Anda di halaman 1dari 43

UNIVERSITAS

DIPONEGORO

LIABILITIES
Kelompok 7
Betta Maulyda Anis Nuryani Ni’mah Awallina
Afi Syasya Safa
K.P 12030121120013 Zamira
12030121140341
12030121120003 12030121120045
TOPIK BAHASAN
Definition and characteristics Liability

Legal obligation, Constructive Obligations, and Equitable


Obligations

Measurement and recognition of liability

Provision and Contingence

Off-balance sheet financing


(Menurut FASB dalam SFAC No.6)
Liabilitias atau utang adalah
pengorbanan manfaat ekonomi masa
mendatang yang mungkin timbul
karena kewajiban sekarang suatu
entitas untuk menyerahkan aktiva
atau memberikan jasa kepada entitas
lain di masa mendatang sebagai
akibat transaksi masa lalu.
DEFINISI LIABILITAS

OLD VERSION NEW VERSION

Kewajiban kini entitas yang


timbul dari peristiwa masa lalu Kewajiban kini entitas untuk
yang penyelesainnya mengalihkan sumber daya
mengakibatkan arus keluar ekonomi sebagai akibat
sumber daya yang mengandung peristiwa masa lalu
manfaat ekonomi entitas

Sumber daya ekonomi diartikan sebagai hak untuk


memiliki potensi menghasilkan manfaat ekonomi
Kewajiban Arus Keluar Transaksi
Sekarang Sumber Daya Masa Lalu
Kewajiban sekarang artinya timbul karena entitas memiliki
tanggung jawab yang tidak dapat dihindari dari
pembelian barang/jasa, kerugian yang dialami dan harus
ditanggung perusahaan.

Suatu pengorbanan yang tidak nyata ketika belum benar-


benar diketahui terjadinya dan melibatkan pihak eksternal

Klaim/ hak tertentu pihak lain terhadap sumber ekonomi


perusahaan (aktiva) sehingga entitas memiliki kewajiban
untuk menyerahkan aktiva/jasa kepada pihak lain tersebut

Kewajiban kreditor : didahulukan


pelunasannya, ada jumlah dan temponya

Kewajiban pemilik : pelunasannya dengan sisa


aktiva setelah kewajiban kreditor terbayar
Arus keluar sumber daya
dan kejadiannya harus
mungkin terjadi
(>50% kemungkinannya)
KARAKTERISTIK
(TRANSAKSI MASA LALU)

Unperformed
Transaksi masa Transaksi masa
Excecutory
lalu memastikan lalu yang diterima:
Contract?
bahwa hanya
Adalah sebuah
kewajiban saat ini Legal Obligation
perjanjian kontrak
yang dicatat dan
yang belum
bukan kewajiban
Constructive Obligation dijalankan kedua
masa depan
belah pihak

Bukan Liabilitas!
Karena kontrak belum
dilaksanakan kedua pihak
LIABILITAS LIABILITAS LIABILITAS
KONTIGENSI LANCAR TIDAK LANCAR
Liabilitas kontingensi adalah kewajiban yang
belum pasti, dan waktunya atau jumlahnya akan
ditentukan oleh kejadian masa depan yang
mungkin atau tidak mungkin terjadi.

GARANSI PRODUK PAJAK SENGKETA

JAMINAN UTANG
KERUGIAN LINGKUNGAN
PIHAK KETIGA
Liabilitas lancar adalah kewajiban finansial yang
harus dilunasi dalam jangka waktu singkat,
biasanya dalam satu tahun atau dalam siklus
operasional normal perusahaan.

UTANG DAGANG UTANG GAJI

UTANG PAJAK UTANG SEWA


Liabilitas tidak lancar adalah kewajiban finansial
yang tidak diharapkan untuk dilunasi dalam
waktu satu tahun atau dalam siklus operasional
normal perusahaan.

UTANG OBLIGASI UTANG HIPOTEK

UTANG SEWA
DEFERRED INCOME
JANGKA PANJANG
Kewajiban yang timbul karena adanya
perjanjian atau peraturan hukum untuk
membayar kas atau menyerahkan barang
(jasa) kepada entitas tertentu yang
dinyatakan secara eksplisit atau implisit
dan mengikat.

Utang Dagang Utang Bank


Kontrak

Peraturan Perundang-Undangan

Operasi Hukum Lainnya


Kewajiban yang timbul akibat kebijakan
kesatuan usaha dalam rangka menjalankan
dan memajukan usahanya untuk
memenuhi apa yang disebut praktik usaha
yang baik (best business practice) atau
etika bisnis (business ethics) dan bukan
untuk memenuhi kewajiban yuridis.

Utang Bonus
Praktik di masa lalu, kebijakan yang
dipublikasikan atau pernyataan yang
cukup spesifik saat ini, tanggung jawab

Sebagai akibatnya, entitas akan


melepaskan tanggung jawabnya
kepada pihak lain
Kewajiban yang timbul karena adanya
kebijakan yang diambil oleh perusahaan
karena alasan moral/etika dan
perlakuannya diterima oleh praktik
secara umum.

