Disusun Oleh :
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
dilimpahkan-Nya pada kita semua, serta dengan kebesaran-Nya saya dapat
menyajikan sebuah makalah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW yang telah mengantar kita semua dari alam yang gelap gulita
menuju ke alam yang terang benderang yang diterangi oleh iman dan takwa.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
menyelesaikan studi di tingkat Perguruan Tinggi Negeri adapun judul yang
penulis buat didalam makalah ini adalah mengenai “ AKUNTANSI UNTUK
PERSEKUTUAN”. dengan demikian tidak lupa pula saya berterima kasih pada
Bapak Drs. Agus Bandang M.Si,. Ak selaku tutor pembimbing kami yang
memberikan tugas ini kepada kami.
kami sangat mengharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi yang kami bawakan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Sulfana Aqila
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Persekutuan........................................................................................ 3
B. Akuntansi untuk Persekutuan.................................................................................. 4
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain bentuk perusahaan perseorangan dalam masyarakat sering juga dijumpai bentuk
perusahaan persekutuan. Secara sederhana perusahaan persekutuan dapat diberi pengertian
sebagai perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. Bentuk perusahaan ini banyak
dijumpai dalam masyarakat. Bentuk perusahaan ini relative lebih baik daripada perusahaan
perseorangan, karena bentuk perusahaan ini lebih memungkinkan untuk menggabungkan
modal, keahlian dan pengalaman dua orang atau lebih.
Akuntansi untuk perusahaan persekutuan secara prinsip tidak berbeda dengan akuntansi
perusahaan perseorangan. Hanya dalam masalah pembagian laba, penanaman modal dan
pembubaran perusahaan banyak dijumpai hal-hal yang tidak terdapat dalam perusahaan
perseorangan. Oleh sebab itu dalam modul ini akan di bahas masalah-masalah yang
bersangkutan dengan pembentukan dan pembubaran persekutuan, pembagian laba atau
kerugian dan pembubaran perusahaan dan pengambilan modal (likuidai)
Dalam modul ini, tidak di bahas transaksi operasional dari usaha persekutuan, sebab
akuntansi untuk kegiatan operasional pada persekutuan tidak berbeda dengan akuntansi pada
perusahaan perseorangan. isi pembahasan dalam makalah ini amat khusus, sehingga isi
makalah ini hanya dapat di terapkan pada persekutuan saja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan agar pembahasan terfokus
pada permasalahan yang ada, maka masalah yang akan penulis angkat ialah sebagai berikut :
1. Perbedaan organisasi perusahaan persekutuan dengan perusahaan perseorangan
2. Pencatatan saat pembentukan persekutuan atau masuknya anggota persekutuan baru
3. Menghitung pembagian laba atau rugi perusahaan kepada para anggota persekutuan
dengan menggunakan perjanjian yang ada
4. Menguraikan akuntansi pembagian laba atau rugi perusahaan
5. Menghitung pembagian kekayaan apabila di adakan likuidasi perusahaan
6. Menguraikan akuntansi pembagian modal pada saat likuidasi
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan laporan ini antara lain :
1. Untuk mengetahui Perbedaan organisasi perusahaan persekutuan dengan perusahaan
perseorangan
2. Untuk memahami pencatatan saat pembentukan persekutuan atau masuknya anggota
persekutuan baru
3. Untuk mengetahui cara Menghitung pembagian laba atau rugi perusahaan kepada para
anggota persekutuan dengan menggunakan perjanjian yang ada
4. Untuk memahami penguraian akuntansi pembagian laba atau rugi perusahaan
5. Agar dapat memahami cara menghitung pembagian kekayaan apabila di adakan likuidasi
perusahaan
6. Untuk mengetahui akuntansi pembagian modal pada saat likuidasi
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN DAN PEMBAGIAN LABA ATAU RUGI
PERSEKUTUAN
A. KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
Secara umum, bentuk usaha persekutuan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Jangka Waktu yang Terbatas
Persekutuan mempunyai usia atau jangka waktu yang terbatas,karena bila salah
seorang anggota sekutu mengundurkan diri atau meninggal dunia maka otomatis bentuk
persekutuan yang ada bubar. Perlu di tekankan disini bahwa bubarnya persekutuan tidak
berarti bubarnya kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, yang bubar aalah bentuk perjanjian,
sebab kalau sekutu mengundurkan diri atau ada anggota baru yang masuk, maka
perjanjian yang ada antara anggota sekutu yang lama harus diganti dengan bentuk
perjanjian baru yang mengikat anggota sekutu lama ataupun baru.
2. Tanggung Jawab yang Tidak Terbatas
Biarpun terjdi pemisahan kekayaan antara para anggota sekutu dengan persekutuan.
(perusahaan), namun setiap anggota sekutu bertanggung jawab penuh terhadap utang
yang dilakukan oleh persekutuan.
3. Pemilikan Harta Bersama
Harta kekayaan baik yang berwujud tanah, gedung, barang atau uang tunai yang telah
disetorkan kepada persekutuan, otomatis menjadi milik bersama para anggota sekutu.
Biarpun secara hukum aktiva tersebut masih menjadi milik salah seorang anggota sekutu.
4. Partisipasi dalam Pembagian Laba
Laba atau rugi akan dibagikan atau dibebankan pada para anggota sekutu sesuai
dengan perjajian yang ada. Bila dalam perjanjian tidak diatur masalah pembagian laba,
maka laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan sama rata. Bila pembagian laba di
tetapkan dalam perjanjian, tetapi pembebanan kerugian tidak disebutkan, kama bila
persekutuan mengalami kerugian, kerugian ini akan dibebankan sesuai dengan
pembagian-pembagian laba.
5. Perjanjian Persekutuan
Suatu persekutuan dibentuk dengan perjanjian suka rela dari para anggotanya.
