Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Penentuan lokasi penelitian ini dikarenakan besarnya APBDes yang didapatkan oleh Desa
Sumbergondo. Selain itu Desa Sumbergondo merupakan salah satu desa yang memanfaatkan
potensi geografis umtuk menanam sayur dan buah sehingga dapat menjadi salah satu sumber
dana pada desa tersebut. Desa ini dijadikan sebagai lokasi penelitian guna untuk melihat tingkat
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa yang dilakukan oleh perangkat desa dalam mendukung
terwujudnya pengelolaan keuangan desa yang akuntabel.

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan sesuatu hal melalui penelitian. Penelitian dengan jenis ini bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu peristiwa, tidak untuk menghubungkan atau membandingkannya Ulum,
Ihyaul (2017). Penelitian ini akan menggambarkan akuntabailitas perangkat desa dalam
pengelolaan keuangan desa yang dilakukan pada Desa Sumbergondo yang berpatokan pada
beberapa indicator untuk mengukur akuntabulitas perangkat desa yaitu dilihat dari proses
perencanaan penggunaan keuangan desa, perangkat desa memberikan masukan tentang
rancangan APBDes kepada Kepala Desa dan/atau BPD, perangkat desa terlibat dalam proses
pelaksanaan penggunaan keuangan desa, perangkat desa bersama dengan Kasi, menyusun RAB,
memfasilitasi proses pengadaan dan jasa, mengelola atau melaksanakan pekerjaan terkait
kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perdes tentang APBDes, perangkat desa memberikan
masukan terkait perubahan APB, perangkat desa terlibat dalam proses penatausahaan
penggunaan keuangan desa, perangkat desa meminta informasi, memberikan masukan,
melakukan audit partisipatif dan untuk mengukur Akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
menggunakan regulasi terbaru yaitu Permendagri 20 Tahun 2018 tentang perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban.

15
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian.Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah hasil wawancara
yang digunakan pada penelitian ini. Wawancara dalam penelitian ini melibatkan Kaur
Keuangan sebagai key-informan kemudian dibantu dengan wawancara kepada Kaur
Pemerintahan dan Kaur Perencanaan sebagai penguat hasil wawancara.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tersedia dan didapat oleh peneliti berupa laporan ataupun
arsip dan juga laporan kegiatan yang berkaitan dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa
seperti Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes), Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) Dokumen RKPDes, Dokumen Perubahan Rencana Anggaran
Pendapatan.

D. Teknik Perolehan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2007) bila dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
wawancara dan dokumentasi. Dan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melalui tiga metode, yaitu:
1) Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2007) mendefinisikan bahwa wawancara sebagai pertemuan
dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tersebut. Peneliti melakukan wawancara dengan
tujuan maka peneliti mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi.
Peneliti dalam melakukan wawancara akan menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk diajukan dan mencatat apa yang dikemukakan oleh
informan, oleh karena itu jenis-jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti termasuk
kedalam jenis wawancara terstruktur, sebelum melakukan wawancara tersebut tentu peneliti

16
menyiapkan kuisioner guide sebagai dasar dalam melaksanakan wawancara. Wawancara
tersebut dilakukan kepada Kaur Kuangan kemudian wawancara diperkuat dengan
menghubungi Kaur Pemerintahan dan Kaur Perencanaan untuk melihat kesesuaian dalam
substansi wawancara.
2) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang Sugiyono (2007). Hasil penelitian
dari wawancara akan lebih kredibel jika didukung dengan dokumen-dokumen yang
bersangkutan. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah
spanduk yang dipasang di beberapa titik desa tentang realisasi penggunaan APBDes,
SKPDes, Rancangan Perdes APBDes, STOK, Struktur Organisasi yang di pasang di Kantor
Desa, dan beberapa foto kegiatan dalam musyawarah desa yang dilakukan oleh pemerintah
desa.

E. Tahap Analisis Data


Tahap analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada slot analisis data
model interaktif dari Miles dan Huberman. Secara detail analisis data model interaktif akan
dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Slot Analisis Data Model Interaktif


Secara detail dalam analisis data model interaktif akan dijelaskan sebagai berikut:

