periode dan berfokus pada jumlah statis di akhir periode. Dengan kata
lain, pendapatan merupakan kenaikan harga kekayaan karena perubahan penilaian
yang bukan karena perubahan modal atau hutang.
2. Pengertian Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi
Definisi pendapatan didalam ilmu akuntansi memiliki beragam pengertian.
Pendapatan didalam ilmu akuntansi dapat diartikan sebagai suatu hal yang spesifik
dalam pengertian yang lebih mendalam dan lebih terarah. Pada dasarnya konsep
pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat dibagi menjadi 2 (dua) sudut pandang :
 Dalam pandangan pertama lebih menekankan pada pertumbuhan atau
meningkatkan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional
perusahaan pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus cash atau inflow.
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 6 menekankan
pengertian pendapatan pada arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva
entitas atau penyelesaian kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal
dari pengiriman atau produks barang, penyelenggara jasa, pelaksanaan kegiatan
lainnya dimana kegiatan utama entitas tersebut berlangsung secara berkelanjutan.
 Pandangan memfokuskan pada penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan serta
penyerahan barang dan jasa.

2. PSAK No. 23 Paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010: 23.2)


Arti pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia merupakan arus kas
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal
pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan
ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal.

3. Kieso, Warfield dan Weygantd (2011: 955)


Pendapatan dapat didefinisikan sebagai arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang muncul dari kegiatan normal entitas pada satu periode jika arus masuk
itu berakibat terjadinya kenaikan ekuitis yang tidak berasal dari penanam modal.

4. Skousen, Stice dan Stice (2010: 161)


Menurut Skousen, Stice dan Stice, pendapatan dapat didefinisikan sebagai
arus masuk atau penyelesaian kewajiban atau kombinasi keduannya dari pengiriman
atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama atau kegiatan centra yang sedang berlangsung.

5. Theodurus M. Tuanakotta (2000: 152)


Menurut Theodurus M. Tuanakotta. pendapatan atau revenue dapat diartikan
secara umum sebagai hasil dari perusahaan dan menjadi darah kehidupan bagi
perusahaan.

6. Niswonger (2006: 56)


Menurut Niswonger, pendapatan adalah kenaikan kotor dalam modal pemiliki
yang dihasilkan dari penjualan barang, menjalankan jasa kepada klien atau juga
semua aktivitas usaha profesi yang bertujuan mendapatkan penghasilan.

7. Nafarin (2006: 15)

7
Menurut Nafirin, Pendapatan memiliki pengertian sebagai arus masuk harta
dari aktivitas perusahaan menjual barang dan jasa pada satu periode yang
mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari penanam modal.

INTERNATIONAL REVIEW

Telah diumumkan bahwa International Financial Reporting Standards akan digunakan


oleh otoritas lokal Inggris mulai 1 April 2010 untuk persiapan akun mereka.

Sekarang, saya biasanya bukan salah satu dari mereka yang berkeliling mengatakan
sektor publik membuang-buang uang, terutama karena ketika semua dikatakan dan dilakukan,
bagi saya tampaknya tidak lebih rentan terhadap kelemahan falibilitas manusia daripada
sektor swasta, di mana saya telah menyaksikan limbah dalam skala paling kolosal. Tetapi
pada kesempatan ini saya akan melakukan dan saya akan menuding orang-orang yang
melakukan pemborosan.

IFRS sepenuhnya dan sama sekali tidak sesuai untuk digunakan oleh otoritas lokal.
Alasannya secara sederhana dinyatakan: IFRS dirancang untuk menghasilkan apa yang oleh
IASB disebut sebagai ‘informasi yang berguna untuk keputusan’. Saya mempertanyakan itu,
tetapi untuk alasan logis dalam kasus ini. IASB mendefinisikan keputusan informasi yang
berguna seperti yang dibutuhkan oleh investor untuk memutuskan apakah akan membeli atau
menjual saham dalam suatu entitas. Mereka tidak menganggap ada alasan lain untuk
pelaporan keuangan. Itulah mengapa seluruh fokus IFRS bergeser dari yang ada di UK
GAAP sebelumnya, yaitu pada pelaporan laba, menjadi salah satu pelaporan perubahan nilai
neraca.

