Anda di halaman 1dari 15

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KELOMPOK 5
1. Gaudensiana Wula
2. Jessica Vivilia Manu
3. Mariana Taeki Janggu
4. Nelci Damaris Nalley
5. Sri Rahayu Basuki
6. Tania P.E.Yo Adu
Pengertian Kewajiban

A. Pengertian Kewajiban Menurut FASB (Financial Accounting


Standards Board)
Menurut FASB, pengertian kewajiban adalah pengorbanan
manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti yang timbul dari
keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset.

Menurut SFAC No. 3 kewajiban adalah pengorbanan manfaat


ekonomis yang terjadi di masa yang akan datang yang timbul dari
kegiatan masa lalu entitas ketika terjadi transfer aktiva atau ketika
entitas menerima jasa dari entitas lain.
B. Karakteristik Kewajiban

Berdasarkan pengertian kewajiban di atas, secara


umum dapat dikatakan bahwa kewajiban mempunyai
tiga karakteristik utama, yaitu:
Krakteristik kewajiban

Keharusan sekarang untuk


1 Pengorbanan 2 mentransfer aset
manfaat ekonomi
masa datang

3 Timbul akibat transaksi


masa lalu.
Pengakuan Kewajiban
Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan adalah prosedur aplikasi untuk
menandai bahwa kewajiban telah mengikat.
Sehingga suatu kewajiban dapat diakui (dibukukan).

Menurut Kam terdapat 4 kaidah pengakuan untuk menandai


pengakuan kewajiban, yaitu:

1) Ketersediaan Dasar Hukum Kewajiban


2) Penerapan Konsep Dasar Konservatisme dalam Kewajiban
3) Kaidah Substansi Ekonomi Transaksi Kewajiban
4) Keterukuran Nilai Kewajiban
Pengukuran Kewajiban

Menurut (Suwardiono 2005) dan didukung oleh (Gillman and Hogan 1999)
menyatakan bahwa pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos
kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured
considerations) dalam transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan
ekonomis di masa depan.
Penilaian Kewajiban
Penilaian mengacu pada penilaian keharusan sekarang
pada antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya
kewajiban setiap saat. Sehingga semakin dekat dengan masa
jatuh tempo kewajiban tersebut akan semakin mendekati
dengan nilai nominalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penilaian merupakan nilai manfaat ekonomis yang harus
dikorbankan untuk melunasi kewajiban tersebut yang timbul
pada masa lalu.
Pelunasan
Pelunasan dapat diartikan sebagai tindakan suatu entitas bisnis dalam
memenuhi suatu kewajiban agar terbebas dari kewajiban tersebut. FASB
memberikan kriteria agar dikatan suatu kewajiban sudah hilang dalam
SFAC no. 76 (prg. 3):

1. Debitor membayar/melunasi kreditor dan bebas dari semua keharusan


yang berkaitan dengan utang.
2. Debitor telah dibebaskan secara hukum dari statusnya sebagai
penanggung utang utama baik oleh keputusan pengadilan maupun oleh
kreditor dan dapat dipastikan bahwa debitor tidak akan diharuskan
melakukan pembayaran di masa datang yang berkaitan dengatang dengan
penjaminan dalam bentuk apapun.
3. Debitur menaruh kas atau aset lainnya yang tidak dapat
ditarik kembali dalam suatu perwalian yang semata-mata
digunakan untuk pelunasan pembayaran bunga serta pokok
suatu pinjaman tertentu dan sangat kecil kemungkinan bagi
debitor untuk diharuskan lagi melakukan pembayaran di
masa yang akan datangyang berkaitan dengna pinjaman
tersebut.
Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar
urutan dari yang paling likuid seperti pada penyajian aset. PSAK
No. 1 (pasal 39) menegaskan bahwa layaknya aset lancar yang
disajikan menurut likuiditas, sementara kewajiban disajikan
menurut urutan masa jatuh temponya. Secara klasifikasi,
kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada
kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
likuiditas kewajiban perusahaan.
Ekuitas
Istilah Ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership
Yang berarti kekayaan bersih perusahaan. Pada dasarnya Ekuitas
berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas
akan berkurang terutama dengan adanya Penarikan kembali
penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena
kerugian.
Komponen Ekuitas Pemegang Saham:
 Ekuitas Pemegang Saham
 Modal Setoran
 Modal setoran lain
 Laba ditahan
 Modal Yuridis
 Terbitan saham baru
 Fasilitalisasi laba ditahan
 Hiden saham
 Premium modal saham
 Penjualan saham treasuri
 Penyerapan defisit
Tujuan Penyajian Ekuitas

Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat


dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada pemakai
statement keuangan Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas
pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang
berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen
(Suwardjono 2005).
2. Modal Setoran Dan Laba Ditahan

Laba ditahan pada dasarnya terbentuk dari akumulasi laba yang


dipindahkan dari akun ikhtisar laba rugi. Begitu saldo laba ditutup ke laba
ditahan, sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen modal
pemegang saham yang sah.

Terdapat beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham,


yaitu:
a. Jumlah rupiah yang disetorkan oleh pemegang saham
b. Laba ditahan yang merupakan sisa laba setelah pembagian dividen
c. Jumlah rupiah yang timbulakibat revaluasi aset fisis tertentu
d. Jumlah rupiah donasi dari pihak non pemegang saham
e. Sumber lainya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai