“PENDAPATAN”
Mata Kuliah :
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
Dosen Pengampuh :
Gebriany Pirade Wenur, S.E,MSA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat,waktu,serta kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah II, dengan Judul “ Pendapatan “
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman
semuanya yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun
mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya.
(penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................4
C. TUJUAN .........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. PENGERTIAN PENDAPATAN....................................................................5
B. JENIS-JENIS PENDAPATAN.......................................................................5
A. KESIMPULAN.............................................................................................11
B. PENUTUPAN................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan Akuntansi
kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani, apakah
memperoleh laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kita pun dapat memperoleh
informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya,baik itu pihak ekstern maupun intern.
Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada pemerintah demi
kesejahteraan sosial
Semua informasi dia tas terkait halnya dengan sebareba banyak pendapatan yang kita
peroleh dari kegiatan perusahaan kita, kerana pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting
dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau
earnings. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa
dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa.
Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama
suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan?
2. Jenis-jenis Pendapatan?
3. Apa pedoman untuk pengakuan pendapatan?
4. Penyimpangan dari dasar penjualan?
5. Pengakuan Pendapatan pada saat penjualan?
6. Trade loading dan channel stuffing?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan.
2. Mengetahui Jenis-jenis Pendapatan.
3. Mengetahui pedoman untuk pengakuan pendapatan.
4. Mengetahui penyimpangan dari dasar penjualan.
5. Mengetahui Pengakuan Pendapatan pada saat penjualan.
6. Mengetahui bagaimana Trade loading dan channel stuffing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendapatan
Untuk memahami arti dari pendapatan, maka akan diuraikan pengertian dari
pendapatan itu sendiri. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:233) dalam buku Standart
Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”.
Sedangkan menurut Accounting Principle Board dikutip oleh Theodorus Tuanakotta
(1984:153) dalam buku Teori Akuntansi pengertian pendapatan adalah Pendapatan sebagai
inflow of asset kedalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa
Selain itu menurut Commite On Accounting Concept and Standart dari AAA dikutip
oleh Theodorus Tuonakotta (1984:144) dalam buku teori Akuntansi memberikan definisi
pendapatan adalah Pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan
kepada langganan-langganannya dalam jangka waktu tertentu.
Paton dan Littleton mengemukakan bahwa pengertian pendapatan dapat ditinjau dari
aspek fisik dan moneter. Hal ini juga dikemukakan Suwardjono (1984:167) dalam buku teori
Akuntansi Perekayasaan Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat
dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek
moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk aktiva
yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono (1992 :
180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi
yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171)
pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada
penggunaan faktor-faktor produksi.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan
merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam
suatu periode tertentu. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan pendapatan jasa adalah
nilai dari seluruh jasa yang dihasilkan suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu
B. Jenis-Jenis Pendapatan
Pendapatan Operasi
Pendapatan operasi diperoleh dari dua sumber diantarnya :
1. Penjualan Kotor merupakan penjualan sebagaimana umumnya (sesuai dengan yang
tercantum di faktur) sebelum dikurani return serta potongan penjualan.
2. Penjualan bersih, penjualan yang didapat dari penjualan kotor serta dikurangi return
penjualan dan ditambah potongan penjualan lainnya.
Pendapatan Non Operasi
Pendapatan non operasi diperoleh dari dua sumber diantaranya :
1. Pendapatan sewa adalah sebuah pendapatan yang didapatkan perusahaan sebab sudah
menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
2. Pendapatan bunga adalah suatu pendapatan yang didapat atau diterima yang salah satunya
penyebabnya adalah seperti telah meminjamkan uangnya kepada pihak lainnya.
Bila suatu perusahaan menjual produkya tetapi memberikan kepada pembeli hak
retur, pendapatan dari transaksi penjualan dapat diakui pada saat penjualan hanya jika seluruh
6 syarat berikut terpenuhi :
1. Harga penjual kepada pembeli intinya tetap atau dapat ditentukan pada waktu
penjualan .
2. Pembeli telah / berkewajiban membayar kepada penjual dan kewajiban itu bukan
merupakan konsinyasi pada penjualan kembali produk.
3. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah karena kasus pencurian atau
kehancuran secara fisik terhadap produk.
4. Pembeli memperoleh produk yang dapat dijual kembali yang memiliki substansi
ekonomi yang terpisah dari yang diberikan oleh pembeli.
5. Penjual tidak memiliki kewajiban berarti pada prestasi kerja masa depan yang secara
langsung mengakibatkan penjualan kembali produk oleh pembeli.
6. Jumlah retur masa depan dapat di taksir secara layak.
- Penjualan Cicilan
Penjualan cicilan merupakan contoh pengakuan pendapatan untuk jenis transaksi after
delivery, yang merupakan suatu jenis penjualan dimana pembayarannya diwajibkan didalam
periode cicilan selama periode waktu yang diperpanjang. Ini digunakan dalam perdagangan
eceran dimana segala jenis peralatan dan perabotan untuk pertanian dan rumah tangga dijual
dengan dasar cicilan. Kadang-kadang ini juga dipakai untuk industri alat-alat berat dimana
instalasi mesin dibayar untuk periode yang panjang.
Metode cicilan menekankan penagihan dari pada penjualan, metode ini mengakui laba
pada periode penagihan dan bukan pada saat periode penjualan. Dasar akuntansi cicilan
dibenarkan atas dasar bahwa tidak ada lagi dasar yang cocok untuk menaksir tingkat yang
dapat ditagih, pendapatan seharusnya tidak diakui sampai ditagihnya kas.
Menurut FASB, syarat untuk mengakui pendapatan ( direalisasi atau dapat direalisasi dan
dihasilkan) terpenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan
kepada pelanggan. Perlu dicatat bahwa SEC merasa yakin bahwa pendapatan direalisasi atau
dapat direalisasi dan dihasilkan apabila criteria tersebut terpenuhi :
1. Ada bukti persuasive dari suatu perjanjian
2. Penyerahan telah terjadi atau jasa telah diberikan
3. Harga ppenjual kepada pembeli adalah tetap atau dapat ditentukan
4. Ketertagihan dapat dipastikan dengan layak
Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada saat penjualan
atau point of sale akan tetapi disini bisa timbul masalah dalam pelaksanaannya, situasi
tersebut antara lain :
a. Penjualan dengan perjanjian beli kembali
Jika perusahaan menjual suatu produk dalam suatu periode dan setuju untuk
membelinya kembali dalam periode akuntansi berikutnya maka hak milik legal telah
berpindah. Akan tetapi, substansi ekonomi dalam transaksi ini adalah bahwa risiko
kepemilikan tetap berada pada penjual. Jika terdapat perjanjian beli kembali dengan
harga tertentu dan harga ini dapat menutup semua biaya persediaan ditambah biaya
kepemilikan yang terkait , maka persediaan dan kewajiban yang terkait itu tetap ada
dalam pembukuan penjual. Denagn kata lain tidak terjadi penjualan.
b. Penjualan dengan hak retur
Melibatkan penjualan tunai atau kredit, suatu masalah khusus akan timbul dengan
adanya hak retur akan pengurangan harga. Perusahaan tertentu dapat mengalami
tingkat retur yang tinggi yaitu rasio barang dagang yang dikembalikan terhadap
penjualan tinggi sehingga mereka merasa perlu menunda pelaporan penjualan sampai
hak retur secara substansial sudah habis masa berlakunya. Jenis perusahaan yang
mungkin mengalami tingkat retur yang tinggi adalah agen makanan yang mudah
rusak, distributor yang menjual ke toko-toko eceran, perusahaan rekaman dan kaset,
serta beberapa pabrikan makanan dan barang-barang olahraga. Retur dalam industry
ini sering dilaksanakan sebagai praktek yang melibatkan perjanjian “penjualan
bergaransi” atau konsinyasi.
Tersedia tiga metode pengakuan pendapatan alternative apabila penjual menanggung
risiko kepemilikan yang berkepanjangan karena pengembalian produk, yaitu:
1. Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya
2. Mencatat penjualan tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa depan
3. Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi
Jika keenam kondisi tersebut tidak terpenuhi maka pendapatan penjualan dan harga
pokok penjualan harus diakui ketika hak retur secara substansial telah habis masa berlakunya.
Apabila penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi harus dikurangi untuk
melaporkan estimasi retur.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya
kepada sektor produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya
yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi.
Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat :
- Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim
atas kas (piutang).
- Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada
jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Dihasilkan, bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya
telah dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan.
Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang
optimal sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat tercapat. Laba diperoleh sebagai
kelebihan pendapatan atas beban.
B. Penutupan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada makalah Akuntansi Keuangan Menengah II
dalam materi pendapatan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang membaca makalah
yang kami buat ini, mohon maaf apabila ada salah kata yang disengaja maupun tidak
disengaja. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA