Anda di halaman 1dari 9

POSTULAT AKUNTANSI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Riva Rivelyanti 7143342032


Tri Gita Amelia 7143342038
Yolanda 7143342041
Yovita Sugiasti 7143342042

B Non Reguler 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Elemen Struktur Teori Akuntansi.................................................................................2

2.2 Tujuan Laporan Keuangan............................................................................................2

2.3 Sifat Postulat Akuntansi................................................................................................3

2.3.1 Postulat-Postulat Akuntansi.......................................................................................4

2.4 Konsep-Konsep Teoritis Akuntansi..............................................................................5

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan
bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan
antara alternative tindakan yang ada.

Para akuntan memliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam
menguraikan perbedaan teori-teori akuntansi. Sebelum menguji pendekatan-pendekatan
tradisional dalam perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan pengujian
terhadap beberapa pandangan yang telah membentuk perkembangan akuntansi keuangan.

Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan
dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
kumpulan gagasarn (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis
tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan
untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa dan Bagaimana Elemen Struktur Teori Akuntansi?
2. Apa dan Bagaimana Sifat Postulat Akuntansi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Elemen Struktur Teori Akuntansi
2. Untuk mengetahui Sifat Postulat Akuntansi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Elemen Struktur Teori Akuntansi


Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik akuntansi.

Elemen itu digambarkan dalam hierarki sebagai berikut:

Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi,
kerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa
elemen sebagai berikut :

1. Pernyataan tujuan laporan keuangan yang diperoleh dari para pemakai laporan
keuangan
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis yang menjelaskan sifat-sifat dan kualitas dasar akuntansi keuangan.
4. Standar atau teknik-teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan
sesuai kebutuhan para pemakai, yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

2
2.2 Sifat Postulat Akuntansi
Dalam teori akuntansi kita selalu dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip, tetapi
mungkin mempunyai arti yang berbeda seperti istilah-istilah: aksioma, postulat, konsep,
convention, generalization, metode, peraturan, postulat, praktik, prosedur, prinsip, standar,
norma, dan lain-lain. Untuk mengurangi kebingungan itu, Belkaoui memberikan sebagian
definisi peristilahan tersebut sebagai berikut:
1. Postulat Akuntansi
Postulat Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya, dengan (untuk
menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan aspek ekonomi,
politik, sosiologis, dan hukum dari suatu lingkungan dimana akuntansi itu beroperasi.
2. Konsep Teoretis Akuntansi
Konsep Teoretis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya, dengan (untuk
menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat
akuntansi yang disajikan sesuai kebutuhan dan penekanannya (pemakainya) yang berperan
dala ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi
3. Prinsip (Sifat) Dasar Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan
seluruh output-nya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan laporan
keuangan, postulat akuntansi, dan konsep teoretis akuntansi yang merupakn sifat dan kualitas
dasar dari akuntansi keuangan yang menjadi dasar dalm pengembangan standar, teknik, atau
prosedu akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
4. Standar (Teknik) Akuntansi
Standar Teknik Akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang dijabarkan dari
Prinsip Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadian-kejadian tertentu yang dialami oleh suatu
lembaga (entity), organisasi atau perusahaan. Inilh yang sebenarnya yang digambarkan oleh
GAAP, APB Statement, FASB Statement, IASC Statement, PAI, atau PSAK, IFRS

2.3 Postulat-Postulat Akuntansi


Postulat Entitas
Adanya pemisahan pencatatan transaksi perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan
transaksi pemilik sebagai individu dan dengan transaksi entitas ekonomi lainnya. Dengan