Utang Garansi
Adanya keharusan untuk membuat
pembayaran di masa mendatang demi
hubungan bisnis yang baik

tugas kepada pihak lain untuk


melaksanakan sesuatu yang
dipandang wajar, adil, dan benar
menurut hati nurani dan rasa keadilan
Pengakuan Utang
(Recognition of Libility)

Terjadinya utang didasarkan pada konsep economic


substance over legak form. Artinya, apabila ditinjau
dari substansi ekonomi suatu transaksi/peristiwa
memenuhi kriteria utang, maka transaksi tersebut
akan diakui sebagai utang dan disajikan dalam neraca
KARAKTERISTIK PENGAKUAN UTANG

Kewajiban tersebut Harus merupakan


sudah ada pada hasil transaksi
saat itu masa lalu

Notes : Kewajiban untuk membayar barang/jasa yang


diperoleh di masa yang akan datang tidak dapat disebut
utang.
Didasarkan pada hukum Substansi ekonomi suatu
(reliance on the law) transaksi
Jika ditinjau dari makna
Adanya dasar hukum yang
ekonominya, sudah
menyebabkan utang menjadi
memenuhi defisini utang ,
syarat legal untuk mengakui
maka dapat segera diakui dan
utang
dilaporkan
Kemampuan mengukur nilai Menggunakan prinsip
utang konservatisme

Umumnya menggunakan nilai Untuk mengantisipasi


nominal. Tetapi, jika lebih dari kerugian daripada
12 bulan, maka menggunakan keuntungan.
nilai PV dari arus kas yang
diharapkan
PENYEBAB TERJADINYA UTANG

Timbul karena adanya peraturan hukum.


Legal/kontrak Contoh : Utang dagang dan utang bank

Timbul karena sengaja diciptakan untuk


Konstruktif tujuan/kondisi tertentu. Contoh : utang bonus

Timbul karena ada kebijakan yang diambil


Equitable perusahaan dengan alasan moral Contoh : utang
garansi
Utang harus diakui jika :

Ada kemungkinan bahwa Suatu items memiliki


manfaat ekonomi masa depan biaya atau nilai yang
berkaitan dengan items yang bisa diukur dengan
akan mengalir untuk atau dari andal
entitas
Pengukuran Utang
(Measurement of Libility)

Pengukuran utang didasarkan pada jumlah rupiah


sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila
pada saat penilaian (pelaporan), utang dilunasi.

Dasar penilaiannya menggunakan PV dari pengeluaran


sumber ekonomi di masa mendatang untuk melunasi
utang
Pengukuran Utang
Menurut IFRS

Menurut IFRS, pengukuran utang didasarkan pada


biaya historis.

Pengukuran nilai wajar (fair value) lebih umum


digunakan untuk :
1. Sewa (Leasing)
2. Instrumen keuangan
3. Pembayaran berbasis saham
4. Kombinasi bisnis
Elemen tersebut Perusahaan akan Klaim/kewajiban
menunjukkan klaim membayar jumlah timbul dari transaksi,
kepada atau kewajiban tersebut dalam kecuali transaksi
untuk membayar periode lebih dari executory contract
sejumlah tertentu yang satu tahun setelah Perusahaan telah
dapat ditaksir dengan tanggal nerraca merevaluasi elemen
cukup pasti neraca karena ada
informasi baru
DEFINISI PROVISI

Menurut KBBI, provisi artinya adalah biaya, upaya /


imbalan. Secara sederhana, biaya provisi bisa
dianggap sebagai bentuk balas jasa / imbalan kepada
kreditur karena sudah menyetujui pinjaman yang
diajukan oleh nasabah.

Berdasarkan PSAK 57, provisi didefinisikan sebagai


liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
PERUSAHAAN DAPAT MENGAKUI ADANYA
PROVISI JIKA ADA BEBERAPA KONDISI:

Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini


sebagai akibat peristiwa masalalu (misalnya
penjualan)

Memungkinkan arus keluar sumber daya yang


mempunyai manfaat ekonomis untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.

Estimasi dari jumlah kewajiban dapat diukur


secara andal / dapat diestimasikan jumlahnya
DEFINISI
KONTINJENSI

kontinjensi didefinisikan sebagai kewajiban kini yang


timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tapi tidak
diakui karena tidak terdapat kemungkinan besar
entitas mengeluarkan sumber daya untuk
menyelesaikan kewajibannya; atau jumlah kewajiban
tersebut tidak dapat diukur secara andal.
KONTINJENSI

Jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini


kewajiban
belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas
kontinjensi mengungkapkan (disclose) kewajiban kontinjensi.

klaim / hak menerima aset yang keberadaannya tidak


aset pasti tapi pada akhirnya mungkin jadi sah. Tidak perlu
kontinjensi diakui, hanya di-disclose saja, sama seperti kewajiban
kontinjensi.
Definisi Off Balance
Sheet

didefinisikan sebagai praktik yang tidak


memasukkan aset atau kewajiban tertentu
ke dalam neraca perusahaan.
sering disebut ‘incognito leverage’, karena
perusahaan dapat menggunakan item-
item di luar neraca sebagai jenis leverage
dan menunjukkan likuiditas perusahaan.
Tujuan
untuk menjaga rasio utang terhadap ekuitas
tetap rendah
Melalui pembiayaan di luar neraca, perusahaan
dapat menjaga utang mereka di bawah jumlah
tertentu dengan tidak menunjukkan belanja
modal yang signifikan di neraca.
perusahaan dapat menunjukkan apakah
perusahaan tersebut likuid tanpa menciptakan
gambaran negatif terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
pembiayaan di dalam pembiayaan di luar
neraca neraca
tidak mencatatnya sebagai
tercatat sebagai aset dan kewajiban. mereka tidak muncul di
liabilitas. Utang dan ekuitas neraca sama sekali. tidak berdampak
dimasukkan dalam neraca. pada rasio neraca perusahaan.
Misalnya, rasio utang terhadap
ekuitas tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai