Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA.
Disusun Oleh :
Tiara sari 7 SA3 / 2010165540
DEFINITION OF LIABILITIES
Kewajiban merupakan salah satu elemen penting dalam neraca yang akan
menghasilkan inforasi semantik _jika dihubungkan dengan elemen-elemen laporan
keuangan lainnya.
1. Pengakuan
1. Adanya dasar hukum. Keberadaan dasar hukum maksudnya terdapat dasar hukum
yang meyakinkan untuk mengakui adanya kewajiban Dalam hal ini, adanya faktur
pembelian dapat menjadi dasar hukum yang meyakinkan untuk mengakui
kewajiban.
2. Keterterapan konsep dasar konservatisme, Keterterapan konsep dasar
konservatisme maksudnya disini berkaitan dengan keterandalan. Dalam konsep
konversatisme kerugian dapat segera diakui, sedangkan untung tidak Contohnya
kewajiban jaminan suku cadang sudah dapat diakui, meskipun belum terjadi.
3. Ketertentuan substansi ekonomik transaksi. Ketertentuan substansi ekonomik
transaksi berkaitan dengan relevansi informasi. Utang sewa guna dapat diakui
pada saat transaksi meskipun tidak ada transfer hak milik.
4. Keterukuran nilai kewajiban. Keterukuran nilai kewajiban maksudnya adalah
kewajiban tersebut datang secara pasti dan nilai rupiahnya dapat diukur.
1. Pada saat penandatanganan kontrak, atau ketika hak dan kewajiban telah
mengikat.
2. Bersamaan dengan pengakuan biaya apabila barang dan jasa yang menjadi
penyebab timbulnya biaya kewajiban, sebelumnya belum dicatat sebagai asset.
3. Bersamaan dengan pengakuan aset.
4. Pada akhir perioda karena penggunaan asas akrual melalui proses penyesuaian.
2. Pengukuran
Menurut (Suwardjono 2005) dan didukung oleh (Gillman and Hogan 1999)
menyatakan bahwa pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos
kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured
considerations) dalam transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan
ekonomis di masa depan. Penghargaan ini berlaku untuk kewajiban jangka panjang.
Kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban
yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas)
masa depan untuk kewajiban jangka pendek. Penghargaan sepakatan suatu kewajiban
merefleksikan nilai setara tunai atau nilai sekarang (current value) kewajiban yaitu
jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada
saat terjadinya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran:
Dalam pembelian aset, pengukuran yang objektif adalah kos tunai atau kos
tunai implisit. Kewajiban juga harus diukur sesuai dengan aset.
3. Diskon Obligasi
4. Premium Obligasi
a. Kewajiban Moneter
b. Kewajiban Nonmoneter
APB dan FASB menentukan bahwa untuk pelunasan dengan atau tanpa
pendanaan sebenarnya sama. Terdapat tiga alternatif dalam menentukan selisih,
yaitu:
1. Selisih diamortisasi selama sisa umur semula utang yang ditarik kembali.
2. Selisih diamortisasi selama umur utang baru diterbitkan
3. Selisih diakui pada saat penarikan dan dilaporkan dalam statement laba-rugi
tahun bersangkutan.
3. Utang Terkonversi
1. Tingkat bunga nominal jauh dibawah tingkat bunga pasar untuk obligasi biasa
yang setara.
2. Harga konversi yang ditetapkan lebih tinggi dari harga pasar saham biasa
3. Harga konversi tidak pernah menurun selama masa hak konversi kecuali
karena penyesuaian diperlukan akibat pengambilan hak yang melekat pada
saham biasa seperti dalam hal terjadi pemecahan saham atau dividen saham.
4. Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan dari yang
paling likuid seperti pada penyajian aset. PSAK No. 1 (pasal 39) menegaskan bahwa
layaknya aset lancar yang disajikan menurut likuiditas, sementara kewajiban disajikan
menurut urutan masa jatuh temponya. Secara klasifikasi, kewajiban jangka pendek
disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi likuiditas kewajiban
perusahaan. Dari segi urutan perlindungan dan jaminan (sequence of protection),
utang yang dijamin pada umumnya disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa
dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar lebih dahulu. Dan juga dari sudut
urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu daripada ekuitas.