Anda di halaman 1dari 47

KONSEP ABIK IFAWAN

NIM: 202312001

HUTANG DAN
OCTA NADIA PUTRI

NIM: 202312002

EKUITAS RANDY RIZKIYANTO


NIM: 202312003
01
KARAKTERISTIK HUTANG
Pemahaman terhadap karakteristik hutang memainkan peranan yang penting dalam
mengidentifikasi apakah transaksi atau peristiwa tertentu betul-betul memenuhi kriteria hutang,
sehingga dapat dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan.
“Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa
mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban
sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva
atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa
mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.”

—FASB dalam SFAC No. 6


01 02
Komponen 1 Komponen 2
Adanya kewajiban sekarang Berasal dari transaksi / peristiwa
dalam bentuk pengorbanan masa lalu (telah terjadi)
manfaat ekonomi di masa
mendatang dari penyerahan
barang atau jasa
1.A

Kewajiban tersebut timbul karena


pada saat sekarang suatu entitas
memiliki tanggung jawab yang tidak
dapat dihindari untuk menyerahkan
barang/jasa. KEWAJIBAN
• Kewajiban yang timbul dari SEKARANG
pembelian barang/jasa

• Kerugian yang dialami dan harus


ditanggung oleh perusahaan.
1.
A

• Kewajiban yang masih tergantung pada peristiwa masa mendatang tidak


boleh diakui sebagai hutang kecuali ada suatu kemungkinan yang cukup
besar bahwa peristiwa tersebut akan terjadi.
• Obyek hutang yang sebenarnya adalah kewajiban yang ada pada saat
sekarang.

“Kewajiban suatu unit usaha yang merupakan keharusan


bagi unit usaha tersebut untuk menyerahkan aktiva/jasa
pada pihak lain dimasa mendatang sebagai akibat
transaksi masa lalu.”

— Kam (1990:p.111)
1.
A

• Kewajiban suatu unit usaha yang merupakan keharusan bagi


unit tersebut untuk menyerahkan aktiva/ jasa pada pihak lain
dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Kewajiban tersebut dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu :
 Kewajiban pada kreditor / hutang
 Kewajiban pada pemilik (owner equity)
1.B

Hasil • Syarat lain dari hutang adalah berasal dari


transaksi masa lalu.

Transaksi • Transaksi tersebut menunjukkan transaksi


yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat

Masa digunakan untuk memastikan bahwa hanya


kewajiban sekarang yang harus dicatat
sebagai hutang dalam neraca.
Lalu
1.B
Masa lalu yang bagaimana agar syarat tersebut
terpenuhi?

1. Saat terjadinya penyerahan barang.


2. Executory contract, adalah kontrak yang belum dilaksanakan oleh
kedua belah pihak, maka kontrak ini tidak dapat dijadikan dasar
untuk mengakui hutang.
02
TERJADINYA HUTANG
2.
A

A. Keadaan yang dapat menimbulkan hutang


Koehler (1970) menyatakan bahwa hutang adalah suatu jumlah
yang harus dibayar dalam bentuk uang, barang atau jasa
khususnya hutang yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Terjadi / telah terjadi (current liability)
2. Terjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang, contoh :
hutang untuk pembiayaan (funded debt), hutang yang masih
harus dibayar (accrued liability)
3. Terjadi karena tidak dilaksanakannya suatu tindakan dimasa
yang akan datang, misalnya pendapatan yang ditangguhkan
dan hutang bersyarat (contingent liability).
2.
A

01 02

Kewajiban Legal/Kontrak Kewajiban Konstruktif


Hutang yang timbul karena adanya Kewajiban yang timbul karena sengaja
ketentuan formal berupa peraturan diciptakan untuk tujuan / kondisi tertentu.
hukum untuk membayar kas atau Contoh : bonus yang akan diberikan kepada
menyerahkan barang (jasa) kepada karyawan.
entitas tertentu. Contoh : hutang bank,
hutang dagang
2.
A
02

Kewajiban Equitabel
Hutang yang timbul karena adanya kebijakan yang
diambil oleh perusahaan karena alasan formal / etika
dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum.
Contoh : hutang garansi (garansi atas penjualan
produk)
2.B

B. Unconditional Right of Offset


Suatu transaksi keuangan yang berasal dari transaksi usaha dan
menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran di masa
mendatang, apabila suatu barang / jasa telah diterima.

