Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTANSI PERSEKUTUAN

Guru Pengampu : Prihatin Qoriati, S.E., S.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 XII AKL 5

Anggota :

1. Mareta Nurdiana P.S


2. Novita Febriyani
3. Maharani
4. Muhammad Nur Afandi
5. Fabian Eka Saputra

SMK 01 DIPONEGORO WULUHAN


JURUSAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufiq dan serta hidayahnya, penyusunan makalah yang
berjudul “ AKUNTANSI PERSEKUTUAN” dapat di selesaikan dengan
baik guna memenuhi tugas kelompok 3.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerja sama dari
berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang
di hadapi tersebut dapat di Atasi.
Akhirnya, demngan segala kerendahan hati kami menyadari masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga kami mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Wuluhan, Januari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...
1.1 Latar Belakang…………………………………………………
1.2 Rumus Masalah………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………………………………
1.4 Sistem Matika Penulisan……………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….
2.1 Pengertian Akuntansi Persekutuan…………………………….
2.2 Commonditaire Vennootschap (CV)…………………………..
2.3 Firma………………………………………………………..
2.4 Pendirian Persekutuan dengan Investasi Awal Sekutu………..
2.5 Pembagian Laba………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaknag Masalah

Akuntansi merupakan kebutuhan sebuah Perusahaan. Bagaimana sebuah perusahaan


melihat keadaan finansial pada suatu periode tertentu. Adalah tugas seorang akuntasi
untuk mencatat laporan keuangan suatu perusahaan. Akuntansi keuangan Membahas
lebih lanjut pencatatan laporan keuangan untuk pihak internal ( keuangan perusahaan )
maka, penulisan makalah ini akan fokus untuk menjelaskan ruang lingkup akauntansi
keuangan.

1.2 Rumus Masalah

Penulisan akan membahas tentang Akuntansi Persekutuan dengan pembatasan masalah


sebagai berikut :
1. Apa pengertian akuntansi Persekutuan?
2. Apa pengertian Commonditaire Vennootschap (CV) ?.
3. Apa pengertian dari Firma ?.
4. Apa maksud dari pendirian Persekutuan dengan investasi awal sekutu?
5. Apa itu pembagian laba?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan akan membahas tentang Akuntansi Persekutuan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Agar pelajar memahami apa itu Akuntansi Persekutuan.
2. Agar pelajar mengerti apa saja itu ketentuan di dalam Akuntansi Perseketuan.
3. Agar pelajar mengerti pendirian Persekutuan dengan investasi awal sekutu.
4. Agar pelajar mengerti pembagian laba Persekutuan.
5. Agar pelajar mengerti metode pembagian metode laba Persekutuan.

1.4 Sistematika Penulisan

Pada makalah ini, penulis menjelaskan tentang pengertian Akuntansi Persekutuan.


Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah tujuan penulisan dan sistematika
penulisan
Bab berikutnya yaitu bab dua, penulisan menguraikan secara rinci berdasarkan data –
data yang penulis peroleh dari buku dan internet mengenai Akuntansi Persekutuan sampai
dengan bagaimana pembentukan Persekutuan.

Bab ketiga merupakan bab kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian
sebelumnya tentang pengertian Akuntansi Persekutuan sampai dengan bagaimana
pembentukan Persekutuan.
BAB II
PEMBAHASAN
AKUNTANSI PERSEKUTUAN

2.1 Pengertian Akuntansi Persekutuan

Persekutuan (Partnership) merupakan gabungan antara dua orang atau lebih yang memiliki
dan menjalankan usaha untuk mendapatkan laba. Di Indonesia, terdapat tiga jenis
persekutuan yang diakui oleh kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP): Persekutuan
Perdata, Firma, dan Persekutuan terbatas (CV).