Ini bukan masalah kecil: UK GAAP adalah akuntansi akrual dan berusaha untuk
mencocokkan transaksi dalam suatu periode untuk memberikan ukuran tentang apa yang
telah terjadi dalam skala waktu tersebut. Neraca adalah ukuran sisa dalam proses itu. Jadi
GAAP ini adalah tentang penatalayanan, kinerja keuangan, penyampaian nilai untuk uang,
dan tindakan dari waktu ke waktu. IFRS di sisi lain adalah tentang mengukur nilai pada suatu
titik waktu dan membandingkannya dengan nilai pada titik waktu lain. Perbedaannya adalah
hasil untuk periode tersebut. Jadi neraca adalah yang utama dan akun untung dan rugi
sekunder karena diasumsikan bahwa investor dalam entitas akan memiliki skala waktu yang
singkat untuk terlibat (biasanya kurang dari setahun – bursa saham Inggris berpindah tangan
seluruhnya lebih dari sekali setahun sekarang, rata-rata) dan oleh karena itu sama sekali tidak
tertarik pada penatalayanan, kinerja dari waktu ke waktu atau bahkan penyampaian hasil.
Keyakinan IFRS adalah bahwa satu-satunya masalah yang menjadi perhatian investor, yang
mereka yakini sebagai satu-satunya pengguna akun, adalah menghasilkan uang dengan cepat
dari transaksi.

Sekarang, mari kita turun ke beberapa fakta dasar di sini. Tidak ada yang berinvestasi
di otoritas lokal. Mereka tidak untuk dijual. Mereka tidak memberikan pengembalian
investasi. Dengan pengecualian yang jarang terjadi (dan saya menyesalinya) mereka bahkan
tidak menerbitkan obligasi untuk membiayai proyek modal mereka. Jadi pengguna laporan
keuangan yang diasumsikan IFRS ada tidak hadir dalam kasus otoritas lokal. Tidak ada
investor. Dan penggunaan laporan keuangan yang diasumsikan IFRS ada, keputusan untuk

8
membeli dan menjual saham tidak ada dalam kasus otoritas lokal. Tidak ada yang bisa dibeli
dan dijual.

Ini saja, pada tingkat yang paling jelas dan mendasar ini, membuatnya sangat jelas
bahwa IFRS adalah sistem akuntansi yang salah untuk otoritas lokal (seperti halnya untuk
perusahaan yang tidak dikutip, kebetulan, untuk alasan yang hampir sama – tidak adanya
keamanan yang dapat dipasarkan).

Lebih buruk dari itu: IFRS tidak akan meminta akuntansi untuk pengelolaan dana
publik yang dipercayakan, atau untuk penyediaan layanan, yang keduanya merupakan inti
dari manajemen otoritas lokal. Dan kita tahu bahwa kegagalan untuk mengukur hampir selalu
berarti kegagalan dalam hal manajemen. Artinya, ada potensi bencana di tangan kami.

Dan salah siapa ini? Pertama-tama, IASB. Mereka tidak bertindak untuk kepentingan
umum. Mereka adalah kartel pribadi yang dirancang dan dipromosikan untuk, sebagian besar,
untuk keuntungan sponsor terbesar mereka – yang merupakan 4 bentuk akuntan Besar.
Kedua, perusahaan-perusahaan itu memiliki banyak jawaban. Mereka baru saja mendapatkan
keuntungan dari transisi IFRS untuk perusahaan terdaftar tingkat pertama, sekarang mereka
menjual layanan serupa ke pasar sekunder dan setelah itu ada kekosongan. Jadi mereka telah
membujuk badan profesional (yang mereka dominasi) untuk memindahkan IASB ke otoritas
lokal yang akan memberikan tim mereka bekerja selama beberapa tahun lagi. Anda bisa
menyebutnya sinis jika Anda suka – tetapi sebenarnya, itu hanya pernyataan fakta.

Yang benar-benar saya benci adalah ketika orang mengatakan sektor publik tidak
efisien padahal seluruh alasannya adalah sektor publik dijual produk yang sama sekali tidak
berguna oleh sektor swasta. Itu benar untuk sebagian besar masalah TI, misalnya. Ini akan
menjadi kenyataan di sini. Seseorang perlu bangun, mencium aroma kopi, dan menyadari
bahwa otoritas lokal Inggris sedang menjual sistem pelaporan tak berguna yang dirancang
sejak awal agar tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Proyek ini harus dibatalkan sekarang
sebelum terlambat! Ini bukan hanya membuang-buang uang. Ini adalah tipuan langsung.

Saya marah. Begitu pula seharusnya semua pembayar pajak otoritas lokal di Inggris.
Kita akan dibawa jalan-jalan kecuali kita protes sekarang.

