Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR AKUNTANSI II

“Organisasi, Transaksi Modal Saham dan Dividen dalam Perseroan Terbatas”

OLEH :

MARVIN A. SIGAR AK1922056

JANFREE P MANGAMIS AK1922042

VERENT MANURIP AK1922088

ZIBRAN Z. MANOPPO AK1922098

ANDINI MANURIP AK1922000

DEWINTA HENTO AK1922000

YOLANDA SUMAMPOUW AK1922000

SRITARY MINOWODO AK1922000

JURUSAN AKUNTANSI (SORE)

SEKOLAH TINGGI EKONOMI

BITUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan MAKALAHPENGANTAR
AKUNTANSI 2 ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Kami juga
berterima kasih kepada selaku dosen mata kuliah Pengantar Akuntansi 2yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan
mengenai Pengantar Akuntansi. Kami menyadari bahwa tugas ini terdapat kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan, untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa depan yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
adanya saran dan pembangunan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan. Dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bitung, 17 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 2
2.1 Organisasi Perseroan Terbatas ……………………………….……....... 2
2.2 Transaksi Modal Saham …………………………………………........... 5
2.3 Dividen ………………………………………………………………… 12
BAB III PENUTUP ………………………………………………….…………………....... 18
3.1 Kesimpulan ……………………............................................................. 18
3.2 Saran ………………………………………………………………........ 18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 19
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum
dipisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban pemilik
terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang disetornya. Selain itu bentuk
perseroan memungkinkan untuk mendapat modal dari banyak orang, setiap orang yang
menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena pemiliknya terdiri dari jumlah
yang cukup banyak. Maka pengelolaan akan diserahkan kepada pihak lain yang diangkat
menjadi pimpinan PT tersebut. Dengan kata lain, yang menjalankan PT adalah orang-
orang yang diangkat oleh pemilik.
Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti
setoran dikeluarkan tanda bukti pemilik yang berbentuk saham yang diserahkan kepada
pihak-pihak yang menyetor modal. Pemilik PT merupakan kumpulan pihak-pihak yang
mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh PT
dapat dicantumkan nama pemiliknya, disebut saham atas nama, dapat juga tidak
dicantumkan nama pemiliknya.
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,
menandatangani perjanjian, mengadakan utang piutang, dan hak serta kewajiban seperti
orang – orang pribadi. Perseroan mempunyai dua macam perseroan terbuka dan tertutup.
Dalam pendirian perseroan haruslah memiliki modal dan saham, agar memperoleh
keuntungan bersama (dividen) antar pemegang saham.
Dalam makalah yang kami susun, disini kami menjelaskan tentang pengertian
perseroan terbatas organisasi, transaksi modal saham dan akuntansi untuk deviden.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana organisasi dalam perseroan terbatas?
2. Apa itu transaksi modal saham?
3. Apa yang dimaksud dengan deviden?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui organisasi perseroan terbatas.
2. Untuk mengetahui transaksi modal saham.
3. Untuk mengetahui deviden.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Organisasi Perseroan Terbatas


Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk
mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja
khusus. Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik
modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan.
Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya
(profesional). Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi,
dan komisaris.
Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan
komisaris. Dalam PT, para pemegang saham, melalui komisarisnya melimpahkan
wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai
dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan.

Pemegang saham  atau  persero  ( Stockholders atau shareholders) yang


memiliki saham adalah pemilik perusahaan. mereka dapat menjual atau membeli sahan
tanpa mempengaruhi operasi perusahaan atau keberadaan perusahaan. Perusahaan yang
sahamnya di perdagangkan secara bebas di pasar modal disebut sebagai perusahaan
terbuka (publik corporation)  . Umumnya perusahaan terbuka ini mencantumkan tulisan
tbkdibelakang nama perusahannya. Sedangkan perusahaan yang sahamnya tidak
diperdagangkan secara bebas di Pasar modal disebut sebagai perusahaan tertutup ( non
public atau privatecorporation). 

Pemegang saham perseroan terbatas hanya memiliki kewajiban terbatas


(limitedliability). ini berarti bahwa kreditor perusahaan tidak memiliki hak selain aktiva-
aktiva perusahaan untuk menyelesaiakan klaim-klaim mereka. Jadi kerugian terbesar
2

yang dapat diterima oleh pemegang saham adalah senilai dana yang mereka
tanamkan.Hal inilah yang menyebabkan prusahaan bentuk perseroan terbatas cepat
berkembang di dunia bisnis internasional.

Pemegang saham mengendalalikan perusahaan dengan memilih Dewan


Direksi(BoardofDirectors). Dewan ini mengadakan pertemuan terbuka untuk memilih
ChiefExecutiveOfficer (CEO) dan karyawan-karyawan kunci.untuk menjalankan
manajemen perusahaan sehari-hari.
Sebagai enttitas yang terpisah, perusahaan adalah subjek pajak. Sebagai contoh
perusahaan harus terlebiah dahulu membayar pajak penghasilan sebelum  membagikan
deviden. Dengan kata lain perusahan hanya membagikan deviden setelah kena pajak.
Kemudian para penerima deviden ini akan dikenakan pajak kembali sebagai entitas yang
berbeda. Penggunaan pajak ganda inilah yang menjadi kelemahan dari bentuk perusahaan
perseroan terbatas. 

Pendirian Perusahaan 
Langkah pertama untuk melakukan pendirian perusahaan adalah mengisi surat
permohonan pendirian perusahaan (applicationofincorporation) di negara yang
bersangkutan. Karena berbedanya undang-undang disetiap negara dengan negara lainnya.
Setelah permohonan persetujuan disetujui, negara yang bersangkutan akan
memberikan piagam atau akte pendirian
perusahaan (Charterorarticlesofincorporation). Akta pendirian yang seraca resmi telah
diterima menandakan bahwa perusahaan telah siap untuk didirikan. Kemudian
manajemen perusahan dan direksi akan merancang anggaran dasar dan anggaran dasar
rumah tangga (Bylaw), yaitu aturan serta prosedur pelaksanaan kegiatan perusahaan. 
Pendirian perusahaan ini tentunya akan menghabiskan banyak biaya,
diantarabyafee legal, pajak, biaya pendirian,  fee perjanjian, dan biaya promosi. biaya-
biaya tersebut didebit ke akun beban dengan nama akun beban pendirian perusahaan
(organizationalexpense). Ayat-ayat jurnal berikut akan mengilustrasikan pencatatan biaya
pendirian sebuah perusahaan sebesar $ 8.500 pada tanggal 5 january sebagai berikut :
5 Beban Pendirian Perusahaan    8500
januari
             Kas 8500

(Pembayaran Biaya Pendirian)

Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas pemilik dalam suatu perusahaan biasanya disebut sebagai ekuitas pemegang
saham ( Stockholder atau shareholderequity), investasi pemegang saham
(shareholderinvesment), atau modal ( Capital), Dalam neraca Perusahaan, bagian ekuitas
pemegang saham melaporkan jumlah total dari dua sumber utama ekuitas pemegang
saham. Sumber petama adalah Sejumlah modal yang disetorkan kepada perusahaan yang
disebut sebagai modal disetor (paid in capital atau contributedcapital). Sumber kedua
adalah laba bersih yang ditahan oleh perusahaaan, yang disebut sebagai laba
ditahan atau saldo laba (retainedearning). 

Contoh bagian ekuitas pemegang saham dalam sebuah perusahaan diperlihatkan sebagai
berikut :

Ekuitas Pemegang saham

Modal disetor :

            Saham biasa......................................................$330.000

Laba ditahan ..................................................................$80.000


Total Ekuitas pemegang saham ....................................$410.000

Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dicatat dalam akun terpisah bagi
masing-masing kelas saham. jika hanya terdapat satu jenis kelas saham, maka kelas
saham itu disebut sebagai saham biasa.( Commonstock) atau modal Saham ( Capital
Stock).
Laba ditahan berasal dari kegatan operasi perusahaan. Laba bersih meningkatkan
laba ditahan sedangkan deviden akan mengurangi laba ditahan. Jadi laba ditahan akan
mencerminkan akumulatif dari laba yang belum di distrbusikan. 