Karakteristik khusus dalam persekutuan yang membedakannya dengan perusahaan


perseorangan atau perseroan terbatas adalah:

 Perjanjian tertulis suatu persekutuan, artinya perjanjian ini merupakan kontrak yang
dibuat antar sekutu sehingga semua transaksi yang berkaitan dengan perjanjian
tersebut semuanya diatur dalam perjanjian kontrak.
 Masa hidup yang terbatas, artinya masa hidup persekutuan dibatasi oleh masa
kebersamaan daripada para sekutu tersebut. Apabila salah seorang sekutu tesebut ada
yang mengundurkan diri maka persekutuan terssbut juga akan berakhir. Sama halnya
jika seorang sekutu baru masuk maka persekutuan yang lama juga akan berakhir. Saat
persekutuan berakhir, klaim para rekan atas aset diukur berdasarkan jumlah saldo
dalam akun modal mereka.
 Kewajiban bersama dalam persekutuan, artinya satu rekan sekutu dapat mengikat
anggota sekutu yang lain atas kontrak yang dilakukan oleh salah seorang sekutu
tersebut selama kontrak tersebut masih dalam ruang lingkup kepentingan persekutuan.
 Kewajiban yang tidak terbatas, artinya setiap sekutu memiliki kewajiban yang tidak
terbatas atas utang-utang persekutuan. Jika saja harta dari persekutuan tersebut tidak
cukup untuk menutupi utang-utang persekutuan maka kekurangannya akan diambil
dari harta pribadi dari masing-masing anggota persekutuan.
 Tidak adanya Pajak Penghasilan bagi persekutuan, artinya persekutuan tidak
membayar pajak penghasilan atas laba usahanya.
 Akun modal dalam persekutuan lebih dari satu. Hal ini disebabkan untuk masing-
masing anggota persekutuan memiliki satu akun modalnya sendiri. Demikian pula
dengan pengambilan pribadi (Prive).
 Pemilikan bersama atas properti persekutuan.
 Laba bersih dan rugi bersih dibagikan kepada para rekan berdasarkan kontrak mereka

2.2 .Commonditaire Vennootschap (CV)

Commonditaire Vennootschap atau CV ialah persekutuan yang terdiri atas satu atau lebih
rekan umum (rekan aktif) dan satu atau lebih rekan pasif. Rekan aktif secara pribadi
bertanggung jawab atas seluruh utang persekutuan, sedangkan rekan pasif hanya
menyumbangkan modal untuk persekutuan dan hanya bertanggung jawab sebesar jumlah
kontribusinya saja. Namun, meski rekan pasif meskipun tidak terlibat secara aktif dalam
bisnis mereka dapat mengawasi tata kelola bisnis secara internal. Status rekan pasif memiliki
perbedaan yang cukup besar dengan pihak kreditur. Pihak kreditur tetap dapat
mempertahankan klaim atas CV meskipun aset persekutuan berkurang, lain halnya dengan
sekutu pasif yang hanya memperoleh laba atau rugi sebesar kontribusinya dalam persekutuan.

CV diatur dalam KUHD namun dalam KUHD tidak dijelaskan secara spesifik bahwa rekan-
rekannya harus membuat perjanjian yang terikat oleh hukum untuk mendiriksn CV. Dengan
demikian, pada dasarnya CV dapat didirikan dengan perjanjian lisan. Akan tetapi dalam
praktiknya, perjanjian tertulis tetap dibutuhkan sebagai bukti berdirinya sebuah CV terutama
bagi pihak ketiga yang membutuhkan (Seperti pemasok atau kreditur). Perjanjian persekutuan
atau akta pendirian dapat dibuat sebelum pengesahan oleh notaris. Perjanjian tersebut
kemudian didaftarkan ke kantor kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya
dipublikasikan dalam tambahan berita Negara Republik Indonesia.

2.3 Firma

Firma secara luas dapat digunakan untuk kantor-kantor jasa profesional seperti kantor hukum
atau kantor akuntan. Firma atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk Persekutuan
untuk menjalankan usaha antara dua Perusahaan atau lebih dengan memakai nama bersama.
Tujuan dari firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih kuat dan
mampu bersaing dengan Perusahaan lain.
2.4 Pendirian Persekutuan dengan Investasi Awal Sekutu

Dalam mendirikan persekutuan, investasi masing-masing rekan dicatat dalam ayat jurnal
terpisah. Aset yang diserahkan oleh seorang rekan akan didebit ke akun aset persekutuan. Jika
kewajiban diambil alih oleh persekutuan maka kewajiban akan didebit. Sedangkan akun
modal milik rekan akan dikreditkan sebesar jumlah bersihnya.

Contoh Soal:

Edward, Charlisle, dan Renesmee sepakat untuk membentuk suatu persekutuan bernama
TWILIGHT dengan menginvestasikan aktiva dan lainnya yang telah dinilai oleh badan
independen sbb :
Edward:
Uang tunai (kas) sebesar Rp.5.000.000 dan peralatan komputer dengan harga perolehan
Rp.750.000 dan nilai pasar Rp.1.000.000
Charlisle :
Uang tunai (kas) sebesar Rp.2.000.000, perangkat lunak komputer dengan harga perolehan
Rp.10.000.000 dan nilai pasar Rp.7.500.000 serta hutang dagang sebesar Rp.500.000.
Renesmee:
Bangunan toko seharga Rp.10.000.000 dan piutang dagang Rp.2.500.000

Maka ayat Jurnal untuk mencatat aset dan liabilitas yang dikontribusikan oleh
ketiganya adalah sbb:

Edward Charlisle
Kas 5.000.000 Kas
Renesmee 2.000.000
Prltn. Kmpter
Bangunan Toko1.000.000 Prngkt Lnk Kmpter 7.500.000
10.000.000
Modal
Piutang Edward
Dagang 6.000.000 2.500.000 Utang Dagang 500.000
Modal Renesmee Modal 12.500.000
Charlisle 9.000.000

NOTE: Dalam masing-masing ayat jurnal untuk aset non kas dicatat nilai yang disetujui oleh
para rekan. Nilai tersebut biasanya mencermikan nilai pasar saat ini sehingga biasanya
berbeda dari nilai buku aset dalam catatan usaha yang terpisah.
Laporan Neraca Persekutuan baru tersebut adalah :

TWILIGHT
Neraca
1 Jan 2016

Asset Liability+Equity
Kas 7.000.000 Utang Dagang 500.000
Piutang Dagang 2.500.000
Prlatan Komputer 1.000.000 Modal Edward 6.000.000
Perangkat Lunak 7.500.000 Modal Charlisle 9.000.000
Bangunan Toko 10.000.000 Modal Renesmee 12.500.000

Total Aset 28.000.000 Total Liabilitas & 28.000.000


Ekuitas

2.5 Pembagian Laba

Banyak persekutuan yang bubar karena para rekan tidak sepakat tentang pembagian laba
secara adil. Oleh karena itu, metode pembagian laba persekutuan harus dinyatakan dalam
perjanjian persekutuan. Jika persekutuan tidak memiliki perjanjian atau jika perjanjian tidak
menyebutkan tentang pembagian laba bersih atau rugi bersih maka laba bersih atau rugi
bersih dibagi sama rata. Akan tetapi, jika salah satu rekan menyumbangkan bagian modal
yang lebih besar daripada rekan lainnya, maka laba bersih kemudian dibagi berdasarkan
kontribusi modal masing-masing. Begitu pula, jika jasa yang diberikan salah satu rekan lebih
penting dibandingkan dengan rekan lainnya, laba bersih harus dibagi menurut kontribusi jasa
yang besarnya tidak sama.

 Metode Pembagian Laba


 Pembagian laba-Jasa Rekan

Pembagian laba berdasarkan Jasa Rekan ialah pembagian laba yang berdasarkan jasa yang
disediakan oleh masing-masing rekan kepada persekutusn. Jasa-jasa ini sering diakui sebagai
pemberian gaji. Pemberian gaji tersebut menggambarkan perbedaan atas kemampuan rekan
dan waktu yang diberikan kepada persekutuan. Oleh karena rekan bukan merupakan
karyawan persekutuan, pemberian tersebut dicatat sebagai pembagian laba bersih dan
dikreditkan keakun modal rekan.

Contoh: Asumsikan bahwa perjanjian persekutuan antara Joveline dengan Walker adalah
sebagai berikut

Tunjangan Gaji Bulanan

Joveline Rp.7.000.000
Walker Rp.5.000.000
Sisa Laba bersih Dibagi secara sama rata

Pembagian laba akan dilaporkan dibawah laporan laba/rugi persekutuan. Asumsikan lagi jika
pada periode akhir tahun persekutuan tersebut memperoleh laba bersih sebesar
Rp.250.000.000 maka pembagian laba bersihnya adalah sbb:

Laba Bersih................................................................................................Rp.200.000.000

Pembagian Laba Bersih:\


Joveline Walker Total

Tunjangan Gaji Tahunan 84.000.000 60.000.000 144.000.000


Sisa laba bersih 28.000.000 28.000.000 56.000.000
Laba bersih Rp.112.000.000 Rp.88.000.000 Rp.200.000.000
Ayat Jurnal penutup yang digunakan untuk mencatat pembagian laba. Meskipun rekan-rekan
tidak menarik tunjangan gaji mereka. Ayat jurnal untuk menutup ikhtisar laba/rugi dan
membagi laba bersih adalah sebagai berikut:

Jurnal Penutup
Ikhtisar Laba Rugi 200.000.000
Modal Joveline 112.000.000
Modal Walker 88.000.000
Note: Jika joveline dan walker menarik tunjangan gaji bulanan mereka, penarikan
tersebut didebit ke akun prive mereka. Pada akhir tahun, akun prive akan memiliki saldo
debit sebesar Rp.84.000.000 dan Rp.60.000.000
 Pembagian Laba - Jasa Rekan dan Investasi
Sebuah perjanjian persekutuan dapat mambagi laba berdasarkan tunjangan gaji dan juga
berdasarkan jumlah saldo modal masing-masing rekan. Dalam hal ini rekan dengan investasi
lebih dalam sebuah persekutuan akan mendapat pembagian laba persekutuan lebih banyak.
Salah satu metode pembagian laba persekutuan adalah sbb:
1. Tunjangan gaji rekan
2. Bunga atas investasi awal
3. Sisa laba bersih dibagi sama rata (Sesuai dengan kesepakatan).

Contoh: Asumsikan bahwa perjanjian persekutuan antara Alexis dengan Laurent adalah
sebagai berikut:

1. Tunjangan Gaji Bulanan

Alexander Rp.5.000.000
Laurent Rp.4.000.000

2. Bunga sebesar 12% atas saldo modal masing-masing rekan per 1 Januari
Modal Alexander Rp.160.000.000
Modal Laurent Rp.120.000.000

3. Sisa laba bersih dibagi sama rata (Asumsikan laba bersihnya sebesar
Rp.150.000.000), maka pembagian laba bersihnya adalah sbb:

Laba bersih............................................................................................. Rp.150.000.000

Pembagian laba bersih:

Alexander Laurent Total

Tunjangan Gaji Tahunan 60.000.000 48.000.000 108.000.000


Tunjangan Bunga 19.200.0001 14.400.0002 33.600.000
Sisa laba bersih 4.200.000 4.200.000 56.000.000
Laba bersih Rp.83.400.000 Rp.66.600.000 Rp.150.000.000

1 2
12%xRp.160.000.000 12%xRp.120.000.000

Ayat jurnal untuk menutup akun ikhtisar laba rugi dan pembagian laba adalah sebagai berikut

Jurnal Penutup
Ikhtisar Laba Rugi 150.000.000
Modal Alexander 83.400.000
Modal Laurent 66.600.000

 Pembagian laba-Tunjangan Melebihi Laba Bersih

Dalam comtoh sebelumnya, laba bersih senilai Rp.150.000.000. Total tujangan gaji ialah
Rp.108.000.000 dan tunjangan bunga ialah Rp.33.600.000. Jika kedua tunjangan tersebut
ditotalkan maka hasilnya adalah Rp.141.600.000. Oleh karena itu, laba bersihnya melebihi
tunjangan gaji dan bunga. Namun, terkadang dibeberapa kasus laba bersih mungkin saja
kurang dari total tunjangan sehingga yang terjadi ialah rugi bersih.