Hutang bisa diakui dengan kriteria sebagai berikut :


1. Ada kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasa / manfaat
ekonomi masa mendatang akan dilakukan atau akan terjadi.’
2. Jumlah hutang dapat diukur dengan cukup pasti.
2.B
Kam (1990), hutang dapat diakui berdasarkan kondisi
berikut

Pemakaian Prinsip Kemampuan mengukur


konservatisme nilai hutang

1 2 3 4

Didasarkan pada Substansi ekonomi


hukum suatu transaksi
03
PENGUKURAN HUTANG
Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila
pada saat penilaian (pelaporan), hutang dilunasi. Besarnya nilai hutang harus didiskontokan
dengan tingkat bunga tertentu
PENGUKURAN HUTANG

-t
PV = F (1+r)

PV : Nilai sekarang dari hutang pada tanggal penilaian


F : Aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal
penilaian (Future Value)
r : Tingkat bunga
t : periode (waktu)
04
PENYELESAIAN HUTANG
4.Penyelesaian Hutang
“Hutang merupakan suatu kewajiban yang harus diselesaikan kepada pihak lain, dalam suatu perusahaan
penyelesaian hutang atau hutang dianggap lunas apabila perusahaan telah melakukan kewajiban untuk
menyerahkan aktiva/jasa kepada pihak lain”
Penyelesaian hutang dengan menggunakan saham secara konseptual tidak dianggap sebagai pelunasan
hutang, hal ini disebabkan saham bukan kelompok aktiva/jasa

Menurut IAI (1994: paragraf 62)


“menyebutkan bahwa penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan perusahaan untuk
mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak
lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan:

 Pembayaran Kas
 Penyerahan Aktiva
 Pemberian Jasa
 Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain
 Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Penghapusan Kewajiban dapat dilakukan dengan
Cara
A. In-Subtance Defeseance
Adalah suatu rencana perjanjian dimana deorang debitur menempatkan sejumlah tertentu harta monoter
secukupnya yang bebas resiko pada kuasa badan perwalian (trust) tertentu untuk digunakan sebagai
pembayaran hutang dimasa mendatang. Dalam kondisi demikian, debitur tersebut tidak memiliki
kewajiban untuk melakukan pembayaran dimasa mendatang dan hutangnya dianggap telah dilunasi
sehingga dikeluarkan dari neraca

B. Kredit Tangguhan (Deferred Credit)


Dalam APB Statement No.4 Hutang didefinisikan sebagai kewajiban ekonomi yang diakui dan diukur sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum, definisi tersebut meliputi juga kredit tangguhan yang bvukan
merupakan kewajiban ekonomi. Atas dasar tersebut, kredit tangguhan yang bukan merupakan kewajiban
juga harus dikelompokan sebagai hutang apabila kredit tangguhan tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
Penghapusan Kewajiban dapat dilakukan dengan
Cara
c. Hutang dan Rugi Kontijensi (Contingent Loss/Liabilities)
Dalam FASB Statement No.5, Kontijensi adalah suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan
ketidakpastian akan timbulnya kemungkinan hutang/rugi suatu perusahaan, dimana
timbulnya kemungkinan tersebut tergantung pada terjadi/tidaknya satu peristiwa atau lebih
dimasa mendatang.
05
KONSEP EKUITAS
5. KONSEP EKUITAS
Ekuitas pemilik pada dasarnya bukan kewajiban, tetapi merupakan klaim sisa (residual claim)
terhadap aktiva. Oleh karena itu, konsep ekuitas tidak dapat didefinikan tersendiri, terpisah dari
aktiva dan hutang.
FASB Statement of Financial Accounting Concept No.6 mendefinikan Ekuitas sebagai ‘’ Hak sisa
terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang’’. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan
bahwa dua karakteristik ekuitas adalah sebagai berikut:
a. Ekuitas sama dengan aktiva neto yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang
perusahaan
b. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik
yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik
KOMPONEN EKUITAS
A. TEORI EKUITAS
Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam
akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Teori ekuitas
membahas pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam
pelaporan keuangan. Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat menghasilkan
format pelaporan yang berbeda pula

1. Teori Proprietary
Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik, segala sesuatu dilihat dari sudut
pandang pemilik, dengan demikian tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran
pemilik. Persamaan yang digunakan: Aktiva-Hutang = Modal
Pemakaian Teory Proprietary dalam akuntansi memberikan implementasi
sebagai berikut:

 Semua kejadian/transaksi yang mempengaruhi perubahan


kekayaan/kemakmuran pemilik dalam satu periode harus dimasukkan dalam
penentu laba
 Perusahaan merupakan alat bagi pemilik untuk mencapai tujuannya bukan
sebagai entitas yang berdiri sendiri terpisah dari pemilik
 Deviden merupakan distribusi laba dari pemilik
 Bunga pinjaman dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya
2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)

