Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMBENTUKAN KRITERIA DAN KARAKTERISTIK

PERSEKUTUAN

Di Susun Oleh Kelompok 1 :

YULIA KIRANI PUTRI (101901010)


ROSMIDA NC (101901013)
FARDIN (101901078)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadiran allah swt.atas karunianya lah akhirnya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul pembentukan dan karakteristik
persekutuan.Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi muhammad
SAW semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya nanti.Makalah ini
kami susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi keuangan Dasar Lanjutan
fakultas ekonomi program studi akuntansi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya.kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada penulis dan juga para pembacanya.

Bau-bau 15 oktober 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN… ................................................................................................1

Latar Belakang… .................................................................................................. 1

Rumusan Masalah .................................................................................................2

Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Definisi Dan Unsur Pokok ........................................................................................ 3
B. Karakteristik Persekutuan ......................................................................................... 3
C. Akun Sekutu Dan Hubugan Antar Akun Serta Penerapannya Untuk Pencatatan........ 5
D. Pembagian Laba-Rugi Persekutuan ........................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 7
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi merupakan aktifitas jasa untuk menyediakan informasi kuantitatif,terutama


yang bersifat keuangan tentang entitas (kesatuan) usaha yang di pandang akan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat
di antara berbagai alternatif tindakan.Kebutuhan para pemakai informasi akuntansi atas
keakuratan data akuntansi.Saldo perkiraan ekuitas mengikhtisarkan investasi dan
penarikana serta bagian laba dan kerugian masa lalu dan untuk ukuran ekuitas masing-
masing sekutu dalam aktiva perusahaan.

Berbagai masalah akuntansi timbul di dalam perusahaan yang di bentuk


persekutuan.Perlakuan dan prosedur akuntansi yang spesifik dan tidak bisa di jumpai
pada perusahaan yang di bentuk perseroan terbatas,merupakan problema tersendiri sesuia
dengan karakteristik persekutuan di dalam perseroan terbatas di mana terdapat
pemisahan yang tegas antara pemilik dengan manajemen,di pakai sebagai dasar landasan
untuk meletakkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Di dalam persekutuan pemisahan antara pemilik dan manajemen itu hampir tidak
ada,namaun demikian penyelenggaraan akuntansinya harus berpedoman pada ketentusn-
ketentuan yang di atur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.Dari segi akuntansinya
persekutuan sebagai unit usaha harus di anggap mempunyai kedudukan terpisah dengan
pemilik-pemiliknya.

Secara umum dan sederhana persekutuan dapat di definisikan sebagai suatu hubungan
atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan meyelenggarakan suatu
usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.Berdirinya suatu
persekutuan di dahului dengan perjanjian,yang di sebut perjanjian persekutuan.Perjanjian
tersebut pada umunya di buat secara tertulis.

1
2

Rumusan Masalah
1. apa pengertian definisi persekutuan dan unsur pokok persekutuan ?
2. apa saja karakteristik persekutuan ?
3. Akun-akun sekutu dan hubungan sekutu akun serta penerapannya untuk pencatatan
akuntansi
4. Apa saja pembagian laba rugi persekutuan.

Tujuan
1. Mengetahui pengertian definisi persekutuan dana unsur pokok persekutuan
2. Mengetahuin karakteristrik persekutuan.
3. Mengetahui akun-akun sekutu dan hubungan sekutu serta penerapannya untuk
pencatatan akuntansi.
4. Mengetahui pembagian laba rugi persekutuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Unsur Pokok

1. Definisi

Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau


asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu
usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Didalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak ada, namun
demikian penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan
yangdiatur oleh prinsip-prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan
sebagai suatu unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan
para pemiliknya.

2. Unsur Pokok

Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak
dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk
mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.
Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan, yaitu :
a) Persekutuan dimiliki bersama.
b) Persekutuan dikelola bersama.
c) Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d) Kalau memperoleh laba dibagi bersama (Laba dibagi secara adil menurut rasio
atau metode pembagian laba yang telah disepakati).

B. Karakteristik Persekutuan

Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :

3
4

1. Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency).

Setiap anggota merupakan agen dari pada persekutuan untuk mencapai tujuan
usahanya.Masing-masing sekutu merupakan agen (wakil,perantara,perpanjangan
tangan) dari persekutuan.tindakan seorang sekutu di dalam pengelolaan
persekutuan secara otomatis akan mengikat semua sekutu yang lain.

2. Jangka waktu terbatas (Limited life).

Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang mengadakan


persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. Setiap
perubahan yang berhubungan dengan maksud mengkahiri penjanjian dari para
anggota berarti membubarkan persekutuan. Penarikan modal noatau kaitan
seorang anggota otomatis membubarkan persekutuan.

3. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability ).

Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam
usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat
membayar hutang-hutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur
berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.

4. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a


Partnership).

Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik yang
terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan. Anggota yang
menanamkan kekayaan ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknya untuk
mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk
dipakai guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan kepada
persekutuan ini memberikan hak yang sama dengan anggota lainnya untuk
memimpin dan menjalankan usaha persekutuan.

5. Pengembalian bagian keuntungan persekutuan.


5

Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan persekutuan. Suatu persetujuan


yang dibuat untuk membagi keuntungan itu sendiri, tidak merupakan suatu
bentuk persekutuan.

C. Akun-Akun Sekutu Dan Hubugan Antar Akun Serta Penerapannya Untuk


Pencatatan Akuntansi

1. Akun Modal

Investasi awal Para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau
kerugian, dan penarikan modal oleh sekutu dicatat dalam akun modal para sekutu.
Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya bersaldo kredit. Dalam
keadaan tertentu , akun modal para sekutu bisa saja bersaldo debit, disebut
juga dengan kekurangan atau defisiensi (deficiency) atau kadang-kadang
dikatakan deficit (deficit), yang terjadi karena kerugian dan penarikan modal
seorang sekutu melebihi modal yang disetor dan pembagian keuntungan.
Defisit biasanya akan hilang dengan tambahan modal disetor. Saldo dalam
akun modal mencerminkan bagian asset bersih seorang sekutu dalam
persekutuan.

2. Akun Prive (Penarikan)

Para sekutu biasanya melakukan penarikan atas asset dari persekutuan


sepanjang tahun sebagai antisipasi atas keuntungan. Akun penarikan yang
terpisah terkadang diinginkan untuk mencatat penarikan periodic dan kemudian
ditutup kepada akun modal pada akhir periode.

3. Akun Pinjaman

Persekutuan bisa meminta pendanaan tambahan dari para sekutu. Pinjaman


antara seorang sekutu dan persekutuan harus dilengkapi dengan dokumen
pinjaman yang memadai seperti surat utang. Pinjaman dari sekutu dianggap
kewajiban dalam pembukuan persekutuan. Jika semua sekutu setuju,
persekutuan diwajibkan membayar bunga atas pinjaman kepada sekutu yang
6

meminjamkannya. Bunga atas pinjaman dicatat sebagai beban operasi.


Sebaliknya, persekutuan apat meminjamkan uang kepada sekutu, dalam
kasus ini dicatat piutang pinjaman kepada sekutu. Apabila disetujui oleh
semua sekutu pinjaman ini seharusnya dikenakan bunga dan diakui
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi persekutuan.

D. Pembagian Laba-Rugi Persekutuan

1. Metode Pembagian Laba

Metode pembagian laba adalah metoda atau cara yang digunakan untuk dasar
penghitungan pembagian laba. Ada berbagai macam Metode Pembagian Laba
yang digunakan:
a) Laba dibagi sama.

Masing-masing sekutu selalu mendapatkan bagian laba yang sama. Misalnya


: A menyetor = Rp 51.000.000 B menyetor = Rp 54.000.000 C menyetor =
Rp 45.000.000 Jumlah modal disetor Rp 150.000.000.Maka apabila
persekutuan memperoleh laba Rp 9.000.000,- dan metode pembagian laba
memakai metode dibagi sama maka rerata masing-masing sekutu
mendapatkan laba Rp 3.000.000 (9.000.000 ÷3 ).

b) Laba dibagi dengan rasio tertentu.

