Anda di halaman 1dari 13

Akuntansi Untuk Persekutuan

Disusun Oleh :

Nama : SULFANA AQILA


NIM : 041870629
Tutor : Drs. Agus Bandang M.Si,. Ak

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA
PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
dilimpahkan-Nya pada kita semua, serta dengan kebesaran-Nya saya dapat
menyajikan sebuah makalah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW yang telah mengantar kita semua dari alam yang gelap gulita
menuju ke alam yang terang benderang yang diterangi oleh iman dan takwa.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
menyelesaikan studi di tingkat Perguruan Tinggi Negeri adapun judul yang
penulis buat didalam makalah  ini adalah mengenai “ AKUNTANSI UNTUK
PERSEKUTUAN”. dengan demikian tidak lupa pula saya berterima kasih pada
Bapak Drs. Agus Bandang M.Si,. Ak selaku tutor pembimbing kami yang
memberikan tugas ini kepada kami.
kami sangat mengharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi yang kami bawakan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bantimurung, 2 Mei 2020

   Sulfana Aqila
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN DAN PEMBAGIAN LABA ATAU RUGI


PERSEKUTUAN

A. Karakteristik Persekutuan........................................................................................ 3
B. Akuntansi untuk Persekutuan.................................................................................. 4

AKUNTANSI UNTUK PEMBUBARAN PERSEKUTUAN DAN LIKUIDASI


PERSEKUTUAN

A. Penerimaan Anggota Persekutuan Baru.................................................................. 6


B. Penilaian Kembali................................................................................................... 7
C. Goodwill.................................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain bentuk perusahaan perseorangan dalam masyarakat sering juga dijumpai bentuk
perusahaan persekutuan. Secara sederhana perusahaan persekutuan dapat diberi pengertian
sebagai perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. Bentuk perusahaan ini banyak
dijumpai dalam masyarakat. Bentuk perusahaan ini relative lebih baik daripada perusahaan
perseorangan, karena bentuk perusahaan ini lebih memungkinkan untuk menggabungkan
modal, keahlian dan pengalaman dua orang atau lebih.
Akuntansi untuk perusahaan persekutuan secara prinsip tidak berbeda dengan akuntansi
perusahaan perseorangan. Hanya dalam masalah pembagian laba, penanaman modal dan
pembubaran perusahaan banyak dijumpai hal-hal yang tidak terdapat dalam perusahaan
perseorangan. Oleh sebab itu dalam modul ini akan di bahas masalah-masalah yang
bersangkutan dengan pembentukan dan pembubaran persekutuan, pembagian laba atau
kerugian dan pembubaran perusahaan dan pengambilan modal (likuidai)
Dalam modul ini, tidak di bahas transaksi operasional dari usaha persekutuan, sebab
akuntansi untuk kegiatan operasional pada persekutuan tidak berbeda dengan akuntansi pada
perusahaan perseorangan. isi pembahasan dalam makalah ini amat khusus, sehingga isi
makalah ini hanya dapat di terapkan pada persekutuan saja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan agar pembahasan terfokus
pada permasalahan yang ada, maka masalah yang akan penulis angkat ialah sebagai berikut :
1. Perbedaan organisasi perusahaan persekutuan dengan perusahaan perseorangan
2. Pencatatan saat pembentukan persekutuan atau masuknya anggota persekutuan baru
3. Menghitung pembagian laba atau rugi perusahaan kepada para anggota persekutuan
dengan menggunakan perjanjian yang ada
4. Menguraikan akuntansi pembagian laba atau rugi perusahaan
5. Menghitung pembagian kekayaan apabila di adakan likuidasi perusahaan
6. Menguraikan akuntansi pembagian modal pada saat likuidasi
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan laporan ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Perbedaan organisasi perusahaan persekutuan dengan perusahaan
perseorangan
2. Untuk memahami pencatatan saat pembentukan persekutuan atau masuknya anggota
persekutuan baru
3. Untuk mengetahui cara Menghitung pembagian laba atau rugi perusahaan kepada para
anggota persekutuan dengan menggunakan perjanjian yang ada
4. Untuk memahami penguraian akuntansi pembagian laba atau rugi perusahaan
5. Agar dapat memahami cara menghitung pembagian kekayaan apabila di adakan likuidasi
perusahaan
6. Untuk mengetahui akuntansi pembagian modal pada saat likuidasi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN DAN PEMBAGIAN LABA ATAU RUGI
PERSEKUTUAN

A. KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
Secara umum, bentuk usaha persekutuan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Jangka Waktu yang Terbatas
Persekutuan mempunyai usia atau jangka waktu yang terbatas,karena bila salah
seorang anggota sekutu mengundurkan diri atau meninggal dunia maka otomatis bentuk
persekutuan yang ada bubar. Perlu di tekankan disini bahwa bubarnya persekutuan tidak
berarti bubarnya kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, yang bubar aalah bentuk perjanjian,
sebab kalau sekutu mengundurkan diri atau ada anggota baru yang masuk, maka
perjanjian yang ada antara anggota sekutu yang lama harus diganti dengan bentuk
perjanjian baru yang mengikat anggota sekutu lama ataupun baru.
2. Tanggung Jawab yang Tidak Terbatas
Biarpun terjdi pemisahan kekayaan antara para anggota sekutu dengan persekutuan.
(perusahaan), namun setiap anggota sekutu bertanggung jawab penuh terhadap utang
yang dilakukan oleh persekutuan.
3. Pemilikan Harta Bersama
Harta kekayaan baik yang berwujud tanah, gedung, barang atau uang tunai yang telah
disetorkan kepada persekutuan, otomatis menjadi milik bersama para anggota sekutu.
Biarpun secara hukum aktiva tersebut masih menjadi milik salah seorang anggota sekutu.
4. Partisipasi dalam Pembagian Laba
Laba atau rugi akan dibagikan atau dibebankan pada para anggota sekutu sesuai
dengan perjajian yang ada. Bila dalam perjanjian tidak diatur masalah pembagian laba,
maka laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan sama rata. Bila pembagian laba di
tetapkan dalam perjanjian, tetapi pembebanan kerugian tidak disebutkan, kama bila
persekutuan mengalami kerugian, kerugian ini akan dibebankan sesuai dengan
pembagian-pembagian laba.
5. Perjanjian Persekutuan
Suatu persekutuan dibentuk dengan perjanjian suka rela dari para anggotanya.
Perjanjian ini harus berisi elemen-elemen penting, dan dapat memaksa mereka untuk
mematuhinya. Perjanjian tersebut tidak harus dalam bentuk tertulis, juga tidak harus
dihafalkan secara khusus. Namun lebih baik perjanjian persekutuan harus tertulis dan
menguraikan dengan jelas maksud dan tujuan para angggota persekutuan membentuk
suatu kerja sama kontrak.
B. AKUNTANSI UNTUK PERSEKUTUAN
Akuntansi untuk kegiatan sehari-hari suatu persekutuan sama seperti akuntansi untuk
bentuk perusahaan lain. Dalam makalah ini akan di tekankan pada masalah akuntansi untuk :
1. Pembentukan Persekutuan
Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau
melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain sebagai
anggotan sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan persekutuan baru,
maka jumlah setoran anggota akan dicatat dengan mendebit jenis aktiva yang disetorkan
dan mengkredit akun modal sekutu yang bersangkutan.

2. Pembagian Laba Bersih atau Rugi


Seperti halnya pada perusahaan perseorangan, laba bersih persekutuan merupakan
hak para pemilik, karena mereka telah menanamkan modalnya dan telah bekerja pada
perusahaan. Oleh sebab itu bila para sekutu memberikan jasa yang sama kepada
persekutuan, maka sudah sepantasnya setiap anggota sekutu memperoleh pembagian laba
yang sama pula. Namuun bila salah seorang sekutu memberikan jasa yang lebih besar
dibandingkan dengan sekutu lain, maka dalam perjanjian sekutu tersebut tentunya akan
memperoleh pembagian laba yang lebih besar pula.
Berikut ini adalah contoh beberapa kasus yang umum digunakan persekutuan di
dalam membagi keuntungan, yaitu :

a. Laba dibagi dengan mempertimbangkan jasa sekutu


Jasa yang diberikan setiap anggota persekutuan akan berbeda satu sama lain.
seorang anggota mungkin menanamkan modalnya dengan jumlah yang lebih besar,
anggota lain mungkin dapat memberikan keahliannya kepada persekutuan dengan
lebih baik, anggota lain lagi mungkin dapat bekerja lebih lama dalam persekutuan
dibandingkan dengan anggota lain. Untuk mengakui semuana itu, dalam kontrak
perjanjian harus di jelaskan cara membagi keuntungan yang diperoleh perusahaan
dengan mempertimbangkan semua keistimewaan yang dimiliki pada sekutu.
Biasanya dengan cara memberikan tunjangan gaji khusus bagi para sekutu atau
berupa biaya bunga untuk modal yang ditanamkan para sekutu.