Teori Entitas didasrkan atas persamaan


‘’AKTIVA = HUTANG + MODAL’’ atau ‘’AKTIVA = MODAL ( HUTANG
+ MODAL PEMILIK)”
Teori entitas coccok diterpakan untuk organisasi berbentuk peseroan terbatas.
Teori entitas memiliki dua versi diantaranya:
 Versi Tradisional dalam versi ini perusahaan harus melaporkan status
investasi dan konsekuensi investasi yang dilakukan pemilik
 Versi Baru dalam versi ini perushaan beroperasi atas namanya sendiri dan
berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri
3. Teori Ekuitas Residual
Dalam teori ini menurut Wiliam Paton (1962) menyatakan bahwa ekuitas
residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas,
dalam pandangan teori ini pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik

4.Teori Enterprise
Dalam teori ini perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan
dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan

5. Teori Dana (Fund)


Konsep teori dana digunakan olek sektor pemerintah dan lembaga nir laba
B. Posisi FASB

Financial Accounting Standard Board (FASB) sangat jelas


mengadopsi teori ekuitas residual ketika berhubungan dengan ekuitag
pemilik (owners' equity) yang menyatakan " hak residual pada aktiva
suatu entitas yang tersisa setelah dikurangi hutang". Pandangan ini
sejalan dengan tujuan akuntansl yang dinyatakan Oleh FASB yaitu
menyediakan informasi khususnya kepada investor, atau lebih khusus,
kepada pemegang saham biasa.
FASB juga mengakui bahwa pendekatan ini menimbulkan
masalah jika berkaitan dengan hybrid securites atau Saham yang
memiliki karakteristik ganda yaitu sebagian hutang dan sebagian
saham seperti pada hutang obligasi yang dikonversrka n. Persoalannya
adalah bagaimana memisahkan dati mengungkapkan saham yang
memiliki dua karakteristik ini.
06
LAPORAN NILAI TAMBAH (VALUE ADDED)
SEBAGAI PELENGKAP LAPORAN
KEUANGAN
Menunjukkan pendapatan perusahaan sebagai kesatuan usaha dan bagaimana nilai tambah ini
didistribusikan kepada kelompok-kelompok yang menyumbangkan terciptanya nilai tambah
tersebut
6.
KONSEP NILAI TAMBAH
A
Nilai tambah pada dasarnya adalah hasil
penjualan dikurangi dengan biaya bahan baku
dan jasa pihak luar yang digunakan dalam
rangka menciptakan penghasilan tersebut
METODE PENENTUAN
6.B NILAI TAMBAH

Metode Subtractive
NT : Nilai Tambah
NT = HP- BI
HP : Hasil Penjualan
BI : Beban Input (bahan baku dan jasa dari luar perusahaan

Metode Addictive
NT : Nilai Tambah
BG : Beban Gaji dan Upah NT = BG + (LO-NP)
LO : Laba Operasi (sebelum pajak, bunga, dan pos – pos luar biasa
NP : Beban Operasi dan Laba yang berasal dari kegiatan non
produksi
6. PENYUSUNAN LAPORAN
NILAI TAMBAH
C
Laba Ditahan
LD : Laba Ditahan (1) LD = HP- BI- Dep – BG – I –
HP : Hasil Penjualan
Div - T
BI : Beban Input (bahan baku dan jasa lain)

BG : Beban Gaji dan Upah Pegawai


(2) Nilai Tambah Bersih
Dep : Beban Depresiasi HP- BI- Dep = BG + I + Div
I : Beban Bunga
+ T + LD
Div : Deviden yang Dibayar Nilai Tambah Kotor
T : Pajak Penghasilan
(3) HP- BI = BG + I + Div + T +
LD + Dep
Nilai Tambah
Kotor

Nilai Tambah
Bersih
6. PERBEDAAN NILAI TAMBAH BERSIH
DAN NILAI TAMBAH KOTOR
C
01 02
Nilai tambah adalah kekayaan Sebagaimana konsep konsistensi dan
yang diciptakan perusahaan. matching antara penghasilan dan beban,
Kekayaan ini akan dinilai terlalu maka depresiasi harus diperlakukan
tinggi apabila tidak diakui seperti halnya beban input bahan baku,
depresiasi aktiva tetap yaitu mengurangi penjualan

