Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBAGIAN LABA RUGI FIRMA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Oleh :

Sari Arta Muliana Matondang

193304010439

SI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 7 Juli 2022

Penyusun
Daftar Isi

2.1 Kata Pengantar...........................................................................(i)


Daftar Isi........................................................................................(ii)
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... (1)
1.1 Latar Belakang.................................................................................. (1)
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................(1)
1.3 Tujuan................................................................................................(1)
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................(2)
2.1 Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Firma........................(2)
2.2 Pembagian Laba Rugi Firma.............................................................(4)
2.3 Metode Pembagian Laba Firma........................................................(4)
PENUTUP.............................................................................................(10)
3.1 Kesimpulan.....................................................................................(10)
Daftar Pustaka......................................................................................(11)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum setelah suatu Firma didirikan, Firma tersebut kemudian menjalankan
usahanya sesuai dengan bidang usahanya. Selama menjalankan usahanya sehari-hari,
ada kalanya anggota-anggota pendiri Firma yang juga sebagai pemilik Firma
menambahkan kekeyaannya kedalam firma atau mengambil kekeyaannya yang telah
ditanamkan didalam firma. Penambahan atau pengurangan hak atau kekayaan ke dalam
firma tersebut disebut istilah MUTASI MODAL. Adanya mutasi modal ini akan
langsung dicatat kedalam buku besar modal milik masing-masing anggota yang
melakukan mutasi. Pada akhir suatu periode operasi, firma akan memperoleh laba atau
mungkin juga menderita kerugian. Laba atau rugi tersebut akan dibagi secara adil
kepada para anggota. Masalah pembagian laba-rugi firma ini sangatlah penting dan oleh
karena itu harus ditentukan terlebih dahulu dalam suatu perjanjian dan perjanjian
pembagian laba-rugi tersebut harus dicantumkan dalam akte pendirian firma agar dapat
dijamin oleh hukum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Firma ?


2. Apa yang dimaksud dengan Laba rugi Firma ?
3. Bagaimana proses pembagian Laba Rugi Firma ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui proses pembagian Laba Rugi Firma dan
apa saja yang berkaitan dengan pembagian laba rugi Firma
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Firma


Firma (bahasa Belanda: venootschap onder firma atau VOF; perserikatan dagang
antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk
persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua perusahaan atau lebih dengan
memakai nama Bersama. Pemilik firma terdiri dari beberapa orang atau perusahaan
yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi
sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Jenis-jenis Badan Usaha Firma :


1. Dagang (Trading partnership).
Badan usaha dagang bergerak untuk menjalankan usaha pada industri perdagangan.
Kegiatan utamanya yaitu pembelian dan penjualan barang. Contohnya seperti
perusahaan Nike, Diadora, Crocs, dan lain sebagainya.

2. Non-dagang (Jasa)
Firma non-dagang bergerak untuk menjalankan usaha pada industri jasa dan fokus
pada penjualan jasa berdasarkan keahlian. Contohnya seperti firma hukum (konsultan
hukum) dan akuntansi (kantor akuntan publik).

3. Umum (General partnership)


Dalam jenis badan usaha ini, seluruh anggota memiliki kekuasaan yang tak terbatas.
Mereka bertanggung jawab atas operasional serta utang piutang perusahaan.

4. Terbatas (Limited partnership)


Berbeda dengan firma umum, seluruh anggota dalam firma terbatas ini tidak memiliki
kekuasaan yang bebas. Sehingga, tanggung jawab dan kewajiban anggotanya terbatas.
Kelebihan Badan Usaha Firma

Seperti halnya dengan bentuk badan usaha yang lain, pendirian badan usaha ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihannya:

1. Prosedur pendirian badan usaha yang cenderung tidak sulit.

2. Modal awal terbilang besar karena berasal dari gabungan setiap anggota yang
tergabung dalam badan usaha ini.

3. Pembagian keuntungan berdasarkan modal awal yang disetor sehingga


sistemnya menyerupai penanaman saham. Perbedaannya, setiap anggota
yang menanamkan modal berhak aktif untuk mengelola jalannya perusahaan.

4. Pengelolaan manajemen badan usaha lebih efektif karena adanya pembagian


tugas yang jelas pada setiap struktur organisasinya.

5. Kemudahan untuk mendapatkan pinjaman modal yang besar karena


adanya akta notaris

Kekurangan Badan Usaha Firma

1. Seluruh anggota badan usaha bertanggung jawab terhadap utang perusahaan.

2. Tidak terdapat pemisahan antara hak kepemilikan dengan aset perusahaan.

3. Kemungkinan timbulnya konflik lebih tinggi karena dijalankan oleh lebih


dari satu orang.

4. Jika mengalami kebangkrutan, maka kekayaan dan aset pribadi bisa menjadi
barang sitaan untuk menjamin kerugian perusahaan.

