TEORI AKUNTANSI
“ ASET”
Disusun oleh :
1. Karakteristik Aset.............................................................................................3
8. Penyajian.......................................................................................................22
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Aset
Sejalan dengan APB, FASB menyatakan bahwa aset adalah
sumber ekonomik karena potensi jasa (service potential) atau utilitas
(utility) yang melekat di dalamnya yaitu suatu daya atau kapasitas langka
(scarce) yang dapat dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk
mendatangkan pendapatan melalui kegiatan ekonomik yaitu konsumsi,
produksi, dan pertukaran.
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus
dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Pemilikian
(ownership) mempunyai makna yuridis atau legal. Artinya, untuk memiliki
suatu objek diperlukan proses yang disebut transfer hak milik (transfer of
title).
1
pengakuan. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasaan hak atas manfaat saja
tidak cukup untuk memasukkan suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha
untuk dilaporkan via statemen keuangan (neraca). Kriteria pengakuan yang
lain harus dipenuhi (keterandalan, keberpautan, dan keterukuran).
2
mempunyai makna sebagai agregat harga (price agregat) dalam perolehan
suatu asset. Penghargaan sepakatan (kos) dalam transaksi antarpihak
independen menjadi dasar pengukuran karena jumlah rupiah tersebut
dianggap cukup terandalkan untuk mendekati/ mengaproksimasi nilai
sebenarnya (true value) atau nilai wajar (fair value) suatu objek pada saat
transaksi.
Pengukuran Kos
3
Dalam praktiknya, pemerolehan asset merupakan proses terdiri dari
serangkaian kegiatan, misalnya menempatkan order, menerima barang,
meneliti kecocokan, mengangkut barang, mencoba barang, menyimpan
atau menempatkan barang, dan akhirnya menggunakan barang. Besar
kecilnya kos yang harus dicatat pertama-kali sebagai pengukur suatu asset
pada saat pemerolehan ditentukan oleh dua hal yaitu: (1) batas kegiatan
yang disebut pemerolehan dan (2) jenis penghargaan.
1. Batas Kegiatan
2. Jenis Penghargaan
Kos Dalam Barter. Barter atau pertukaran asset adalah pemerolehan asset
adalah pemerolehan asset (biasanya asset berwujud atau nonmoneter)
4
dengan penghargaan berupa asset berwujud atau nonmoneter lainnya. Bila
hal ini terjadi, pengukuran asset yang diperoleh bergantung pada apakah
asset yang dipertukarkan sejenis (similar) atau taksejenis (dissimilar).
5
Temuan. Kadangkala terjadi bahwa suatu sumber alam atau sarana
ditemukan atau dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomik yang jauh
melebihi pengeluaran yang sebenarnya untuk memperolehnya. Dalam
kondisi yang khusus seperti ini, diperlukanlah suatu pengukur kos baru
atas dasar jumlah tunai implisit. Jumlah ini adalah jumlah rupiah uang
tunai (kas) yang pasti diperlukan untuk memperoleh sumber alam atau
teknik pemrosesan tersebut seandainya keduanya sudah dalam keadaan
siap pakai atau dalam status siap dipasarkan.
Kos Dalam Pembelian Kredit. Dengan sistem kredit, nilai waktu uang
menjadi faktor yang sangat penting dalam mengukur kos yang sebenarnya
(true cost). kos yang sebenarnya dalam transaksi kredit bukanlah berapa
nilai kontrak yang harus dilunasi dalam beberapa kali angsuran tetapi
berapa kos yang sebenarnya pada transaksi.
Potongan tunai dan Keringanan. Kos akan tercatat terlalu tinggi kalau
potongan tunai (cash disount) dan keringanan-keringanan lain tidak
dikurangkan terhadap harga kesepakatan. Secara teknis, pembukuan
memang dimungkinkan untuk sementara mendebit harga faktur bruto ke
dalam akun aset yang bersangkutan dan nantinya harus dilakukan
penyesuaian untuk mengurangi jumlah yang tercatat tersebut menjadi
jumlah setara tunai.potongan yang dimanfaatkan oleh pembeli sering
dianggap sebagai laba. Sebenarnya perusahaan sudah tau pasti berapa
harga yang sesungguhnya harus dibayar dalam suatu transaksi.
6
Jaid, rugi hendaknya tidak dikapitalisasi atau diasetkan karena kriteria
manfaat ekonomik masa datang tidak dipenuhi lagi.
7
basis karena dianggap objektif sehingga memenuhi kualitas keterandalan
(reability) informasi. Nilai yang diperoleh atas dasar pertukaran disebut
dengan nilai pemasukan (input/entry values atau exchange input values).
Sedangkan yang diperoleh dari pertukaran pemanfaatan disebut nilai
keluaran (output/exit values atau exchange output values).
a. Kos historis
8
merupakan unsur kos masukan yang membentuk kos yang mempresentasi
kos aktual yaitu :
9
Nilai wajar adalah nilai aset yang menghasilkan imbalan atau
tingkat kembalian (return on assets) yang wajar kalau laba yang
wajar telah ditetapkan.
Nilai keluaran
10
Harga jual sekarang didasarkan pada anggapan bahwa
perusahaan akan berlangsung terus dan transaksi dilaksanakan
dalam pasar yang normal. Nilai likuidasi hanya dapat digunkaan
apabila kondisi berikut dipenuhi :
1. Bila produk atau potensi jasa lainnya telah berkurang manfaat
normalnya lantaran menjadi usang atau tidak laku dipasarkan.
2. Bila unit usaha merencanakan untuk menutup usaha dalam
waktu dekat.
11
b. Current cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau
penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau sataranya yang harus
dikorbankan kalau aset tertentu yang sejenis diperoleh sekarang.
c. Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga
disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau
setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset
tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi).
Nilai pasar sekarang biasanya juga digunakan untuk aset yang
kemungkinan kan laku dijual dibawah nilai bukunya.
d. Net realizable value. Bebrapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan
barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas
atau setaranya yang akan diterima dari aset tersebut dikurangi dengan
pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi aset tersebut
menjadi kas.
e. Present value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang
disajikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang
sampai piutang terlunasi dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin
diperlukan untuk mrndapatkan penerimaan tersebut.
Pengakuan
Suatu jumlah rupiah atau kos diakui sebagai aset apabila jumlah
rupiah tersebut timbul akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang
memepengaruhi aset. Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan
dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan tersebut. Disamping
memenuhi definisi aset, kriteria keterukuran, keberpautan, dan
keterandalan harus dipenuhi pula. Dengan mengutip Sterling, Belkaoui
(1993, hlm. 194-195) menunjukan kondisi perlu dan kondisi cukup
(sufficient) yang merupakan penguji yang cukup detail untuk mengakui
aset yaitu :
1. Deteksi adanya aset. Untuk mengakui aset, harus ada transaksi yang
menandai timbulnya aset.
12
2. Sumber ekonomik dan kewajiban. Untuk mengakui aset, suatu objek harus
merupakan sumber ekonomik yang langka, dibutuhkan, dan berharga.
3. Berkaitan dengan entitas. Untuk mengakui aset, kesatuan usaha harus
mengendalikan atau menguasai objek aset.
4. Mengandung nilai. Untuk mengakui aset, suatu objek harus mempunyai
manfaat yang terukur seacara moneter.
5. Berkaitan dengan waktu pelaporan. Untuk mengakui aset, semua penguji
diatas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan (tanggal neraca).
6. Verifikasi. Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung untuk
meyakinkan bahwa kelima penguji diatas dipenuhi.
Beban Tangguhan
a. Sewaguna.
13
b. Bunga selama masa konstruksi aset tetap.
c. Riset dan pengembangan.
d. Eksplorasi minyak dan gas bumi.
e. Rugi selisih kurs valuta asing atau pembelajaran valuta asing.
f. Sumber daya manusia.
g. Kos organisasi.
Dua kos pertama akan kami bahas kali ini, teori atau penalaran
perlakuan pos-pos lainnya dapat dilihat dari standar akuntansi lainnya
misalnya SFAS No. 2 atau PSAK No. 2 untuk kos riset dan
pengembangan.
Sewaguna
14
ekonomik mulai dari penandatanganan kontrak kurang dari 25% umut
ekonomik total, kriteria ini tidak berlaku.
d. Pada saat penandatanganan kontrak sewaguna, nilai sekarang semua
pembayaran sewaguna minimum selama jangka sewaguna adalah sama
atau lebih besar dari 90% nilai wajar bersih bagi pesewaguna. Nilai wajar
bersih bagi pesewaguna adalah nilai wajar dipandang dari sudut
pesewaguna setelah dikurangi dengan kredit pajak investasi, kalai ada,
yang menjadi hak pesewaguna.