Saldo akun laba ditahan pada akhir periode tahun fiskal diciptakan dengan
membuat ayat jurnal penutup. Pertama saldo dari ikhtsar laba rugi (Laba bersih atau Rugi
bersih) ditransfer ke laba ditahan.  kedua, saldo akun deviden yang serupa dengan akun
penarikan (drawing) pada perusahaan perorangan, juga ditutup ke laba ditahan.

Istilah-istilah lain yang bisa digunakan untuk menunjukkan laba ditahan dalam
laporan keuangan mencakup laba ditahan untuk digunakan dalam bisnis dan laba yang
diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Saldo debit dari akun laba ditahan disebut 
4

Defisit (Deficit). Saldo ini muncul dari akibat akumulasi kerugian bersih. Dalam bagian
ekuitas pemegang saham, saldo defisit ini  akan mengurangi jumlah modal yang disetor
dalam menentukan jumlah total ekuitas pemegang saham.

Saldo laba ditahan tidak boleh dinterpretasikan sebagai sirplus saldo kas atau kas
yang masih tersisa setelah deviden dibagikan. Alasannya adalah dalam praktek dunia
bisnis biasanya para manajemen perusahaan akan menggunakan saldo laba ditahan untuk
kegiatan perluasan operasional perusahaan. Karena saat kas digunakan untuk memperluas
operasional perusahaan  akan menurunkan jumlah saldo laba ditahan.   

2. Transaksi Modal Saham

Sumber-Sumber Modal Disetor

 Saham

Modal perseroan terbatas biasa disebut juga dengan istilah saham atau modal sero. Dalam
akuntansi biasa juga disebut dengan modal dasar. Modal perseroan adalah jumlah modal
yang disebut dalam akta pendirian perusahaan dan merupakan jumlah maksimum
yang diotorisasi ( authorized) atas penerbitan surat-surat saham. Modal perseroan
merupakan jumlah tetap. Penambahan atau pengurangan modal dasar dilakukan dengan
perubahan pada akta pendirian.Istilah diterbitkan (issued)  mengacu pada saham-saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. PErusahaan yang telah
menjual sahamnya dapat membeli sahamnya kembali. Saham yang masih tersisa di
tangan pemegang saham selanjutnya akan disebut sebagai saham yang masih
beredar (OutstandingStock).

Lembar saham biasanya dinyatakan dalam satuan nilai mata uang, yang disebut
sebagai nilai nominal (nominal value) atau nilai pari (par value). Perusahaan mungkin
menerbitkan sertifikat saham ( stocksertificates) bagi pemegang saham untuk mencatat
kepemilikan saham mereka. Dalam sertifikat saham tersebut tercetak nilai nominal
saham, nama pemegang saham, alamat pemegang saham, dan jumlah saham yang
dimiliki. Saham juga dapat diterbitkan tanpa nilai nominal saham, yang biasa disebut
dengan  saham tanpa nominal nilai  ( no par stock). Sebagian negara mengharuskan
dewan direksi untuk menentukan nilai ditetapkan atau nilai
dinyatakan (statedvalue) bagi saham yang tidak memiliki nilai nominal.
5

( yang berfungsi seperti nilai nominal untuk tujuan pelaporan). Modal saham yang
nilainya ditetapkan tidak terdapat di Indonesia.

Karena perusahaan memiliki kewajiban yang terbatas, para kreditur tidak dapat
mengklaim aktiva pribadi pemegang saham. Namun dalam beberapa negara, terdapat
undang-undang untuk menahan kontribusi perusahaan terhadap pemegang saham (artinya
pembagian debiden tidak boleh melewati ambang batas modal yang telah ditetapkan
sebelumnya). Jumlah modal ini disebut sebagai legal capital. Besarnya legal capital dari
tiap negara berbeda-beda, tetapi biasanya setara dengan nilai nominal atau nilai
ditetapkan dari saham.

Hak-hak utama yang menyertai kepemilikan sahamadalah sebagai berikut :


1. Hal memberikan suara dalam hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan
2. hak mendapatkan bagian dalam distribusi laba
3. hak mendapatkan aktiva saat perusahaan di likuidasi.

