Oleh :
193304010439
SI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui proses pembagian Laba Rugi Firma dan
apa saja yang berkaitan dengan pembagian laba rugi Firma
BAB II
PEMBAHASAN
2. Non-dagang (Jasa)
Firma non-dagang bergerak untuk menjalankan usaha pada industri jasa dan fokus
pada penjualan jasa berdasarkan keahlian. Contohnya seperti firma hukum (konsultan
hukum) dan akuntansi (kantor akuntan publik).
Seperti halnya dengan bentuk badan usaha yang lain, pendirian badan usaha ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihannya:
2. Modal awal terbilang besar karena berasal dari gabungan setiap anggota yang
tergabung dalam badan usaha ini.
4. Jika mengalami kebangkrutan, maka kekayaan dan aset pribadi bisa menjadi
barang sitaan untuk menjamin kerugian perusahaan.
5. Apabila ada anggota yang mengalami kerugian atau terseret masalah hukum,
maka semua anggota lain harus menanggungnya.
2.2 Pembagian Laba – Rugi Firma
Firma adalah salah satu bentuk dari usaha kelompok yang didirikan oleh beberapa
pengusaha sekaligus namun hanya menggunakan nama dari satu orang saja sebagai
nama dari firma tersebut. Para pendiri ini disebut juga sebagai sekutu karena setiap
pendiri akan berperan dalam modal perusahaan. Secara sederhana, sekutu yang ada pada
firma ini bisa berupa sekutu aktif dan juga sekutu pasif. Sekutu aktif adalah jenis sekutu
yang turut berperan dalam aktivitas perusahaan. Sedangkan, sekutu pasif hanya
berperan dalam penyediaan modal saja tanpa ikut terlibat dalam aktivitas perusahaan.
Maka dari itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembagian
laba atau keuntungan pada firma.
Berikut adalah beberapa hal yang diperhatikan dalam melakukan pembagian laba
atau keuntungan pada firma:
• Melihat seberapa besar tanggung jawab dan resiko yang ditanggung oleh sekutu
agar pembagian laba bisa bersifat adil.
• Melihat seberapa besar modal yang diberikan oleh setiap sekutu pada
perusahaan.
Secara umum ada 6 metode pembagian laba atau rugi sebuah Firma yaitu
3. Laba atau Rugi dibagi menurut perbandingan modal (modal awal, modal akhir atau
modal rata- rata)
4. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
5. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
6. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
Tn A : Tn B : Tn C = 3 : 1 : 2
Hak Laba untuk Tn A = 3/6 x Rp. 60.000.000 = Rp. 30.000.000
Tn A : Tn B : Tn C = 20 : 10 : 15
Rp. 60.000.000
Tn A : Tn B : Tn C
Rp. 60.000.000
3.1 Kesimpulan
Firma merupakan persekutuan beberapa perusahaan menggunakan nama yang sama.
Oleh karena itu dalam pembagian laba rugi diatur oleh perjanjian sebelumnya antar
perusahaan. Pada akhir suatu periode operasi, firma akan memperoleh laba atau
mungkin juga menderita kerugian. Laba atau rugi tersebut akan dibagi secara adil
kepada para anggota. Masalah pembagian laba-rugi firma ini sangatlah penting dan oleh
karena itu harus ditentukan terlebih dahulu dalam suatu perjanjian dan perjanjian
pembagian laba-rugi tersebut harus dicantumkan dalam akte pendirian firma agar dapat
dijamin oleh hukum.
3. Laba atau Rugi dibagi menurut perbandingan modal (modal awal, modal akhir atau
modal rata- rata)
4. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
5. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
6. Laba atau Rugi dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1, 2 atau 3.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-firma-adalah/
https://en.wikipedia.org/wiki/Firma
https://www.masraffi.com/2020/03/cara-menghitung-pembagian-laba-dan-rugi.html
https://brainly.co.id/tugas/27567983