Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

“KEWAJIBAN”
XXX

ATIKAH REZKI HAPSARI


GEBRIELA CHRISTINA ANGELIA
PUPUT ANDRIANI
Kewajiban adalah pengorbanan
manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pasti yang timbul dari
keharusan sekarang suatu kesatuan
usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa
kepada kesatuan lain di masa datang
sebagai akibat transaksi atau kejadian
masalalu.
Pengorbanan Manfaat Ekonomik

Untuk dapat disebut sebagai kawajiban, suatu objek


harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggungjawab
(responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan
kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan, atau
melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat
ekonomik yang cukup pasti di masa datang.
Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam
bentuk transfer atau menggunaan aset kesatuan usaha.
Title text Keharusan mengorbankan sumber ekonomik dapat timbul
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer

akibat pejanjian antara dua kesatuan usaha,


pengenaan/pemaksaan (imposition) pada entitas oleh
pemerintah atau pengadilan, atau kondisi lingkungan bisnis
(soail, politik, dan ekonomik). Pengertian kewajiban
mencakupi keharusan kontraktual (contractual atau legally
enforceable obligations), keharusan konstruktif atau
bentukan (constructive obligations), keharusan demi
keadilan (equitable obligations), dan keharusan bergantung
atau bersyarat (contingent obligations).
Keharusan kontraktual
Keharusan konstruktif
Keharusan demi keadilan
Keharusan bergantung atau
bersyarat
Saat penentuan transaksi masa lampau perlu dipertimbangkan dengan
seksama dengan memperhatikan kondisi yang melingkupi suatu
kontrak. Secara konseptual diperlukan pedoman atau kriteria untuk
memilih saat yang tepat. Most mengemukakan hal yang harus
dipertimbangkan untuk memilih saat yang tepat yaitu:

Pemenuhan definisi aset dankewajiban.

Kekuatan mengikat yaitu seberapa kuat bahwa pelaksanaan kontrak


tidak dapat dibatalkan.

Kebermanfaatan bagi keputusan.


ENGAKUAN,
Sebagai bayangan cermin aset, kewajiban juga
ENGUKURAN, harus diukur dan diakui pada saat terjadinya.
ANPENILAIAN Kalau aset diukur dengan dasar penghargaan
sepakatan (kos), demikian juga kewajiban. Jadi
kos sebagai pengukur tidak hanya diterapkan
untuk aset pemerolehan tetapi juga untuk
kewajiban pada saat terjadinya.
Kewajiban memiliki tiga tahap perlakuan yaitu
penanggungan (pengakuan terjadinya),
penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian).
Penelusuran berarti penentuan status dan jumlah
rupiah (kos) kewajiban setiap saat. Penentuan kos
setiap saat (termasuk pada saat tanggal neraca)
dapat disebut dengan penilaiankewajiban.
PENGUKURAN

Kewajiban Dalam Pembelian Kredit.


Pengukur yang paling objektif untuk
Dasar pengukuran asset yang paling objektif adalah
menentukan kos kewajiban pada saat kos tunai atau kos tunai implicit. Karena kewajiban
terjadinya adalah penghargaan sepakatan cerminan dari asset, pengukurannya juga
menggunakan pengukuran asset
dalam transaksi bukan jumlah rupiah
pengorbanan ekonomik masa datang.
Penghargaan sepakatan suatu kewajiban Diskun dan Premium Utang Obligasi
Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering
merefleksi nilai setara tunai atau nilai dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat
sekarang kewajiban yaitu jumlah rupiah penerbitan obligasi baik penerbit maupun kreditor.
pengorbanan sumber ekonomik seandainya
PENILAIAN Penilaian mengacu pada penentuan nilai
keharusan sekarang pada setiap saat antara
terjadinya kewajiban sampai dilunasinya
kewajiban. Makin mendelati saat jatuh
tempo, nilai kewajiban akan makin
mendekati nilai nominal kewajiban.

Jadi, penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah


penentuan jumlah rupiah yang harus dikorbankan
seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.
Dengan kata lain, penilaian adalah penentuan nilai
sekarang kewajiban. Dalam hal obligasi, nillai sekarang
tersebut disebut nilai bawaan atau nilai pelunasan
sekarang.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai