A. Tujuan Penilaian
Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat akan
dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada tanggal tertentu. Tujuan penilaian aset
adalah merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan
menggunakan basis penilaian yang sesuai. Sedangkan, tujuan penilaian kewajiban adalah menentukan
jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) pada saat tertentu seandainya pada saat tersebut
kewajiban harus dilunasi.
D. Pengukuran Hutang
Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah
penghargaan sepakatan (measured considerations). Penghargaan sepakatan suatu kewajiban
merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang (current value) kewajiban yaitu jumlah rupiah
pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.
E. Kendala Pengukuran
Konsep konservatisme di satu sisi sebagai preferensi terhadap metode-metode akuntansi yang
menghasilkan nilai paling rendah untuk aset dan pendapatan, di sisi lain juga menghasilkan nilai
paling tinggi untuk utang dan biaya. Dengan kata lain, konservatisme menghasilkan nilai buku ekuitas
yang paling rendah. Berdasarkan definisi tersebut, maka praktik konservatisme akuntansi sering
memperlambat atau menunda pengakuan pendapatan yang mungkin terjadi, tapi mempercepat
pengakuan biaya yang mungkin terjadi. Dalam penilaian aset dan utang, aset dinilai pada nilai yang
paling rendah dan sebaliknya, utang dinilai pada nilai yang paling tinggi. Hal inilah yang menjadi
dasar mengapa konservatisme merupakan salah satu kendala pengukuran.Kendala lainnya juga
terlihat dari objektifitas dan veriabilitas, serta keterbatasan unit moneter.