Pertanyaan :
1. Murphy berkomentar pada perbedaan teori dari akuntansi yang berdasarkan IFRS dan
UK GAAP. Apa perbedaan dan mengapa IFRS dianggap tidak pantas bagi otoritas
lokal?
Jawab:
Murphy berpikir bahwa IFRS sepenuhnya dan sama sekali tidak pantas untuk
digunakan oleh otoritas lokal karna IFRS dirancang untuk menghasilkan apa yang
IASB sebut ‘keputusan informasi yang berguna’. IASB mendefinisikan keputusan
informasi dibutuhkan oleh investor untuk memutuskan apakah akan membeli atau
menjual saham dalam suatu entitas. Mereka tidak mempertimbangkan adanya alasan
lain untuk pelaporan keuangan. Itulah sebabnya seluruh fokus IFRS bergeser dari
yang di UK GAAP sebelumnya, yang pada keuntungan pelaporan, menjadi perubahan
pelaporan nilai neraca.
UK GAAP adalah akuntansi akrual dan berusaha untuk mencocokkan
transaksi, namun tidak ada yang berinvestasi di pemerintah daerah. Mereka tidak

9
untuk dijual dan tidak memberikan pengembalian investasi. Jadi pengguna laporan
keuangan dengan IFRS menganggap ada yang kurang dalam kasus otoritas lokal.
Tidak ada investor dan penggunaan laporan keuangan dengan IFRS mengasumsikan
terdapat investor, jadi keputusan untuk membeli dan menjual saham tidak ada dalam
kasus otoritas lokal. Tidak ada yang membeli dan menjual. Dari keterangan di atas
telah dijelaskan bahwa IFRS adalah sistem akuntansi yang kurang tepat untuk
pemerintah daerah.
2. Berdasarkan argument Murphy, haruskah kita memiliki sistem akuntansi yang
berbeda? Untuk otoritas lokal? Untuk negara yang berbeda?
Jawab:
Iya menurut Murphy, pertama IASB tidak bertindak untuk kepentingan umum
karena kartel pribadi yang dirancang oleh dan dipromosikan untuk, tidak kecil,
manfaat daripada sponsor terbesar mereka yang adalah Big 4. Kedua, perusahaan-
perusahaan banyak menjawab bahwa mereka telah mendapat keberuntungan dari
transisi IFRS untuk perusahaan lapis terdaftar pertama, sekarang mereka menjual jasa
mirip dengan pasar sekunder dan setelah itu ada kekosongan. Jadi mereka sudah
membujuk badan-badan profesional (yang mereka mendominasi) mengubah IASB ke
otoritas lokal yang akan memberikan mereka bekerja tim untuk beberapa tahun lagi.
3. Pendekatan apa yang digunakan Murphy ketika dia menjawab pertanyaan tentang
akuntansi untuk otoritas lokal?
Jawab:
Murphy menggunakan pendekatan analisa teknikal yang lebih mengutamakan
arah pergerakan harga atau trend daripada alasan terjadinya trend itu sendiri. Berikut
adalah 10 aturan yang harus diperhatikan trader dalam menggunakan analisa teknikal:
1. Mengidentifikasi trend harga secara garis besar
2. Mengetahui dan mengikuti arah trend saat ini
3. Menentukan level terendah dan level tertinggi
4. Mengidentifikasi kapan trend akan berbalik arah
5. Menarik garis trend pada titik-titik penting arah pergerakan harga
6. Mengikuti arah garis moving average
7. Mengetahui saat pembalikan arah pergerakan harga
8. Mengetahui indikasi perubahan trend
9. Mengetahui kekuatan (strength) trend
10. Mengetahui arah trend dari besarnya volume perdagangan (untuk pasar saham dan
futures)
4. Menurut Anda mengapa IFRS telah diadopsi untuk otoritas lokal? Apakah itu ilmiah
atau tidak ilmiah?
Jawab:
Setelah membaca pendapat dari Murphy, menurut saya IFRS tidak logis diadopsi untuk
otoritas lokal karena apa yang dikatakan Murphy benar bahwa otoritas lokal tidak
memiliki apa-apa untuk dijual.

10
RESUME ASET
Meskipun aset merupakan subjek dari beberapa standar akuntansi dan referensi nomer
dibuat untuk mereka dalam undang-undang perusahaan, itu tidak sampai pengembangan
kerangka konseptual pada 1980-an yang ada definisi otoritatif dari istilah ‘aset’. Kerangka
IASB (AASB) untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan (paragraf 49)
mendefinisikan aset sebagai berikut:
Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan manfaat ekonomi masa depan diharapkan mengalir ke entitas.
Bab ini membahas definisi aset dalam kaitannya dengan tiga karakteristik penting:
 Manfaat ekonomi masa depan
 Kontrol oleh suatu entitas
 Acara masa lalu
Ia juga menyajikan perdebatan tentang inklusi nilai tukar sebagai komponen keempat
dan, terakhir, membahas kebutuhan ‘aturan pengakuan’ tambahan saat mengidentifikasi aset.