03 04
Nilai tambah bersih menghilangkan Ide suatu perusahaan merupakan
perhitungan ganda, sedangkan nilai hasil kerja kolektif beberapa
tambah kotor menghasilkan kelompok orang sesuai dengan
perhitungan ganda, karena hasil konsep nilai tambah
penjualan tidak dikurangkan
depresiasi
6.D MANFAAT NILAI TAMBAH
01 02
Pengungkapan Sederhana dan Fleksibel
Merupakan usaha memberikan Sangat mudah disusun
informasi lengkap dan relevan tentang hanya dengan memodifikasi
kegiatan perusahaan dengan laporan laba/ rugi
memasukkan informasi beberapa 03
kelompok orang yang berkepentingan
Hubungan Industrial
Pihak yang ikut menyumbangkan terciptanya nilai
tambah perusahaan akan mengetahui berapa besar
04 sumbangan mereka dalam menciptakan nilai tambah 05
Kebijakan Ekonomi Analisis Komparasi
Memperbaiki kegiatan analisa ekonomi Merupakan tambahan kriteria sebagai dasar
karena konsisten dengan analisa input- menilai dan membandingkan prestasi
output yang dipakai para ekonom untuk perusahaan dengan perusahaan lain
menghitung pendapatan nasional
6.E

KELEMAHAN NILAI
TAMBAH
Bagi para pemakai yang tidak memahami
konsep laporan keuangan, laporan nilai tambah
dapat membingungkan. Sebab besarnya nilai
tambah perusahaan baik, sebaliknya laba
perusahaan turun
07
HUTANG DAN EKUITAS
MENURUT IFRS
7.A HUTANG

Hutang adalah kewajiban


(bukan aliran keluar manfaat
 “Hutang yaitu kewajiban ekonomi dimana kewajiban
tersebut harus
entitas saat ini untuk menghasilkan)
mentransfer sumber daya
ekonomi sebagai akibat 01 Hutang harus mampu menghasilkan
aliran keluar manfaat ekonomi.
kejadian masa lalu” Aliran keluar tersebut tidak harus
pasti melainkan memerlukan batas
minimum untuk memenuhi definisi
hutang

—Discussion Paper 2013 IASB


02
7.B SUBSTANSI HAK DAN
KEWAJIBAN KONTRAK
Melakukan kontrak memunculkan
hak dan kewajiban kontrak, maka
laporan keuangan harus menyajikan
substansinya

Kerangka konseptual
Beberapa standar Hak adalah
menyarankan suatu substantive,
entitas untuk 01 02 pemegangnya harus
mengabaikan istilah memiliki kemampuan
kontrak jika tidak/ yang praktis dalam
kurang memiliki mengeksekusi hak
substansi komersial tersebut
EXCECUTORY CONTRACTS
7.C DAN FORWARD CONTRACTS LAINNYA

Aktiva bersih atau hutang


 Excecutory contracts adalah bersih timbul dari executory
contract jika kontrak tersebut
salah satu atau kedua belah
dapat dilaksanakan
pihak belum sepenuhnya
memenuhi kewajibannya pada
01
saat kontrak itu dijalankan Pengukuran awal kontrak adalah
nol karena hak salah satu pihak
memiliki nilai yang sama dengan
 Kriteria Executor contracts dan kewajiban pihak lainnya

forward contract lainnya yang


tidak dapat diakui sebgai hutang 02
>>
7.D PENGAKUAN HUTANG

Menurut kerangka
konseptual entitas
akan mengakui
hutang jika :

Adalah mungkin bahwa Hutang tersebut


manfaat ekonomi masa memiliki cost atau nilai
datang yang diasosiasikan
dengan hutang akan
01 02 yang dapat diukur
secara handal
mengalir keluar dari entitas
7.E PENGUKURAN HUTANG

01 02 03
COST BASED CURRENT MARKET CASH FLOW
PRICE BASED
Hutang dicatat sebesar
• Current Cost Hutang dicatat sebesar
jumlah yang diterima
nilai sekarang dari aliran
yang ditukar dengan ke- Hutang dicatat sebesar jumlah
kas yang belum didiskontokan kas neto mendatang
wajiban atau jumlah kas untuk menyelesaikan kewajiban untuk menyelesaikan
yang dibayar guna
kewajiban
memenuhi kewajiban • Realizable Value
Hutang dicatat sebesar nilai
penyelesaiannya yaitu jumlah
kas yang tidak didiskontokan un-
tuk menyelesaikan kewajiban
7.F
EKUITAS
Ekuitas adalah perbedaan antara aktiva dan
hutang yang merupakan nilai bersih suatu
perusahaan. Hal itu menggambarkan nilai yang
dimiliki pemilik saat pertama kali membuar
neraca
7. AKUNTANSI NILAI WAJAR
G Menurut IFRS 13, nilai wajar adalah harga yang
akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi wajar antara
partisipasi pasar pada tanggal pengukuran
TERIMA KASIH
Any questions?
PERTANYAAN
1. Revaldi, Jelaskan Kewajiban pada pemilik
2. Nadia, Seberapa penting nilai tambah
diungkapkan dalam laporan keuangan
apakah perusahan wajib mengungkapkan
nilai tambah?
3. Elsa, Manfaat ekuitas dari struktur organisasi
Perusahaan?

Anda mungkin juga menyukai