Contoh: Asumsikan bahwa jumlah tunjangan gaji dan bunga sama seperti pada contoh Alexis
dan Laurent dimana tunjangan gaji senilai Rp.108.000.000 dan bunga senilai Rp.33.600.000
namun dengan laba bersih senilai Rp.100.000.000 bukan Rp.150.000.000. Dalam kasus ini,
total tunjangan keduanya senilai Rp.141.600.000 melebihi laba bersih yang hanya
Rp.100.000.000. Selisih keduanya dalah Rp.41.600.000. Nah jumlah inilah yang akan dibagi
sama rata antara Alexis dan Laurent sehingga jumlahnya senilai Rp.20.800.000
(Rp.41.600.000/2). Nilai Rp.20.800.000 ini akan dikurangkan dengan tunjangan masing-
masing rekan sehingga pembagian laba bersih final antar rekan sbb:

Laba bersih............................................................................................. Rp.100.000.000

Pembagian laba bersih:

Alexander Laurent Total


Tunjangan Gaji Tahunan 60.000.000 48.000.000 108.000.000
Tunjangan Bunga 19.200.0001 14.400.0002 33.600.000
Total 79.200.000 62.400.000 141.600.000
Selisih tunjangan thdp laba 20.800.000 20.800.000 41.600.000
Laba bersih3 Rp.58.400.000 Rp.41.600.000 Rp.100.000.000

3
Saat terdapat rugi bersih jumlah yang dikurangkan dari total tunjangan merupakan selisih
tunjangan terhadap laba atau jumlah rugi bersih dari tunjangan. dibagi berdasarkan rasio
kepemilikan.

Ayat Jurnal penutup ikhtisar laba/rugi dan pembagian laba bersih adalah sebagai berikut:

Jurnal Penutup
Ikhtisar Laba Rugi 100.000.000
Modal Alexander 58.400.000
Modal Laurent 41.600.000

 Keikutsertaan Rekan

Keikutsertaan Rekan, seseorang dapat bergabung dalam persekuttuan dengan cara sebagai
berikut:

1. Membeli hak atas kepemilikan dari satu rekan yang ada atau lebih.
2. Menyumbangkan aset kepada persekutuan.
 Membeli hak atas kepemilikan dari rekan yang ada

Ketika seorang rekan baru ikut serta dengan membeli hak kepemilikan dari salah satu atau
lebih rekan yang ada, transaksi merupakan antara rekan baru dengan rekan yang ada yang
bertindak sebagai perorangan. Keikutsertaan anggota baru dicatat dengan memindahkan
jumlah ekuitas pemilik dari akun modal rekan penjual kepada akun modal rekan yang baru.
Jadi transaksi ini tidak mempengaruhi ekuitas persekutuan.

Contoh:\Asumsikan bahwa pada 1 Maret Robert dan Delon menjual seperlima bagian
masing-masing modalnya di CV BINTANG KEJORA kepada Lionel Max Harbour senilai
Rp.20.000.000 secara tunai. Pada 1 Maret, persekutuan memiliki aset sebesar Rp.200.000.000
dan kedua rekan masing-masing memiliki saldo modal masing-masing Rp.100.000.000.
Ayat jurnal yang diperlukan oleh Dream High Consulting untuk mencatat perpindahan modal
Robert dan Delon kepada Lionel adalah:

Modal Robert 20.000.000


Modal Delon 20.000.000
Modal, Lionel 40.000.000

 Memberikan Aset kepada persekutuan

Ketika rekan baru bergabung dengan memberikan kontribusi asset dalam persekutuan, maka
total aset dan total ekuitas pemilik persekutuan akan meningkat.

Contoh soal: Albert untuk bergabung dengan persekutuan “Cinta Consulting” milik
Alexander dan Catherine memberikan Rp.20.000.000 secara tunai dan memiliki kepemilikan
modal sebesar Rp.20.000.000

Ayat Jurnal yang diperlukan oleh “Cinta Consulting” untuk mencatat transaksi tersebut
adalah Sbb:

Kas Rp.20.000.000

Modal, Albert Rp.20.000.000

 Revaluasi Aset
Revaluasi aset adalah penilaian kembali terhadap aset-aset persekutuan sebelum seorang
rekan baru bergabung.
Contoh: Gilbert ingin menanamkan uang sebesar Rp.55.000.000 dalam persekutuan antara
Lucy dan Alpha. Sebelum adanya investasi tersebut, tanah telah direvaluasi berdasarkan nilai
pasar Rp.260.000.000 dari nilai buku Rp.200.000.000. Lucy dan Alpha membagi laba bersih
dengan rasio 1:2. Buatlah ayat jurnal untuk revaluasi, dan ayat jurnal untuk keikutsertaan
Gilbert!

a. Jurnal untuk Revaluasi Tanah

Tanah Rp.60.000.000 1
1/3xRp.60.000.000
1
Modal Lucy Rp.20.000.000 2
2/3xRp.60.000.000
2
Modal alpha Rp.40.000.000
b. Jurnal keikutsertaan Gilbert

Kas Rp.55.000.000
Modal Rp.55.000.000

 Bonus Para Rekan


Seorang rekan baru mungkin saja membayar bonus kepada para rekan yang ada untuk
bergabung pada persekutuan, namun, dalam kasus lain rekan yang ada mungkin saja yang
membayar bonus kepada rekan yang bergabung. Tergantung hak kepemilikan si rekan baru
terhadap persekutuan.
Contoh: Ayu dan Mila sepakat untuk mengikutsertakan Dimas kedalam persekutuan dengan
membayar Rp.31.000.000. Sebagai gantinya, Dimas akan menerima sepertiga ekuitas
persekutuan dan akan membagi sama rata dengan Ayu dan Mila atas laba atau kerugian
persekutuan. Adapun Modal Ayu adalah sebesar Rp.20.000.000 dan Mila adalah
Rp.24.000.000. Tentukan bonus dibayar oleh Dimas kepada Ayu dan Mila atau justru Ayu dan
Mila yang membayar kepada Dimas dan buat ayat jurnalnya.

Modal Ayu Rp.20.000.000


Modal Mila Rp.24.000.000
Kontribusi Dimas Rp.31.000.000
Jumlah ekuitas persekutuan setelah Dimas Ikut serta Rp.75.000.000
Hak kepemilikan dimas setelah ikut serta x1/3
Modal Dimas Rp.25.000.000

Kontribusi Dimas Rp.31.000.000


Modal Dimas Rp.25.000.000
Rp.6.000.000
Rp.6.000.000 diatas ialah bonus yang dibayarkan oleh Dimas kepada Ayu dan Mila sebab
pada awalnya dimas memberikan kontribusi sebesar Rp.31.000.000 namun modalnya yang
dicatat pada persekutuan hanyalah sebesar Rp.25.000.000 berdasarkan hak kepemilikannya.
Bonus sebesar Rp.6000.000 ini akan menambah akun modal Ayu dan Mila.
Ayat Jurnal
Kas Rp.31.000.000
Modal, Ayu Rp.3.000.000
Modal, Mila Rp.3.000.000

Note : Jika yang terjadi adalah Ayu dan Mila yang membayar Dimas maka pencatatan
jurnalnya dengan mendebit akun modal Ayu dan Mila dan mengkredit akun modal Dimas.