Jika perusahaan hanya menerbitkan satu kelas saham, saham tersebut dinamakan
sebagai saham biasa (commonstock). Dalam hal ini setiap lembar saham biasa memiliki
hak-hak yang sama. Untuk memikat para investor, biasanya perusahaan menerbitkan
lebih dari satu jenis saham dengan berbagai hak-hak istimewa. salah satu contohnya
adalah hak istimewa terhadap deviden. kelas saham seperti ini adalah kelas saham
preferen ( Preferedstock).
Hak deviden dari saham preferen biasanya dinyatakan dalam satuan mata uang
atau sebagai persentase dari nilai nominal. Sebagai ilustrasi Jika nilai nominal saham
preferan adalah $50 dan memiliki hak deviden  sebesar $4 pertahun, maka saham tersebut
dapat dinyatakan sebagai saham preferen 8% ($4/$50x100%)

Saham Preferen nonpartisipasi

hak deviden untuk pemegang saham preferen biasnya terbatas hingga jumlah
tertentu.Saham jenis ini biasanya disebut sebagai Saham Preferen nonpartisipasi ( non
participacingpreferedstock). melanjutkan contoh sebelumnya, asusmsuikan bahwa
perusahaan memilki 1.000 lembar saham preferen nonpartisipasida $4000 saham biasa
yang beredar. Jika diasumsikan bahwa laba bersi, laba ditahan, dan laba yang
didistribusikan seperti dibawah.

6                                         

2005 2006 2007

Laba bersih $20.000 $55.000 $62.000

Jumlah yang $10.000 $20.000 $40.000


ditahan

Jumlah $10.000 $35.000 $22.000


didistribusian

Contoh pembandingan pembagian deviden saham biasa dan saham preferen

2005 2006 2007

Jumlah yang didistribusikan $10.000 $35.000 $22.000

Deviden saham preferen (1000 $4.000 $4.000 $4.000


lembar)

Deviden saham biasa (400 lembar) $6.000 $31.000 $18.000

Deviden per lembar saham

        - Saham preferen $4 $4 $4


- Saham biasa
       $1,5 $7,5 $4,5

Tampilan diatas menjelaskan pembagian saham yang didistribusikan setiap tahun kepada
para pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen. Dalam contoh ini pemegang
saham preferen mendapatkan deviden sebesar $4/tahun, sementara pemegang saham
biasa menerima deviden yang berbeda-beda setiap tahunnya. yaitu $1,5/saham,
7,5/saham, 4,5/saham. Jika diperhatikan meskipun pemegang saham preferen
mendapatkan keuntungan yang tetap setiap tahunnya, tetapi pemegang saham biasa bisa
mendapatkan deviden yang lebih tinggi dari pemegang saham preferen.

Saham Preferen Kumulatif


Saham preferen kumulatif memiliki hak untuk menerima deviden secara teratur meskipun
belum diumumkan pembagiannya. Hal ini tidak dimiliki oleh saham preferen non
kumulatif. 
7

Deviden yang belum dibayarkan dari tahun-tahun sebelumnya ini disebut sebagai
tertunggk (in arrears). tunggukan tersebut harus diungkapkan yang pada umumnya
tercantum pada setiap laporan akhir periode akuntansi. 

Penerbitan Saham Oleh Perusahaan


Perusahaan menggunakanakun terpisah untuk mencatat nilai dari masing-masing kelas
saham yang diterbitkan kepada investor. Sebagai contoh, perusahaan diotorisasi
menerbitkan 10.000 lembar saham preferen.dengan nilai nominal $100 dollar per lembar.
Diwaktu yang sama perusahaan juga menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal $100/lembar saham. Setengah dari jumlah saham yang telah
diotorisasiuntuk masing-masing kelas saham telah diterbitkan secara tunai pada nilai
nominal. perusahaan akan membuat ayat jurnal untuk mencatat penerbitan saham sebagai
berikut. 

