Kelompok 2
• berkekuatan hukum
Memang pada umumnya, keharusan suatu entitas untuk mengorbankan
manfaat ekonomik timbul akibat klaim yuridis yang mempunyai kekuatan
memaksa. Adanya daya paksa yuridis hanya menunjukan bahwa kewajiban
tersebut memang ada dan dapat dibuktikan secara yuridis material
Pengakuan
berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka memenuhi
karakteristik kualitatif informasi sehingga elemen statemen
keuangan hanya dapat diakui bila criteria definisi,
keberpautan, keterandalan, dan keterukuran dipenuhi.
Kaidah pengakuan merupakan prosedur aplikasi untuk
menandai adanya elemen dan saat dipenuhinya criteria
pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan
berkaitan dengan saat ata apa yang menandai bahwa
kewajiban telah mengikat sehingga suatu kewajiban dapat
diakui (dibukukan). Kam mengajukan empat kaidah
pengakuan untuk menandai pengakuan
Pengakuan
• Ketersediaan dasar hukum
Kalau terdapat bukti yuridis yang kuat tentang adanya daya paksa untuk
memenuhi keharusan, jelas tidak dapat disangkal bahwa suatu
kewajiban memang ada. Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan
dan keberpautan informasi. Kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban
juga dapat diakui bila terbukti substantive adanya keharusan konstruktif
atau demi keadilan.
• Diskon Obligasi
Diskon obligasi yang belum diamortisasi bukan merupakan suatu kerugian karena
asset yang diperoleh sebelumnya tidak ada yang berkurang atau menguap. Dia
juga bukan asset karena tidak ada pengeluaran yang mengakibatkan
bertambahnya asset fisis sebesar jumlah rupiah diskon tersebut. Simpulan yang
pasti adalah bahwa diskon utang obligasi pada waktu penerbitan adalah suatu
jumlah rupuah debit yang menunjukkan biaya bunga yang harus dibayar pada
tanggal jatuh tempo. Diskon tersebut harus dilaporkan dalam neraca sebagai
pengurang nilai nominal (jatuh tempo) utang obligasi. Jadi akun diskun obligasi
merupakan akun penillaian terhadap akun utang obligasi yang memuat nominal
utang. Juga tidak tepat mengartikan diskun utang obligasi sebagai bungan
dibayar dimuka karena memang belum dibayar. Diskun obligasi sebenarnya
merupakan bunga yang “belum dibayar”, yaitu bagian bunga efektif total yang
baru akan dibayar pada saat utang obligasi jatuh tempo.
• Premium Obligasi
Mengartikan premium obligasi sebagai “pendapatan tangguhan” jelas tidak tepat karena
secara konseptual pendapatan atau laba tidak timbul dari proses pemerolehan uutang.
Pendapatan hanya timbul dari kegiatan pembentukan pendapatan. Atas dasar konstinuitas
usaha, premium obligasi yang belum diamortisasi adalah benar-benar merupakan utang
dan jumlah amortisasi periodic adalah merupakan penyesuaian (pengurang) terhadap
biaya bunga dan bukannya merupakan elemen pendapatan. Tanpa penyesuaian ini biaya
bunga periodic akan menjadi tersaji lebih (overstated).
• Jadi, penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah
yang harus dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.
Dengan kata lain, penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban. Dalam
hal obligasi, nillai sekarang tersebut disebut nilai bawaan atau nilai pelunasan
sekarang. Nilai pelunasan sekarang pada umumnya bergantung pada nilai pasar
obligasi. Amortisasi diskun atau premium merupakan proses dalam rangka
penulusuran kewajiban untuk menentukan nilai pelunasan sekarang. Untuk
kewajiban moneter, nilai sekarangnya biasanya ditentujan atas dasar aliran kas
keluar masa dating diskunan dengan tingkat bunga pasar sebagai tarif diskun.
Pelunasan
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang
sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk
mempengaruhi (to satisfy) kewajiban pada saat
dan dalam kondisi normal usaha (in due course
of business) sehingga dia bebas dari kewajiban
tersebut. Pada saat pembayaran, pengutang
atau debitur secara yuditis bebas dari kewajiban
dan secara teknis/administratif dan tuntas dapat
mendebit utangnya
FASB menetapkan bahwa suatu kewajiban dapat
dikatakan lenyap kalau salah satu dari kondisi
berikut dipenuhi :
• Debitor membayar kreditor dan terbebaskan
dari keharusan yang melekat pada kewajiban.
Membayar kreditor mencakupi penyerahan kas,
aset finansial lain, barang, atau jasa atau
penebusan sekuritas utang oleh debitor untuk
menghapus utang atau untuk menahannya
sebagai utang obligasi treasuri.
• Debitor telah dibebaskan secara hukum dari
statusnya sebagai penanggung utang utama baik
oleh keputusan pengadilan maupun oleh
kreditor.