Perjanjian ini harus berisi elemen-elemen penting, dan dapat memaksa mereka untuk
mematuhinya. Perjanjian tersebut tidak harus dalam bentuk tertulis, juga tidak harus
dihafalkan secara khusus. Namun lebih baik perjanjian persekutuan harus tertulis dan
menguraikan dengan jelas maksud dan tujuan para angggota persekutuan membentuk
suatu kerja sama kontrak.
B. AKUNTANSI UNTUK PERSEKUTUAN
Akuntansi untuk kegiatan sehari-hari suatu persekutuan sama seperti akuntansi untuk
bentuk perusahaan lain. Dalam makalah ini akan di tekankan pada masalah akuntansi untuk :
1. Pembentukan Persekutuan
Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau
melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain sebagai
anggotan sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan persekutuan baru,
maka jumlah setoran anggota akan dicatat dengan mendebit jenis aktiva yang disetorkan
dan mengkredit akun modal sekutu yang bersangkutan.
C. GOODWILL
Goodwill secara harfiah dapat diartikan sebagai “nama baik” dari perusahaan, karena
perusahaan mempunyai keistimewaan tertentu. Goodwill dapat diberikan kepada sekutu
lama, dengan alasan karena merekalah yang telah memberikan andil terjadina goodwill
tersebut. Tetapi goodwill pun dapat diberikan kepada anggota baru yang masuk. karena
sekutu lama berharap dengan masuknya anggota baru tersebut perusahaan akan memperoleh
keuntungan-keuntungan tertentu. Besarnya goodwill sulit untuk dapat ditentukan dengan
pasti, untuk itu besarnya goodwill biasanya ditentukan atas dasar taksiran saja. Tentu saja
besarnya taksiran goodwill ini harus ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama.
1. Goodwill diberikan kepada sekutu lama
2. Goodwill diberikan kepada sekutu baru
Jika maksudnya sekutu baru dianggap akan dapat memperbaiki kondisi perusahaan,
sekutu yang lama mungkin rela untuk mengakui potensi sekutu baru tersebut dengan
cara memberikan goodwill kepadanya.
3. Seorang sekutu mengundurkan diri
Bila seorang anggota sekutu bermaksud mengundurkan diri atau dengan alasan
tertentu ingin keluar dari persekutuan, maka hak sekutu yang mengundurkan diri
tersebut dapat dibeli oleh (para) sekutu yang masih ingin aktif.
4. Sekutu meninggal dunia
Kematian salah seorang anggota persekutuan juga akan membubarkan persekutuan
yang ada. jika tidak ada perjanjian khusus yang mengatur masalah kematian salah satu
angota persekutuan, maka bila ada seorang sekutu yang meninggal dunia buku-buku
perusahaan harus ditutup. Jika kematian salah seorang anggota persekutuan terjadi
sebelum akhir periode maka laba bersih yang diperoleh selama periode tersebut
dialokasikan ke periode sebelum kematian terjadi dan periode sesudah kematian.
5. Likuidasi persekutuan
Istilah likuidasi digunakan apabila persekutuan menghentikan kegiatan usaha untuk
seterusnya. Pada saat likuidasi ini umumnya perusahaan akan menjual seluruh aktivanya
dan hasil penjualannya digunakan untuk melunasi seluruh utang persekutuan. kalau
masih ada sisa hasil penjualan, maka akan di bagikan kepada anggota persekutuan
sesuai dengan haknya masing-masing
Bila perusahaan dilikuidasikan, maka langkah pertama adalah menyesuaikan dan
menutup buku-buku perusahaan sebagaimana dilakukan seperti pada akhir periode.
Dengan demikian akun-akun yang masih ada sebelum proses likuidasi berlangsung
hanyalah akun aktiva, akun utang dan akun modal.
Secara umum proses likuidasi dapat di gambarkan sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dan menutup akun nominal seperti pada prosedur penyusunan
laporan berkala
b. Menjual seluruh aktiva yang ada proses ini di namakan proses realisasi yang artinya
mengubah aktiva nonkas menjadi kas
c. Melunasi seluruh hutang kepada kreditur
d. Mengembalikan modal sekutu, bila ternyata masih ada sisa kas (proses distribusi)
Akuntansi untuk likuidasi ini didasarkan pada anggapan bahwa realisasi dilakukan
sekaligus dan seluruh utang juga dibayar sekaligus. Hal ini dilakukan semata-mata
untuk memudahkan pembahasan seperti telah dijelaskan di depan.
A. KESIMPULAN
Perbedaan pokok antara perusahaan perseorangan dan persekutuan adalah dalam
masalah transaksi modal. Oleh karena persekutuan merupakan perusahaan milik beberapa
orang maka laba yang diperoleh juga harus dibagikan kepada seluruh pemilik. Ada berbagai
macam cara dalam pembagian laba atau rugi ini. Agar tidak menimbulkan kesulitan di
kemudian hari sebaiknya perjanjian pembagian laba harus diuraikan dengan jelas dalam
bentuk tertulis. Bila tidak ada perjanjian yang menyangkut masalah pembagian laba atau
rugi, maka dianggap pembagian laba atau rugi dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Salah satu sifat utama dari bentuk organisasi persekutuan adalah usianya yang terbatas.
setiap perubahan anggota persekutuan akan mengakibatkan pembubaran persekutuan.
Dengan demikian masuknya anggota sekutu baru, keluarnya anggota sekutu lama dan
meninggalnya salah seorang anggota persekutuan, akan membubarkan persekutuan yang
ada.
B. SARAN
Adapun saran yang igin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi
para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah
manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengoreksi diri dan menjadikan makalah kedepan menjadi
makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
www.pustaka.ut.ac.id/lib/ruangbaca/