Kas  $1.500.000

      Saham preperen  $500.000

      Saham biasa $1.000.000


(penerbitan saham
preferen dan saham biasa
pada nominal secara
tunai)

Seringkali Perusahaan menerbitkan saham dengan harga yang berbeda dengan nilai
nominalnya. hal ini dikarenakan bahwa nilai nominal saham hanya menunjukkan legal
capitalnya saja. Harga jual saham sebuah perusahaan tergantung dari beberapa faktor,
antara lain :

1. kondisi keuangan, catatan pendapatan dan catatan deviden perusahaan.

2. harapan investor terhadap potensi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

3. kondisi dan prosfek bisnis secara umum.

Jika saham diterbitkan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai nominalnya, berarti
saham tersebut dijual dengan agio atau premi(Premium). tetapi jika saham perusahaan
tersebut dijual dengan harga dibawah nilai nominal saham tersebut, berarti saham tersebut
dijual dengan disagio atau diskon(discount). 
8

Sebuah perusahaan yang menerbitkan saham hatus membuat daftar catatan pemegang
saham agar dapat menerbitkan bukti pembayaran deviden dan mendistribusikan laporan
keuangan dan laporan lainnya. Biasanya perusahaan-perusahaan besar menggunakan jasa
pihak keuangan untuk tindakan ini, seperti Bank.

Agio Saham
Jika saham diterbitkan dengan agio, maka akun kas atau aktiva lainnya didebit sebesar
jumlah yang diterima. saham biasa atau saham preferen kemudian akan dikredir sebesar
nilai nominalnya.selissih antara niilai nominal merupakan bagian dari total investasi
pemegang saham dalam perusahaan. Karenanya, selisih tersebut (agio saham) harus
diklasifikasikan sebagai bagian dari modal disetor. akun yang berjudul agio saham atau
tambahan modal disetor disetor ( Paid-in Capital in accessof par) akan dikreditkan
sebesar agio saham tersebut.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 2.000 saham


preferen yang bernilai nominal $50 seharga $55 tunai. Ayat jurnal untuk mencatat
transaksi ini adalah sebagai berikut
Kas $110.000

       Saham preferen $100.000

        Agio saham preferen $10.000

Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva bukan kas, seperti tanah,
bangunan dan peralatan, maka aktiva yang diperoleh harus dicacat dengan ilai pasarnya.
jika nilai ini tidak dapat ditentutan secara objektif, maka harga pasar wajar saham dapat
digunakan.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa sebuah perusahaan membeli tanah yang harga pasar
wajarnya tidak dapat ditentukan. untuk membeli tanah tersebut, maka perusahaan
mengeluarkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10 perlembar.  Dengan
mengasumsikan bahwa harga saham perusahaan tersebut saat ini adalah $12 perlembar.
transaksi tersebut akan dicacat seperti ini.

Tanah $120.000

       Saham biasa $100.000

        Agio saham biasa $20.000

Saham Tanpa Nilai Nominal (No-Par Stock)


Bagi sebagian besar negara, saham biasa dan saham preferen boleh diterbitkan tanpa nilai
nominal. jika saham yang diterbitkan tidak memiliki nilai nominal, seluruh hasil
penerbitan saham akan dikreditkan ke akun saham.hal ini berlaku meskipun harga
penerbitan terus berubah-ubah. Sebagai contoh, asumskan bahwa sebiah perusahaan telah
menerbikan  10.000 lembar saham biasa tanpa nilai nominal dengan  harga $40/lembar
dan kemudian menerbitkan 1.000 saham baru dengan harga $36 perlembar. ayat jutnal
untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

Kas $400.000
      Saham biasa $400.000

      (penerbitan saham


biasa

       Tanpa nilai nominal 

       $40/lembar)

Kas $36.000

       Saham biasa $36.000

      (penerbitan saham


biasa

       Tanpa nilai nominal 

       $36/lembar)

Sejumlah negara  mensyaratkan hasil penerbitan saham tanpa nilai nominal sebagai legal
capital.  dalam hal ini ayat jurnalnya masih belum berlaku. di beberapa negara saham
tanpa nilai nominal dapat ditetapkan nilai nominalnya.  nilai dicacat serupa dengan nilai
nominall, dan kelebihan hasil penerbitan saham dicacat sebagai berikut:
10