b. Pembagian laba dengan mempertimbangkan jasa dan investasi sekutu


Agar laba bersih dapat dibagi secara adil, acap kali dalam perjanjian selain
mempertimbangkan invertasi masing-masing sekutu. jasa investasi ini biasanya
dihitung dari saldo awal modal masing-masing sekutu dengan tingkat bunga atau jasa
yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Gaji sekutu dan bunga diperlakukan sebagai sebagai biaya
Gaji sekutu atau jasa investasi di dalam persekutuaan adalah merupakan metoda
untuk membagi laba persekutuan kepada anggota. Transaksi ini bukan merupakan
transaksi yang bebas dan dalam ilmu ekonomi sering disebut implicit costs atau
opportunity cost. Biaya semacam ini di akuntansi tidak dicatat sebagai biaya.
Namun demikian ada beberapa akuntan yang lebih menyukai pemperlakukan
tunjangan gaji dan bunga sebagai biaya. Bila gaji sekutu dan jasa investasi di anggap
sebagai biaya, maka pengambilan modal sebesar jumlah yang telah di setujui juga
harus dibebankan sebagai biaya, tidak di bebankan pada akun prive.
d. Laporan keuangan untuk persekutuan
Perincian perubahan ekuitas para sekutu selama satu periode akuntansi juga
harus di sajikan dalam laporan perubahan ekuitas (modal). Bentuk laporan perubahan
ekuitas suatu persekutuan tidak jauh berbeda dengan laporan perubahan ekuitas
perusahaan perseorangan. Hanya saja karena pemiliknya lebih dari satu orang, maka
modalnya dirinci untuk setiap anggota sekutu. Berikut ini adalah contoh laporan
perubahan ekuitas persekutuan AMAN :
AKUNTANSI UNTUK PEMBUBARAN PERSEKUTUAN DAN LIKUIDASI
PERSEKUTUAN

Pembubaran persekutuan dengan pembubaran perusahaan merupakan hal yang berbeda.


Pembubaran persekutuan menyangkut masalah tidak berlakunya lagi perjanjian yang telah
mereka sepakati bersama, karena ada kejadian –kejadian tertentu, seperti salah seorang sekutu
meninggal , mengundurkan diri, atau ada pihak lain yang ingin bergabung. Keadaan tersebut
secara otomatis membuat perjanjian yang lama tidak berlaku, dan hal ini akan menimbulkan
bentuk persekutuan yang baru. Sedangkan pembubaran perusahaan yang lebih di kenal dengan
istilah likuidasi terjadi, karena perusahaan menghentikan kegiatannya, sehingga kekayaan
perusahaan harus dikembalikan ke asalnya yaitu para kreditur dan para anggota perseutuan.

A. MENERIMA ANGGOTA PERSEKUTUAN BARU


Tambahan anggota persekutuan hanya dapat terjadi dengan persetujuan para anggota
yang lama. Sekutu baru dapat diterima sebagai anggota dengan cara membeli sebagian hak
salah seorang ( beberapa orang ) sekutu lama atau dengan cara menyetorkan aktiva kepada
persekutuan (firma).
jadi dapat dikatakan bahwa tambahan anggota sekutu baru menjasi anggota persejutuan
dapat melalui dua prosedur sebagai berikut :
1. Membeli hak dari salah seorang atau lebih anggota sekutu lama.
Dalam prosedur yang pertama, hak atau modal anggota baru diperoleh dengan
cara membeli (mengganti) hak atau modal sekutu lama. Dengan demikian aktiva atau
modal perusahaan tidak berubah dengan adanya anggota baru tersebut.

2. Anggota sekutu baru menyetorkan aktiva kepada persekutuan


Pada prosedur yang kedua, sekutu baru dapat diterima menjadi anggota
persekutuan dengan cara menyerahkan aktiva kepada perusahaan. Dengan demikian
aktiva persekutuan (perusahaan) akan bertambah sebesar jumlah setoran aktiva tersebut
dan tentu saja modal persekutuan juga akan bertambah.
B. PENILAIAN KEMBALI
Bila anggota baru masuk, umumnya sekutu lama menginginkan agar modalnya yang
tercatat dalam perusahaan (persekutuan) disesuaikan dengan keadaan senyatanya. Hal ini
disebabkan karena angka-angka yang tercantum di neraca tidak mencerminkan harga pasar
dari aktiva yang bersangkutan.
Penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan dengan harga yang berlaku pada saat
sekutu masuk adalah hal yang amat penting. Sebab penilaian ini akan menghindarkan
terjadinya laba atau rugi bagi sekutu yang baru masuk tersebut. Seperti di ketahui nilai yang
tercantum dalam neraca adalah nilai buku, yang pasti berbeda dengan harga pasar. Bila
aktiva persekutuan tidak dinilai kembali, maka sekutu baru akan dirugikan bila nilai
bukunya lebih tinggi daripada harga pasarnya. dan akan diuntungkan bila nilai bukunya
lebih rendah daripada harga pasarnya.