Misalnya : Sekutu A = Rp 51.000.000 Sekutu B = Rp 54.000.000 Sekutu C =


Rp 45.000.000.Rp 150.000.000 Laba atau rugi persekutuan dibagi dengan
rasio 3 : 4 : 3, dengan laba Rp 9.000.000 Maka : Sekutu A = 30 % x Rp
9.000.000 = Rp 2.700.000 Sekutu B = 40 % x Rp 9.000.000 = Rp 3.600.000
Sekutu C = 30 % x Rp 9.000.000 = Rp 2.700.000.

c) Laba dibagi menurut perbandingan modal.


d) Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dibagi
menurut metode 1,2, atau 3.
7

e) Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya dibagi
menurut metode 1,2 atau 3
f) Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau bonus
dan sisanya dibagi menurut metode 1,2 atau 3.
1) Modal Mula-mula adalah modal masing-masing sekutu pada saat
persekutuan berdiri
2) Modal Awal Periode adalah saldo modal pada awal periode yang
bersangkutan. Pada umumnya saldo modal masing-masing sekutu setiap
periodenya mengalami perubahan karena berbagai macam sebab, seperti:
- Setoran modal.
- Penarikan modal
- Pemindahan saldo rekening prive.
- Bagian laba.
- Pembebanan bagian rugi.
3) Modal Akhir Periode adalah saldo rekening “Modal” pada akhir periode
sebelum pemindahan saldo rekening “prive” dan pembagian laba atau
rugi. Pada umumnya saldo akhir periode ini setiap periodenya juga
mengalami perubahan.
4) Modal Rata-rata adalah modal rata-rata masing-masing sekutu setiap
periode.
5) Dalam menghitung besarnya modal rata-rata ini ada dua faktor yang
diperhitungkan, yaitu saldo modal dan jangka waktu, sehingga
dirumuskan sebagai berikut:

Modal Rata - Rata  Modal  Waktu



Contoh kasus :

Fa Andika yang beranggotakan Tuan Andi dan Tuan Katon, telah sepakat untuk
menjalankan usahanya. Selama tahun 2014, Fa. Andika memperoleh laba bersih sebesar Rp
38.000.000,-. Berikut ini posisi modal dalam periode 2014 :

Tanggal Keterangan Modal Andi Modal Katon


1 Januari 14 Saldo Rp 35.000.000,- Rp 60.000.000,-

1 Agustus Tambahan Setoran 10.000.000,- -


14
8

1 Oktober Penarikan modal - (5.000.000,-)


14

31 Des. 14 Saldo Rp 45.000.000,- Rp 55.000.000,-

Dari data tersebut diminta perhitungan pembagian laba usaha dan jurnal yang diperlukan
apabila :
a. Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama
b. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal awal periode.
c. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal akhir periode.
d. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal rata-rata.
e. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal sebesar 20%, sisanya
dibagi sama rata.
f. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal dan gaji anggota
sekutu. Adapun gaji sekutu sebagai berikut :
· Gaji Andi Rp 850.000,- / bulan
· Gaji Katon 700.000,- / bulan
Sisa laba atau rugi dibagi menurut perbandingan modal pada akhir periode.
Jawab :
a. Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama.
Perhitungan pembagian laba :
Bagian laba Andi dan Katon sama, masing-masing Rp 19.000.000,- (1/2 x Rp 38.000.000,)
Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 19.000.000,-
Modal Katon - 19.000.000,-

b. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal awal periode.


Perhitungan pembagian laba :
Bagian laba Andi (35 / 95) x Rp 38.000.000,- = Rp 14.000.000,-
9

Bagian laba Andi (60 / 95) x Rp 38.000.000,- = Rp 24.000.000,-


Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 14.000.000,-
Modal Katon - 24.000.000,-

c. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal akhir periode.


Perhitungan pembagian laba :
Bagian laba Andi (45 / 100) x Rp 38.000.000,- = Rp 17.100.000,-
Bagian laba Andi (55 / 100) x Rp 38.000.000,- = Rp 20.900.000,-
Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 17.100.000,-
Modal Katon - 20.900.000,-

d. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal rata-rata.


Perhitungan Modal rata-rata adalah sebagai berikut :
Modal Andi =
01 Januari – 31 Juli 2014 = 7 x Rp 35.000.000,- = Rp 245.000.000,-
01 Agustus – 31 Des. 2014 = 5 x Rp 45.000.000,- = 225.000.000,-

Total = Rp 470.000.000,-
Modal Rata-rata Rp 470.000.000,- / 12 = Rp 39.166.667,-
Modal Katon =
01 Januari – 30 September 2014 = 9 x Rp 60.000.000,- = Rp 540.000.000,-
01 Oktober – 31 Des. 2014 = 3 x Rp 55.000.000,-
= 165.000.000,-
10

Total = Rp 705.000.000,-
Modal Rata-rata Rp 705.000.000,- / 12 = Rp 58.750.000,-
Perhitungan pembagian laba :
Bagian laba Andi = (39.166.667 / 97.916.667) x Rp 38.000.000,- = Rp 15.200.000 ,-
Bagian laba Andi =(58.750.000 / 97.916.667) x Rp 38.000.000,- = Rp 22.800.000,-
Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 15.200.000,-
Modal Katon - 22.800.000,-

e. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal.