3
kata lain, aktivitas entitas bisnis harus dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas
pemilik dan dengan aktivitas dari setiap unit bisnis lainnya.
Sebagai contoh: Tn. Alfonso sebagai pemilik bengkel mobil, tidak boleh
memperhitungkan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Biaya pribadi disini misalnya
biaya untuk sewa apartemen untuk tempat tinggalnya ataupun biaya untuk keperluan sekolah
anaknya, dan lain lain. Jadi, yang boleh diperhitungkan sebagai beban bengkel hanyalah
pengeluaran yang memang benar-benar terkait langsung dengan usaha bengkelnya. Demikian
pula apabila Tn.Alfonso memiliki dua jenis usaha yang berlainan, misalnya usaha bengkel
dan salon, maka harus dipisahkan antara beban pribadi, beban usaha bengkel, dan beban
usaha salon.
Postulat Kelangsungan Usaha
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi (dibubarkan) dalam
jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan di harapkan akan tetap terus beroperasi dalam
jangka waktu yang lama. Meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, diasumsikan bahwa
perusahaan akan hidup cukup lama atau memiliki kelangsungan hidup yang panjang untuk
menjalankan visi dan misinya.
Jika tidak ada asumsi ini, maka berarti tidak akan ada penyusutan atas aktiva tetap,
karena aktiva tetap yang dibeli tidak akan dicatat sebesar harga perolehannya, melainkan
dicatat sebesar harga perolehannya, melainkan dicatat sebesar nilai pada saat perusahaan
dilikuidasi. Prinsip atau konsep biaya historisakan menjadi tidak berguna jika perusahaan
diasumsikan akan dilikuidasi. Kebijakan mengenai metode penyusutan aktiva tetap hadir
seiring dengan asumsi bahwa perusahaan akan tyetap terus beroperasi dalam waktu yang
panjang. Demikian juga, jika tidak ada asumsi kesinambungan usaha, maka tidak akan ada
penggolongan lancar dan tidak lancar atas aktiva dan kewajiban. Jadi, dalam praktik
akuntansi yang berlaku umum, penyusutan atas aktiva tetap dan penggolongan aktiva serta
kewajiban ke dalam lancar dan tidak lancar timbul karena adanya asumsi kesinambungan
usaha.

Asumsi Unit Moneter

Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan
dalam satuan mata uang ( unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk
mengkuantifikasi (mengukur) setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi kedalam nilai
uang. Dalam hal ini, uang di anggap sebagai deminator umum dari aktivitas ekonomi dan
merupakan dasar yang tepat bagi kepentingan kepentingan dan analisis akuntansi. Data

4
kuantitatif (data yang dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang) akan berguna
dalam mengomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang
rasional. Contoh data transaksi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan mata uang adalah :
banyaknya jumlah karyawan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan pekerja, jumlah
karyawan yang berhenti, dan sebagainya.

Asumsi unit moneter juga terkait langsung dengan penerapan konsep biaya historis.
Konsep biaya historis digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, dimana
aktiva yang dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya. Diasumsikan pula
bahwa nilai daya beli adalah konstan, sesuai dengan asumsi stable monetary unit, yang
berarti mengabaikan efek inflasi. Di Amerika, akuntan secara umum memilih untuk
mengabaikan fenomena perubahan tingkat harga (inflasi maupun deflasi) dengan
mengasumsikan bahwa unit pengukuran (unit moneter) relatif stabil dari waktu ke waktu.

Postulat Periode Akuntansi


Informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu. Umur aktivitas
perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa priode akuntansi, seperti bulanan, tiga bulanan,
atau tahunan. Penggunaan laporan keuangan perlu diberitahu tentang hasil kinerja dan posisi
keuangan peruusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan
membandingkannya dengan perusahaan lain. Jadi dalam hal ini informasi terkait harus
dilaporkan secara preriodik.

5
BAB III

KESIMPULAN
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi. Pondasi
ini dibentuk dari elemen-elemen hirarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan atau struktur
teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam penyusunan teori
akuntansi, rerangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian
elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori
akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:

1. Pernyataan tujuan laporan keuangan


2. Pernyataan postulat dan konsep teroritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-
asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan
dari pernyataan tujuan
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teroritis
4. Teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi

Postulat terbagi menjadi empat yaitu Asumsi Unit Moneter, Postulat Periode
Akuntansi,Postulat Entitas dan Postulat Kelangsungan Usaha

6
DAFTAR PUSTAKA

Harahap Sofyan Syafri.2015. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011.Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada

Hery.2009.Teori Akuntansi.Jakarta:Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai