Anda di halaman 1dari 21

Liabilitas (Kewajiban)

Teori Akuntansi Kelompok 13 :

1. Alya Hanifah (2011070694)


2. Samudro Bekti (2011070754)
Definisi (IASB ayat 49 (b):

Sebuah Kewajiban dimasa kini atas


perusahaan yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaian mana
mengangakibatkan (melalui) arus keluar
atas sumber daya dari perusahaan yang
mempunyai suatu manfaat ekonomis
2 Kompenen utama dalam definisi :

Present Obligation Past Transaction


01. Adanya kewajiban sekarang dalam 02. Berasal dari transaksi atau
bentuk pengorbanan manfaat
peristiwa masa lalu yang telah
ekonomi dimasa mendatang dari
terjadi
penyerahan barang & jasa
Karakteristik Utama Kewajiban

1. Pengorbanan Manfaat Ekonomik


2. Keharusan Sekarang
a. a) Keharusan Kontraktual
b. Contohnya: Utang Pajak, Utang Bunga

c. b) Keharusan Konstruktif
d. Contohnya: Garansi/Warranty, Utang Dagang
e. C) Keharusan Equitable

3. Akibat Transaksi atau Kejadian di Masa Lalu


Pengakuan Kewajiban :

Kriteria Pengakuan :
- Berdasarkan pada Hukum
- Adanya penentuan substansi ekonomi
- Dapat diukur nilainya
- Penggunaan prinsip konservatisme
IASB FRAMEWORK

Kewajiban harus diakui jika :


• Ada kemungkinan bahwa setiap manfaat ekonomi masa
depan yang terkait dengan pos-pos tersebut akan
mengalir dari ke atau dari entitas
• Item tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat
diukur dengan andal
Pengukuran Kewajiban

• Berdasarkan IFRS Biaya historis adalah metode yang paling


umum untuk digunakan
• Pengukuran nilai wajar lebih umum untuk gunakan untuk :

- PSAK 73 Sewa
- PSAK 71 Instrumen Keuangan
- PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham
- PSAK 22 Kombinasi Bisnis
PSAK 73 - SEWA
sewa adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan properti tertentu yang dimiliki oleh lessor
untuk jangka waktu tertentu.

Berdasarkan PSAK 73, baik lessor dan lessee disyaratkan untuk mengakui aset
hak-guna dan liabilitas sewa terkait untuk hampir semua kontrak sewa.

PENGUKURAN AWAL PENGUKURAN SELANJUTNYA

Fair Value Amortized Cost

Liabilitas sewa pada awalnya diukur pada Liabilitas sewa pada periode berikutnya
jumlah yang sama dengan nilai sekarang dari diukur dengan menggunakan metode suku
pembayaran sewa selama masa sewa yang bunga efektif
belum dibayar
PSAK 71 – INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 71 mengatur tentang perubahan klasifikasi & pengukuran dan perlakuan
akuntansi terhadap penurunan nilai & lindung nilai.

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan:


1. Aset keuangan suatu entitas
2. Liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas kepada entitas lain

Klasifikasi Instrumen Keuangan

1. Instrumen Hutang
2. Instrumen Ekuitas
3. Instrumen Derivatif
PSAK 71 – Pengukuran Instrumen Hutang

PENGUKURAN AWAL Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau


kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan
• Fair Value + Transaction Cost
diukur pada FVTPL adalah yang timbul dari
• Hanya Fair Value
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut
PENGUKURAN SELANJUTNYA menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi
pengakuan dan pengukuran (accounting
• Amortized Cost mismatch)
• Fair Value Through Profit and Loss (PVTPL)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak
diperkenankan

*OCI = Other Comprehensive Income/Penghasilan


Komprehensif Lain
Employee Benefit – Pensiun (Superannuation plans)
Contributory = baik pemberi kerja dan karyawan berkontribusi terhadap dana tersebut
Non Contributory = hanya pemberi kerja yang memberikan kontribusi terhadap dana pension tsb

