Anda di halaman 1dari 2

1.

Kartu menu bertulis tangan Pada 13 Juli 2019, seorang YouTuber bernama Rius
Vernandez mengunggah video singkat yang menampilkan adanya menu makanan yang ditulis
tangan di kelas bisnis Garuda Indonesia. Dalam menu yang ditulis tangan itu, disebutkan
menu seperti Appetizer, Main Course, dan Dessert. Namun, rasa kekecewaan Rius
diungkapkan dengan unggahan di video singkat tersebut. "Menu yang dibagiin tadi di
Business Class @garuda.indonesia tadi dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam proses
percetakan, pak," tulis Rius dalam unggahannya. Mengetahui hal itu, VP Corporate Secretary
Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan membantah bahwa kartu menu tersebut merupakan kartu
menu milik Garuda Indonesia yang sengaja dibagikan untuk penumpang kelas bisnis. Ia juga
menjelaskan bahwa kartu menu tersebut adalah catatan pribadi awak kabin. Usai tersebarnya
kasus kartu menu bertulis tangan, pihak Garuda Indonesia merilis larangan penumpang untuk
mengambil foto dan video di dalam pesawat. Larangan tersebut diungkapkan oleh pihak
Garuda Indonesia dalam rangka untuk menjaga ketertiban kabin pesawat, menunjang
keselamatan operasi penerbangan, kelancaran pelayanan selama penerbangan, dan
menghormati hak-hak penumpang.
*memastikan semua perlengkapan penerbangan sudah tersedia baik untuk kelas ekonomi mau
pun bisnis class
*melakukan trening rutin agar meminimalisir kesalahan sebelum penerbangan
*membuat checklist dan breafing sebelum terbang
2. Kasus Laporan Keuangan Kemudian, maskapai Garuda Indonesia pernah tersandung kasus
hingga pihaknya dikenai denda sebanyak Rp 100 juta. Denda tersebut disebabkan karena
pelanggaran laporan keuangan tahun buku 2018. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal
II OJK Fahmi Hilmi menyampaikan bahwa pengenaan sansi administratif berupa denda Rp
100 juta karena pelanggaran Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2019 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Adapun sanksi diberikan setelah Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) memeriksa Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumpea dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanubrata terkait permasalahan laporan keuangan tersebut. Diketahui,
dalam pemerikasaan tersebut Kemenkeu menemukan adanya pelanggaran, khususnya
pengakuan pendapatan atas perjanjian kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi yang
diindikasikan tidak sesuai dengan standar akutansi.
*adanya audit internal dan external secara rutin

3. Kasus Harley Davidson dan Sepeda Brompton Kasus terkini yang menimpa PT Garuda
Indonesia yakni Menteri BUMN Erick Thohir akan memberhentikan Dirut Garuda Indonesia
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara. Diketahui, Ari melakukan
penyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Selain itu, ia juga diketahui melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager
Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam. Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni
Surjantoro menyampaikan bahwa pesawat tersebut baru didatangkan dari pabrik Airbus di
Perancis. Namun, saat dilakukan pengecekan pada lumbung pesawat ditemukan 18 koli
bagasi penumpang yang diklaim tag sebagai bagasi penumpang. Dari 18 koli tersebut, 15
bagiannnya berisi onderdil motor Harley Davidson atas nama SAW dan 3 kotak lainnya
berisi 2 sepeda merek Brompton kondisi baru dan aksesorisnya. Hingga saat ini, Direktorat
Bea Cukai sedang meneliti lebih lanjut terkait pihak-pihak yang terlibat dalam kasus
penyelundupan tersebut.
*Semua department harus jujur dan berani melapor kepihak yg berwajib jika ada yg berani
melakukan kriminal dengan catatan nama pelapor dirahasiakan dan mendapat perlindungan
hukum saat melapor si pelapor harus menyertakan bukti’’ dan saksi atas tindakan criminal
tsb.
*memberikan hukuman yang berat kepada pelaku agar memberikan efek jera kepada
karyawan yang berbuat kriminal.

Anda mungkin juga menyukai