Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBAGIAN LABA RUGI PERSEKUTUAN

Di susun oleh :

1. REZA MUHAMMAD (101901029)


2. KARMILAWATI ROSA (101901044)
3. MUH. ABDUL RIYADHI (101901041)
4. WA ODE CITRALA SAPUTRI (101901030)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2021/2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1. Pengertian Persekutuan..............................................................................................3

2.2. Pembentukan Persekutuan..........................................................................................3

2.3. Pembentukan Laba dan Rugi......................................................................................6

2.3.1. Pembagian Laba dan Rugi Operasional.........................................................6

2.3.2. Perhitungan Khusus.......................................................................................11

BAB III PENUTUP.......................................................................................14

3.1. Kesimpulan................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berkembangnya usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia menyebabkan
banyak terbentuknya persekutuan, seperti persekutuan perdata, CV (Persekutuan Terbatas)
dan Fa (Firma) untuk memperoleh modal usaha dengan mudah dengan syarat pembentukkan
yang lebih mudah dibandingkan PT (Perseroan Terbatas) yang dalam pembentukkannya
memerlukan akta pendirian dan sebagainya, tidak seperti persekutuan. Dalam
perkembangannya, persekutuan merupakan bentuk usaha yang diminati oleh masyarakat
Indonesia yang ingin memiliki usaha dengan modal yang mudah diperoleh serta dapat
berjalan dengan adanya perjanjian antara sekutu (antara dua orang atau lebih) di awal dalam
menentukan laba, tunjangan serta bunga di awal usaha yang akan diterima oleh masing-
masing anggota persekutuan. Meskipun lebih mudah untuk mendapatkan modal usaha dan
dalam proses usaha tidaklah menyulitkan secara keuangan untuk mengatur keuangan dalam
persekutuan, persekutuan tetap memiliki kelemahan, yaitu mudah dibubarkan ketika salah
satu anggota memilih untuk mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menuliskan makalah dengan judul


“Pembagian Laba Rugi Persekutuan”. Makalah ini merangkum dengan singkat mengenai
gambaran terhadap persekutuan, khususnya dalam bidang keuangan yang disertai dengan
contoh perhitungan secara akuntansi. Persekutuan dalam makalah ini merupakan gambaran
awal dari persekutuan sebagai pengantar kepada pemahaman persekutuan yang lebih
kompleks.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan persekutuan?
2. Bagaimana pembentukan dari persekutuan?
3. Bagaimana pembagian keuntungan dalam persekutuan?

1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari persekutuan.
2. Mengetahui dan memahami cara pembentukan suatu persekutuan.
3. Mengetahui dan memahami pembagian keuntungan dalam persekutuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Persekutuan


Persekutuan (partnership) merupakan gabungan dua orang atau lebih yang memiliki dan
menjalankan usaha untuk mendapatkan laba. Jenis Jenis Persekutuan yang diakui oleh Kitab
Undang-undang Perdata (KUHP), yaitu Persekutuan,Perdata,Firma dan Persekutuan
Terbatas (CV)

2.2. Pembentukan Persekutuan


Syarat pembentukan persekutuan:
- Karakteristik Persekutuan
1. Tanggung jawab renteng (Mutual Agency)
2. Jangka waktu hidup yang terbatas (Limited Life)
3. Tanggungan dari utang persekutuan yang bersifat tidak terbatas (Unlimited Liabilities)
4. Kepemilikan bersama atas aktiva (Ownership of interest in partnership)
5. Pembagian laba dan rugi persekutuan (Participation in partnership profits)
- Unsur Pokok Persekutuan yaitu :
1. Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu
( individu) maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau
perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama.
- Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan, yaitu :
a. Persekutuan dimiliki bersama.
b. Persekutuan dikelola bersama.
c. Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d. Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

3
3. Tujuan untuk memperoleh laba.
Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba yang telah
disepakati.

Penggolongan Persekutuan:
Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Persekutuan Firma ( Fa ), adalah :
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan
biasanya ikut aktif mengelola perusahaan. 
2. Persekutuan Komanditer ( cv ), adalah :
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari
anggotanya bertanggung jawab terbatas.
a. Sekutu Aktif, adalah :
Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan
seluruh harta pribadinya.
b. Sekutu Pasif (Silent Partner), adalah :
Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola perusahaan.
3. Joint Stock Company, adalah :
Persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas saham-saham yang dapat dipindah
tangankan. Besarnya saham masing-masing sekutu didalam Joint Stock Company tidak
menunjukkan besarnya tanggung jawab sekutu yang bersangkutan melainkan hanya
menunjukkan besarnya pemilikan.