Kos Bunga
15
FASB menyebutkan bahwa tujuan mengkapitalisasi kos bunga
adalah untuk mendapatkan angka kos pemerolehan yang paling merefleksi
investasi total kesatuan usaha dalam aset dan untuk membebankan suatu
kos yang berkaitan dengan pemerolehan suatu sumber ekonomik yang
akan memberi manfaat dimasa datang untuk ditandingkan dengan
pendapatan yang dihasilkan oleh manfaat tersebut. Tujuan terakhir
dimaksudkan agar terjadi penandingan yang tepat terutama bila waktu
pembangunan atau periode pemerolehan cukup lama.
Argumen Penolak
16
b. Bunga dikapitalisasi dan dimasukan sebagai bagian dari kos fasilitas
fisis yang dibangun sendiri. Jumlah yang dikapitalisasi sebesar :
1) Jumlah rupiah seluruh bunga yang sesungguhnya dibayar atau
terjadi untuk dana yang khusus dipinjam untuk pembangunan.
2) Jumlah rupiah semua bunga yang sesungguhnya dibayar atau
terjadi untuk semua dana pinjaman yang ada. Ini dilakukan apabila
tidak ada dana khusus yang disediakan untuk pembangunan aset
bersangkutan.
3) Bunga dikapitalisasi sebesar jumlah rupiah bunga implisit dana
yang tertanam dalam perusahaan tanpa memperhatikan sumbernya.
c. Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukan sebagai elemen kos
fasilitas fisis yang dibangun sendiri.
Perlakuan (1) merupakan konsekuensi dari diterimanya arguman pihak
yang menolak kepitalisasi. Perlakuan (2) merupakan konsekuensi logis
dari diterimanya argumen pihak yang mendukung kapitalisasi.
Sedangkan perlakuan (3) merupakan kompromi dari kedua argumen
yang saling bertentangan.
Jumlah Rupiah
17
seharusnya dibayar seandainya dana untuk pembangunan aset
digunakan untuk melunasi utang.
c. Alternatif 2 (c) mendasarkan diri pada asumsi bahwa bunga seluruh
dana yang tertanam dalam perusahaan merupakan kos ekonomik. Kos
aset disini diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dikorbankan
dalam rangka memperoleh aset tersebut. Bunga dianggap suatu aset
sebelum dioperasikan. Karena sumber ekonomik kas tidak digunakan
untuk kegiatan operasi berjalan melainkan untuk operasi masa
mendatang. Cukup layak jika digunakan untuk memperhitungkan
bunga implisit yang sebenarnya dapat diperoleh kalo perusahaan tidak
membangun suatu fasilitas fisis yang memakan waktu lama. Unga
implisit diukur atas dasar laba yang dapat diperoleh seandainya kas
digunakan untuk kegiatan operasi bukan untuk pembangunan.
18
a. Aset yang dibangun atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh
perusahaan
b. Aset yang dibangun atau diproduksi dengan tujuan untuk dijual sebagai
suatu unit atau projek yang berdiri sendiri terpisah dari objek atau kegiatan
operasi lainnya
c. Investasi jangka panjang yang diperlakukan dengan metode
a. Aset yang sudah digunakan atau yang sduah siap digunakan sesuai
dengan tujuan penggunaan dalam operasi menghasilkan pendapatan.
b. Aset yang belum digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan
perusahaan dan tidak mengalami penyelsaian/perbaikan atau kegiatan
lain yang diperlukan untuk menjadikan aset tersebut siap digunakan
dalam operasi.
Perioda Kapitalisasi
19
c. Kos bunga telah terhimpun (accrued) atau terjadi bersamaan dengan
berjalannya pembangunan aset
Pengungkapan
Bila sebagian atau seluruh bunga dikapitalisasi, tentu saja akan ada
sebagian informasi bunga yang hilang. Sehingga perlu adanya
pengungkapan. Agar statemen keuangan tetap informatif, hal-hal berikut
ini harus diungkapkan sebagai penjelasan statemen keuangan :
a. Bila tidak ada kos bunga yang dikapitalisai, total bunga yang terjadi
selama periode dan dibebankan sebagai biaya perioda tersebut
b. Bila sebagian kos bunga dikapitalisasi, bunga total yang terjadi dan bagian
yang dikapitalisasi
8. Penyajian
Secara umum prinsip akuntansi berterima umum memberi
pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut :
a. Aset disajikan disisi debit atau kiri dalam neraca berformat akun atau
dibagian atas dalam neraca berformat laporan
b. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan tetap
c. Aset diurutkan penyajian atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang
paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu harus
diungkapkan (misalnya metoda depresiasi aset tetap dan dasar penilaian
sediaan barang)
20