5. Apabila ada anggota yang mengalami kerugian atau terseret masalah hukum,
maka semua anggota lain harus menanggungnya.
2.2 Pembagian Laba – Rugi Firma
Firma adalah salah satu bentuk dari usaha kelompok yang didirikan oleh beberapa
pengusaha sekaligus namun hanya menggunakan nama dari satu orang saja sebagai
nama dari firma tersebut. Para pendiri ini disebut juga sebagai sekutu karena setiap
pendiri akan berperan dalam modal perusahaan. Secara sederhana, sekutu yang ada pada
firma ini bisa berupa sekutu aktif dan juga sekutu pasif. Sekutu aktif adalah jenis sekutu
yang turut berperan dalam aktivitas perusahaan. Sedangkan, sekutu pasif hanya
berperan dalam penyediaan modal saja tanpa ikut terlibat dalam aktivitas perusahaan.
Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembagian
laba atau keuntungan pada firma.

Berikut adalah beberapa hal yang diperhatikan dalam melakukan pembagian laba
atau keuntungan pada firma:

• Melihat seberapa besar tanggung jawab dan resiko yang ditanggung oleh sekutu
agar pembagian laba bisa bersifat adil.
• Melihat seberapa besar modal yang diberikan oleh setiap sekutu pada
perusahaan.

2.3 Metode Pembagian Laba Rugi Firma

Metode pembagian laba/rugi Firma disepakati pada awal pendiriannya.

Secara umum ada 6 metode pembagian laba atau rugi sebuah Firma yaitu

1. Laba atau Rugi dibagi secara merata

2. Laba atau Rugi dibagi berdasarkan rasio tertentu

3. Laba atau Rugi dibagi menurut perbandingan modal (modal awal, modal akhir atau
modal rata- rata)
4. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.

5. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.

6. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.

• Laba Rugi dibagi sama

Pembagian laba = Rp. 60.000.000/3 = 20.000.000

Jurnal pembagian laba :


Laba rugi Rp. 60.000.000

Modal Tn A Rp. 20.000.000

Modal Tn B Rp. 20.000.000

Modal Tn C Rp. 20.000.000

• Laba Sesuai dengan perbandingan yang disepakati

Tn A : Tn B : Tn C = 3 : 1 : 2
Hak Laba untuk Tn A = 3/6 x Rp. 60.000.000 = Rp. 30.000.000

Hak laba untuk Tn B = 1/6 x Rp. 60.000.000 = Rp. 10.000.000

Hak laba untuk Tn C = 2/6 x Rp. 60.000.000 = Rp. 20.000.000

Jurnal pembagian laba :


Laba rugi Rp. 60.000.000

Modal Tn A Rp. 30.000.000

Modal Tn B Rp. 10.000.000


Modal Tn C Rp 20000000

• Laba rugi sesuai dengan perbandingan Modal awal

Tn A : Tn B : Tn C = 20 : 10 : 15

Hak Laba untuk Tn A = 20/45 x Rp. 60.000.000 = Rp. 26.666.670

Hak laba untuk Tn B = 10/45 x Rp. 60.000.000 = Rp. 13.333.330

Hak laba untuk Tn C = 15/45 x Rp. 60.000.000 = Rp. 20.000.000

Rp. 60.000.000

Jurnal pembagian laba :


Laba rugi Rp. 60.000.000

Modal Tn A Rp. 26.666.667

Modal Tn B Rp. 13.333.333

Modal Tn C Rp. 20.000.000

Posisi Modal Akhir


• Laba rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir

Tn A : Tn B : Tn C

Hak Laba untuk Tn A = 21/46 x Rp. 60.000.000 = Rp. 27.381.300

Hak laba untuk Tn B = 11/46x Rp. 60.000.000 = Rp. 14.347.800

Hak laba untuk Tn C = 14/46 x Rp. 60.000.000 = Rp. 18.260.900

Rp. 60.000.000

Jurnal pembagian laba :


Laba rugi Rp. 60.000.000

Modal Tn A Rp. 27.381.300

Modal Tn B Rp. 14.347.800

Modal Tn C Rp. 18.260.900

• Laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal rata-rata


• Laba rugi dibagi sama setelah dikurangi gaji dan bonus
• Laba Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal rata-rata
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Firma merupakan persekutuan beberapa perusahaan menggunakan nama yang sama.
Oleh karena itu dalam pembagian laba rugi diatur oleh perjanjian sebelumnya antar
perusahaan. Pada akhir suatu periode operasi, firma akan memperoleh laba atau
mungkin juga menderita kerugian. Laba atau rugi tersebut akan dibagi secara adil
kepada para anggota. Masalah pembagian laba-rugi firma ini sangatlah penting dan oleh
karena itu harus ditentukan terlebih dahulu dalam suatu perjanjian dan perjanjian
pembagian laba-rugi tersebut harus dicantumkan dalam akte pendirian firma agar dapat
dijamin oleh hukum.

Dalam pembagian Laba Rugi ada beberapa metode yaitu :

1. Laba atau Rugi dibagi secara merata

2. Laba atau Rugi dibagi berdasarkan rasio tertentu

3. Laba atau Rugi dibagi menurut perbandingan modal (modal awal, modal akhir atau
modal rata- rata)

4. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.

5. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.

6. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-firma-adalah/

https://en.wikipedia.org/wiki/Firma

https://www.masraffi.com/2020/03/cara-menghitung-pembagian-laba-dan-rugi.html

https://brainly.co.id/tugas/27567983

Anda mungkin juga menyukai