4
Contoh:
Heri, Lely, dan Badri berminat untuk mendirikan persekutuan dengan nama TRIO. Adapun
data tentang aktiva dari ketiga orang tersebut yang hendak diinvestasikan pada persekutuan
TRIO adalah sebagai berikut :
Jenis Asset Heri Lely Badri
Kas 35.000.000 10.000.000
Tanah (NB Rp. 325.000.000
100.000.000)
Bangunan Kantor (NB 50.000.000 25.000.000
Rp.75.000.000
Truk (NB Rp. 410.000.000 10.000.000 25.000.000
40.000.000)

Jurnal Umum untuk transaksi diatas :


Kas 45.000.000
Tanah 325.000.000
Bangunan Kantor 50.000.000
Truk 25.000.000
Modal Heri 410.000.000
Modal Lely 10.000.000
Modal Badri 25.000.000
(untuk membukukan transaksi pendirian persekutuan TRIO dengan investasi berupa uang
kas, tanah, bangunan kantor, dan truk sesuai nilai wajarnya)
Metode Penentuan besarnya nilai investasi
1.Metode Bonus
Para sekutu dari persekutuan TRIO sepakat bahwa investasi truk dari Badri yang
mempunyai nilai wajar Rp. 25.000.000,- diakui sebagai modal Badri dalam pembukuan
persekutuan TRIO sebesar Rp. 30.000.000,-. Dengan demikian Badri akan mendapatkan
bonus sebesar Rp. 5.000.000,-. Sedangkan Heri dan Lely sepakat untuk mengurangi saldo
modal mereka masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- sebagai kompensasi bonus yang
mereka berikan kepada Badri. Jurnal umum yang dibuat :
Modal Heri Rp. 2.500.000,-

5
Modal Lely Rp. 2.500.000,-
Modal Badri Rp. 5.000.000,-
(untuk membukukan adanya bonus bagi Badri atas investasinya pada persekutuan
TRIO, dengan kompensasi masing-masing 50% atas saldo modal Heri dan Lely)

2. Metode Goodwill
Misalnya nilai lebih dari truk sebesar Rp. 5.000.000,- diakui sebagai goodwill maka
jurnal yang dibuat :
Goodwill Rp. 5.000.000,-
Modal Badri Rp. 5.000.000,-
(untuk membukukan adanya goodwill atas Badri)
Misal truk dinilai lebih rendah dari nilai wajar sebesar Rp. 5.000.000,-, maka
jurnalnya:3
Modal Badri Rp. 5.000.000,-
Modal Heri Rp. 2.500.000,-

Modal Lely Rp. 2.500.000,-

2.3. Pembentukan Laba dan Rugi


2.3.1. Pembagian Laba dan Rugi Operasional
Contoh : Fajar, Gita dan Harun telah mendirikan persekutuan dan pada tahun 2005
mendapat keuntungan sebesar Rp. 150.000.000,-. Pada akhir tahun 2005 diketahui
posisi rekening pribadi (prive) dan rekening modal masing-masing anggota adalah
sebagai berikut :
Prive, Fajar Rp. 20.000.000,-
Prive, Gita Rp. 35.000.000,-
Prive, Harun Rp. 45.000.000,-
Posisi

Modal:
Modal Fajar

6
Tanggal Keterangan D K Saldo
2005 Jan 2 - 300.000.000 300.000.000
April 1 - 100.000.000 400.000.000

Modal Gita
Tanggal Keterangan D K Saldo
2005
Jan 2 - 400.000.000 400.000.000
Juni 1 - 100.000.000 500.000.000

Modal Harun
Tanggal Keterangan D K Saldo
2005
Jan 2 - 500.000.000
April 1 - 875.000.000
Agustus 1 775.000.000

a. Laba Rugi Dibagi Sama


Jurnal umum yang dibuat :
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 50.000.000
Prive, Gita Rp. 50.000.000
Prive, Harun Rp. 50.000.0004
b. Laba Rugi dibagi dengan perbandingan F : G : H = 3 : 5 : 7
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 30.000.000
Prive, Gita Rp. 50.000.000
Prive, Harun Rp. 70.000.000

c. Laba Rugi dilakukan sesuai dengan perbandingan modal awal


Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 37.500.000
Prive, Gita Rp. 50.000.000
7
Prive, Harun Rp. 62.500.000
Nama Anggota Saldo Modal Awal Ratio Pembagian Hak atas Laba/Rugi
Laba
Fajar 300.000.000 3/12 37.500.000
Gita 400.000.000 4/12 50.000.000
Harun 500.000.000 5/12 62.500.000
Jumlah 1.200.000.000 12/12 150.000.000

d. Laba Rugi dilakukan sesuai dengan perbandingan modal akhir:


Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 40.000.000
Prive, Gita Rp. 50.000.000
Prive, Harun Rp. 60.000.000

Perhitungan
Nama Anggota Saldo Modal Akhir Ratio Pembagian Hak atas Laba/Rugi
Laba
Fajar 400.000.000 4/15 40.000.000
Gita 500.000.000 5/15 50.000.000
Harun 600.000.000 6/15 60.000.000
Jumlah 1.500.000.000 15/15 150.000.000

e. Laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan.


Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 33.750.000
Prive, Gita Rp. 41.250.000
Prive, Harun Rp. 75.000.000

8
Nama Anggota Ratio Pembagian Laba Hak atas Laba
Fajar 4.500/20.000 33.750.000
Gita 5.500/20.000 41.250.000
Harun 10.000/20.000 75.000.000

Jumlah 20.000/20.000 150.000.000

f. Laba Rugi Dibagi dengan memperhitungkan bunga modal untuk masing-masing


penyertaan dan sisanya dibagi dengan perbandingan F:G;H = 2:2:1. Bunga
modal ditentukan 6% setahun dari modal rata-rata.

Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000


Prive, Fajar Rp. 42.500.000
Prive, Gita Rp. 47.500.000
Prive, Harun Rp. 60.000.000
Bunga modal untuk Fajar :

9
Investasi : Rp. 300.000.000 selama 12 bulan = 12/12 x 6% x Rp. 300.000.000 = Rp.
18.000.000
Rp. 100.000.000 selama 9 bulan = 9/12 x 6% x Rp. 100.000.000 = Rp. 4.500.000
Jumlah Rp. 22.500.000
Bunga modal untuk Gita :
Investasi : Rp. 400.000.000 selama 12 bulan = 12/12 x 6% x Rp. 400.000.000 = Rp.
24.000.000
Rp. 100.000.000 selama 7 bulan = 7/12 x 6% x Rp. 100.000.000 = Rp. 3.500.000
Jumlah Rp. 27.500.000
Bunga modal untuk Harun :
Investasi : Rp. 500.000.000 selama 12 bulan = 12/12 x 6% x Rp. 500.000.000 = Rp.
30.000.000
Rp. 875.000.000 selama 9 bulan = 9/12 x 6% x Rp. 875.000.000 = Rp. 39.375.000
Jumlah Rp. 69.375.000
Dikurangi :
Penarikan kembali modal sebesar Rp. 775.000.000 = 5/12 x 6% x 775.000.000 = Rp.
19.375.000
Jumlah = Rp. 50.000.000
Pembagian Laba :
Fajar Gita Harun Jumlah
Bunga Modal 22.500.000 27.500.000 50.000.000 100.000.000
Sisa Laba 20.000.000 20.000.000 10.000.000 50.000.000
Jumlah 42.500.000 47.500.000 60.000.000 150.000.000

2.3.2.Perhitungan Khusus

Dalam metode ini, semua faktor yang menentukan besarnya andil masing-masing sekutu
di dalam menghasilkan laba atau rugi. Perubahan metode pembagian laba ini harus disetujui oleh
para sekutu. Metode pembagiannya adalah sebagai berikut :

Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal

10
Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/atau Bonus

Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga modal, Gaji dan/ atau Bonus

Penghitungan Perubahan Metode Pembagian Laba

Jurnal Pembagian Laba

Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal

Dalam metode ini, bunga modal dan sisanya dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio
tertentu, atau rasio modal. Bunga dapat dihitung berdasarkan rasio modal sebagai berikut:

Modal mula-mula

Modal awal periode

Modal akhir periode

Modal rata-rata

Kelebihan modal diatas jumlah tertentu.

Besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama dengan bunga modal ditambah bagian
sisanya. Apabila setelah diperhitungkan bunga tersebut menjadi minus, yang berarti rugi, maka
besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama dengan bunga modal dikurangi dengan
bagian sisa rugi. Bunga modal ini hanya sebagai alat pembagian laba saja, sehingga tidak
mempengaruhi besarnya laba

Laba dibagi dengan memperhitungkan Gaji dan/ atau Bonus

Di dalam metode ini laba yang ada dikurangi gaji dan atau bonus terlebih dahulu baru kemudian
sisanya dibagi menurut laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode rasio modal. hingga sisa
tersebut dapat positif maupun negatif. Bila negatif berarti mengalami rugi riil meskipun
sebenarnya ada laba namun setelah dikurangi gaji dan bonus menjadi rugi karena gaji dan

11
bonusnya terlalu besar. Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun (disetahunkan)
sedangkan bonus dihitung dengan prestasi atau berdasarkan setoran modalnya.

Laba dibagi dengan memperhitungkan Bunga Modal, Gaji dan/atau Bonus

Dalam metode ini pertama-tama laba dikurangi bunga modal, gaji dan bonus (gabungan metode
1 dan 2) kemudian sisanya dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode
rasio modal. Dalam metode ini, semua faktor yang menentukan besarnya andil masing-masing
sekutu di dalam menghasilkan laba atau rugi. Perubahan metode pembagian laba ini harus
disetujui oleh para sekutu.

a. Laba Rugi dibagi dengan terlebih dahulu menentukan gaji pemilik yang setiap
bulannya F : G : H = Rp. 2.750.000 : Rp. 2.500.000 : Rp. 2.250.000. Sedang
sisanya dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 49.000.000
Prive, Gita Rp. 50.000.000
Prive, Harun Rp. 51.000.000
Perhitungan Gaji :
Fajar : Rp. 2.750.000 x 12 = Rp. 33.000.000
Gita : Rp. 2.500.000 x 12 = Rp. 30.000.000
Harun : Rp. 2.250.000 x 12 = Rp. 27.000.000
Jumlah Rp. 90.000.000
Pembagian Laba :
Fajar Gita Harun Jumlah
Gaji Pemilik 33.000.000 30.000.000 27.000.000 90.000.000
Sisa Laba 16.000.000 20.000.000 24.000.000 60.000.000
Jumlah 49.000.000 50.000.000 51.000.000 150.000.000

b. Laba Rugi dibagi berdasarkan ketentuan sebagai berikut : a. bunga modal


ditetapkan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata , b. Untuk Fajar sebagai
anggota yang memimpin diberikan bonus sebesar 20% dari keuntungan sesudah
ikurangi bonus untuknya terlebih dahulu, sedang Gita yang membantu secara

12
part-time diberikan bonus sebesar 1/5 dari bonus Fajar, c. Sisanya dibagi
dengan perbandingan F : G : H = 2 : 2 : 1
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 150.000.000
Prive, Fajar Rp. 55.500.000
Prive, Gita Rp. 40.500.000
Prive, Harun Rp. 54.000.000
Perhitungan bonus :
Laba bersih Rp. 150.000.000

Bonus 20% dari laba sesudah dikurangi bonus, jadi :


100% + 20% = Rp. 150.000.000
120% = Rp. 150.000.000
20% = Rp. 25.000.000
Pembagian Laba
Fajar Gita Harun Jumlah
Bunga Modal 22.500.000 27.500.000 50.000.000 100.000.000
Bonus 25.000.000 5.000.000 30.000.000
Sisa Laba 8.000.000 8.000.000 4.000.000 20.000.000
Jumlah 55.500.000 40.500.000 54.000.000 150.000.000

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

13
Persekutuan merupakan bentuk usaha yang cenderung mudah untuk dibentuk.
Pemenuhan modal yang lebih praktis dan pembagian laba yang didasarkan pada perjanjian
awal menjadikan persekutuan sebagai pilihan bentuk usaha yang dapat berkembang lebih
cepat serta menarik, khususnya untuk UMKM di Indonesia. Persekutuan ini dibentuk
berdasarkan perjanjian awal dari pemilik modal, meskipun pemilik modal tidak harus
membuat perjanjian secara tertulis, namun pada perkembangannya, perjanjian secara tertulis
tetap dibuat untuk keperluan pembagian laba atau rugi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/AnnisaGalihSarasati/pembentukan-persekutuan-.
https://id.scribd.com/document/.
https://id.scribd.com/presentation/396838195/Bab-2-Pembagian-Laba-Rugi-
Persekutuan

iii

Anda mungkin juga menyukai