Kas $400.000

     Saham biasa $250.000

      Agio saham $150.000

Kas $360.000

     Saham biasa $250.000

      Agio Saham $110.000

pada saham  pertama penerbitan 10.000 saham biasa tanpa nilai nominal seharga $40;
nilai ditetapkan $25, Sedangkan pada  kedua   pertama penerbitan 10.000 saham biasa
tanpa nilai nominal seharga $36; nilai ditetapkan $25
Transaksi Saham Diperoleh Kembali
Sebuah perusahaan bisa membeli sahamnya sendiri untuk dijual kepada
karyawannya sebagai bonus, atau untuk mendukung harga jual saham perusahaan
tersebut dipasar. Sebagai contoh, General Motor membeli kembali saham biasanya dan
menyatakan bahwa saham tersbut akan di gunakan untuk program kompensasi dan
program tabungan masyarakat. Saham semacam itu, yang diterbitkan oleh perusahaan
dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan disebutsaham yang diperoleh kembali
(treasurystock)
metode akuntansi yang umum digunakan untuk pembelian dan pejualan saham
kembali saham yang diperoleh kembali adalah metode biaya (costmethod). Pada saat
saham dibeli oleh perusahaan, akun saham yang diperoleh kembali akan didebit  sebesar
harga perolehan. nilai nominal dan harga penerbitan saham awal diabaikan. Pada saat
saham yang diperoleh kembali dijual kembali, akun saham yang diperoleh kembali kan
dikredit sebersar harga perolehan, dan selisih antara nilai perolehan  dan nilai jual
biasanya didebit atau dikredit ke akun modal  disetor dari penjualan saham yang
diperoleh kembali.
Asumsikan, bahwa modal ang disetor oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut.

Saham biasa, bernilai $25


(20.000 lembar diotorisasi dan diterbitkan )             $500.000
Selisih antara harga penerbitan diatas bilai nominal $150.000 .................$650.0000
11

Pembelian dan penjualan saham yang diperoleh kembali akan dicacat sebagai berikut :

Saham Diperoleh kembali $450.000

         Kas $450.000

Kas $120.000

    Saham yang diperoleh kembali $90.000

    Modal disetor dari penjualan saham $30.000


yang diperoleh kembali

Kas $80.000

Modal disetor dari penjulan saham yang $10.000


diperoleh kembali
Saham yang diperoleh kembali. $90.000

3. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan atau laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian dividen merupakan hasil keputusan dewan direksi. Namun
harus dipertimbangkan jumlah ketersediaan dana yang ada, apakah dana yang tersedia
dapat dipergunakan untuk dividen. Di dalam pengambilan keputusan mengenai
ketersediaan dana peran penasihat hukum sangatlah penting.
Perusahaan besar yang telah berhasil membayarkan sebagian besar pendapatannya
dalam bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan yang baru bertumbuh dapat membayarkan
sebagian kecil dari pendapatannya dalam bentuk dividend an sebagian besar dari
keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membiayai ekspansi. Jika sebuah
perusahaan telah mengumumkan pembayaran dalam jumlah tertentu dalam bentuk
dividen, maka perusahaan tersebut tidak boleh mengurangi jumlah dividen yang telah
ditentukan.

Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar
saham yang dimiliki.

12

Ada 3 cara atau mekanisme pembagian dividen kepada pemegang saham yaitu:

1. Uang Tunai
2. Aktiva (selain kas dan saham sendiri)
3. Saham baru

1. Dividen yang Berbentuk Uang

Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang.


Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar dikalikan jumlah
lembar yang dimiliki.

Perhatikan pencatatan jurnal penerimaan dividen ini oleh pemegang saham sebagai


berikut:

Kas                                       Rp. xx
   Pendapatan Dividen                   Rp. Xx
Bila dalam pembagian dividen disebutkan bahwa dividen yang dibagikan itu sebagian
merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal, dividen
seperti itu disebut dividen likuidasi.

Perusahaan yang membagikan dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-perusahaan


yang akan menghentikan usahanya, misalnya dalam bentuk jointventures.
Karena perusahaan akan dihentikan maka tidak perlu memperbesar modal.