Perhitungan bunga Modal :

Keterangan Tuan Andi Tuan Katon Total


Total laba - - Rp 38.000.000,-
Bunga 20 % Rp 9.000.000,- Rp 11.000.000,- 20.000.000,-
Sisa alokasi - - Rp 18.000.000,-

Alokasi sisa (laba) Rp 9.000.000,- Rp 9.000.000,- (Rp 18.000.000,-)

Total Alokasi Rp 18.000.000,- Rp 20.000.000,- 0

Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 18.000.000,-
Modal Katon - 20.000.000,-

f. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal dan gaji anggota
sekutu. Adapun gaji sekutu sebagai berikut :
11

Gaji Andi Rp 850.000,- / bulan


Gaji Katon 700.000,- / bulan
Perhitungan gaji adalah sebagai Berikut :
Tuan Andi = Rp 850.000,- x 12 = Rp 10.200.000,-
Tuan katon = Rp 700.000,- x 12 = Rp 8.400.000,-
Total Gaji untuk sekutu Rp 18.600.000,-
Perhatikan perhitungan seperti pada tabel berikut :

Keterangan Tuan Andi Tuan Katon Total


Total laba - - Rp 38.000.000,-

Bunga 20 % Rp 9.000.000,- Rp 11.000.000,- 20.000.000,-


Sisa alokasi - - Rp 18.000.000,-
Alokasi untuk gaji Rp 10.200.000,- Rp 8.400.000,- Rp 18.600.000,-

Sisa Alokasi (rugi) - - ( Rp 600.000,-)


Alokasi sisa (rugi) ( Rp 270.000,-) ( Rp 330.000,-) Rp 600.000,-

Total Alokasi Rp 18.930.000,- Rp 19.070.000,- 0

Jurnal yang diperlukan :

Tgl Keterangan Debet Kredit


2014
Des 31 Ikhisar Laba Rugi Rp 38.000.000,- -
Modal Andi - Rp 18.930.000,-
Modal Katon - 19.070.000,-
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau


asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan
suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Karekteristik persekutuan secara umum ada 5 terdiri dari :


- Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency).
- Jangka waktu terbatas (Limited life).
- Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability ).
- Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an
Interest in a Partnership).
- Pengembalian bagian keuntungan persekutuan.

Dalam pembagian laba ada beberapa metode yang di gunakan di antaranya


adalah sebagai berikut :
- Laba di bagi sama
- Laba di bagi dengan rasio tertentu
- Laba dibagi menurut perbandingan modal.
- Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dibagi
menurut metode 1,2, atau 3.
- Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus dan sisanya
dibagi menurut metode 1,2 atau 3
- Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal serta gaji dan atau
bonus dan sisanya dibagi menurut metode 1,2 atau 3.

B. Saran

Kami sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kata sempurna.Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat di benarkan dan di pertanggung

12
13

jawabkan.oleh sebab itu,penulis sangat menggarapkan kritik dan saran tentang


makalah pembahasan di atas dengan tujuan agar kedepannya makalah ini bisa
lebih baik lagi.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

https://kolakalicom.blogspot.com/2016/03/akuntansi-untuk-persekutuan.html?m=1

https://myazalianewblog.blogspot.com/2015/10/materi-kuliah-pembentukan-
persekutuan-persekutuan.html?m=1

http://faniadwilestari.blogspot.com.2020/07/makalah-pembentukan-
persekutuan.html?=1

https://text-id.123dok.com/ducument/q0eo1x3y-a-pengertian-persekutuan-dan-
unsur-pokok-persekutuan-persekutuan-firma.html

https://fajartriatmojo-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/fajartriatmojo.wordpress.com/2016/10/15/pembentukan
-persekutuan

http://neckersajalah.blogspot.com/2013/01/akuntansi-keuangan-lanjutan.html?m=1

Suparwoto,L.AkuntansiKeuangan Lanjutan.Edisi keenam.BPFE Yogyakarta.2011

14

Anda mungkin juga menyukai