Manfaat ekonomi masa depan


Definisi kerangka kerja IASB menunjukkan dengan tepat esensi aset sebagai manfaat
ekonomi masa depan. Manfaat bagi entitas bisnis yang mencari laba dikaitkan dengan
aktivitas yang menghasilkan laba. Namun, definisi tersebut cukup luas untuk diterapkan pada
entitas apa pun, termasuk organisasi nirlaba.
Paragraf 53 penting dalam pengakuannya bahwa manfaat ekonomi masa depan yang
terkandung dalam aset berpotensi memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, terhadap arus kas dan setara kas bagi entitas. Hal ini dapat dilakukan melalui
aktivitas operasi yang menghasilkan pendapatan dari suatu entitas atau dari kemampuan
untuk mengurangi arus kas keluar seperti melalui pengurangan biaya produksi.
Mengambil definisi aset dan menerapkannya pada entitas pencari laba dan nirlaba
memperjelas bahwa, untuk memenuhi syarat sebagai aset, manfaat ekonomi masa depan
harus membantu entitas mencapai tujuannya, apa pun tujuan tersebut. Manfaatnya dapat
berupa pengurangan arus kas keluar (misalnya untuk monumen atau taman pengganti).
Dalam kaitannya dengan aset yang tidak memiliki kapasitas penghasil kas, sebagian
besar masalah muncul dalam penerapan definisi aset. Studi kasus 7.1 menyelidiki masalah
ini, dengan mempertimbangkan penerapan definisi aset dalam kaitannya dengan aset warisan.
Gagasan tentang manfaat (atau layanan) ekonomi di masa depan bukanlah hal baru;
itu berkaitan dengan sumber daya ekonomi. Ada dua karakteristik utama sumber daya
ekonomi: kelangkaan dan kegunaan. Jika sumber daya tidak langka (tersedia cukup untuk
setiap orang yang menginginkannya) maka sumber daya itu tidak akan ‘ekonomis’. Utilitas
berkaitan dengan manfaat atau layanan masa depan yang disebutkan di atas. Secara teknis,
dalam teori ekonomi, kegunaan suatu barang dagangan adalah kemampuannya untuk
memuaskan keinginan manusia. Namun, kita dapat memasukkan dalam pengertian utilitas
semua manfaat ekonomi masa depan atas dasar bahwa manfaat tersebut pada akhirnya
berhubungan dengan kepuasan keinginan manusia. Dengan demikian, jika persediaan suatu
komoditas tidak mencukupi, dan jika komoditas tersebut memiliki kegunaan sehingga
diinginkan atau diminta oleh masyarakat, maka ia memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu,
semua sumber daya ekonomi memiliki nilai. Paton menyebut aset sebagai ‘properti’ yang
memiliki nilai:
Properti adalah setiap pertimbangan, material atau lainnya, yang dimiliki oleh
perusahaan bisnis tertentu dan bernilai bagi perusahaan itu.
Gagasan tentang manfaat masa depan, elemen utama sumber daya ekonomi,