17
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan yang terdapat dilokasi penelitian
dengan melakukan pengukuran informasi mengenai variabel yang diperlukan dengan cara
melakukan kegiatan wawancara dan dokumentasi yang disertai dengan strategi
pengumpulan data yang natinya menjawab perumusan masalah dan kemudian melakukan
evaluasi. Data yang didapatkan melalui tiga cara tersebut kemudian dikumpulkan terlebih
dahulu kemudian diambil data yang relevan dengan penelitian ini. Tahapan dalam
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada perangkat desa untuk
mendapatkan data primer serta melakukan pencatatan untuk setiap informasi yang
diterima yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan penulisan laporan. Wawancara
yang dilakukan meliputi tentang proses pengelolaan keuangan desa, kesiapan perangkat
desa dalam pengelolaan keuangan desa, kendala yang dihadapi perangkat desa dalam
pengelolaan keuangan desa, proses perencanaan penggunaan keuangan desa, perangkat
desa memberikan masukan tentang rancangan APBDes kepada Kepala Desa dan/atau
BPD, perangkat desa terlibat dalam proses pelaksanaan penggunaan keuangan desa,
perangkat desa bersama dengan Kasi, menyusun RAB, memfasilitasi proses pengadaan
dan jasa, mengelola atau melaksanakan pekerjaan terkait kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Perdes tentang APBDes, perangkat desa memberikan masukan terkait perubahan
APB, perangkat desa terlibat dalam proses penatausahaan penggunaan keuangan desa,
perangkat desa meminta informasi, memberikan masukan, melakukan audit partisipatif.
b. Mengumpulkan setiap dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa
yang dilakukan oleh perangkat desa, seperti: profil desa, data pendidikan perangkat desa
Sumbergondo, pagu indikatif penggunaan APBDes, dokumen musyawarah perencanaan
pembangunan, dokumen APBDes, rancangan Perdes tentang APBDes, dokumen
APBDes, dokumen RKPDes dan SOTK.

2. Reduksi Data

18
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu
segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data diartikan sebagai proses
pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis lapangan.
Reduksi data yang digunakan pada penelitian ini digunakan untuk memfokuskan berbagai
sumber data yang didapatkan oleh peneliti kemudian dilakukan pemilihan data yang relevan
untuk kemudian dilanjutkan untuk membuat laporan. Diperoleh data wawancara yang cukup
banyak dan dirasa kurang relevan dengan penelitian oleh karena itu dilakukan reduksi data
memalui proses pemilihan pada hasil wawancara yang dirasa relevan. Berikutnya pada
dokumen yang direduksi yang dirasa relevan untuk penelitian adalah profil desa, pendidikan
perangkat desa Sumbergondo, dokumen APBDes, rancangan Perdes tentang APBDes,
dokumen RKPDes dan SOTK desa Sumbergondo.

3. Penyajian Data
Menurut Miles & Huberman (dalam Sugiono, 2016:341) mengatakan bahwa dalam
penelitian yang berbentuk kualitatif, penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk teks
naratif, bahan, Flowchart, uraian singkat dan hubungan antar kategori. Teks naratif adalah
bentuk penyajian data yang paling sering digunakan. Penelitian ini lebih condong
menggunakan penyajian data berupa naratif kemudian data berupa tabel yang di analisis.
Penyajian bentuk data naratif nanti akan disajikan berupa data Profil Desa, Pengelolaan
Keuangan Desa dan Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam akuntabilitas perangkat desa
dalam pengelolaan keuangan desa pada Desa Sumbergondo.
Tahapan dalam Penyajian Data nanti akan dilakukan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi struktur perangkat desa Sumbergondo dengan menjelaskan tugas dan
wewenang perangkat desa Sumbergondo.
b. Menganalisis proses pengelolaan keuangan desa Sumbergondo melalui lima tahap: tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penatausahaan, tahap pelaporan, dan tahap
pertanggujawaban.

19
c. Menganalisis data terhadap Akuntabilitas Perangkat Desa Dalam Pengelolaan Keuangan
Desa menggunakan indikator akuntabilitas dari Mahmudi (2011) untuk melihat
kesesuaian antaraakuntabiltas perangkat desa Sumbergondo dengan indikator
akuntabilitas yang ditetapkan oleh Mahmudi (2011). Berikutnya untuk menganalisa
pengelolaan keuangan desa Sumbergondo dilakukan dengan melihat kesesuaian antara
pengelolaan keuangan desa Sumbergondo dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 20 Tahun 2018 yang meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
penatausahaan, tahap pelaporan, dan tahap pertanggungjawaban.
d. Menganalisis faktor yang menjadi kendala dalam akuntabilitas perangkat desa dalam
pengelolaan keuangan desa pada desa Sumbergondo. Dalam analisis ini disertakan
wawancara dengan para perangkat desa yang berwenang.

4. Penarikan Kesimpulan
Tahap terakhir dengan metode interaktif ini berupa penarikan kesimpulan yang
dilakukan dari hasil reduksi data kemudian dinarasikan kembali. Penarikan kesimpulan ini
berisi tentang jawaban yang terdapat pada rumusan masalah yang tersedia dalam penelitian.
Penarikan kesimpulan ini untuk menjawab tentang akuntabilitas yang dilakukan oleh
perangkat desa Sumbergondo yang meliputi siklus pengelolaan keuangan desa (aspek
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Selain itu
untuk menjawab tentang faktor apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan keuangan desa
pada Desa Sumbergondo.

20

Anda mungkin juga menyukai