RMK BAB 9
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021
A. Tujuan Penilaian
Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset
pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada tanggal
tertentu. Tujuan penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos-pos aset yang
berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian
yang sesuai. Sedangkan, tujuan penilaian kewajiban adalah menentukan jumlah
rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) pada saat tertentu seandainya pada saat
tersebut kewajiban harus dilunasi.
D. Pengukuran Hutang
Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat
terjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured considerations). Penghargaan
sepakatan suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang (current
value) kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya
kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.
E. Kendala Pengukuran
Konsep konservatisme di satu sisi sebagai preferensi terhadap metode-metode
akuntansi yang menghasilkan nilai paling rendah untuk aset dan pendapatan, di sisi
lain juga menghasilkan nilai paling tinggi untuk utang dan biaya. Dengan kata lain,
konservatisme menghasilkan nilai buku ekuitas yang paling rendah. Berdasarkan
definisi tersebut, maka praktik konservatisme akuntansi sering memperlambat atau
menunda pengakuan pendapatan yang mungkin terjadi, tapi mempercepat
pengakuan biaya yang mungkin terjadi. Dalam penilaian aset dan utang, aset dinilai
pada nilai yang paling rendah dan sebaliknya, utang dinilai pada nilai yang paling
tinggi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa konservatisme merupakan salah satu
kendala pengukuran. Kendala lainnya juga terlihat dari objektifitas dan veriabilitas,
serta keterbatasan unit moneter.
Daftar Referensi :
http://kdardika.blogspot.com/2012/09/pengukuran-dan-penilaian-akun-akun.html