 Pengunduran Diri Rekan


Seorang rekan bisa saja pension atau mengundurkan diri dari persekutuan. Dalam kasus
tersebut, hak kepemilikan rekan yang mengundurkan diri biasanya dijual kepada
1. Rekan-rekan yang ada, atau
2. Persekutuan.
Jika rekan-rekan yang ada membeli hak kepemilikan rekan yang mengundurkan diri tersebut,
pembelian dan penjualan hak kepemilikan merupakan transaksi antar individu. Ayat jurnalnya
adalah dengan mengkredit akun modal yang membeli tambahan kepemilikan dan mendebit
akun modal rekan yang mengundurkan diri tersebut.
Jika persekutuan membeli hak kepemilikan rekan yang mengundurkan diri tersebut ekuitas
persekutuan dikurangi sebesar harga beli.
 Likuiditas Persekutuan
Likuiditas adalah saat dimana persekutuan mengakhiri usaha, biasanya akan dilakukan
penjualan aset, pembayaran ke kreditur, dan pembagian sisa kas atau aset lainnya ke rekan-
rekan persekutuan.
Proses likuidasi:
1. Menjual aset persekutuan atau realisasi aset.
2. Membagi laba atau rugi atas realisasi berdasarkan rasio pembagian laba
3. Membayar liabilitas persekutuan
4. Distribusi sisa kas kepada rekan berdasarkan saldo dalam akun modal mereka.

Contoh:

Kas Rp.11.000.000
Aset Non-Kas Rp.64.000.000
Liabilitas Rp.9.000.000
Modal, Fania Rp.22.000.000
Modal, Ghani Rp.22.000.000
Modal, Hanum Rp.22.000.000
Data diatas adalah daftar saldo setelah penutupan persekutuan antara Fania, Ghani dan
Hanum. Mereka sepekat untuk melikuidasi persekutuan mereka dengan membagi laba dan
rugi degan rasio 5:3:2. Asumsikan seluruh aset non kas terjual sebesar Rp.72.000.000.
Buatlah proses likuidasi dan ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi tersebut.

-Penjualan Aset Non kas Rp.72.000.000

-Pembagian keuntungan

Keuntungan Rp.8.000.000 (Rp.72.000.000-Rp.64.000.000)

Fania: 5/10x8.000.000 = 4.000.000

Ghani: 3/10x8.000.000 = 2.400.000

Hanum: 2/10x8.000.000 = 1.600.000

-Pembayaran Liabilitas Rp.9.000.000

-Distribusi Kas

Sisa kas adalah Rp.74.000.000 (72.000.000+11.000.000-9.000.000)

Fania: 22.000.000+4.000.000 = Rp.26.000.000

Ghani: 22.000.000+2.400.000=Rp.24.400.000

Hanum: 22.000.000+1.600.000=Rp.23.600.000

-Ayat Jurnal untuk mencatat Proses likuidasi.

 Penjualan Aset

Kas Rp.72.000.000
Aset non kas Rp.64.000.000
Realisasi Laba Rp.8.000.000
 Pembagian Laba
Laba atas Realisasi Rp.8.000.000
Modal, Fania Rp.4.000.000
Modal, Ghani Rp.2.400.000
Modal, Harum Rp.1.600.000
 Pembayaran Liabilitas

Liabilitas Rp.9.000.000
Kas Rp.9.000.000

 Distribusi Kas

Modal Fania Rp.26.000.000


Modal Ghani Rp.24.400.000
Modal Hanum Rp.23.600.000
Kas Rp.7.400.000

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Persekutuan merupakan bentuk usaha yang cenderung mudah untuk dibentuk. Pemenuhan
modal yang lebih praktis dan pembagian laba yang didasarkan pada perjanjian awal
menjadikan Persekutuan sebagai pilihan bentuk usaha yang dapat berkembang lebih cepat
serta menarik. Pesekutuan ini dibentuk berdasarkan perjanjian awal dari pemilik modal,
meskipun pemilik modal tidak harus membuat perjanjian secara tertulis, namun pada
perkembangannya, perjanjian tertulis tetap dibuat untuk keperluan pembagian laba yang
transparan.

3.2 SARAN
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini bersifat sangat sederhana dan simple.
Pembuatan makalah ini masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi ini.
Maka saran dan kritikan dari teman- teman sangat kami butuhkan untuk memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://images.app.goo.gl/AnJRwkvJTGVYNf67

Anda mungkin juga menyukai