11
ditekankan oleh beberapa penulis. Sprague melihat aset sebagai ‘penyimpanan layanan yang
akan diterima’. Canning berkata, ‘itu adalah seri layanan yang terjamin dan dapat
dipisahkan ... yang merupakan inti dari aset perusahaan’. Beberapa tahun kemudian, Paton
dan Littleton menyatakan:
‘Layanan’ adalah elemen penting di balik akun, yaitu, potensi layanan, yang, ketika
dipertukarkan, masih membawa potensi layanan lainnya ke dalam perusahaan.
Vatter mengikuti alur penalaran yang sama dalam mendefinisikan aset sebagai:
Perwujudan masa depan menginginkan kepuasan dalam bentuk potensi layanan yang
dapat diubah, dipertukarkan, atau disimpan untuk peristiwa masa depan.
Peirson memberikan contoh konsep layanan masa depan ini:
Kendaraan bermotor yang dimiliki entitas pelapor merupakan aset bukan karena
merupakan objek fisik, tetapi karena dapat memberikan layanan masa depan dalam bentuk
transportasi kepada entitas tersebut. Layanan atau manfaat mungkin timbul dari penggunaan
atau dari penjualan objek atau hak. Misalnya, mesin adalah aset karena memberikan layanan
masa depan dari penggunaan. Persediaan merupakan aset karena dapat menghasilkan manfaat
ekonomis masa depan dari penjualan.
Perhatikan bahwa gagasan yang diungkapkan adalah bahwa aset adalah sesuatu yang
ada sekarang, dan memiliki kemampuan memberikan layanan atau manfaat saat ini atau di
masa depan. ‘Benda’ yang ada disebut sebagai properti, atau hak atas properti, atau sumber
daya ekonomi, atau ‘perwujudan’ atau ‘penyimpanan’ layanan masa depan. Ini adalah
kumpulan layanan masa depan, dan paket itu ada dalam bentuk sesuatu yang berwujud,
seperti bangunan, atau sesuatu yang tidak berwujud, seperti hak. Definisi kerangka tidak
menekankan keberadaan saat ini dari sesuatu yang nyata ketika ia menyamakan aset dengan
manfaat di masa depan. Sesuatu di masa depan bukanlah kenyataan; itu belum terjadi.
Konsep aset membedakan antara objek, seperti gedung atau mesin, dan layanan yang
terkandung di dalamnya. Ketika sebuah bangunan disebut aset, pada dasarnya ‘layanan ruang
angkasa’ adalah aset daripada batu bata dan mortir itu sendiri. Layanan masa depan adalah
inti dari sebuah aset, tetapi perbedaan antara objek dan layanan masih samar-samar. Jika batu
bata dan mortir tidak disatukan sebagaimana adanya, ‘layanan ruang angkasa’ tidak dapat
diberikan. Layanan di masa mendatang hanya dapat diberikan melalui beberapa kendaraan
pada instrumen. Tanpa keberadaan yang terakhir, yang pertama tidak dapat terjadi. Sifat aset
adalah mampu memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Meskipun manfaat ekonomi
masa depan mungkin merupakan inti dari suatu aset, kita harus berhati-hati dalam
menjelaskannya dalam istilah dunia nyata jika definisi tersebut memiliki penerapan di dunia
nyata.

Kontrol oleh suatu entitas


Manfaat ekonomi harus dikendalikan oleh entitas yang bersangkutan agar memenuhi
syarat sebagai aset. Seperti yang dikatakan Ijiri:
Akuntansi tidak peduli dengan sumber daya ekonomi secara umum, tetapi hanya
sumber daya yang berada di bawah kendali entitas tertentu.
Konsep hukum digunakan dalam penghitungan sebagai pedoman saja. Tujuan
akuntansi tidak dicapai dengan berfokus pada ketepatan konsep hukum tetapi, dengan
berkonsentrasi pada substansi ekonomi dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi yang
disebut ‘aset’ muncul. Faktor utama adalah kontrol, yang menurut IASB memberikan definisi
yang tidak hanya mengacu pada ‘penegakan hukum’, tetapi memungkinkan bobot untuk
diberikan pada sanksi ekonomi dan sosial.

Past Events (Acara lampau)


Memasukkan kualifikasi bahwa aset harus dikendalikan oleh entitas pelapor sebagai

12
akibat dari peristiwa masa lalu dalam kerangka definisi aset memastikan bahwa aset ‘yang
direncanakan’ dikecualikan. Misalnya, mesin yang sudah diakuisisi oleh perusahaan adalah
aset, tetapi mesin yang akan diakuisisi sesuai anggaran bukan merupakan aset sampai
diperoleh, karena peristiwa transaksi pembelian belum terjadi.
Kerangka IASB memberikan definisi aset dan kewajiban (bab 8) yang, secara
bersama-sama, menyarankan bahwa sewa harus dikapitalisasi / Kelompok pengaturan standar
G4 + 1 berpendapat bahwa sewa harus mengakui, pada awal sewa, nilai wajar dari hak dan
kewajiban yang disampaikan oleh sewa. Pendekatan ini konsisten dengan kerangka kerja
konseptual IASB dan FASB, sementara praktik saat ini berdasarkan IAS 17 / AASB 117 dan
US GAAP (FAS 13) tidak. Masalah yang berkaitan dengan akuntansi sewa dieksplorasi lebih
lanjut di bagian selanjutnya dari bab ini dan di bab 3 dan 4.