Pemegang saham yang menerima dividen likuidasi mencatatnya sebagian sebagai


penghasilan dan sebagian lagi sebagai pengembalian modal.

Perhatikan contoh berikut ini:


Misalnya perusahaan PT MCC mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp.
10.000.000,- dengan ketentuan 30% merupakan pembagian laba dan 70% pengembalian
modal.

Pak Agus seorang pemegang saham dari perusahaan PT MCC menerima dividen sebesar
Rp. 1.000.000.

Penerimaan dividen ini dicatat dalam pembukuan Pak Agus dengan jurnal sebagai berikut
:
(Debit) Kas = Rp. 1.000.000
(Kredit) Pendapatan Dividen Penanaman modal dalam saham PT MCC = Rp. 300.000
(Kredit) Penanaman Modal = Rp. 700.000
Dengan adanya jurnal di atas berarti saldo rekening Penanaman Modal dalam Saham PT
MCC berkurang sebesar Rp. 700.000.

13

2. Dividen yang Berbentuk Aktiva (Selain Kas dan Saham Sendiri)

Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai tapi berupa aktiva
seperti saham perusahaan lain.

Atau barang-barang hasil produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut.

Pemegang saham yang menerima dividen seperti ini mencatat dalam pembukuannya
dengan jumlah sebesar harga pasar yang diterimanya.

Misalnya Pak Budi menerima pembagian dividen dari PT MCC  berbentuk saham PT
Hebat Jaya sebanyak 30 lembar.

Pada saat pembagian tersebut harga pasar saham PT Hebat Jaya sebesar Rp. 10.000.

Penerimaan dividen ini dicatat oleh Pak Budi dengan jurnal sebagai berikut :
Penanaman Modal Dalam Saham PT Hebat Jaya    Rp. 300.000
Pendapatan Dividen                                                 Rp. 300.000

3. Dividen Saham (Stock Dividen)

Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham tersebut
disebut dividen saham.
Bagi pemegang saham dividen seperti ini berarti penambahan jumlah lembar saham tanpa
ada pengeluaran baru.
Jadi jumlah lembarnya bertambah tapi harga perolehannya tetap.
Saham yang diterima sebagai dividen bisa berbentuk saham yang sama dengan yang
dimiliki atau saham jenis yang lain.
Apabila dividen saham yang diterima itu sejenis dengan saham yang dimiliki berarti
jumlah lembarnya bertambah banyak.
Sedangkan harga perolehannya tetap, dalam artian tidak ada kenaikan nilai buku.

Dividen saham seperti ini tidak dibuat jurnal tapi hanya MEMO untuk menunjukkan
kenaikan jumlah lembar saham.

Penjualan saham sesudah adanya penerimaan dividen saham akan dibebani dengan harga
pokok saham yang baru.

Perhatikan contoh berikut:

Pak Agus pada bulan Agustus 2019 membeli 100 lembar saham biasa dari PT MCC
dengan harga Rp. 900.000,-

Pada bulan Desember 2019 diterima dividen saham biasa 50%.


Pada bulan Januari 2020 dijual 20 lembar saham dengan harga Rp. 170.000,-

14
Transaksi-transaksi tersebut di atas akan dicatat dalam pembukuan Pak Agus dengan
jurnal sebagai berikut :

Agustus 2019:
 Penanaman Modal dalam Saham Biasa   Rp. 900.000
     Kas                                                                Rp. 900.000,-

Desember 2019:
MEMO :
Diterima 50 lembar saham biasa sebagai dividen, jumlah saham dan harga
pokoknya menjadi:

100 lembar + 50 lembar = 150 lembar

Harga pokok per lembar = Rp 900.000,- : 150 = Rp. 6.000,-


 
Januari 2020 :
 Kas                                                                Rp. 170.000,-
   Penanaman Modal Dalam Saham Biasa                Rp. 120.000
   Laba Penjualan Saham                                          Rp.   50.000

Penjelasan perhitungannya :

Bila dividen saham yang diterima berupa saham yang berbeda dengan saham yang
dimiliki,

maka harga pokok saham saham yang dimiliki dibagikan kepada tiap macam saham
dengan dasar nilai relatifnya.