C. GOODWILL
Goodwill secara harfiah dapat diartikan sebagai “nama baik” dari perusahaan, karena
perusahaan mempunyai keistimewaan tertentu. Goodwill dapat diberikan kepada sekutu
lama, dengan alasan karena merekalah yang telah memberikan andil terjadina goodwill
tersebut. Tetapi goodwill pun dapat diberikan kepada anggota baru yang masuk. karena
sekutu lama berharap dengan masuknya anggota baru tersebut perusahaan akan memperoleh
keuntungan-keuntungan tertentu. Besarnya goodwill sulit untuk dapat ditentukan dengan
pasti, untuk itu besarnya goodwill biasanya ditentukan atas dasar taksiran saja. Tentu saja
besarnya taksiran goodwill ini harus ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama.
1. Goodwill diberikan kepada sekutu lama
2. Goodwill diberikan kepada sekutu baru
Jika maksudnya sekutu baru dianggap akan dapat memperbaiki kondisi perusahaan,
sekutu yang lama mungkin rela untuk mengakui potensi sekutu baru tersebut dengan
cara memberikan goodwill kepadanya.
3. Seorang sekutu mengundurkan diri
Bila seorang anggota sekutu bermaksud mengundurkan diri atau dengan alasan
tertentu ingin keluar dari persekutuan, maka hak sekutu yang mengundurkan diri
tersebut dapat dibeli oleh (para) sekutu yang masih ingin aktif.
4. Sekutu meninggal dunia
Kematian salah seorang anggota persekutuan juga akan membubarkan persekutuan
yang ada. jika tidak ada perjanjian khusus yang mengatur masalah kematian salah satu
angota persekutuan, maka bila ada seorang sekutu yang meninggal dunia buku-buku
perusahaan harus ditutup. Jika kematian salah seorang anggota persekutuan terjadi
sebelum akhir periode maka laba bersih yang diperoleh selama periode tersebut
dialokasikan ke periode sebelum kematian terjadi dan periode sesudah kematian.
5. Likuidasi persekutuan
Istilah likuidasi digunakan apabila persekutuan menghentikan kegiatan usaha untuk
seterusnya. Pada saat likuidasi ini umumnya perusahaan akan menjual seluruh aktivanya
dan hasil penjualannya digunakan untuk melunasi seluruh utang persekutuan. kalau
masih ada sisa hasil penjualan, maka akan di bagikan kepada anggota persekutuan
sesuai dengan haknya masing-masing
Bila perusahaan dilikuidasikan, maka langkah pertama adalah menyesuaikan dan
menutup buku-buku perusahaan sebagaimana dilakukan seperti pada akhir periode.
Dengan demikian akun-akun yang masih ada sebelum proses likuidasi berlangsung
hanyalah akun aktiva, akun utang dan akun modal.
Secara umum proses likuidasi dapat di gambarkan sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dan menutup akun nominal seperti pada prosedur penyusunan
laporan berkala
b. Menjual seluruh aktiva yang ada proses ini di namakan proses realisasi yang artinya
mengubah aktiva nonkas menjadi kas
c. Melunasi seluruh hutang kepada kreditur
d. Mengembalikan modal sekutu, bila ternyata masih ada sisa kas (proses distribusi)

Akuntansi untuk likuidasi ini didasarkan pada anggapan bahwa realisasi dilakukan
sekaligus dan seluruh utang juga dibayar sekaligus. Hal ini dilakukan semata-mata
untuk memudahkan pembahasan seperti telah dijelaskan di depan.

a. Laba Atas Realisasi


b. Rugi atas Realisasi (Tanpa Ada Modal yang Defisit)
c. Rugi Atas Realisasi : Ada Modal yang Defisit
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perbedaan pokok antara perusahaan perseorangan dan persekutuan adalah dalam
masalah transaksi modal. Oleh karena persekutuan merupakan perusahaan milik beberapa
orang maka laba yang diperoleh juga harus dibagikan kepada seluruh pemilik. Ada berbagai
macam cara dalam pembagian laba atau rugi ini. Agar tidak menimbulkan kesulitan di
kemudian hari sebaiknya perjanjian pembagian laba harus diuraikan dengan jelas dalam
bentuk tertulis. Bila tidak ada perjanjian yang menyangkut masalah pembagian laba atau
rugi, maka dianggap pembagian laba atau rugi dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Salah satu sifat utama dari bentuk organisasi persekutuan adalah usianya yang terbatas.
setiap perubahan anggota persekutuan akan mengakibatkan pembubaran persekutuan.
Dengan demikian masuknya anggota sekutu baru, keluarnya anggota sekutu lama dan
meninggalnya salah seorang anggota persekutuan, akan membubarkan persekutuan yang
ada.

B. SARAN
Adapun saran yang igin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi
para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah
manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengoreksi diri dan menjadikan makalah kedepan menjadi
makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

www.pustaka.ut.ac.id/lib/ruangbaca/

Anda mungkin juga menyukai