Dapat dipertukarkan
Beberapa penelitian berpendapat bahwa definisi aset harus mencakup kondisi bahwa
aset dapat ditukar. Exhangeability berarti bahwa item dapat dipisahkan dari entitas, dan nilai
pelepasannya terpisah dari nilai entitas. Pada tahun 1939, MacNeal menyatakan:
Suatu barang yang tidak dapat ditukar harus kekurangan nilai ekonomi karena
pembelian atau penjualannya tidak mungkin selamanya, dan dengan demikian tidak ada harga
pasar untuk barang tersebut yang pernah ada.
Exchangeability merupakan karakteristik yang mendukung keberadaan suatu aset.
Namun, itu bukanlah karakteristik yang esensial. Apakah benar-benar penting apakah nilai
tukar merupakan kriteria? Bukti menunjukkan bahwa jawaban atas pertanyaan ini adalah
‘ya’. Sebagian alasannya adalah bahwa, meskipun goodwill dikecualikan dari penghitungan
leverage untuk tujuan perjanjian utang, dan bahkan jika penurunan nilai goodwill periode saat
ini dikecualikan dari ukuran laba atas ekuitas, jumlah ekuitas dalam rasio leverage dan dalam
beberapa imbal hasil. Rasio dipengaruhi oleh penurunan goodwill periode sebelumnya, dan
ini dapat memengaruhi apakah perusahaan melanggar perjanjian utang. Selain itu, ada
beberapa bukti bahwa investor merasakan nilai dalam jumlah goodwill yang dilaporkan di
neraca, dan bahwa manajer memberi sinyal nilai Intangibles (goodwill) mereka yang tidak
dapat diidentifikasi melalui kebijakan akuntansi goodwill mereka.

13
RESUME PSAK 16
1. Kriteria aset tetap:
a. Berwujud
b. Memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
2. Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya
dapat diukur dengan handal.
3. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan, jika tidak memungkinkan maka
menggunakan nilai wajar saat perolehan aset tetap.
4. Transaksi-transaksi aset tetap:
a. Pengadaan Aset Tetap (pembelian, pembangunan, penerimaan hibah)
b. Penetapan dan Mutasi Aset Tetap
c. Pemanfaatan Aset Tetap (sewa, pinjam pakai, KSO, BOT, BTO)
d. Penyusutan Aset Tetap (Pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta
menggunakan metode garis lurus dalam penyusutan aset tetapnya)
e. Penghentian dan Pelepasan Aset tetap (pemusnahan, pemindahtanganan,
terbakar)
5. Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal
(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:
a. Manfaat ekonomi atas barang atau aset tetap yang dipelihara:
 bertambah ekonomis atau efisien; dan/atau
 bertambah umur ekonomis; dan/atau
 bertambah volume; dan/atau
 bertambah kapasitas produktivitas.
b. Ada perubahan bentuk fisik semula, kecuali peralatan dan mesin, dan secara
manajemen barang milik daerah tidak ada proses penghapusan
c. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang atau aset tetap tersebut
material atau melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan
6. Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;
b. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
c. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
7. aset tetap disajikan di Neraca berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan dan nilai Penyusutan tahun berjalan disajikan
sebagai beban penyusutan dalam Laporan Operasional.
8. Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan minimal:
a. Dasar penilaian
b. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi

14
c. Rekonsiliasi dari setiap jenis aset dengan informasi nilai aset pada awal dan akhir
periode
d. Penyusutan

RESUME REVENUE (PENDAPATAN)


Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan
dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan.
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
1. perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan
manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
2. perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual;
3. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
4. besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
5. biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan
dapat diukur dengan andal.
Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau peristiwa tertentu
diakui secara bersamaan; proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan
beban (matching revenue and expose). Beban, termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi
setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk
pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak dapat diakui
bila beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap
imbalan yang telah diterima untuk penjualan barang tersebut diakui sebagai suatu kewajiban.
Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan
andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
1. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
2. besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
diperoleh perusahaan;
3. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
4. biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

15
Untuk Pendapatan dari bunga, dividen, dan royalty harus diakui dengan dasar sebagai
berikut:
1. bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif
aktiva tersebut;
2. royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang
relevan; dan
3. alam metode biaya (cost method), dividen tunai harus diakui bila hak pemegang
saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Perusahaan harus mengungkapkan:
1. kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode
yang dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
2. jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode
tersebut termasuk pendapatan dari penjualan barang, penjualan jasa, bunga,
royalty, dividen
3. jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan
dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatan;
4. pendapatan yang ditunda pengakuannya.

16

Anda mungkin juga menyukai