Fully Funded Partially Funded Unfunded

Memiliki Kas atau investasi yang Perusahaan tidak memiliki Kas atau Tidak cukup untuk memenuhi
cukup untuk memenuhi kewajiban investasi untuk menutupi potensi kewajiban dana pension saat
dana pension kepada pegawai pengeluaran atas rencana Dana program tersebut jatuh tempo
Pensiun
Contoh Employee Benefits
– pension dalam laporan
keuangan
Provisi dan Kontijensi

IAS 37/AASB 137 ayat 10 mendefinisikan kewajiban


kontinjensi sebagai:

1. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa


lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi
atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa
depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali
entitas; atau

2. kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa


lalu tetapi tidak diakui karena:
a) tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik;
atau
Provisi adalah liabilitas yang waktu
b) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara dan jumlahnya belum pasti
andal
Provisi dan Kontijensi

Provisi diakui jika:


1. entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat
hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu;
2. kemungkinan besar penyelesaian kewajiban
Penyajian dalam Lapkeu
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
Provisi disajikan dalam Current Liabilites daya yang mengandung manfaat ekonomik;
dan
3. estimasi yang andal mengenai jumlah
kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi


tidak diakui.
Entitas tidak diperkenankan untuk mengakui
liabilitas dan aset kontinjensi.
Contoh Provisi dalam
laporan keuangan
Penghapusan Kewajiban/Liabilitas

IAS 32/AASB 132 Paragraf 42

Aset keuangan dan Liabilitas keuangan dapat


saling menghapus dan nilai bersihnya disajikan
di neraca jika dan hanya jika entitas tersebut: ----
Dalam IAS 32/AASB 132 kita dapat mengetahui
(a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan bahwa ada cara lain untuk menhapuskan kewajiban
hukum untuk melakukan saling hapus atas selain dengan membayar lunas sebuah instrument
jumlah yang telah diakui tersebut; dan liabilitas.

(b) bermaksud untuk menyelesaikan secara Ini memungkinkan debitur untuk menghapus utang
neto, atau untuk merealisasikan aset dan dari neraca dan melaporkan nilai net bersih aset
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan keuangan atau kewajiban keuangan jika memenuhi
dua syarat tersebut.
Referensi

Godfrey Jane,dkk.2010. Accounting Theory.Quensland.John Wiley & Sons Ltd


PSAK 73 tentang Sewa.
PSAK 71 tentang Instrumen Keuangan,
PSAK 53 tentang Pembayaran Berbasis saham
PSAK 22 tentang kombinasi bisnis
Terima Kasih
Pertanyaan

1 Ada sebuah perusahaan melakukan hutang sebesar 5 jt kemudian ada potongan


diskon 200 rb jika membayar dengan waktu yang telah ditentukan, akan tetapi
perushaan mencatat utang 5 jt, bagaimana pencatatannya (Fiya)

2 Ada perusahaan ada pelanggaran mengenai pelanggaran hak intelektual, apakah


bisa diakui sebagai kewajiban (Tubagus)
Jawaban 1

1. Jurnal

Utang Dagang
Diskon Pembelian
Kas

Yang dilakukan dapat dilakukan dengan menganut prinsip konservatisme jika


melakukan pencatatan sebesar 5jt, akan lebih baik perusahaan mencatat dengan
prinsip continue dimana hutang dilaporkan pada jumlah tunainya.
Jawaban 2
2. Tidak semua kewajiban yang timbul akibat suatu keharusan diakui sebagai
kewajiban, jadi tuntutan masuk dalam definisi kewajiban kontijensi karena belum
dapat diakui secara pasti

Diasumsikan terdapat 2 kemungkinan dalam tuntutan, yaitu bersalah atau tidak


bersalah.

Jika bersalah akan terdapat denda berdasarkan keputusan hakim sehingga


nilainya dapat diukut dan dapat dimasukkan ke dalam laporan keuangan,

Jika tidak bersalah atau sedang dalam proses pengadilan akan masuk dalam
kewajiban kontijensi tetapi tidak masuk ke dalam neraca karena belum terdapat
angka yang dapat diukur.

Anda mungkin juga menyukai