Perhatikan contoh berikut ini:

Misalnya Pak Tino memiliki 50 lembar saham biasa PT MCC nominal Rp 10.000,- per
lembar, dibeli dengan harga Rp. 750.000.

Pada bulan Desember 2019 diterima dividen saham prioritas sebanyak 25 lembar dengan
nilai nominal Rp. 5.000,- per lembar.

Pada saat penerimaan dividen harga pasar saham biasa Rp. 14.000,- per lembar dan
saham prioritas Rp. 4.000,-  per lembar.

15

Cara menghitung harga pokok saham dan jurnal umum pencatatan


penerimaan dividen sebagai berikut :
Dan jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Penanaman Modal Dalam Saham Prioritas  Rp. 93.750,-


Penanaman Modal Dalam Saham Biasa       Rp. 93.750,-

Dividen saham yang diterima bila merupakan pengganti dari dividen tunai dicatat sebagai
pendapatan dividen.
Jadi harga pokok saham yang dimiliki tidak berkurang dan harga pokok per lembar  juga
tidak berubah.
Rekening Pendapatan Dividen dikredit dengan harga pasar saham yang diterima.

Misalnya diterima 25 lembar saham prioritas sebagai ganti dari dividen uang  dengan
nominal Rp. 5.000 per lembar dan harga pasar Rp. 4.000 per lembar.

Jurnal umum yang dibuat untuk mencatat penerimaan dividen di atas adalah sebagai
berikut :
Penanaman Modal Dalam Saham Prioritas  Rp 100.000
Pendapatan Dividen                                     Rp. 100.000

Apabila saham dimiliki itu terdiri dari beberapa kali pembelian dengan harga yang
berbeda-beda.
Maka penerimaan dividen saham harus dihubungkan dengan masing-masing pembelian
tersebut.
Dengan cara ini harga pokok baru untuk saham yang dimiliki dapat ditentukan.
Misalnya saham PT MCC yang dimiliki oleh Pak Budi adalah sebagaiberikut.

Keterngan: Perhitungan pembagian dividen

16

PT MCC mengumumkan dividen saham sebesar satu lembar saham untuk tiap-tiap 5


lembar saham yang dimiliki.
Memo yang dibuat oleh Pak Budi untuk menunjukkan perubahan jumlah lembar dan
harga pokok per lembar sebagai berikut :

Diterima dividen saham sebanyak 32 lembar dari PT MCC, yaitu 1 lembar untuk 5
lembar saham yang dimiliki.

Jumlah lembar dan harga pokok per lembar sekarang menjadi sebagai berikut:
Harga pokok saham per lembar untuk masing-masing pembelian perlu dihitung karena
akan menentukan laba atau rugi pada waktu sahamnya dijual.

Misalnya dijual 60 lembar saham dari pembelian ke-3 maka harga pokok yang
diperhitungkan adalah Rp. 675.000.

17

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk
mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya kerja
khusus. Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan
komisaris. Dalam PT, para pemegang saham, melalui komisarisnya melimpahkan
wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai
dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan.
Dividen merupakan pembagian keuntungan atau laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian dividen merupakan hasil keputusan dewan direksi. Namun
harus dipertimbangkan jumlah ketersediaan dana yang ada, apakah dana yang tersedia
dapat dipergunakan untuk dividen. Di dalam pengambilan keputusan mengenai
ketersediaan dana peran penasihat hukum sangatlah penting.
2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar Mahasiswa dan Mahasiswi di
Perguruan Tinggi umum khususnya fakultas ekonomi dapat mengetahui sejarah tentang
pendirian sebuah perseroan dengan baik.

18

DAFTAR PUSTAKA

https://antomiwahyu.blogspot.com/2018/05/perseroan-terbatas-organisasi-transaksi-
modal-saham-dan-deviden-akuntansi.html?m=1

https://manajemenkeuangan.net/inilah-3-bentuk-pembagian-dividen-yang-sebaiknya-
diketahui-sebelum-anda-membeli-saham/

http://liyankublogger.blogspot.com/2015/05/makalah-perseroan-ekuitas-pemegang.html
19

Anda mungkin juga menyukai